Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL NY. U 40 TAHUN P3A0 POST


SECTIO CAESAREA POD 2 a.i LETAK LINTANG DIRUANG
PERAWATAN ALAMANDA A RSUP DR HASAN SADIKIN KOTA
BANDUNG

Disusun untuk memenuhi tugas Profesi Ners Stage Maternitas

Disusun Oleh :

WIEDY SUCIATI DEWI

220112160524

PROGRAM PROFESI NERS XXXIII

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2017
Asuhan Keperawatan Postnatal Ny. R 40 Tahun G4P4A0 Post Sectio
Caesarea POD 2 Di Ruang Perawatan Alamanda A
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
Nama : Ny. U
Tanggal Lahir : 14 Februari 1976
Usia : 40 Tahun 4 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Legok Veteran RT 03 RW 06, Cipageran Cimahi Utara
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Rias Pengantin
Agama : Islam
Status : Menikah
No. RM : 0001614161
Diagnosa Medis : Post Sectio Caesarae POD 2
Tanggal Masuk RS : 16 Juni 2017
Tanggal Masuk Ruangan : 16 Juni 2017
Tanggal Pengkajian : 18 Juni 2017
No Billing :17041512

B. IDENTITAS KELUARGA
Nama : Tn. Y
Alamat : Legok Veteran RT 03 RW 06, Cipageran Cimahi Utara
No Telp : 081224754562
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungan dengan Pasien : Suami
2. RIWAYAT KESEHATAN
KELUHAN UTAMA :
Pasien mengeluh nyeri diarea bekas operasi

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG :


Saat pengkajian pada POD 2, Klien mengeluh nyeri diarea perut bekas operasi. Nyeri
dirasakan seperti di tusuk tusuk jarum dan tidak menyebar. Nyeri bertambah berat
ketika melakukan pergerakan dan pada saat akan BAK serta nyeri berkurang saat
diistirahatkan dan diberikan obat anti nyeri. Nyeri berada pada skala 4 dari skala nyeri 0-
10. Klien mengatakan dilakukan operasi SC dikarenakan bayi dalam kandungan
melintang. Pasien mengatakan selama kehamilan rutin melakukan pemeriksaan ke bidan
terdekat, rajin minum suplemen zat besi dan vitamin yang deiberikan oleh bidan.

RIWAYAT KESEHATAN DAHULU:


Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya seperti hipertensi,
hipotensi, anemia dan lainnya.

RIWAYAT KEHAMILAN
Selama kehamilan klien mengalami mual dan muntah pada trimester pertama, mual
muntah sangat mengganggu aktivitas. Namun setelah usia kehamilan klien memasuki
trimester selanjutnya mual muntah berkurang dan menghilang. Klien mengatakan bahwa
ia tidak mengkonsumsi jamu-jamuan, alkohol ataupun rokok selama kehamilannya. Klien
mengatakan rutin mengunjungi bidan 2 bulan sekali dan mengosumsi vitamin yang
diberikan bidan

RIWAYAT MENSTRUASI
Klien memiliki masa menarche ketika umur 12 tahun. Sebelum menikah, klien memiliki
siklus menstruasi satu bulan sekali selama tujuh hari.

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA :


Klien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit seperti DM, kanker, namun
ada keluarga (kakek) yang menderita hipertensi.
RIWAYAT PERSALINAN
Waktu Persalinan : 19 Juni 2017
Pukul : 17.40
Jenis Persalinan : Seksio Sesarea
Penolong : Dr. Santi
Bb : 3300 TB : 48

RIWAYAT PSIKOSOSIAL :
a. Citra Tubuh
Pasien mengatakan menerima kondisi tubuhnya yang sekarang setelah melahirkan
yang mengalami peningkatan berat badan, terdapat sedikit strect mark diarea paha,
bekas luka operasi karena hal ini merupakan takdir yang harus diterima sebagai
perempuan.
b. Gambaran Diri
Pasien mengatakan nyaman dan menerima kodisinya seperti sekarang sebagai
seorang ibu walaupun terjadi perubahan bentuk fisik.
c. Identitas diri
Sebagai seorang perempuan pasien merasa kondisinya sekarang tidak dapat
melakukan aktivitas terlalu berat dirumah dan di tempat kerja dikarenakan takut
terjadi komplikasi atau hal yang tidak diinginkan pada luka bekas operasinya, karena
klien baru pertama kali melakukan sesar.
d. Peran diri
Pasien merupakan seorang perempuan yang telah menikah dan telah dikarunia
kembali anak laki-laki.
e. Ideal diri
Pasin berharap doa nya didengar dan dikabulkan oleh Allah agar anaknya selalu
sehat.
f. Harga diri
Pasien memiliki hubungan yang sangat baik dengan keluarga baik keluarganya
maupun keluarga suaminya, serta memiliki hubungan yang baik dengan banyak
masyarkat terutama di kalangan rekan kerjanya di tim rias pengantin.
PERIODE DAN PERUBAHAN PSIKOLOGIS POSTPARTUM
Klien berada pada periode early post partum dengan perubahan psikologis pada fase taking in

RIWAYAT SPIRITUAL DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS:


Pasien mengatakan semenjak hamil ibadahnya menjadi lebih rajin dan selalu berusaha
untuk tidak mudah marah dan tersinggung. Dan saat ini pasien tidak dapat menjalankan
ibadah wajib shalat dan puasa karena masih dalam masa nifas. Ny U berada pada tahap
Talking In Period dimana ibu masih pasif dan sangat tergantung, mengingt pengalaman
melahirkan serta kebutuhan tidur meningkat.

RIWAYAT ADL :

No. Jenis Kegiatan Saat Hamil Setelah Melahirkan


Pola Nutrsisi dan Cairan
Makan
Jenis Makanan Nasi, telur, lauk-pauk, Nasi, sayuran, tahu-
sayuran. tempe, daging, buah-
buahan.
Frekuensi 2-3 x/hari 2-3x/hari
1. Jumlah porsi 1 porsi 1 porsi
Alergi Tidak ada Tidak ada
Minum
Jenis minuman Air putih, air teh Air putih, teh manis
Frekuensi 1500 ml 1000 ml
Kebutuhan cairan = 30-50 30-50 x 65 = 1950 30-50 x 60 = 1800 3000
ml/kgBB/24 jam 3250 ml/24 jam ml/24 jam
Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi 7-8 x/hari Menggunakan kateter
Warna Kuning jernih Kuning jernih
2. Jumlah 1000 1400 ml 1500 ml
Jumlah urin perhari = 1-2 1-2 x 65 = 65-130ml/jam 1-2 x 60 = 60-120ml/jam
ml/kgBB/jam = 1560-3120 ml/hari = 1440-2880 ml/hari
BAB
Frekuensi 1-2 hari/kali Belum BAB
Warna Kuning kecoklatan -
Konsistensi Keras -
Balance Cairan
Input cairan : infus = 1500 cc + Obat injeksi = 100 cc + Minum = 1000 + Air
metabolism = 5 cc x 60 kg = 300 total input cairan = 2900
Output cairan : urine = 1500 cc + IWL = 15 cc x 60 = 900 + lochea = 1 x 100 = 100
= 2500
Balance cairan = 2900 2500 = 400
Pola istirahat tidur
Siang
Kualitas Nyenyak Sering terbangun
Kuantitas 1 jam (tidak rutin) 30 menit
3. Malam
Kualitas Nyenyak Kadang terbangun
Kuantitas 6 jam 5 jam tetapi suka
terbangun karena nyeri
Personal Hygiene
Kebersihan kulit Bersih, pasien mandi 2 Bersih, pasien baru di
kali/hari, tidak ada lesi seka oleh keluarganya
dan jamur.
4. Kebersihan mulut Bersih, pasien Bersih, sikat gigi 2 kali
menggosok gigi 2 sehari
kali/hari dan mukosa
basah tidak terdapat lesi.
Kebersihan rambut Bersih, keramas setiap 2 Rambut lebat dan
hari sekali berwarna hitam serta
pertumbuhannya rata
Kebersihan kuku Bersih, kuku pendek Bersih, kuku pendek
5. Mobilisasi pasien dapat beraktivitas Pasien sudah mampu
sehari-hari di rumah dan melakukan mobilisasi
di pabrik dini, miring kiri dan
kanan.

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah

Ket : 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain dan alat, 4 =
tergantung total

3. PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan Umum
Kesadaran : Kompos mentis
Nyeri : 5 (Skala 0-10)
- TTV
TD 120/80 mmHg, Nadi 90 x/menit, RR 23 x/menit, Suhu 36,4C.
- Status Antropometri:
BB sebelum hamil : 56 kg
BB setelah hamil : 67 kg
TB : 163 cm
IMT Ibu sebelum hamil
56/1,632 = 60/2,65=22,6 ( normal )
IMT Ibu setelah hamil
67/1,632 = 93/2,65= 25
Ibu mengalami peningkatan BB sebesar 11kg saat kehamilannya
BB ibu saat ini 62kg
IMT saat ini 62/1,632 = 23 ( Normal )

4. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE

a. Kepala
Inspeksi :
Rambut hitam lebat, kulit kepala bersih, rambut terlihat lepek.
Palpasi :
Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan pada bagian kepala.
b. Wajah
Inspeksi :
Wajah simetris, tidak terdapat lesi dan ruam kulit pada area muka, otot wajah normal,
tidak ada gerakan tambahan, konjungtiva anemis, kulit pucat.
Palpasi :
Edema (-), tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
Inspeksi :
Alis dan bulu mata persebarannya merata, kelopak mata normal, konjungtiva anemis
reflex pupil isokor, gerakan bola mata normal, fotophobia (-)
d. Telinga
Inspeksi :
Posisi simetris, warna sama dengan wajah tidak ada edema atau keluaran dari telinga,
tajam pendengaran baik.
Palpasi :
Tidak ada nyeri ataupun benjolan pada daerah daun telinga dan tidak terdapat lesi pada
area telinga.
e. Hidung
Inspeksi :
Hidung simetri, kelembaban baik, tidak ada keluaran dari hidung
Palpasi :
Tidak ada nyeri pada bagian sinus.
f. Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi :
Mukosa bibir lembab, gerakan lidah baik, gerakan menelan baik

g. Pemeriksaan Leher
Inspeksi :
Leher simetris, tidak ada deviasi trachea, ROM leher baik
Palpasi :
Tidak ada pembesaran nodus dan kelenjar tiroid, pulsasi karotis sama pada kedua sisi,
refleks menelan baik.
h. Pemeriksaan Dada
Inspeksi :
Bentuk dada simetris, gerakan dada saat benapas simetris, pergerakan nafas teratur,
payudara tidak inverted, .
Palpasi :
Tidak ada benjolan, nyeri pada kedua payudara dan terdapat keluaran ASI.
Perkusi :
Dullness pada ICS 3-4 kiri, resonan pada lapang paru kanan
Auskultasi :
Suara paru vesikuler.
i. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi :
Luka SC (+), tidak terdapat tanda infeksi (kemerahan, keluaran, panas)
Auskultasi :
Bising usus (+) 8 x/menit
Palpasi :
TFU 1 jari dibawah pusat, kontraksi uterus (+), nyeri tekan (+), diastasis resktus
abdominis 2 jari kencang, skala nyeri 4 dari skala 0-10.
j. Pemeriksaan Genitalia dan Anus
Lochea rubra berwarna kemerahan terang, kurang lebih 100 cc, tidak berbau busuk
dan tidak terdapat luka episiotomy, pasien terpasang DC, urine outut berwarna kuning
dan sedikit ada kemerahan. Anus tidak terdapat penonjolan.
k. Pemeriksaan Ekstremitas
Inspeksi :
Ekstremitas atas dan bawah utuh
Palpasi :
Akral hangat, crt > 2 detik, tidak terdapat lesi dikedua ekstremitas, kekuatan otot
eksterimitas kanan atas 55 kiri atas 55, kekuatan otot ekstremitas bawah kanan 55
dan bawah kiri 55, Babinski refleks +, edema derajat I di ektremitas bawah kiri dan
kanan, human sign (-), varises (-)

5. PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN DIRI, LUKA, PENYAKIT, ALAT


KONTRASESPI
Pasien mengatakan belum mengetahui cara merawat luka bekas operasi, klien tidak
berencana untuk memiliki anak kembali, sehingga klien saat ini sudah dilakukan steril
sehingga tidak akan memiliki anak lagi.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jenis pemeriksaan Nilai Normal Ket


Hematologi 05 Juni 2017
Hemoglobin 13,4 g/dL 12 16 Normal
Hematokrit 38 % 35 47 Normal
Lekosit 20.000 /mm3 4400 11300 Meningkat
Eritrosit 4,53 juta/uL 3,6 5,8 Normal
Trombosit 291.000 /mm 150000 450000 Normal
MCV 88,7 fL 80 100 Normal
MCH 28,7 26 34 Normal
MCHC 32,3 32 36 Normal

7. TERAPI
a. Terapi cairan RL 1500 ml/24jam
b. Ceftriaxone 1 x 2 gram
c. Kaltrofen 2x100mg

8. ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
1. DS : Pasien mengalami ketuban Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri pecah pada minggu ke
pada area perut (bekas 36
operasi) Posisi bayi sungsang
- Nyeri dirasakan semakin
berat ketika banyak Indikasi SC
bergerak dan beraktivitas
- Nyeri dirasakan seperti Dilakukan emergency SC
tercabik cabik
- Skala nyeri dirasakan pasien Insisi area abdomen
berada pada skala 4 (0-10)
DO : Kerusakan jaringan sekitar
- Luka operasi (+), POD 2
- Pasien tampak meringis Pelepasan mediator nyeri
kesakitan saat melakukan (histamine, bradikinin,
pergerakan saat diganti prostaglandin, serotini, ion
pampers dan diminta untuk kalium dll)
melakukan miring kanan
miring kiri Merangsang reseptor nyeri
- Pasien mengatakan nyeri
saat berjalan ke kamar Dihantarkan ke medulla spinalis
mandi untuk BAK
Korteks somatosensorik

Persepsi nyeri
2. DS : Pasien mengalami ketuban Intoleransi aktifitas
- Pasien mengatakan nyeri pecah dini pada minggu ke
pada area operasi 32
DO :
- Luka operasi (+) Posisi bayi sungsang dan BB
- Nyeri tekan abdomen (+) janin 2300 gram
- Leukosit 25.000/mm 3

- Pasien dirawat dengan Indikasi SC
jumlah pasien 13 dalam satu
ruangan Dilakukan emergency SC

Terdapat luka insisi pada area
abdomen

Pasien dirawat dengan jumlah
pasien 13 dalam satu ruangan

Port the entry kuman

Risiko infeksi

9. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri berhubungan dengan inkontiniuitas jaringan sekunder akibat tindakan post sectio
caesarea yang ditandai dengan luka pada abdomen (+), nyeri dirasakan pada skala 4 (0-
10), pasien terlihat meringis kesakitan saat bergerak (BAK/mobilisasi).
2. Risiko infeksi berhubungan dengan port the entry kuman sekunder terhadap luka insisi
pada area abdomen ditandai dengan luka operasi (+), nyeri tekan (+), leukosit 25.000
mm3, pasien dirawat diruangan dengan jumlah 13 pasien
10. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny, R Ruangan : Alamanda A
No Medrek : 0001611965 Nama Mahasiswa : Erik Perdian
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri berhubungan Setelah dilakukan Monitoring
dengan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Rasa nyeri adalah suatu
inkontiniuitas selama 2 x 24 jam komprehensif termasuk lokasi, pengalaman subjektif dan harus
jaringan sekunder Pasien tidak karakteristik, durasi, frekuensi, dijelaskan oleh klien untuk rencana
akibat tindakan post mengalami nyeri, kualitas dan faktor presipitasi pengobatan yang efektif.
sectio caesarea dengan kriteria hasil: 2. Monitoring tanda-tanda vital setiap 2. Infeksi bakteri dan komplikasi pada
yang ditandai - Mampu 8 jam sekali (frekuensi pernafasan, luka post operasi dapat muncul
dengan luka pada mengontrol nyeri nadi dan suhu) yang menimbulkan perubahan
abdomen (+), nyeri (tahu penyebab tanda-tanda vital
dirasakan pada nyeri, mampu 3. Observasi reaksi nonverbal dari 3. Pada kondisi nyeri selain respon
skala 4 (0-10), menggunakan ketidaknyamanan verbal harus diperhatikan juga
pasien terlihat tehnik adanya reaksi nonverbal terhadap
meringis kesakitan nonfarmakologi ketidaknyamanan seperti meringis
saat bergerak untuk mengurangi kesakitan, lemas dll
(mobilisasi). nyeri ) 4. Evaluasi pola tidur pasien setiap 4. Nyeri yang dirasakan pasien
- Melaporkan bahwa hari memengaruhi pola istirahat pasien
nyeri berkurang dikarenakan ketidaknyamanan yang
dengan dirasakan.
menggunakan Mandiri
manajemen nyeri 5. Posisikan pasien semi fowler 5. Posisi semi fowler meningkatkan
- Mampu mengenali ekspansi paru dan kepatenan jalan
nyeri (skala, nafas.
intensitas, 6. Kontrol lingkungan yang dapat 6. Lingkungan yang tidak kondusif,
frekuensi dan memengaruhi nyeri seperti suhu suhu yang panas atau dingin,
tanda nyeri) ruangan, pencahayaan dan pencahayaan yang cerah dapat
- Menyatakan rasa kebisingan meningkatkan stimulus respon nyeri
nyaman setelah meningkat.
nyeri berkurang 7. Ajarkan tentang teknik non 7. Teknik manajemen nyeri non
- Tanda vital dalam farmakologi: napas dalam, invasive dapat membantu
mingkatkan pelepasan endorphin
rentang normal relaksasi, distraksi dan meningkatkan efek terapi obat
- Tidak mengalami penghilang rasa sakit
gangguan tidur Kolaborasi

8. Berikan terapi analgetik 8. Analgetik diberikan pada pasien post


operasi untuk menurunkan respond an
stimulus serta sensasi nyeri
Pendidikan Kesehatan

9. Memberikan pendidikan kesehatan 9. Tanda kegawatan dari nyeri hebat


kepada keluarga untuk memonitor adalah perubahan TTV.
akan adanya tanda tanda vital
yang tidak stabil seperti napas
sesak, nadi menjadi cepat.
10. Memberikan pendidikan kesehatan
terkait manajemen nyeri
2. Risiko infeksi - Pengkajian dan Monitor
berhubungan 1. Monitoring tanda-tanda vital setiap 8 1. Infeksi bakteri dan komplikasi
dengan port the jam sekali (frekuensi pernafasan, pada luka post operasi dapat
entry kuman nadi dan suhu) muncul yang menimbulkan
sekunder terhadap perubahan tanda-tanda vital
luka insisi pada 2. Monitoring area luka dari tanda- 2. Tanda gejala terdinya infeksi pada
area abdomen tanda infeksi (kemerahan, bau, luka operasi adalah area luka
ditandai dengan kemerahan, terdapat keluaran (pus),
keluaran, maupun panas pada area
luka operasi (+), dan teraba hangat.
luka).
nyeri tekan (+),
leukosit 25.000 Mandiri
mm3, pasien
dirawat diruangan 3. Lakukan perawatan luka dan 3. Perawatan luka operasi dilakukan
dengan jumlah 13 penggantian balutan dengan tetap menggunakan prinsip steril dan tidak
pasien mempertahankan prinsip steril dianjurkan untuk menggunakan
cairan seperti alcohol/ betadine
karena hal ini akan menghambat
proses penyembuhan luka karena
lembab.
4. Jaga agar lingkungan klien tetap bersih 4. Infasi kuman atau bakteri dapat
dan mengganti linen setiap hari berasal dari lingkungan terdekat
pasien seperti pada tempat tidur,
ataupun selimut bahkan pakaian
yang dikenakan pasien
Kolaborasi
5. Pemberian antibiotic ceftriaxone 1 x
5. Pemberian antibiotic pada pasien
2gram post operasi untuk mencegah atau
profilaksis agar tidak terjadi infeksi
dikarenakan adanya luka insisi pada
abdomen.
Pendidikan Kesehatan
6. Tangan merupakan anggota tubuh
6. Memberikan pendidikan kesehatan yang paling mudah menularkan
kepada keluarga untuk melakukan cuci kuman sehingga kebersihan dari
tangan sebelum dan sesudah kontak tangan menjadi hal yang paling
dengan pasien terutama pada saat utama yang harus diperhatikan
mengganti pempers atau pakaian
pasien
11. CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. E Ruangan : Alamanda A
No Medrek : 0001614677 Nama Mahasiswa : Wiedy Suciati Dewi
Diagnosa
No. Waktu Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri berhubungan Rabu, 21 Juni 2017 Pengkajian dan Monitoring - S : pasien mengatakan nyeri diarea
dengan 07.00-14.00 WIB - Mengkaji nyeri secara perut, nyeri dirasakan semakin berat
inkontiniuitas komprehensif termasuk lokasi, ketika beraktifitas.
jaringan akibat karakteristik, durasi, frekuensi, - O : skala nyeri berada pada skala 4
tindakan post sectio kualitas dan faktor presipitasi dari skala 0-10, RR 23 x/menit Nadi
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda 90x/menit, TD 120/80 mmHg.
caesarea
vital (Nadi, suhu dan frekuensi - A : pasien mengalami nyeri akibat
yang ditandai insisi dari operasi yang dilakukan
dengan luka pada pernafasan)
dibagian abdomen POD 2 sehingga
abdomen (+), nyeri efek obat anastesi mulai berkurang
dirasakan pada skala yang mengakibatkan pasien
4 (0-10), pasien mengalami nyeri.
terlihat meringis - P : Pemberian analgetik dan
kesakitan saat manajemen lingkungan.
bergerak
(mobilisasi). Pendidikan Kesehatan
- Memberikan pendidikan kesehatan - S : Pasien mengerti terkait dengan
kepada keluarga untuk memonitor tanda bahaya yang terjadi pasca
akan adanya tanda tanda vital yang melahirkan, tanda perdarahan
tidak stabil seperti napas sesak, abnormal
peningkatan suhu, jantung berdebar - O : Pasien mampu mengulang
dan tidak dapat tidur kembali informasi yang diberikan
- Memberikan pendidikan kesehatan dengan benar.
terkait kontraksi uterus, tanda-tanda - A : Pasien dan keluarga memiliki
perdarahan abnormal, dan cara pemahaman yang baik terkait dengan
perawatan ASI materi yang diberikan, sehingga
diharapkan informasi yang diberikan
dapat diaplikasikan oleh pasin dan
keluarga.
- P : Intervensi dihentikan/berhasil
Mandiri
- Memposisikan pasien semifowler
- Mengajarkan pasien tehnik relaksasi
non farmakologi (distraksi dan nafas - S : Pasien mengatakan nyeri diarea
dalam) mulai berkurang setelah mengatur
pernafasan dan diberikan obat
Kolaborasi - O : skala nyeri berada pada skala 3
- Memberikan terapi pemberian dari skala 0-10, RR 22 x/menit Nadi
kaltrofen 2x100mg 80x/menit, TD 120/80 mmHg.
- A : Nyeri berkurang sebagai respon
dari terapi farmako dan non farmako
dalam mengatasi nyeri
- P : intervensi dilanjutkan

- S : pasien mengatakan nyeri diarea


Pengkajian dan Monitoring perut dirasakan berkurang
- Pengkajian nyeri secara - O : skala nyeri berada pada skala 3
komprehensif termasuk lokasi, dari skala 0-10, RR 22 x/menit Nadi
karakteristik, durasi, frekuensi, 80x/menit, TD 120/80 mmHg.
kualitas dan faktor presipitasi - A : Pasien memasuki POD 2
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda sehingga nyeri dirasakan berkurang
vital (Nadi, suhu dan frekuensi sebagai efek perbaikan jaringan insisi
pernafasan). dan efek dari terapi farmako dan non
farmako
- P : intervensi dilanjutkan

2. Risiko infeksi Selasa, 20 Juni 2017 Pengkajian dan Monitor


berhubungan dengan 07.00-14.00 WIB - Melakukan pemeriksaan tanda-tanda - S : pasien mengatakan nyeri diarea
port the entry kuman vital (Nadi, suhu dan frekuensi perut, nyeri dirasakan semakin berat
sekunder terhadap pernafasan) ketika beraktifitas.
luka insisi pada area - Monitoring area luka dari tanda- - O : skala nyeri berada pada skala 4
tanda infeksi (kemerahan, bau, dari skala 0-10, RR 22 x/menit Nadi
abdomen ditandai
keluaran, maupun panas pada area 89x/menit, TD 120/80 mmHg, suhu
dengan luka operasi 36,4oC kondisi luka baik tidak ada
(+), nyeri tekan (+), luka) tanda-tanda infeksi
leukosit 25.000 - A : pasien mengalami nyeri akibat
mm3, pasien dirawat insisi dari operasi yang dilakukan
diruangan dengan Mandiri dibagian abdomen POD 2 sehingga
- Melakukan penggantian pempers dan efek obat anastesi mulai berkurang
jumlah 13 pasien
mengganti baju pasien yang mengakibatkan pasien
- Memperhatikan prinsip bersih dan mengalami nyeri.
melakukan cuci tangan sebelum dan - P : Pemberian analgetik dan
sesudah melakukan tindakan manajemen lingkungan.

Kolaborasi - S : keluarga pasien mengerti dan


- Beri terapi ceftriaxone 1 x 2 gr IV mengatakan akan selalu
memperhatikan kebersihan pada saat
mengganti kantung dan akan selalu
melakukan cuci tangan sebelum dan
Pendidikan Kesehatan sesudah kontak dengan pasien.
- Memberikan pendidikan kesehatan - O : keluarga pasien sudah dapat
kepada keluarga untuk melakukan mendemonstrasikan langkah cuci
cuci tangan sebelum dan sesudah tangan yang baik dan benar dan tidak
kontak dengan pasien dan tetap terdapat tanda-tanda infeksi pada
menjaga kebersihan. area luka.
- A : Tidak terdapat tanda-tanda
Mandiri infeksi yang disebabkan oleh
- Mengganti linen dan sprei pasien perawatan yang baik dan tetap
memperhatiakn kebersihan
- P : intervensi dihentikan/berhasil
1. Nyeri berhubungan 22 Juni 2017 Pengkajian dan Monitoring
dengan 07.00 14.00 WIB - Mengkaji nyeri secara
inkontiniuitas komprehensif termasuk lokasi,
jaringan karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital (Nadi, suhu dan frekuensi
pernafasan)
- Mengobservasi reaksi non verbal
dari ketidaknyamanan

Pendidikan Kesehatan
- Memberikan pendidikan kesehatan
kepada pasien tentag perawatan
payudara dan cara menyusui yyang
benar
- Memberikan pendidikan kesehatan
terkait vulva hyigene
- Memberikan pendidikan kesehatan
terkait perawatan luka SC di rumah

Mandiri
- Memposisikan pasien semifowler
- Mengajarkan pasien tehnik relaksasi
non farmakologi (distraksi dan nafas
dalam)
- GV

Kolaborasi
- Memberikan terapi pemberian
kaltrofen 2x100mg
2 Risiko infeksi 22 Juni 2017 Pengkajian dan Monitor
berhubungan dengan - Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
port the entry kuman vital (Nadi, suhu dan frekuensi
sekunder terhadap pernafasan)
luka insisi pada area - Monitoring area luka dari tanda-
abdomen ditandai tanda infeksi (kemerahan, bau,
dengan luka operasi keluaran, maupun panas pada area
(+), nyeri tekan (+), luka atau pembengkakan)
leukosit 25.000
mm3, pasien dirawat
Mandiri
diruangan dengan - Melakukan penggantian pempers dan
jumlah 13 pasien mengganti baju pasien
- Memperhatikan prinsip bersih dan
melakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
- Melakukan GV
Kolaborasi
- Beri terapi ceftriaxone 1 x 2 gr IV

Pendidikan Kesehatan
- Memberikan pendidikan kesehatan
kepada keluarga untuk melakukan
cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan tetap
menjaga kebersihan.

Mandiri
Mengganti linen dan sprei pasien
12. CATATAN PERKEMBANGAN : SOAP
Nama Pasien : Ny. E Ruangan : Alamanda A
No Medrek : 0001614677 Nama Mahasiswa : Wiedy Suciati Dewi
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Rabu, 21 Juni 2017 S:
07.00-14.00 WIB Nyeri berhubungan dengan Pasien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang pada saat istirahat
inkontiniuitas jaringan akibat maupun beraktifitas, tidak terdapat gangguan tidur.
tindakan bedah SC yang ditandai O:
dengan luka pada abdomen (+), Ibu terlihat lebih tenang dan segar, RR 20 x/menit, nadi 80 x/menit, suhu
36,5oC, skalanya nyeri 3 dari skala 0-10
nyeri dirasakan pada skala 5 (0-10), A:
pasien terlihat meringis kesakitan Penurunan rasa nyeri akibat dari pemberia analgetik dan terapi non
saat bergerak (BAK/mobilisasi). farmakao pada pasien Ny. E bereaksi dengan baik yang ditunjang degan
semangat ibu untuk cepat sembuh Masalah teratasi
P:
Intervensi di pertahankan

Rabu, 21 Juni 2017 Risiko infeksi berhubungan dengan S:


07.00-14.00 WIB port the entry kuman terhadap luka Pasien mengatakan bahwa tidak dapat luka kemeraha, keluaran ataupun
insisi pada area abdomen ditandai bau pada area luka
dengan luka operasi (+), nyeri tekan O:
(+), leukosit 25.00 mm3, pasien Luka kering dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi, suhu 36,5oC.
A:
dirawat diruangan dengan jumlah 13
Masalah teratasi
pasien P:
Intervensi dipertahankan

Kamis, 22 Juni 2017 Nyeri berhubungan dengan


07.00-14.00 inkontiniuitas jaringan
Kamis, 22 Juni 2017 Risiko infeksi berhubungan dengan
07.00-14.00 port the entry
REFERENSI

Blackwell, W. (2014). Nursing Diagnosis Definition & Classification 2015-2017. UK: Nanda
International.
Green, C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Malloy

Porth, Carol Mattson. (2015). Essentials of Pathophysiology Concepts of Altered Health States.
USA: Wolters Kluwer.

Anda mungkin juga menyukai