145080301111066
TO4
SISTEM INDRA
Sistem Indra merupakan kumpulan organ-organ sensoris yang dapat menerima informasi
(rangsangan) dari lingkungan luar dan meneruskannya ke sistem syaraf pusat. Kemampuan
menerima rangsang ini dinamakan reseptor. Reseptor ini bertujuan mengubah rangsang
menjadi impuls. Dalam sistem indra dibagi menjadi 5 bagian yaitu indra penglihatan, indra
penciuman, indra pengecap, indra peraba, dan indra pendengar.
A. INDRA PENGLIHATAN
Organ yang berperan aktif pada indera penghilatan adalah mata. Kita dapat melihat banyak
hal karena adanya pantulan cahaya yang diteruskan pada mata kita. Penglihatan merupakan
indera yang paling dominan. Mata adalah bola yang analog dengan camera obscura biasa dan
berkontraksi untuk melaksanakan fungsi-fungsi optik maupun sensorik (Haryani,2009).
Cahaya yang mengenai suatu objek akan dipantulkan ke segala arah. Pantulan tersebut
akan masuk kedalam mata dan mengalami pembiasan kearah pupil oleh konjungtiva, korne,
aqueous humour, dan vintreous humour. Selanjutnya lensa mata akan memipih atau
mencembung untuk memfokuskan bayangan pada retina. Bayangan akan diterima oleh
fotoreseptor mata yaitu sel batang dan sel kerucut. Bayangan yang terbentuk pada retina
diperkecil ukurannya dan terbalik. Sel-sel pada retina menerima stimulus cahaya, kemudian
megirimkan rangsang ke otak melalui syaraf penglihatan yaitu syaraf opticus.
B. INDRA PENCIUMAN
Alat indra yang digunakan adalah hidung. Dalam indra pembau terdapat sel-sel reseptor
yaitu sel olfaktori. Sel olfaktori terletak dalam celah sempit pada langit-langit rongga hidung.
Dibawah ini akan dijelaskan bagian-bagian dari hidung beserta fungsinya.
Bagian Hidung Fungsi
Mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju
Rongga hidung
paru-paru.
Mucous membrane Menghangatkan udara dan melembabkannya.
Saraf indra
Terdapat banyak saraf olfaktori
penciuman
Mekanisme indra penciuman adalah ketika bau masuk melalui lubang hidung. Lalu di
dalam rongga hidung terdapat rambut hidung yang gunanya adalah untuk menyaring kotoran
atau debu yang ikut terbawa. Lalu molekul-molekul bau tersebut masuk terus sehingga akan
menempel pada langit-langit hidung dimana disana terdapat banyak saraf olfaktori. Saraf
olfaktori ini yang akan meneruskannya pasa sistem saraf pusat.
C. INDRA PENGECAP
Indra pengecap merupakan salah satu indra yang kerjanya saling berikatan dengan indra
pembau. Kerjasama anatara dua indra ini membuat kita dapat mendeteksi aroma. Indra
pengecap sendiri tersusun atas sel-sel reseptor yang terdapat pada lidah, dan langit-langit
mulut. Lidah merupakan massa jaringan pengikat disana terdapat otot lurik yang diliputi oleh
membrane mukosa. Lidah sebagai indra pengecap dan kemoreseptor untuk merasakan
respon rasa asin, asam, pahit, dan rasa manis.
D. INDRA PERABA
Kulit merupakan organ tubuh terbesar. Di dalam kulit terdapat ujung-ujung sel saraf
sensoris sehingga kulit merupakan alat indra peraba yang dapat merasakan panas, dingin,
sentuhan, nyeri, dan tekanan.
Ujung-ujung sel saraf sensori (reseptor) yang terdapat di dalam kulit ada yang terbungkus
kapsul da nada yang tidak terbungkus. Tiap ujung saraf sensori mendeteksi rasa yang
berbeda. Reseptor untuk sentuhan dinamakan korpuskel Meissner di dkt permukaan kulit,
reseptor tekanan dinamakan korpuskel Pacini terletak agak dalam di lapisan dermis. Reseptor
panas yaitu syaraf Ruffini, reseptor dingin yaitu syaraf Krausse. Dari masing-masing ujung
saraf ini akan dilanjutkan pada otak manusia sehingga akan terjadi rangsangan.
E. INDRA PENDENGARAN
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga
tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga
dalam menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak.
Suara berlajan melintasi udara dalam bentuk gelombang yang tidak terlihat. Agar dapat
didengar, gelombang tersebut harus diubah menjadi suara. Getaran tersebut dikumpulkan
pada oleh daun telinga, gelombang suara memukul gendang telinga dan diubah menjadi
getaran suara. Selanjutnya, getaran tersebut diteruskan oleh ketiga tulang pendengaran
(martil, landasan, sanggurdi) ke jendela oval. Gelombang menyebabkan bergeraknya
membrane basiler dan membelokan rambut sel sensori, mereka menghasilkan rangsang pada
sel sensori yang kemudian dibawa saraf auditori menuju otak dan diterjemahkan.
REFERENSI