Anda di halaman 1dari 17

Obesitas dan

Imunitas
Oleh :
Dewi Pertiwi DK, S.Gz., M.Gizi
DOA SEBELUM BELAJAR

Asyhadu anlaa ilaaha illallaoh


Wa asyhadu anna Muhammadan rasuululloh

Rodliitu billaahi robbaa


Wa bil-islaami diinaa
Wa bi Muhammadin nabiyyaw wa rosuulaa

Rabbi zidnii ilmaa


Warzuqni fahmaa
Aamin
Obesitas
Obesitas berasal dr bahasa latin ob (akibat
dari) dan esum (makan)
Akibat dr pola makan yg berlebihan
Suatu keadaan ketika tjd penimbunan
jaringan lemak tubuh scr berlebihan
(WHO)
Obesitas jaringan lemak mempengaruhi
metabolisme tubuh secara keseluruhan.

Obesitas berdampak pd risiko tjdnya


penyakit lain seperti : DM tipe 2,
hipertensi, jantung dan kanker.
Individu obesitas
Tjd peningkatan jmlh netrofil, monosit, limfosit,
tetapi mengalami penurunan proliferasi dari sel T
dan sel B
Proporsi fenotipe makrofag pd jaringan adiposa
pd individu obese berbeda dgn individu normal. (
M2 / makrofag antiinflamasi mjd M1 / makrofag
proinflamasi
Tjd peningkatan inflamasi
Semakin besar ukuran jaringan adiposa
menyebabkan jmlh molekul yg dihasilkan akan
semakin meningkat

Adiposa yg membesar akan semakin mudah


mengalami hipoxia (kondisi kekurangan
oksigen dan stres seluler) memicu makrofag
menghasikan sitokin proinflamasi yg akan
berdampak pada penurunan sensitivitas
insulin.
Leptin
Leptin protein yg diproduksi oleh jaringan adiposa yg
berfungsi mengendalikan nafsu makan.
Leptin bersifat proinflamasi
Leptin mampu merangsang proliferasi monosit dan
menginduksi diferensiasi monosit mjd makrofag.
Leptin mampu menginduksi pelepasan sitokin spt TNF, IL-6
dan IL-2.
Obesitas respons rendah dr sinyal yg
diproduksi oleh leptin shg tjd peningkatan kadar
leptin
Semakin tinggi kadar leptin yg beredar maka
semakin meningkat kecenderungan utk
mengalami inflamasi
Adinopektin
Adinopektin memiliki efek antiinflamasi
Adinopektin dpt menghambat produksi TNF- dr
makrofag.
Individu yg mengalami obesitas akan mengalami
penurunan kadar adinopektin shg
kemampuannya mencegah inflamasi mjd
terbatas.
Asam Lemak
Obesitas tjd peningkatan kadar asam lemak di
dalam darah.
Kadar asam lemak yg tinggi dapat menyebabkan
resistensi insulin dan menimbulkan inflamasi.
Asam lemak jenuh mempermudah peningkatan
inflamasi dlm tubuh krn dpt memicu sekresi
sitokin proinflamasi spt TNF- dan IL-6.
Sinyal Hipoxia
Jaringan adiposa memerlukan oksigen utk tetap hidup
dan bekerja normal.
Obesitas jaringan adiposa membesar tetapi tdk
dibarengi dgn pengembangan aliran darah shg tjd
kekurangan oksigen.
Jaringan adipose melepaskan sinyak inflamasi shg
terbentuk protein yg bernama hypoxia-inducible
factor HIF-1.
Protein ini akan meningkatkan produksi leptin dan
menurunkan produksi adenopektin.
IL-6
IL-6 salah satu sitokin proinflamasi yg
produksinya meningkat pd keadaan obesitas.
Kadar IL-6 berhubungan dgn kejadian obesitas
dan resistensi insulin.
TNF-
TNF- merupakan sitokin yg diproduksi
oleh jaringan adiposa yg akan meningkat
ketika seseorang mengalami obesitas.
Peningkatan TNF- menyebankan tjdnya
inflamasi dan mempengaruhi kondisi
metabolik.
Penelitian baru-baru ini menemukan
kolerasi antara obesitas dengan sistem
imunitas tubuh.
Seseorang yang mengalami obesitas mk
daya tahan tubuhnya relatif lemah.
Stephanie F. Deivert dan Mildred K. Fleetwood,
PhD, ahli imunologi dari Penn State University,
hubungan antara obesitas dan imunitas lebih
mengarah pada gaya hidup.
Pola makan orang dengan obesitas cenderung
tinggi kalori dan rendah serat.
Mereka sering mengonsumsi gula dan lemak
sehingga terjadi peningkatan gula darah yang
dapat menyebabkan kerusakan oksidatif.
Kerusakan oksidatif adalah suatu kondisi saat
tubuh kelebihan senyawa oksigen reaktif
dibandingkan dengan kemampuan tubuh untuk
mendetoksifikasi sel.
Terima Kasih
Doa Penutup
Subhaanakallohumma

Wabihamdika

Asyhadu anlaa illaaha illa anta

Astagfiruka wa atuubu alaiik

Anda mungkin juga menyukai