No. :002A/SK-Dir/Int/I/2014
Tentang
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN RS..
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Memberlakukan Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
RS.. sesuai lampiran surat keputusan ini.
2. Keputusan Direksi ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kesalahan/kekeliruan
akan dilakukan ralat/perbaikan sebagaimana mestinya.
Jakarta,
Dr.
Direktur Utama
3. Maksud dan tujuan dan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan rumah sakit :
a. Pemenuhan persyaratan fasilitas fisik sesuai peraturan perundangan dan
ketentuan lainnya yang terkait dengan fasilitas tersebut, untuk itu maka para
pimpinan organisasi termasuk pimpinan rumah sakit dan manajemen senior,
bertanggung jawab untuk :
- mengetahui peraturan nasional dan daerah, peraturan dan persyaratan
lainnya yang berlaku terhadap fasilitas rumah sakit;
- mengimplementasikan ketentuan yang berlaku atau ketentuan alternatif
lain yang disetujui;
- perencanaan dan penganggaran untuk pengembangan dan penggan-
tian yang diperlukan sesuai hasil identifikasi data monitoring atau untuk
memenuhi ketentuan yang berlaku dan kemudian untuk menunjukkan
kemajuan dalam upaya memenuhi perencanaan.
b. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) menyusun rencana
induk atau rencana tahunan yang meliputi :
- Keselamatan : Suatu tingkatan keadaan tertentu dimana gedung, halaman/
ground dan peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi
pasien, staf dan pengunjung
- Keamanan : Proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau
akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang
- Bahan berbahaya: penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah
bahan berbahaya dibuang secara aman.
- Manajemen emergensi : tanggapan terhadap wabah, bencana dan
keadaan emergensi direncanakan dan efektif
- Pengamanan kebakaran : Properti dan penghuninya dilindungi dari
kebakaran dan asap.
- Peralatan medis : peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sedemikian
rupa untuk mengurangi risiko.
- Sistem utilitas : listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk
meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian
Rencana tersebut ditulis dan terkini yang merefleksikan keadaan sekarang atau
keadaan terkini dalam lingkungan rumah sakit. Ada proses untuk evaluasi dan
memperbaiki.
d. Rumah sakit menggunakan seluruh sumber daya yang ada di rumah sakit untuk
menyediakan fasilitas yang aman, efektif dan efisien, mencegah kecelakaan dan
cidera, menjaga kondisi bagi keselamatan dan keamanan pasien, keluarga, staf
dan pengunjung; serta mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko. untuk
menjamin keamanan, semua staf, pengunjung, vendor/pedagang, dan
mengurangi serta mengendalikan bahaya dan risiko keselamatan, kesehatan
kerja.
Untuk mengurangi risiko yang potensial terjadi yang disebabkan fasilitas, rumah
sakit menyusun rencana proaktif mengurangi risiko yang meliputi keselamatan
dan keamanan.
k. Rumah sakit dalam menjalankan pelayanan baik yang rutin maupun urgen,
tersedia air dan listrik 24 jam, setiap hari dalam seminggu, sumber air minum dan
listrik harus tersedia tanpa putus untuk memenuhi kebutuhan esensial asuhan
pasien. Dapat menggunakan sumber reguler atau alternatif.
l. Rumah sakit wajib melindungi pasien dan staf dalam keadaan emergensi, seperti
kegagalan dan gangguan sistem, atau kontaminasi. Untuk menghadapi keadaan
emergensi tersebut, rumah sakit :
- Mengidentifikasi peralatan, sistem dan tempat yang potensial menimbulkan
risiko tertinggi terhadap pasien dan staf
- Melakukan asesmen dan meminimasilasi risiko dari kegagalan sistem
pendukung
- Merencanakan sumber darurat listrik dan air bersih
- Uji coba ketersediaan dan keandalan sumber darurat listrik dan air
- Dokumentasi hasil uji coba
- Memastikan bahwa pengujian alternatif sumber air dan listrik dilakukan
minimal/sekurang-kurangnya setiap tahun atau lebih sering jika diharuskan
oleh peraturan perundangan atau oleh kondisi sumber listrik dan air.
m. Rumah sakit dalam pengoperasian sistem pendukung dan sistem kunci lainnya
dilakukan secara aman, efektif dan efisien bagi keselamatan pasien, keluarga,
staf dan pengunjung serta untuk memenuhi kebutuhan asuhan pasien. Menjadi
tanggung jawab rumah sakit untuk memastikan bahwa jaminan pasokan dan
pemeriksaan kualitas air, monitoring dan penyediaan data serta pendokumen-
tasian telah dilaksanakan secara lengkap sesuai ketentuan yang berlaku.
n. Rumah sakit menyusun program pendidikan dan pelatihan bagi staf sesuai jenis
dan tingkatan pelatihan yang ditetapkan.
Program dapat meliputi instruksi kelompok, materi Diklat, komponen bagi
orientasi bagi staf baru, atau mekanisme lainnya yang memenuhi kebutuhan
rumah sakit. Pelatihan khusus bagi staf yang bertanggung jawab untuk
mengoperasikan peralatan medis.
Rumah sakit merencanakan program yang dirancang untuk melakukan tes
berkala atas pengetahuan staf tentang prosedur kedaruratan, meliputi prosedur
pengamanan kebakaran, tanggapan terhadap bahaya, seperti tumpahan bahan
berbahaya; dan tumpahannya, dan penggunaan peralatan medis yang mungkin
menimbulkan risiko pada pasien dan staf.
Rumah sakit mendokumentasikan siapa saja yang dites dan hasilnya.