Anda di halaman 1dari 9

ISSN 0852-4777 Sintesis Paduan Aluminium Fero Nikel

Sebagai Bahan Struktur Cladding Elemen Bakar Nuklir


(M. Husna Al Hasa, Anwar Muchsin, Futichah, Ahmad Paid dan Hadi Djaya)

SINTESIS PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL SEBAGAI BAHAN


STRUKTUR CLADDING ELEMEN BAKAR NUKLIR

M.Husna Al Hasa, Anwar Muchsin, Futichah, Ahmad Paid, Hadi Djaya


Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN
Kawasan Puspiptek, Serpong 15314
E-mail: mhalhasa@yahoo.com

ABSTRAK

SINTESIS PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL SEBAGAI BAHAN STRUKTUR CLADDING


ELEMEN BAKAR NUKLIR. Pengkajian paduan logam berbasis aluminium ini dilakukan untuk
pengembangan cladding bahan bakar densitas tinggi reaktor riset. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui struktur fasa, sifat kekerasan, sifat termal dan laju korosi bahan struktur cladding
setelah perlakuan panas. Paduan AlFeNi hasil sintesis dengan kadar 1%Fe dan 1%Ni dikenai
o
pemanasan pada temperatur 500 C. Pemanasan pada temperatur tersebut dapat berdampak
terhadap struktur fasa, kekerasan dan sifat termal. Paduan AlFeNi hasil perlakuan panas dilakukan
proses deformasi termo-mekanik dengan perolan panas. Selain itu, paduan AlFeNi hasil perlakuan
o o o
panas dikenai proses uji korosi menggunakan autoclave pada temperatur 75 C, 125 C dan 175 C
dengan variasi waktu 216 jam, 432 jam dan 648 jam. Analisis struktur fasa dilakukan berdasarkan pola
difraksi sinar x. Pengukuran kekerasan paduan AlFeNi dilakukan dengan menggunakan metoda Vicker.
Kapasitas panas diukur menggunakan differential scanning calorimetry,DSC. Pengamatan
mikrostruktur dilakukan dengan metalografik-optikal dan SEM. Analisis unsur senyawa fasa diamati
dengan EDS. Laju korosi dianalis secara metoda gravimetri. Hasil analis pola difraksi menunjukkan
o
hanya terjadi pembentukan satu buah fasa pada temperatur 500 C. Pola difraksi sinar x
memperlihatkan kecenderungan pembentukan fasa (FeAl3) pada temperatur 500 C.Hasil pengukuran
o

o
sifat kekerasan menunjukkan paduan AlFeNi pada pemanasan 500 C sebesar 45 HV dan setelah
mengalami deformasi termo-mekanik meningkat menjadi 51 HV. Hasil analisis kapasitas panas
o
menunjukan nilai kapasitas panas paduan AlFeNi cenderung relatif stabil hingga temperatur 450 C.
Hasil pengamatan metalografik-optikal memperlihatkan mikrostruktur paduan AlFeNi cenderung
berbentuk struktur butir granular. Hasil pengamatan dengan SEM memperlihatkan mikrostruktur butir
mengalami pertumbuhan terutama pada daerah batas butir. Pertumbuhan pada daerah batas butir
tersebut diidentifikasi sebagai pembentukan senyawa fasa (FeAl3). Paduan AlFeNi cenderung lebih
tahan terhadap pengaruh panas dan memungkinkan sifat termal paduan AlFeNi relatif stabil. Laju
o
korosi cenderung meningkat pada temperatur relatif tinggi pada 175 C setelah waktu 400 jam.

Kata kunci: Sintesis, Paduan AlFeNi, Bahan struktur, Cladding, Elemen bakar nuklir

ABSTRACT

SYNTHESIS OF ALUMINUM FERRO NICKEL ALLOYS AS CLADDING STRUCTURE MATERIAL


FOR NUCLEAR FUEL ELEMENT. Study of aluminum-based alloy was done for the development of
high density fuel cladding for research reactor. This research aims to know the phase structure, the
hardness and termal properties and corrosion rate of fuel cladding after heat-treatment. AlFeNi alloy

47
Urania
ISSN 0852-4777
Vol. 16 No. 2, April 2010 : 47 - 104

o
of synthesis with 1%Fe and 1%Ni was subjected to heat-treatment at 500 C. Mentioned
temperatures heating will effect the phase structure, hardness and thermal. AlFeNi alloy of heat-
treatment was carried out deformation process by hot rolling. In addition, AlFeNi alloy of heat-
o o o
treatment was subjected to corrosion test by using autoclave at 75 C, 125 C and 175 C with varying
time of 216, 432 and 648 hours. The phase structure analysis was done based on x-ray diffraction
pattern. The hardness of AlFeNi alloy was measurumed by using Vicker methode. Heat capacity
was measurumed by differential scanning calorimetry. The microstructure observation was
performed by optical metallography and SEM. Phase compounds element Analysis was observed
with EDS. Corrosion rate was analyzed with gravimetric method. Results of diffraction pattern
o
analysis indicated the formation of phase compound at 500 C. X-ray diffraction pattern showed
tendency of the formation of (FeAl3) phase at 500 C. The hardness measurement results of
o

o
AlFeNi alloy with heating at 500 C was about 45 HV and after hot-rolling deformation increased to
o
51 HV. Results of heat-capacity analysis showed tend to relative stable up to 450 C. Optical
metallographic observation result showed the microstructure tend to grain structure was granular
formed. The observation by SEM shows the microstructure of grain growth especially at the grain
boundary region. Growth in the grain boundary region has been identified as compound formation of
(FeAl3) phase. AlFeNi alloys tend to be more resistant to heat effect and allow the thermal
properties of AlFeNi alloys relatively stable. Corrosion rate tends to increase at a relatively high
o
temperature at 175 C after time 400 hours.

Keywords: Synthesis, AlFeNi alloy, Structure material, Cladding , Nuclear fuel element

PENDAHULUAN perlakuan korosi dalam autoclave berisi fluida


bertemperatur tinggi terhadap bahan cladding
Paduan logam berbasis aluminium telah
berbasis aluminium. Perlakuan panas pada
digunakan pada berbagai industri, seperti
temperatur tinggi memungkinkan akan memacu
industri transportasi terutama automotive dan
terjadi reaksi senyawa logam intermetalik Al
pesawat terbang. Selain itu, paduan aluminium [2,3]
dengan Fe dan Ni melalui proses difusi .
digunakan pula untuk berbagai komponen
Proses difusi dalam perlakuan panas tersebut
struktur pada instalasi nuklir terutama digunakan
[1] memungkinkan akan menghasilkan senyawa
sebagai cladding bahan bakar . Paduan
logam berupa fasa , fasa , fasa dan fasa
aluminium yang berfungsi sebagai cladding
lainnya . Fasa (FeAl3) mulai terbentuk pada
[4]
bahan bakar dalam proses fabrikasi dan iradiasi
daerah komposisi 0,04-37 % berat Fe di bawah
akan mengalami proses deformasi dan
temperatur 652 C . Fasa ini merupakan
o [5]
pemanasan. Selama proses fabrikasi yang
hasil transformasi dari pemaduan Al dan Fe
melibatkan pemanasan pada temperatur tinggi
yang mengikuti reaksi fasa eutectic, yaitu L
dan proses iradiasi memungkinkan cladding
+. Kadar Fe dalam paduan melebihi batas
pengungkung bahan bakar akan mengalami
larut padat di atas 0,04% cenderung akan
perubahan sifat bahan. terutama struktur fasa.
membentuk fasa . Fasa mulai terberntuk
[6,7]
Selain itu, kondisi tersebut memungkinkan pula
pada daerah komposisi 0,04-42 % berat Ni di
mempengaruhi sifat kekuatan/kekerasan, sifat
bawah temperatur 640 C. Fasa ini
o
[1]
termal dan sifat fisis . Perubahan struktur fasa
merupakan hasil transformasi dari pemaduan Al
dan transformasi fasa memungkinkan akan
dan Ni yang mengikuti reaksi fasa eutectic,
berdampak terhadap sifat kekerasan, sifat
yaitu: L +. Apabila kadar Ni dalam paduan
termal dan korosi yang cenderung meningkat
melebihi batas larut padat di atas 0,04 % akan
atau menurun. Kondisi ini dapat diketahui
terbentuk fasa (NiAl3). Besarnya fasa sangat
dengan melakukan proses perlakuan panas dan

48
ISSN 0852-4777 Sintesis Paduan Aluminium Fero Nikel
Sebagai Bahan Struktur Cladding Elemen Bakar Nuklir
(M. Husna Al Hasa, Anwar Muchsin, Futichah, Ahmad Paid dan Hadi Djaya)

dipengaruhi oleh tingkat prosentase kadar Ni neraca digital yang memiliki tingkat akurasi
dalam paduan. Kadar Ni semakin tinggi tinggi. Serbuk aluminium, fero dan nikel hasil
mengakibatkan semakin memperbesar jumlah timbang kemudian dilakukan pencampuran
fasa dalam paduan. Reaksi fasa eutectik menggunakan mixing machine selama lima
paduan aluminium dan besi mulai terjadi pada menit dengan putaran 1800 rpm sehingga
o
temperatur 652 C dengan kadar 1,8 % Fe dan diperoleh serbuk yang relatif homogen.
membentuk fasa padat + yaitu Al+FeAl3. Campuran serbuk aluminium dengan unsur
Fasa memiliki batas kemampuan larut padat pemadu 1% Fe 1%Ni hasil homogenisasi
(solid solubility) Fe dalam fasa (Al) sampai kemudian dikompaksi menggunakan alat
o
maksimum 0,04%Fe pada temperatur 652 C. pengepresan. Pengepresan serbuk dengan
Paduan logam AlFeNi memiliki struktur politropik gaya sebesar 350 KN menghasilkan spesimen
dan anisotropik, yaitu struktur monoklinik dan berbentuk lempengan. Spesimen hasil presan
ortorombik. Kekuatan dan ketahanan korosi tersebut kemudian dilakukan sintesis
bahan struktur AlFeNi sangat dipengaruhi oleh menggunakan tungku lebur dalam kondisi gas
pembentukan struktur fasa dalam paduan. inert. Proses sintesis ini menghasilkan paduan
Pembentukan fasa sangat dipengaruhi oleh AlFeNi dalam bentuk ingot. Spesimen Ingot
unsur pemadu dan kadar pemadu dalam AlFeNi dikenakan perlakuan panas pada
o
paduan. Pembentukan fasa dalam paduan temperatur 500 C dengan waktu pemanasan
logam dapat terbentuk apabila komposisinya selama 1,5 jam. Ingot AlFeNi hasil perlakuan
terdiri dari dua unsur atau lebih dan memiliki panas pada temperatur tersebut di atas
perbedaan jari-jari atom sehingga membentuk kemudian dilakukan analis, pengujian,
larutan padat sebagai salah satu fasa. Selain itu, pengamatan, dan pengukuran. Analisis struktur
fasa yang terbentuk memiliki sifat, ukuran kisi fasa paduan AlFeNi dilakukan berdasarkan
dan struktur kristal serta titik cair yang berbeda. pola difraksi sinar x menggunakan difraktometer
Unsur Al, Fe dan Ni mempunyai ukuran atom, sinar x. Perubahan fasa dimati menggunakan
jarak antaratom dan juga bentuk struktur kristal differential thermal analysis, DTA. Analisis
yang berbeda. Logam Al memiliki struktur kristal kapasitas panas diukur menggunakan
berbentuk selsatuan FCC dengan parameter differential scanning calorimetry,DSC.
kisi berukuran 4,0496 dan jarak antaratom Pengukuran kekerasan sepesimen AlFeNi
2,8635 . Logam Fe memiliki struktur kristal dilakukan dengan menggunakan metoda Vicker.
BCC dengan parameter kisi berukuran 2,8664 Pengamatan topografi mikrostruktur dilakukan
dan jarak antaratom 2,4823 , sedangkan secara metalografi-optik dan SEM. Analisis
logam Ni memiliki selsatuan FCC dengan unsur senyawa logam diamati dengan EDS dan
ukuran kisi 3,52338 dan jarak antaratom analisis korosi dilakukan berdasarkan metoda
[4]
2,4919 . Penelitian ini bertujuan untuk gravimetri.
mendapatkan sifat struktur fasa, kekerasan, sifat
termal dan laju korosi cladding bahan bakar.
Data hasil penelitian ini diharapkan akan HASIL DAN PEMBAHASAN
bermanfaat sebagai data dukung untuk Pengamatan struktur fasa berda-
pengembangan bahan struktur cladding bahan sarkan analisis pola difraksi sinar x ditunjukkan
bakar reaktor riset. pada Gambar 1. Pengukuran sifat kekerasan
paduan AlFeNi dengan metoda Vicker
diperlihatkan pada Gambar 2. Analisis sifat
TATA KERJA
termal berdasarkan nilai panas jenis hasil
Bahan dalam bentuk serbuk logam pengukuran DSC ditunjukkan pada Gambar 3.
aluminium, Fero dan nikel ditimbang dengan Pengamatan mikrostruktur paduan AlFeNi
kadar yang telah ditentukan menggunakan secara metalografi-optik dan SEM ditunjukkan

49
Urania
ISSN 0852-4777
Vol. 16 No. 2, April 2010 : 47 - 104

39 , 45 , 65 , 78 ,82 dan puncak fasa pada


o o o o o
pada Gambar 4 dan 5. Analisis unsur senyawa
o o o o
fasa pada dearah batas butir dilakukan sudut 2 berkisar antara 26 , 28 dan 44 , 66 ,
68 sedangkan puncak fasa pada sudut 2
o
dengan EDS ditunjukkan pada Gambar 6.
o
Analisis laju korosi dilakukan secara metoda berkisar 35, 52 . Besaran sudut 2 untuk
gravimetri ditunjukkan pada Gambar 7. puncak fasa , dan pada pola difraksi
Gambar 1 cenderung mendekati sama dengan
Gambar 1 memperlihatkan pola
besaran sudut 2 pada PDF dan hasil
difraksi paduan AlFeNi hasil sintesis dan
o perhitungan dengan persamaan BRAGG.
perlakuan panas pada temperatur 500 C yang
Sementara itu, fasa dan menunjukkan
menghasilkan puncak-puncak fasa , dan .
lebih dari 3 puncak, sedangkan fasa hanya
Puncak fasa untuk masing-masing bidang
o memiliki 3 puncak. Kondisi ini menunjukkan
hkl berada pada sudut difraksi 2 antara 35 -
bahwa struktur fasa yang terbentuk
83 . Puncak fasa untuk masing-masing
o

merupakan fasa , dan . Fasa


bidang hkl berada pada sudut difraksi 2
merupakan aluminium(Al), fasa adalah
antara 21 -78 . Puncak fasa untuk masing-
o o

senyawa FeAl3 dan fasa merupakan


masing bidang hkl berada pada sudut 2
o o senyawa NiAl3. Pembentukan fasa dan ini
antara 22 -52 . Berdasarkan persamaan
merupakan proses reaksi antara Fe dan
BRAGG dan PDF [Anonym,PDF, 2008]
aluminium yang terjadi akibat rejeksi dari
dengan panjang gelombang (cu)=1,542
larutan padat aluminium yang melebihi
menunjukkan bahwa puncak fasa berada
o o o o o kemampuan larut-padat dalam struktur fasa .
pada sudut 2 sebesar 39 , 45 , 65 , 78 , 83
o Rejeksi ini terjadi karena kelarutan atom Fe
dan 99 pada masing-masing bidang hkl, yaitu
dan Ni dalam struktur fasa telah melampaui
111, 200, 220, 311, 222 dan 400. Puncak fasa
batas yang diizinkan, yaitu melibihi di atas
berada pada sudut 2 sebesar 22 , 26 , 41 ,
o o o
[6]
0,04% Fe dan 0,04% Ni sehingga aluminium
43 , 44 , 47 , 64 , 66 dan 78 . Puncak fasa
o o o o o o

o bereaksi mengikat Fe dan Ni membentuk


berada pada sudut 2 sebesar 22 ,
o o o o o o o o o o senyawa FeAl3 serta NiAl3.
24 ,25 ,29 , 35 , 36 ,37 , 41 , 43 ,45 ,46 ,
o o
47 dan 52 . Gambar 1 memperlihatkan pola
difraksi paduan AlFeNi hasil sintesis dan
perlakuan panas yang menghasilkan puncak-
puncak fasa pada sudut 2 berkisar antara

Gambar 1. Pola difraksi sinar x paduan AlFeNi pada temperatur pemanasan 500C

50
ISSN 0852-4777 Sintesis Paduan Aluminium Fero Nikel
Sebagai Bahan Struktur Cladding Elemen Bakar Nuklir
(M. Husna Al Hasa, Anwar Muchsin, Futichah, Ahmad Paid dan Hadi Djaya)

Sifat kekerasan paduan AlFeNi (FeAl3) cenderung akan memberi kontribusi


setelah mengalami perlakuan termo-mekanik meghambat pergerakan dislokasi. Pergerakan
ditunjukkan pada Gambar 2. Sifat kekerasan dislokasi yang terhambat oleh senyawa fasa
cenderung relatif stabil tidak mengalami kedua akan mengakibatkan memperkuat dan
perubahan yang berarti setelah mengalami memperkeras logam. Kondisi ini dapat
o
perlakuan panas pada temperatur 500 C. dijelaskan bahwa pembentukan senyawa logam
Kondisi ini dimungkinkan karena pemanasan dalam bentuk fasa kedua akan mempengaruhi
o
selama waktu 1,5 jam pada temperatur 500 C sifat logam yang cenderung akan meningkatkan
belum mengakibatkan terjadinya perubahan sifat mekaniknya. Sementara itu, paduan
sifat mekanik yang besar. Hal ini AlFeNi setelah mengalami deformasi perolan
menunnjukkan bahwa paduan AlFeNi masih panas menunjukkan terjadi peningkatan sifat
dalam keadaan proses recovery dan belum kekerasan menjadi 51 HV. Hal in
mengalami dominasi proses rekristalisasi atau dimungkinkan karena terjadi peningkatan
grain growth. Sifat kekerasan paduan kerapatan dislokasi akibat proses strain
Aluminium hasil sintesis dalam bentuk paduan hardening.
AlFeNi sekitar 45 HV. Sifat kekerasan paduan
AlFeNi cenderung relatif tinggi karena
diakibatkan oleh pembentukan senyawa
logam. Pembentukan senyawa logam ini
diperlihatkan oleh data hasil analisis pola
difraksi sinar x pada Gambar 1. Senyawa
logam dalam bentuk fasa kedua, seperti fasa

Gambar 2. Sifat kekerasan paduan AlFeNi pada kondisi TPP (1), PP (2) dan
HR (3). TPP=tanpa perlakuan panas, PP=Perlakuan panas,
HR=hot rolling.

Variasi panas jenis paduan AlFeNi pada tinggi dan cenderung semakin meningkat seiring
o o
berbagai temperatur ditunjukkan pada Gambar kenaikan temperatur mulai 50 C hingga 450 C
3. Nilai panas jenis paduan AlFeNi relatif lebih yang diperlihatkan pada Gambar 4. Hal ini

51
Urania
ISSN 0852-4777
Vol. 16 No. 2, April 2010 : 47 - 104

menunjukkan bahwa kenaikan temperatur ini dimungkinkan karena di atas temperatur


o
paduan AlFeNi relatif lebih lambat dan lama. 325 C menunjukkan bahwa terjadi perubahan
Keadan ini menunjukkan bahwa paduan AlFeNi kondisi sifat paduan yang diakibatkan oleh
relatif lebih tahan terhadap pengaruh panas dan adanya senyawa fasa.
memungkinkan sifat termal paduan AlFeNi
relatif lebih stabil. Sifat termal paduan AlFeNi
tampak tidak mengalami perubahan yang berarti
meskipun pada temperatur yang lebih tinggi
o
hingga pada temperatur 250 C. Nilai panas
jenis paduan AlFeNi cenderung menurun pada
o o
temperatur diatas 250 C hingga 325 C dan
diatas temperatur tersebut nilai panas jenis
meningkat kembali. Keadaan

15

13
Panas Jenis (Cp), J/gC (10E-1)

11

5
Al1Fe1Ni
3

1
50 100 150 200 250 300 350 400 450
Temperatur, C

Gambar 3. Variasi panas jenis paduan AlFeNi terhadap perubahan temperatur

Mikrostruktur paduan AlFeNi dengan bertransformasi membentuk struktur butir yang


kadar 1%Fe 1% Ni hasil perlakuan panas memanjang. Kondisi ini dimungkinkan karena
diperlihatkan pada Gambar 4. Gambar 4 dipacu oleh terjadinya proses transformasi fasa
memperlihatkan paduan AlFeNi hasil perlakuan yang mengarah ke struktur fasa dan yang
o
panas pada temperatur 500 C dengan struktur cenderung membentuk dua fasa, seperti
butir dendrit yang cenderung berbentuk granular ditunjukkan pada Gambar 5. Pembentukan
dengan struktur fasa terdiri dari fasa dan . struktur fasa yang dipacu oleh energi pada
Fasa yang terbentuk pada paduan AlFeNi temperatur relatif tinggi ini akan berdampak
merupakan rejeksi dari larutan padat aluminium pada struktur butir, seperti ditunjukkan pada
bila kadar Fe atau Ni yang terkandung dalam Gambar 5.
paduan tersebut melebihi kemampuan larut-
padat fasa -Al. Mikrostruktur paduan AlFeNi
yang tampak pada Gambar 4 memperlihatkan
kecenderungan perubahan struktur butir yang

52
ISSN 0852-4777 Sintesis Paduan Aluminium Fero Nikel
Sebagai Bahan Struktur Cladding Elemen Bakar Nuklir
(M. Husna Al Hasa, Anwar Muchsin, Futichah, Ahmad Paid dan Hadi Djaya)

25 m

Gambar 4. Topografi mikostruktur paduan AlFeNi


dengan Mikroskop optik

Topografi mikrostruktur hasil tampak lebih jelas bentuk topografinya dan


pengamatan dengan SEM ditunjukkan pada bentuk serat-jarum seperti rambut tumbuh yang
Gambar 5. Gambar 5 memperlihatkan memanjang
mikrostruktur dengan pembesaran 1.000 x,
Analisis kualitatif dan semi quantitatif
2000 x dan 5.000 x yang diamati pada daerah
dengan EDS (Electron Dispersif X-Ray
titik tertentu. Gambar 5 a memperlihatkan
Spectrophotometer) terhadap paduan AlFeNi
struktur butir yang cenderung berwarna gelap
ditunjukkan pada Gambar 6. Analisis EDS
dan terang. Daerah berwarna terang
daerah yang berbentuk serat-jarum pada
teridentifikasi sebagai fasa dan daerah
mikrostruktur dengan pembesaran 5000x pada
berwarna gelap diidentifikasi sebagai senyawa
Gambar 6 menunjukkan terkandung unsur Al,
fasa logam. Sementara itu, pada pembesaran
Fe dan Ni. Analisis semi quantitatif pada daerah
2000x tampak daerah batas butir cenderung
titik tersebut memperlihatkan terdapat
berwarna gelap dan berbentuk serat-jarum
persentase Al sekitar 94,21%, Fe sebesar
memanjang. Serat-jarum pada batas butir
3,13% dan Ni sejumlah 2,66%. Kondisi ini
tampak tumbuh memanjang dan daerah batas
memungkinkan memacu terjadinya proses
butir ini merupakan awal pembentukan
pembentukan senyawa logam membentuk fasa
senyawa fasa logam. Senyawa fasa logam yang
dan . Fasa dan diidentifikasikan sebagai
terbentuk dimungkinkan adalah fasa dan .
senyawa logam FeAl3 dan NiAl3. Identifikasi
Fasa dan ini merupakan senyawa logam
senyawa logam ini juga didukung oleh data hasil
FeAl3 dan NiAl3. Hal ini sebagaimana diperoleh
analisis difraksi sinar x yang memperlihatkan
dari hasil analisis pola difraksi sinar-x yang
adanya puncak pola difraksi senyawa logam
diperlihatkan pada Gambar 1. Gambar
FeAl3 dan NiAl3, seperti yang ditunjukkan pada
mikrostruktur dengan pembesaran 5.000 x
Gambar 1.
akan.

53
Urania
ISSN 0852-4777
Vol. 16 No. 2, April 2010 : 47 - 104

1000 x 2000 x 5000 x

Gambar 5. Topografi mikrostruktur paduanAlFeNi dengan SEM

Gambar 6. Spektrum EDS paduan AlFeNi stoikhiometrik

o
Gambar 7 memperlihatkan tingkat laju menunjukkan pada temperatur fluida 75 C laju
korosi paduan AlFeNi dalam fluida air korosi relatif rendah dan cenderung meningkat
o o
bertemperatur tinggi pada 75 C, 125 C dan dengan semakin lama waktunya. Pada
o o
175 C dengan variasi waktu 216 jam, 432 jam temperatur fluida 125 C laju korosi meningkat
dan 648 jam. Gambar 7 memperlihatkan laju dan relatif stabil setelah waktu 432 jam.
o
korosi paduan AlFeNi semakin meningkat Sementara itu, pada temperatur fluida175 C
dengan semakin tinggi temperatur fluida. Selain laju korosi relatif lebih meningkat daripada
o o
itu, laju korosi cenderung meningkat pula seiring temperatur fluida 75 C dan 125 C. Laju korosi
dengan semakin lama waktu keberadaan paduan AlFeNi cenderung semakin tinggi
paduan AlFeNi dalam fluida tersebut. Gambar 7 dengan semakin lama waktu keberadaannya
dalam fluida.

54
ISSN 0852-4777 Sintesis Paduan Aluminium Fero Nikel
Sebagai Bahan Struktur Cladding Elemen Bakar Nuklir
(M. Husna Al Hasa, Anwar Muchsin, Futichah, Ahmad Paid dan Hadi Djaya)

Gambar 7. Laju korosi paduan AlFeNi dalam fluida temperatur tinggi

SIMPULAN
2. Nuklir, URANIA, Volume 14 No.1, hal.1-
Sifat mekanik dan termal paduan
10.
AlFeNi hasil sintesis dan perlakuan panas relatif
3. RAYNOR, GV., RIVLIN, GV., (1988),
stabil. Sifat kekerasan paduan AlFeNi
Phase Equilibria in iron Ternary Alloy, ,
cenderung meningkat setelah mengalami
The institute of Metals, New york.
proses deformasi termo-mekanik mencapai 51
4. PETZOW, G., EFFENBERG, G.,
HV. Paduan AlFeNi relatif lebih tahan terhadap
(1992), Ternary Alloy AlFeNi, Vol.15,
pengaruh panas dan memungkinkan sifat termal
Germany: ASM, International.
paduan AlFeNi relatif lebih stabil. Struktur fasa
5. AL HASA, M.H., (2007), Formasi fasa
paduan AlFeNi relatif lebih didominasi oleh fasa
dan Mikrostruktur Bahan struktur
(Al) dan fasa (FeAl3). Laju korosi paduan
Paduan Aluminium Fero-Nikel Hasil
AlFeNi relatif rendah dan stabil pada temperatur
o o proses sintesis, Jurnal Ilmiah daur
75 C dan 125 C. Laju korosi cenderung
Bahan Bakar Nuklir, URANIA, Volume
meningkat pada temperatur relatif tinggi pada
o 13 No.3, hal.99-107.
175 C setelah waktu 400 jam.
6. MONDOLFO, L.F, (1976), Aluminium
Alloys, Structure and Properties,
UCAPAN TERIMA KASIH London, hal.532-533.
7. Anonym, PDF Card, International
Penulis mengucapkan terima kasih Center For data Diffraction, 2008
kepada berbagai pihak atas bantuan dan 8. ASTM, American Society for testing and
dukungan terhadap kelancaran penelitian ini Materials, (1992), Annual Book of
baik secara langsung maupun tidak langsung ASTM Standards. Section 3, Vol. 03.02.
sehingga menghasilkan tulisan dalam bentuk Philadelphia:ASTM.
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. ALHASA, M.H., (2008), Peningkatan


Sifat mekanik Bahan Struktur Paduan
Aluminium Fero Nikel Dengan
Penguatan Fasa Kedua Dan Struktur
Butir, Jurnal Ilmiah daur Bahan Bakar

55

Anda mungkin juga menyukai