Anda di halaman 1dari 7

NAMA:M.

Raihan Nugroho
KELAS:X MIPA 4
EKONOMI UANG DAN BANK

A.Uang
A. Permintaan dan Penawaran Uang
Sejarah uang
Awal mula adanya uang yaitu berasal dari kegiatan barter. Akan tetapi kegiatan
ini tah bisa bertahan lama karena :
A. Sulit bertemu dengan orang yang memiliki barang yang diinginkan dan juga
mau menukarkan barangnya dengan barang yang dimilikinya.
B. Sulit menentukan standar nilai uang dalam penukarannya
C. Sulit menentukan pembayaran yang tertunda.

Setelah itu lahirlah konsep uang yang digunakan untuk transaksi. Dengan
demikian, uang dapat diartikan sebagai benda yang disetujui oleh masyarakat
umum sebagai alat tukar dan menukar dalam perdagangan. Uang yang pertama
kali digunakan berbentuk uang emas atau perak. Sesuatu yang bisa di sebut
uang jika :
a. Tak mudah rusak
b. Ditetima oleh umum
c. Mudah disimpan dan dibawa bawa
d. Harganya tinggi walaupun dalam jumlah yang kecil.
e. Sifatnya sama dan dapat saling mengganti
f. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
g. Harganya tetap dalam jangka waktu panjang
Fungsi uang
a. Fungsi asli
1. Sebagai alat tukar : uang digunakan sebagai alat penukaran
2. Sebagai alat satuan hitung : untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan
satuan hitung.
b. Fungsi turunan
1. Sebagai alat pembayaran : seperti untuk menbayar pajak dan lain sebgainya
2. Alat penyimpan kekayaan : seperti untuk membeli tanah atau gedung untuk
investasi
3. Alat pendorong kegiatan ekonomi
4. Sebagai alat pemindah kekayaan
3. Jenis Uang
a. Berdasarkan keberlakuannya
1. Uang kartal : yaitu uang yang dipakai dalam kehidupan sehari hari sebagai alat
pembayaran seperti uang kertas dan uang logam yang di keluarkan oleh Bank
Sentral ( Bank Indonesia )
2. Uang giral : uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk dposito, cek dan
rekening giro yang dikeluarkan oleh bank umum yang dapat di gunakan
sewaktu waktu. Contohnya Cek yaitu suatu perintah kepada bank untuk
membayar sejumlah dana, sedangakan giro yaitu suatu perintah nasabah bank
untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada nasabah yang lain
yang ditunjuk.
b. Berdasarakan nilainya
1. Full Bodied Money
Mata uang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dengan
nilai nominal uang sama dengan nilai instrinsiknya misalnya uang logam emas
atau perak.
2. Token Money
Mata uang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai
nominal lebih tinggi daripada nilai intrinsic misalnya uang kertas.
c. Berdasarkan Penggunaannya
1. Nilai internal uang : yaitu suatu mata uang untuk di tukarkan dengan barang
atau daya beli suatu uang terhadap barang barang.
2. Nilai eksternal uang : yaitu kemampuan nilai mata uang dalam negeri jika
dibandingkan dengan mata uang asing atau juga disebut kurs.

Teori Permintaan dan Penawaran Uang


a. Permintaan Uang : jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat dan
perusahaan secara keseluruhan.
1. Teori uang statis : tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh
perkembangan ekonomi. Teori ini dikelompokkan menjadi 3 :
a. Teori konvensi : menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar perjanjian
masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
b. Teori nominalisme : uang yang diterima berdasarkan nilai pertukarannya yaitu
daya belinya.
c. Teori kenegaraan : Negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat
bayar.
2. Teori Uang Dinamis : mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai
uang. Teori ini dibagi menjadi :
a. Teori kuantitas dari David Ricardo : toeri ini menyatakan bahwa kuat lemahnya
nilai uang sangat bergantung pada jumlah uang yang beredar. Teori ini dapat
digambarkan dengan rumus :
M = jumlah uang
k=perbandingan tetap
P=tingkat harga
b. Teori kuantitas dari Irving Fisher
Memasukkan kecepatan peredaran uang dan jasa sebagai factor yang
mempengaruhi nilai uang. Rumus :

c. Teori Persedian Kas


Menyatakan bahwa tinggi rendahnya nilai uang bergantung kepada jumlah uang
yang disimpan masyarakat untuk persediaan kas. Rumus:

Faktor yang mempengaruhi Permintaan Uang ( menurut John Maynard


Keynes ) bergantung pada motif motif :
a. Motif Transakasi : Didasarkan peggunaan uang untuk transaksi dalam
pemenuhan kebutukan sehari hari seperti pembelian bahan pokok.
b. Motif Berjaga jaga : Didasarkan kepada pemenuhan kebutuhan darurat yang
tidak dapat diperhitungkan sebelumnya seperti biaya pengobatan yang sewaktu
waktu diperlukan.
c. Motif Spekulasi : Ditujukan untuk memperoleh keuntungan secara cepat karena
mengetahui peluang ekonomi di masa mendatang seperti membeli saham.

Faktor Faktor yang mempengaruhi permintaan uang oleh masyarakat :


a. Suku bunga : permintaan uang akan menurun jika terjadi kenaikan suku bunga.
b. Tingkat Harga : tingkat harga yang naik menyebabkan penambahan
pengeluaran.
c. Pendapatan Nasional Riil : permintaan uang meningkat jika terjadi kenaikan
nilai transaksi riil pada barang dan jasa.

Faktor Faktor yang memengaruhi penawaran uang


Penawaran uang adalah jumlah semua uang yang beredar dalam perekonomian
untuk membiayai transaksi transakasi yang dilakukan dalam masyarakat. Yang
yang beredar tersebut memiliki arti yang kompleks dan dibedakan menjadi :
a. Penawaran uang inti M0 , yaitu kewajiban bank Indonesia dalam
memperedarkan uang kertas dan uang logam
b. Penawaran uang M1, yaitu meliputi uang kartal dan ditambah dengan uang giral.
c. Penawaran uang M2, yaitu meliputi M1 ditambah dengan tabungan dan deposit
berjangka(uang kuasi) di bank umum.
d. Penawaran uang M3, yaitu meliputi M2 di tambah dengan deposito dan tabungan
berjangka pada lembaga keuangan lainnya.

Adapun factor faktornya yang mempengaruhi penawaran uang yaitu:


a. Pertumbuhan pendapatan nasional
b. Tingkat suku bunga
c. Kenaikan harga harga
d. Struktur ekonomi
B.BANK
Peran Bank Sentral dan Bank Umum
Menurut Undang undang No. 10 tahun 1998 tentang PERBANKAN
menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau-atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Adapun fungsi bank secara umum :
1. Penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan atau
tabungan,deposito dan giro
2. Pemberi kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha.
3. Pelayan jasa,seperti kegiatan pengiriman uang,inkaso,cek wisata atau kartu
kredit.

Jenis Jenis bank


a. Bank menurut peran dan fungsinya
1. Bank Sentral(bank Indonesia)
Merupakan lembaga negara yang bertugas untuk mengontrol stabilitas
perekonomian agar perekonomian stabil atau tidak mengalami inflasi maupun
deflasi melalui pengaturan uang yang beredar.
Adapun peran dan fungsi bank sentral:
1. Banknya bagi bank, yaitu memberikan pinjaman kepada bank-bank dan sumber
dana terakhir bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas.
2. Menentukan kebijakan moneter yaitu bank sentral memiliki hak monopoli
untuk mencetak dan mengeluarkan uang.
3. Agen fiscal pemerintah,yaitu sebagai penasihat dan memberikan bantuan untuk
mengelola berbagai masalah transaksi keuangan pemerintah.
4. Penanganan transaksi giro,yaitu untuk mengefisiensikan transaksi pembayaran
menggunakan gito dalam jumlah banka,antarbank,antarwilayah bahkan antar
Negara.
5. Melakukan riset riset ekonomi yaitu berkaitan dengan masalah perkembangan
sector moneter secara berkelanjutan.

2. Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha baik secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Adapun usaha usaha yang utama dilakukan bank umum :
a. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan, giro,deposito dan
sertifikat deposito.
b. Memberikan kredit kepada masyarakat
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang
d. Memindahkan uang
e. Menempatkan dana pada/atau meminjamkan dara dari bank lain
f. Menerima pembayran dari tagihan atas surat berharga
g. Menyediakan tempat penyimpanan barang dan surat berharga.

Selain itu bank umum juga memiliki keistimewaan yaitu :


a. Menciptakan tabungan yang suatu saat dapat diambil dengan cek atau giro.
b. Menciptakan uang giral untuk mempermudah dalam kegiatan perekonomian.
c. Memberikan pinjaman jangka pendek kepada perusahaan yang mau menjadi
mitranya.
3. Bank Syariah
UU No.21 Tahun 2008 tentangperbankan syariah menjelaskan bahwa perbankan
syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah Dan Unit
usaha Syariah. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasrakan prinsip Syariah ( Islam ). Menurut jenisnya terdiri atas Bank umum
syariah(memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran) dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah(tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran).
Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum
Konvensional.
Bank Syariah Bank Konvensional
Berdasarkan prinsip bagi Berdasarkan prinsip bunga
hasil,jual beli dan sewa
Investasi dalam usaha yang halal Investasi yang halal dan haram
saja
Hubungan bank-nasabah bersifat Hubungan bak-nasabah,debitur-
kemitraan kreditur
Profit dan falah oriented Profit oriented
Terdapat dewan pengawas Tak terdapat dewan sejenis
syariah

Adapun fungsinya:
1. Menghimpun dana dari masyarakat atau dunia usaha dalam bentuk tabungan
dan giro serta menyalurkannya kepada ritl yang mebutuhkannya.
2. Sebagai tempat investasi bagi dunia usaha
3. Memberikan jasa social
4. Menawarkan berbagai jasa keuangan berdasarkan upah dalam sebuah kontrak
perwakilan atau penyewaan.
b. Jenis Bank menurut kepemilikannya
1. Bank milik Negara
Bank yang modalnya berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.
a. Bank Umum Milik Negara : BRI,BNI dan Bank Mandiri
b. Bank Tabungan : BTN
c. Bank Pembangunan: BPD Jabar, BPD DKI Jakarta
2. Bank Milik Swasta
Bank yang modalnya dari swasta atau perorangan yang pendiriannya dan
kegiatan usahanya harus mendapatkan izin dari Menteri Keuangan atas
pertimbangan dari BI. Misalnya BCA, NISP, Bank Danamon.
3. Bank Koperasi
Bank yang modalnya berasal dari perkumpulan koperasi misalnya bank
BUKOPIN.

PRODUK PRODUK PERBANKAN


a. Pemberian kredit dengan berbagai macam bentuk jaminan.
b. Memberika jasa-jasa pembayaran seperti :
1. Pengiriman uang
2. Inkaso adalah pemberian kuasa kepada bank oleh perorangan atau badan untuk
menagih atau memintakan persetujuan pembayaran baik dalam maupun luar
negeri.
3. Letter of Credit yaitu jaminan bank untuk transaksi jual beli guna memperlancar
arus pengadaan barang dari suatu tempat ke tempat lain baik didalam negeri
maupun keluar negeri.
4. Jual beli cek perjalanan
5. Jual beli uang kertas
6. Mengeluarkan kartu kredit
7. Jual beli valuta asing,pembayaran listrik,telepon, gaji dan pajak serta
8.
menyiapkan kotak pengamanan simpanan.
c. Bentuk bentuk simpanan di bank, seperti giro,depodiro berjangka,sertifikat
deposito dan tabungan.

Kebijakan Pemerintah di Bidang Moneter


Pengertian Kebijakan Moneter
Suatu kebijakan yang diambil pemerintah(Bank Indonesia) untuk mengatur
jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga.
Jika jumlah uang yang beredar disuatu Negara jumlahnya kurang maka Negara
tersebut mengalami deflasi jika keadaan sebaliknya maka disebut inflasi. Maka
dari itu perlu adanya kebijakan moneter.
Adanya tujuan kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah:
a. Menjaga stabilitas ekonomi
b. Menjaga kestabilan harga
c. Meningkatkan kesempatan kerja
d. Memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

Instrumen Kebijakan Moneter


1. Kebijakan Tingkat Suku Bunga
Suatu kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dengan menambah atau
mengurangi jumlah uang beredar dengan cara mengaikkan dan menurunkan
tingkat suku bunga.
2. Operasi Pasar Terbuka
Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh bank Sentral dengan menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual atau membeli surat
surat berharga( Sertifikat Bank Indonesia)
3. Kebijakan Cadangan Kas
Kebijakan Bank Sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan cadangan minimum yang
harus dipenuhi oleh bank umum dalam mengedarkan atau memberikan kredit
kepada masyarakat.
4. Kebijakan Kredit Selektif
Kebijakan pengetatan jumla uang yang beredar. Syarat syarat kredit yang
ketat:
a. Character, yaitu tabiat atau kemauan pemohon untuk memenuhi kewajiban.
b. Capacity,yaitu kemampuan,kepandaian,dan keterampilan menggunakan kredit
yang diterima sehingga memperoleh kemajuan,keuntungan dan mampu
melunasi utangnya.
c. Capital, yaitu modal seseorang atau badan usaha penerima kredit.
d. Collateral,yaitu kepastian berupa jaminan yang dapat diberikan oleh penerima
kredit.
e. Condition Of Economies, yaitu dalam rencana pelepasan kredit harus mempu
melihat kedepan seperti keadaan perekonomian masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai