Anda di halaman 1dari 8

PENDAPATAN NASIONAL

1. Pengertian Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan masyarakat pada suatu negara
sebagai pemilik faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa
selama satu tahun.

2. Manfaat Pendapatan Nasional


Manfaat yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasional adalah sebagai
berikut:
1) Mengetahui dan menelaah kondisi atau struktur perekonomian
Dari perhitungan pendapatan nasional, kita dapat menggolongkan suatu negara
sebagai negara industri, pertanian atau jasa. Dapat ditentukan pula besarnya sektor-
sektor industri, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Berdasarkan pendapatan
nasional dapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara pertanian atau agraris,
sedang Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Jepang adalah negara Industri.
Menurut PBB, perekonomian suatu negara terdiri dari 11 sektor usaha, yaitu
sebagai berikut:
a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
b. Pertambangan dan penggalian
c. Industri pengolahan
d. Listrik, gas, dan air minum
e. Bangunan
f. Perdagangan, hotel, dan restoran
g. Pengangkutan dan komunikasi
h. Bank dan lembaga keuangan lainnya
i. Sewa rumah
j. Pemerintah dan pertahanan
k. Jasa-jasa lain
2) Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu
Data mengenai pendapatan nasional dibuat setiap tahun, maka kita dapat
membandingkan besarnya pendapatan nasional suatu negara dari tahun ke tahun.
Perbandingan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi sebagai berikut.
- Ada tidaknya kenaikan/penurunan perekonomian
- Ada tidaknya perubahan struktur ekonomi
- Pertambahan dan pengurangan kemakmuran materil
- Kenaikan atau penurunan pendapatan per kapita berdasakarn jumlah
penduduknya
3) Membandingkan perekonomian antarbangsa atau antar daerah
Data perhitungan pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk
membandingkan perekonomian suatu negara dengan negara laindan antar satu
daerah/provinsi dengan daerah/provinsi lain. Kita dapat membandingkan
pendapatan per kapita antara Amerika Serikat dengan Jepang dan antara Jawa
Tengah dengan Jawa Timur. Perbandingan ini berguna untuk menilai seberapa jauh
kita tertinggal atau lebih maju dibandingkan dengan negara lain yang yang lebih
maju atau lebih terbelakang dari kita.
4) Merumuskan kebijaksanaan pemerintah.
Perhitungan pendapatan nasional berguna pula untuk membantu merumuskan
kebijakan pemerintah. Seandainya kita menginginkan pertumbuhan produk
nasional bruto setinggi 8%, maka perhitungan pendapatan nasional inilah yang kita
lihat. Dengan mengetahui proporsi masing-masing sektor, pertanian 8% itu
dialokasikan kepada sektor pertanian misalnya 5%, sektor industri 15%,
pertambangan 12% dan seterusnya. Dari kecepatan pertumbuhan sektor pertanian
dalam subsektor tanaman bahan makanan pemerintah dapat menentukan kebijakan
pengadaan pangan. Misalnya dapat tidaknya bahan makanan disediakan dari
produksi dalam negeri dan seberapa besar masih harus diimpor. Berdasarkan
pendapatan per kapita, pemerintah dapat pula menentukan kebijakan
kependudukan dan penggunaan dana investasi.

3. Komponen komponen Pendapatan Nasional


1) PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu
tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.
2) PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu
Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan
jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.

GNP = GDP Produk netto terhadap luar negeri

3) NNP (Net National Product)


NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode
tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

NNP = GNP Penyusutan


4) NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah
dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)

NNI = NNP Pajak tidak langsung

5) PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar
sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran
jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.

PI = (NNI + transfer payment) (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan


social + Pajak perseorangan )

6) DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya.

DI = PI Pajak langsung

4. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional


Berikut ini akan dibahas lebih mendalam bagaimana menghitung pendapatan
nasional menggunakan tiga pendekatan.
1) Pendekatan Produksi
Penghitungan pendapatan nasional menggunakan metode pendekatan
produksi, yaitu dengan dengan menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah
(value added) dari semua kegiatan ekonomi yang dihasilkan perusahaan-
perusahaan.
Penghitungan pendapatan nasional tidak langsung menjumlahkan nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh sector ekonomi karena banyak barang dan jasa
merupakan input dari proses produksi barang lain. Hal ini dilakukan untuk
menghindari penghitungan ganda (double counting).
Untuk menghindari penghitungan ganda ini, maka digunakan metode
penghitungan nilai tambah (value added). Pada setiap tahap produksi suatu
barang, yang dihitung hanya nilai tambah terhadap barang tersebut. Misalnya,
harga gandum (per kg) Rp5.000. Harga tepung (per kg) Rp7.000. Maka nilai
tambah tepung terigu adalah Rp7.000 Rp5.000 = Rp2.000. Untuk lebih jelas
lihat table di bawah ini.
Barang Harga Nilai Tambah
Gandum 5.000 5.000
Tepung 7.000 2.000
Roti 10.000 3.000
Jumlah 22.000 10.000

Secara umum, penghitungan pendekatan produksi dapat dirumuskan sebagai


berikut.

=
=1
Dimana:
Y = Pendapatan Nasional (Yield)
VA = Value Added (nilai tambah)
1 n = Barang yang Diproduksi

2) Metode Pendekatan Pengeluaran


Pendapatan nasional jika dihitung dengan metode pendekatan pengeluaran
maka penghitungannya dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk
membeli barang dan jasa yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Pengeluaran
masyarakat dapat dibedakan menjadi berikut ini :
a) Pengeluaran konsumsi baik oleh perorangan atau perusahaan.
b) Pengeluaran konsumsi pemerintah baik pusat maupun daerah.
c) Investasi domestik bruto seperti persediaan barang-barang dan alat-
alat produksi tahan lama dan perubahan stok.
d) Pembelian barang dan jasa ekspor oleh masyarakat luar negeri (nilai
ekspor dikurangi nilai impor).

Rumus penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran


adalah:

Y = C + I + G + ( X - M)

Dimana:
Y = Pendapatan nasional (Yield)
C = Pengeluaran konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
3) Metode Pendekatan Pendapatan
Berdasarkan metode pendekatan pendapatan, besarnya pendapatan nasional
dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-
faktor produksi yang digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa yang
diproduksi di suatu negara selama satu tahun. Pendapatan dari faktor produksi
meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan laba.
Berikut ini persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan
pendekatan pendapatan

Y=r+w+i+p
Dimana:
Y = Yield (pendapatan nasional)
R = rent(sewa), yaitu balas jasa atas faktor produksi tanah
W = wages(upah), yaitu balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja
I = interest(bunga), yaitu balas jasa atas faktor produksi modal
P = profit (laba), yaitu balas jasa atas faktor produksi skill

5. Pendapatan perkapita
1) Arti Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu
negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional
suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga
merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat
pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin
makmur negara tersebut.
Adapun rumus pendapatan per kapita adalah sebagai berikut :

Jumlah Pendapatan Nasional


Pendapatan per Kapita =
Jumlah Penduduk

2) Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Pendapatan Perkapita.


Jika pendapatan nasional untuk berbagai tahun diketahui, menentukan pendapatan
perkapita bukanlah hal sulit. Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata
penduduk. oleh karena itu, untuk mendapatkan perkapita suatu tahun tertentu adalah
dengan cara membagi pendapatan pada tahun itu dengan jumlah penduduk tahun yang
bersangkutan. Untuk menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita dari
tahun ke tahun dapat ditentukan dengan cara penentuan pertumbuhan pendapatan
nasional riil, yatu dengan rumus sebagai berikut :

PNR2 - PNR1
GT2 = x 100%
PNR1

Keterangan:
GT2 = pertumbuhan pendapatan perkapita yang dinyatakan dalam persen
PNR2 = pendapatan per kapita pada tahun 2 (tahun yang dicari pendapatan
perkapitanya)
PNR1 = pendapatan perkapita sebelum tahun ke 2.
SOAL
1. Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:
GDP Rp. 100 Triliun
Penyusutan Rp. 5 Triliun
NNP Rp. 95 Triliun
Pajak tidak langsung Rp. 10 Triliun
Pajak perseroan Rp. 8 Triliun
laba yang tidak dibagi Rp. 2 triliun
iuran pensiun Rp. 5 Triliun
dana pensiun Rp. 5 Trilliun
subsidi penganggur Rp. 2 Triliun
tunjangan veteran Rp. 3 Triliun
bunga utang Rp. 3 Triliun
pajak langsung Rp. 8 Triliun

Dari data diatas hitunglah :


a. NNP
b. NNI
c. PI
d. DI

Jawab :

GNP Rp.100 Triliun


Penyusutan Rp. 5 Triliun
------------------ (-)
NNP Rp. 95 Triliun
Pajak tidak langsung Rp. 10 Triliun
------------------- (-)
NNI Rp. 85 Triliun
Pajak perseroan Rp. 8 Triliun
Laba tidak dibagi Rp. 2 Triliun
iuran pensiun Rp. 5 Triliun
-------------------- (+)
Rp. 15 Triliun
------------------ (-)
Rp. 70 Triliun

Dana pensiun Rp. 5 Triliun


Subsidi penganggur Rp. 2 Triliun
Tunjangan veteran Rp. 3 Triliun
Bunga utang Rp. 3 Triliun
----------------- (+)
Rp. 13 Triliun
--------------------(+)
PI Rp. 83 Triliun
Pajak langsung Rp. 8 Triliun
--------------------- (-)
DI Rp. 75 Triliun
============
2. Diketahui data sebagai berikut.
- Pengeluaran konsumsi Rp 20.000.000.000
- Menyewa tanah Rp 10.000.000.000
- Pengeluaran pengusaha Rp 14.000.000.000
- Ekspor Rp 16.000.000.000
Impor Rp 6.000.000.000
- Keuntungan Rp 10.000.000.000
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan pendekatan pengeluaran, yaitu ...
Jawab:
Rumus Pendapatan Nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran adalah
Y = C + I + G + (X-M)
maka,
Y = 20.000.000.000 + 10.000.000.000 + 14.000.000.000 + (16.000.000.000 -
6.000.000.000)
Y = Rp 54.000.000.000

3. Diketahui GNP negara Singapura US$ 757.860 dan jumlah penduduknya 74,3 juta jiwa.
Besarnya pendapatan per kapita negara Singapura, yaitu ...
Jawab :
Rumus Jumlah Pendapatan perkapita (IPC) adalah:
IPC = Jumlah GNP / Jumlah Penduduk (P)
IPC = US$ 757.860 / 74,3
IPC = US$ 10.200

Anda mungkin juga menyukai