PENDAHULUAN
Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital
dalam kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia
yang tidak membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana
menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien. Namun,
penggunaan listrik secara berlebihan akan membawa dampak negatif bagi kehidupan.
Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui. Apabila manusia tidak
dapat menggunakannya secara efektif dan efisien, maka energi listrik akan cepat
habis. Secara tidak langsung, hal ini juga akan memperbesar efek pemanasan global
yang mengancam kehidupan manusia. Semakin banyak penggunaan alat-alat listrik,
maka semakin banyak pula gas rumah kaca yang dihasilkan bumi.
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik.
Beberapa contoh sumber energi listrik adalah:
1. Batu Baterai atau Elemen Kering
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5
volt. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi
ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut
elemen primer karena tidak dapat dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika
muatannya habis. Sedangkan baterai isi ulang disebut dengan elemen sekunder karena
dapat dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika muatannya habis.
Susunan dasar elemen kering terdiri dari:
a. batang karbon sebagai elektoda positif (kutub positif atau anoda),
b. pembungkus pembungkus batang karbon yang terbuat dari seng sebagai elektroda
negatif (kutub negatif atau katoda),
c. larutan amonium klorida sebagai larutan elektrolit, yaitu larutan yang
menghantarkan listrik,
d. mangan dioksida bercampur dengan serbuk karbon sebagai depolarisator, yaitu
pelindung larutan elektrolit.
Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah Alesandro
Volta (1745-1827). Alesandro Volta membuat suatu elemen yang terdiri dari lempeng
seng, lempeng tembaga, dan larutan asam sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen
volta. Elemen volta disempurnakan lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama
Georges Leclanche. Pada tahun 1860an Goerges membuat rancangan elemen dari
3. Dinamo
4. Generator
Generator adalah sumber energi listrik yang lebih besar dibanding dinamo.
Generator dipakai pada pusat pembangkit listrik sebagai sumber energi, generator
dihubungkan dengan turbin. Turbin adalah roda besar yang berputar cepat sekali.
Turbin diputar dengan memanfaatkan tenaga air dari bendungan/dam. Tegangan
listrik yang dihasilkan oleh PLTA sangat tinggi, yaitu sekitar 10.000 20.000 volt.
Ketika dialirkan ke rumah-rumah tegangannya diturunkan menggunakan
transformator atau trafo menjadi 110 220 volt. Tranformator atau trafo adalah alat
listrik yang dapat menaikkan dan menurunkan tegangan listrik. Trafo yang dapat
menaikkan tegangan listrik disebut trafo step up. Sedangkan trafo yang dapat
menurunkan tegangan listrik disebut trafo step down.
Kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat dari kertas, plastik, karet, lilin,
kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi dan baja pada alat-alat listrik
dalam kehidupan sehari-hari. Bahan - bahan yang berhubungan dengan arus listrik
dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Konduktor adalah suatu bahan yang mudah menghantar muatan listrik. Dalam
bahan-bahan yang tergolong konduktor, elektron-elektron pada setiap atom tidak
diikat dengan kuat sehingga elektron-elektron dapat bergerak bebas di dalam atom.
Elektron-elektron bebas inilah yang menyebabkan bahan-bahan konduktor mudah
mengantarkan (mengalirkan) muatan listrik. Misalnya: logam, perak, alumunium,
Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang
paling banyak elektron bebasnya adalah emas.
2. Isolator adalah suatu bahan yang sulit menghantar muatan listrik. Dalam bahan-
bahan isolator, elektron-elektron pada setiap atom diikat dengan kuat sehingga pada
keadaan normal elektron-elektron tidak bebas bergerak. Karena elektron-elektron
tidak mudah berpindah, maka isolator sulit mengalirkan arus listrik. Akan tetapi, jika
isolator diberi tegangan besar maka elektron dapat berpindah. Jadi pada tegangan
tinggi isolator dapat berfungsi sebagai konduktor. Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu,
dll.
3. Semikonduktor adalah suatu bahan yang pada kondisi tertentu akan bersifat
sebagai isolator dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai konduktor.
Bahan bahan semikonduktor akan bersifat isolator jika dalam temperatur yang
rendah dan akan bersifat konduktor jika dalam temperatur tinggi. Dalam temperatur
rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron dan ketika dalam
temperatur tinggi akan ada ikatan - ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya
elektron - elektron bebas. Misalnya: germaniun, silikon, dll.
Konduktor Isolator
Konduktor bahan yang mudah Isolator bahan yang sulit
menghantarkan arus listrik menghantarkan arus listrik
Bahan konduktor memiliki hambatan Bahan isolator memiliki hambatan
kecil karena hambatan jenisnya kecil. besar karena hambatan jenisnya besar.
Aluminium adalah jenis logamMmacam-macam isolator yaitu:
-Kayu, dimanfaatkan untuk
penghantar yang paling cocok untuk
SUMBER ENERGI LISTRIK 7
bahan membuat alat masak seperti membuat peralatan dapur misalnya
sendok nasi.
penggorengan, panci dst
-Plastik, dimanfaatkan untuk
membuat peralatan dapur misalnya
gelas dan piring
-Kain, digunakan untuk bahan
alat atau serbet
-Styrofom, digunakan untuk
mengemas makan dan minuman
hangat.
-Ebonit, digunakan untuk
pegangan agar tidak cepat panas,
misalnya pegangan ceret dan pamci.
- Karet, biasanya dicampur dengan
bahan plastik, misalnya pada pegangan
seterika
2.5 Penerapan energi listrik baik konduktor dan isolator dalam kehidupan
sehari-hari
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Ketika kamu
menggosok kedua telapak tangan, kamu akan merasakan panas dari tanganmu karena
energi gerak yang dihasilkan dari kedua telapak tangan berubah menjadi energi panas.
Saat ini kita sudah memanfaatkan berbagai energi listrik untuk keperluan
sehari-hari. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan energi
listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas, energi gerak, energi bunyi,
dan energi cahaya.
b. Lampu TL
Bagian utama lampu neon adalah tabung kaca hampa udara yang diisi dengan uap
raksa. Pada kedua ujung tabung, terdapat dua elektrode. Jika pada kedua elektrode ini
diberi tegangan, terjadi aliran elektron. Aliran elektron ini menyebabkan uap raksa
memancarkan sinar ultraviolet (tidak tampak oleh mata). Karena dinding tabung
bagian dalam dilapisi dengan zat yang dapat berpendar maka ketika dinding tersebut
terkena sinar ultraviolet akan memendarkan (memancarkan) cahaya, cahaya inilah
yang rnenerangi ruangan di sekitarnya.
Dua buah baterai sebagai sumber listrik dihubungkan ke lampu dengan menggunakan
SUMBER ENERGI LISTRIK 10
kabel yang disambung dengan klip kertas dari logam. Lampu tersebut akan
menyala karena arus listrik mengalir dari baterai ke lampu. Dalam hal ini, klip kertas
disebut sebagai konduktor karena mampu mengalirkan listrik.
Apa yang terjadi pada lampu ketika klip kertas logam diganti dengan kawat, karet,
atau sedotan plastik? Jika klip kertas logam diganti dengan karet dan sedotan plastik,
lampu tidak menyala. Hal ini menunjukkan
bahwa karet dan sedotan plastik tidak
dapat menghantarkan listrik. Oleh karena
itulah, karet dan sedotan plastik
digolongkan sebagai bahan isolator.
Lakukan kegiatan ini untuk mengetahui
apakah suatu benda merupakan konduktor atau isolator.
Sediakan benda-benda berikut.
Batu baterai
Lampu 5 watt
Kabel
Klip kertas logam, plastik, karet, kertas, kain, kapas, uang logam, batu, seng,
dan kaca.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Sumber
energy listrik ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh sumber energi
listrik adalah: baterai, aki, dinamo, dan generator.
3.2 Saran
Sebagai calon guru Sekolah Dasar, hendaknya perlu memahami pentingnya
pemahaman konsep kelistrikan dan penerapan serta pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari dengan baik untuk menghindari kesalahan konsep
(misconception) dalam pembelajaran tentang materi kelistrikan kelak di Sekolah
Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Alit Swamardika. 2005. Simulasi Kontrol Lampu Lalu Lintas Sistem Detektor dengan
Menggunakan PLC untuk Persimpangan Jalan Waribang-Wr. Supratman Denpasar,
(Online) (http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/gus%20alit%20_4_.pdf di akses pada
9/15/2015 10:52 PM)
Harianto. 2004. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga
Haryanto. 2007. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas II. Jakarta: Erlangga
Rositawaty, S. 2008. Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam 6: untuk Kelas VI Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional
Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu pengetahuan alam 6: untuk sd dan mi kelas VI. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional