Remidial Studi Qur'an Hilda Ayu, Gizi3
Remidial Studi Qur'an Hilda Ayu, Gizi3
Disusun Oleh:
Hilda Ayu Syafitri
(3720167281508)
Kepeduliaan Allah Swt. Sangat besar terhadap soal makanan dan aktivitas
makan untuk makhluknya. Hal ini tercermin dari firmannya dalam al-quran
mengenai kata thaam yang berarti makanan yang terulang sebanyak 48 kali dalam
berbagai bentuknya. Ditambah pula dengan kata akala yang berarti makan sebagai
kata kerja yang tertulis sebanyak 109 kali dalam berbagai 27 kali. Sedangkan
kegiatan yang berhubungan dengan makan yaitu minum yang dalam bahasa al-
quran disebut syariba terulang sebanyak 39 kali.
1. QS Al-Baqarah : 168
Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Dari ayat pertama dijelaskan bahwa Allah menyuruh kepada hambanya untuk
memakan makanan yang halal yang baik yang sudah Allah limpahkan di bumi.
Kemudian Allah mengulang kembali agar memakan makanan yang baik dan
dihalal. Maksud dari halal adalah selain baik dan tidak buruk, juga tidak pula hasil
perampasan, pencurian atau cara-cara lain yang diharamkan. Selanjutnya Allah
Selanjutnya Allah menyeru agar selalu bersyukur terhadap nikmat-Nya jika benar-
benar beribadah dan menghamba kepada-Nya di dalam di QS Al-Baqarah : 172
yang berbunyi :
2. QS Al-Baqarah : 172
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya
kepada-Nya kamu menyembah.
3. QS Al-Baqarah :173
Didalam ayat ini menjelaskan tentang halal mengkonsumsi makanan yang tidak
mencelakakan tubuh, tidak mengakibatkan sakit, dan juga yang tidak
membahayakan akal seperti narkotika, ganja, makanan basi, daging bangkai, dan
lain sebagainya.
5. Al-Baqarah : 219
Artinya :"Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi, jawablah bahwa
dalam keduanya ada dosa yang besar dan manfaat untuk manusia. Dosanya lebih
besar dari pada manfaatnya.
Didalam ayat tersebut menjelaskan bahwa khamr dan sejenisnya diharamkan
karena dapat merusak akal. Meminum khamr dapat memicu berbuat dosa yang
banyak Karena akibatnya adalah memabukkan.
Didalam ayat itu menjelaskan bahwa Allah pertama menyebutkan AIR yang
telah dicurahkan, kemudian BIJI-BIJIAN, lalu tumbuh ANGGUR, SAYUR-
SAYURAN, ZAITUN, KURMA, kemudian KEBUN-KEBUN yang rindang,
rendah, teduh, BUAH-BUAHAN serta RERUMPUTAN, kemudian barulah
HEWAN.
7. Q.S. Al-Muminun : 21-22)
8. QS Al-Baqarah : 233
9. Al-A'raf : 31
Artinya: " Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan".
Selain halal dan baik, ada syarat yang ketiga yaitu jangan berlebih-lebihan.
Bagaimanapun halal dan baiknya suatu makanan namun jika dikonsumsi secara
berlebihan maka tentunya hal itu tidak baik untuk keehatan.
Puasa melatih diri dan mengendalikan hawa nafsu, ada suatu penelitian yang
menyatakan bahwa puasa selama 30 hari dapat menyembuhkan penyakit gula darah
atau glukosa, dan juga dapat menjadi alternatif diet paling baik.
HADIST NABI YANG BERKAITAN DENGAN GIZI
4. Dan hadits Rasulullah saw, ketika ditanya tentang air laut, Ia(laut) suci
airnya dan halal bangkainya. (HR Abudawud, An-Nasai dan At-Tirmidzi)
apa apa yang dilaut adalah halal untuk dimakan dan halal dalam cara
penangkapannnya kecuali makanan yang dapat membahayakan tubuh.
6. Dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata, Makanan yang diberikan laut adalah
bangkainnya, kecuali bangkai yang telah kotor.
7. Dari Abu Ayyub dan Abu Sharamah Al-Anshari r.a bahwa mereka berdua
memakan ikan yang mengambang. Said bin Manshur juga meriwayatkan
bahwa Abu Ayyub r.a memakan ikan yang mengambang. Dalam Sunah Ad-
Daraquthni disebutkan bahwa ia ditanya tentang ikan yang mengamban. Ia
menjawab, Makanlah, dan di berikan kepadaku.
Dari kedua hadist tersebut dijelaskan bahwa membolehkan makan
apa saja yang ada di laut kecuali yang sudah rusak atau membusuk.
8. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi beliau bersabda : jika
masing-masing kalian selesai makan maka hendaklah ia jilati jemarinya.
Sebab, ia tidak tahu dijari yang mana terdapat berkah. (HR. Muslim).
Makanan yang tersisa pada pinggan, piring, atau menempel pada
jemari merupakan bagian dari hidangan yang disantap. Menjilati jemari
merupakan bentuk penjagaan terhadap nikmat Allah tanpa mengabaikan
secuil pun karunia-Nya, meskipun dianggap remeh oleh kebiasaan
masyarakat setempat. Selain itu, ada penelitian yang menyebutkan bahwa di
jari-jari tersebut ada enzim yang dapat memperlancar pencernaan.
9. Diriwayatkan dari Abu Said r.a, ia berkata : Nabi Saw melarang minum
dari gelas yang retak ataupun meniup sat minum.(HR. Ahmad, Abu Al
Hakim, dan Ibnu Hibban)
Makruh hukumnya menyantap makanan panas-panas ketika kondisi
tidak mendesak. Meniup makanan atau minuman panas supaya lekas dingin
juga dimakruhkan, lebih-lebih kalau tiupan itu bersuara. Sebab, tiupan dari
mulut pasti mengeluarkan air liur yang menjijikkan dan juga ditakutkan
terdapat bakteri yang dapat menempel di makanan tersebut.
10. Diriwayatkan dari sahal bin Saad dan Ibnu Abbas bahwa Nabi bersabda,
Berkumur-kumurlah setelah minum susu karena itu mengandung lemak.
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
11. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa seusai Rasulullah Saw minum susu,
beliau berkumur-kumur. Beliau bersabda, Sungguh, itu mengandung
lemak. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Kedua hadist tersebut menjelaskan bahwa setelah meminum susu
disunnahkan untuk berkumur-kumur. Alasannya, karena susu mengandung
lemak. Hal ini memberi isyarat bahwa setelah mengonsumsi bahan makanan
yang mengandung lemak, baik makanan maupun minuman, diisyaratkan
untuk berkumur-kumur untuk menghilangkan bau mulut.
12. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, Ia berkata, Aku mendengar Nabi
bersabda, Seorang Mukmin makan dalam satu usus, sedangkan orang
kafir makan dalam tujuh usus.
13. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, Rasulullah Saw bersabda,
Seorang Muslim makan dalam satu usus, sedangkan orang kafir dalam
tujuh usus. (HR. Al-Bukhari no. 5367, Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah)
Dalam hadist ini merupakan suatu perumpamaan orang kafir dan
sikap rakusnya terhadap dunia. Kecilnya kecenderungan Mukmin terhadap
dunia ibarat makan dalam satu usus. Hadist ini secara tidak langsung
memotivasi seorang Mukmin agar tidak makan secara berlebihan, karena
banyak makan adalah sifat orang kafir.
14. : , ,
,
, , , (
, ,
)
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Makanlah,
minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebihan dan sikap
sombong." Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Hadits mu'allaq menurut
Bukhari.
15.
,
( :
,
) ,
Dari Sulaiman Ibnu Amir Al-Dlobby bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kamu berbuka, hendaknya
ia berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya, hendaknya ia
berbuka dengan air karena air itu suci." Riwayat Imam Lima. Hadits shahih
menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim.
Ketika perut kosong, maka yang paling bagus adalah air. Karna kita
tau, kebutuhan kita terhadap air sangat besar Yang dimaksud adalah air
putih, bukan air kopi, bukan air teh. Maka ketika kita bangun pagi-pagi,
perut kosong, maka yang terbaik adalah air putih, namun diminum secara
bertahap. Barangsiapa yang makan tujuh kurma ajwa, maka pada hari itu
ia tidak mudah keracunan dan terserang penyakit. Karna di dalam kurma
ajwa ada zat yg akan mengeluarkan racun. Biasanya nabi makan kurma ajwa
pada waktu Dhuha.
Referensi :
Hj.Tien Ch. 2006. Makanan dalam perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi. FKUI:
Jakarta.