Berdasarkan tingkat pelayanan, ruang lingkup pendidikan kesehatan dengan konsep five
levels of prevention (Leavell dan Clark, 1965):
Pendidikan kesehatan pada tingkat ini diperlukan agar masyarakat menjadi sadar untuk
memelihara kesehatan, terutama untuk daerah yang belum menyadari pentingnya
pemeliharaan kesehatan. Misalnya pembersihan karang gigi, menyikat gigi setelah makan,
dan lain sebagainya.
3. Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera ( Early Diagnosis and Prompt Treatment)
Pada tingkatan ini pendidikan kesehatan diperlukan karena masih rendahnya pengetahuan
dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan dan penyakit. Bahkan terkadang masyarakat
sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini akan menyebabkan
masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Misalnya pemeriksaan gigi
dengan sinar-X secara berkala, penambalan gigi yang baru terkena karies, dan lain-lain.
Ini merupakan tindakan pengobatan penyakit parah. (misal: pulp capping, pengobatan
urat saraf, dsb). Dikarenakan kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan dan penyakit, maka sering masyarakat tidak melanjutkan pengobataannya sampai
tuntas. Dengan kata lain mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit
terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak sempurna dan tidak layak dapat mengakibatkan
orang yang bersangkutan cacat atau mengalami ketidakmampuan. Oleh karena itu pendidikan
kesehatan juga diperlukan ditahap ini. Misalnya pada perawatan urat saraf yang memerlukan
beberapa kali kunjungan atau mereka ingin segera mencabut giginya walaupun sebenarnya
masih bias dilakukan penambalan.
5. Rehabilitasi (Rehabilitation)
Rehabilitasi merupakan upaya pemulihan atau pengembalian fungsi dan bentuk sesuai
dengan aslinya. Misalnya pembuatan gigi tiruan, atau setelah sembuh dari penyakit tertentu,
terkadang diperlukan latihan-latihan tertentu. Karena kurangnya pengertian dan kesadaran
orang tersebut, ia tidak atau segan melakukan latihan-latihan yang dianjurkan. Pendidikan
kesehatan pada tingkat ini masih diperlukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya
mengembalikan fungsi bagian tubuh setelah dilakukan suatu proses terhadapnya.
Herijulianti, Eliza. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Maulana, Heri D. J. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:PT RINEKA
CIPTA