Anda di halaman 1dari 2

MENJEMPUT HIDAYAH-NYA

Oleh : MARISA NURHALIZA (10011281722061) IKM B - 2017

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Apa arti hidayah sebenarnya? Apakah hidayah itu ditunggu atau dijemput? Mengapa kita sebagai
Muslimin dan Muslimah perlu menjemput hidayah-Nya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan hal
yang lazim ditanyakan oleh orang-orang yang ingin berhijrah, termasuk saya. Maka didalam essay ini,
kita akan sama-sama belajar sedikit lebih dalam mengenai hidayah.

Sebagai umat muslim yang baik, sudah semestinya bagi kita untuk memperbaiki diri menjadi
lebih baik secara bertahap. Dan jika ingin berubah menjadi lebih baik, pasti erat hubungannya dengan
hidayah. Sebelum masuk lebih dalam lagi, kita perlu tau, apa sih hidayah itu? Kata Hidayah berasal dari
bahasa Arab yang telah menjadi bahasa Indonesia. Akar katanya ialah : hadaa, yahdii, hadyan, hudan,
hidyatan, hidaayatan. Khusus yang terakhir, kata hidaayatan kalau wakaf (berhenti) di baca : Hidayah,
nyaris seperti ucapan bahasa Indonesia. Hidayah secara bahasa berarti petunjuk. Lawan katanya adalah :
Dholalah yang berarti kesesatan. Secara istilah (terminologi), Hidayah ialah penjelasan dan petunjuk
jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Allah. Allah
berfirman yang artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik.. (Q.S. Al-Baqarah: 5).

Nah, setelah memahami hidayah itu sendiri, maka dapat kita ketahui bahwa berubahnya
seseorang menjadi orang yang lebih baik itu perlu adanya hidayah (petunjuk) dari Allah SWT. Lantas,
apakah kita perlu menunggu sampai Allah memberikan hidayah atau perlu kita gapai hidayah itu sendiri?
Pastinya kita tidak asing lagi dengan ayat 11 surah ar-rad yang artinya, Sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dari ayat ini dapat kita renungkan bahwa sesungguhnya kitalah yang perlu berusaha menjemput hidayah
dari Allah SWT, karena Allah sebetulnya telah memberikan hidayahnya kepada kita, namun kitanya saja
yang mungkin tidak sadar atau tidak ingin mengambil hidayah yang Allah berikan.

Banyak orang berkata bahwa hidayah itu akan datang pada saatnya. Mereka pun menggunakan
alasan itu untuk menjawab pertanyaan Mengapa belum berhijrah?. Mari kita simak firman Allah di
surah Al-isra ayat 15 yang artinya, Siapa saja yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka
sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri dan barang siapa yang sesat maka
sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul
dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang Rasul. Pada ayat
tersebut telah dijelaskan bahwa orang yang menjalani kehidupan ini dengan berpegang teguh pada
hidayah yang berupa agama Islam dan iman, maka orang tersebut akan memperoleh hasil yang baik
sesuai apa yang telah dipercayanya. Sebaliknya, ayat tersebut juga menjelaskan mengenai orang yang
sesat. Orang yang sesat adalah orang yang keluar dari jalur atau petunjuk Allah. Sesungguhnya, orang
seperti ini sedang merugikan dirinya sendiri. Seseorang tidak akan dibebani dosa yang diperbuat oleh
orang lain. Dia hanya akan memikul dosanya sendiri.

Melalui ayat tersebut, kita bisa mengambil pelajaran bahwa hidayah itu dijemput atau dicari,
bukan ditunggu. Hidayah tidak datang tiba-tiba. Kita harus berjalan sesuai dengan pedoman yang sudah
ditentukan oleh Allah supaya mendapatkan hidayah. Memang, untuk berubah menjadi lebih baik itu
bertahap, berproses, dan membutuhkan jangka waktu yang berbeda-beda bagi setiap orang. Hal penting
yang dibutuhkan seseorang ketika ingin berubah salah satunya niat. Jika niat sudah ditanamkan dalam hati
dan pikirannya, Insya Allah prosesnya dalam berubah akan berjalan dengan semestinya. Dan pasti Allah
akan menguji hamba-hamba-Nya untuk melihat seberapa besarkah kesungguhan mereka dalam
menggapai ridho-Nya. Jadi selain niat, kita juga memerlukan dukungan dari orang disekitar kita terutama
dari keluarga dan juga teman. Karena sesungguhnya bersama-sama itu lebih baik. Dan ini sudah terbukti
dari pengalaman pribadi saya sendiri.

Jadi bisa disimpulkan dari essay yang saya buat ini, hidayah itu merupakan petunjuk yang telah
Allah SWT berikan kepada kita hamba-hamba-Nya, yang perlu kita raih dengan niat dan kesadaran diri
kita masing-masing. Sekian essay yang saya buat, kurang lebihnya mohon dimaafkan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai