Anda di halaman 1dari 4

HSI Silsilah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam

– Halaqah 3 | Tafsir Basmalah dan Hikmahnya


Bagian 2
May 22, 2022Ummu Syifa

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وااله‬

Halaqah yang ke tiga dari Silsilah Ilmiyyah Penjelasan Kitab Fadhlul Islam yang dikarang
oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.

Faedah memulai kitab dengan


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

adalah ingin mendapatkan pertolongan, kemudahan dari Allah ‫ ﷻ‬untuk menulis kitab ini.
Karena untuk menulis sebuah kitab, ini perlu beberapa hal sehingga kitab tersebut bisa dibaca
dan dipahami oleh manusia. Diantaranya dia harus pandai merangkai pikiran, darimana dia
mulai sehingga bisa menggiring manusia untuk bisa memahami apa yang diinginkan.

Oleh karena itu kita mengetahui akal seseorang dilihat dari kitabnya, ketika kita melihat
kitabnya adalah kitab yang manthiqi – murattab bisa dipahami, berurutan maka kita
mengetahui tentang akal orang tersebut, oleh karena itu dikatakan, orang yang menulis kitab
pada hakikatnya dia sedang menampakkan akalnya kepada manusia.

Kemudian juga di dalam pemilihan kata, bukan hanya sekedar merangkai pikiran tapi juga di
dalam memilih kata, ini bukan sesuatu yang mudah. Bagaimana dia mendatangkan kata-kata
yang jami’ (yang menyeluruh) dan di waktu yang sama dia dipahami oleh pembacanya, di
dalam memilih dalil baik dari Al Qur’an maupun Hadits, memilih ucapan para ulama, para
salaf, maka ini perlu taufiq dan juga perlu pertolongan dari Allah ‫ﷻ‬. Kalau tidak, maka
jadilah kitab tersebut kitab yang mungkin tidak beraturan, menyantumkan di situ yang
sebenarnya tidak diperlukan dan meninggalkan sesuatu yang lebih penting daripada itu. Maka
seseorang perlu meminta pertolongan kepada Allah ‫ ﷻ‬dan kalau tidak ada pertolongan
dari Allah ‫ ﷻ‬maka tidak mungkin seseorang bisa menulis meskipun hanya satu huruf.

‫لوال هللا ما اهتدينا وال تصدَّقنا وال صلَّينا‬

Kalau bukan karena Allah niscaya kita tidak akan mendapatkan hidayah dan niscaya kita
tidak akan bisa bershodaqoh dan niscaya kita tidak akan bisa melakukan shalat.

Diucapkan oleh Nabi ‫ ﷺ‬dan ini menunjukan bagaimana Beliau sangat bertawakal dan
beristi’anah kepada Allah ‫ ﷻ‬sehingga Beliau mengucapkan ucapan ini.

Dan ‫ ب‬di dalam – ‫ – بسم هللا الرحمن الرحيم‬adalah untuk isti’anah yaitu memohon pertolongan
kepada Allah ‫ﷻ‬.
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Dengan menyebut nama Allah.

Sekali lagi mufrad di sini diidhofahkan, berarti orang yang mengucapkan ‫ بسم هللا‬dia telah
beristi’anah dengan seluruh nama Allah ‫ﷻ‬, baik yang diajarkan kepada kita di dalam Al
Qur’an ataupun yang diajarkan kepada kita di dalam As-Sunnah ataupun yang tidak diajarkan
kepada kita dan Allah ‫ ﷻ‬sembunyikan di dalam ilmu ghoib. Karena nama Allah ‫ﷻ‬
terbagi menjadi 3:

1. Ada yang Allah ‫ ﷻ‬ajarkan kepada Nabi ‫ ﷺ‬di dalam sunnah.


2. Ada diantaranya yang Allah ‫ ﷻ‬turunkan di dalam kitab-Nya.
3. Ada diantaranya yang Allah ‫ ﷻ‬sembunyikan di dalam ilmu ghoib.

Di dalam sebuah hadits Nabi ‫ ﷺ‬mengatakan,

‫ اللهم اني اسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك أو أنزلته في كتابك‬،

Yang pertama Engkau turunkan di dalam Kitab-Mu.

‫أو علمته أحداً من خلقك‬,

Atau Engkau ajarkan Nama tersebut kepada seseorang diantara makhluk-makhluk-Mu, ‫أحداً من‬
‫ خلقك‬di sini maksudnya adalah seorang Rasul. Rasul yang diutus kepada kita berarti Beliau
adalah Muhammad ‫ﷺ‬.

‫أو استأثرت به في علم الغيب عندك‬

Atau yang Engkau simpan di dalam ilmu ghoib di sisi-Mu.

Berarti di sana ada 3 jenis nama Allah ‫ ﷻ‬dan ketika kita mengucapkan – ‫ – بسم هللا‬kita telah
memohon pertolongan kepada Allah ‫ﷻ‬, memohon pertolongan dengan menyebut seluruh
nama Allah ‫ﷻ‬.

Kemudian – ‫ – الرحمن الرحيم‬ini adalah atau keduanya adalah nama Allah ‫ ﷻ‬yang
mengandung sifat rahmah dan perbedaannya diantaranya ada yang mengatakan bahwasanya –
‫ – الرحمن‬ini mengandung sifat rahmah yang umum bagi seluruh makhluk. Adapun – ‫– الرحيم‬
maka mengandung sifat rahmah yang khusus bagi orang-orang yang beriman. Allah ‫ﷻ‬
mengatakan

4َ ‫ان ِب ْالمُْؤ ِمن‬


۞ ….‫ِين َرحِيمًا‬ َ ‫[ َو َك‬QS Al Ahzab 43]

Ini menjadi dalil bahwasanya – ‫ – الرحيم‬ini adalah nama Allah yang mengandung sifat rahmah
yang Allah ‫ ﷻ‬khususkan bagi orang-orang yang beriman.
Dan rahmat yang khusus bagi orang-orang beriman contohnya adalah rahmat kasih sayang
yang berupa hidayah kepada Islam, kepada Iman, kepada Sunnah, rahmat berupa masuknya
mereka ke dalam surga, maka ini adalah khusus bagi orang-orang yang beriman.
Adapun rahmat yang umum bagi seluruh manusia diantaranya adalah rezeki. Yang Allah
‫ ﷻ‬berikan rezeki bukan hanya orang-orang yang beriman saja, dunia, pangkat dan
seterusnya ini bukan hanya Allah ‫ ﷻ‬berikan kepada orang-orang yang beriman saja
bahkan orang-orang yang kafir Allah ‫ ﷻ‬berikan kepada mereka semuanya itu.

Di dalam sebuah hadits Nabi ‫ ﷺ‬mengatakan,

‫إن هللا عز وجل يعطي الدنيا من يحب ومن ال يحب‬

Sesungguhnya Allah ‫ ﷻ‬memberikan dunia ini bagi siapa yang dicintai dan bagi siapa
yang tidak Allah cintai.

Jangan kita mengira ketika diberikan dunia berarti dicintai oleh Allah ‫ﷻ‬

۞ ‫نسانُ ِإ َذا َما ا ْب َتاَل هُ َر ُّب ُه َفَأ ْك َر َم ُه َو َن َّع َم ُه َف َي ُقو ُل َربِّي َأ ْك َر َم ِن‬
َ ‫َفَأمَّا اِإْل‬
۞ ‫َوَأمَّا ِإ َذا َما ا ْب َتاَل هُ َف َق َد َر َعلَ ْي ِه ِر ْز َق ُه َف َيقُو ُل َربِّي َأ َها َن ِن‬
[QS Al Fajr 15-16]

Itu ucapan manusia menyangka bahwasanya kecintaan dan kehinaan itu diukur dari dunia.
Allah ‫ ﷻ‬memberikan dunia ini kepada siapa saja, baik yang Allah ‫ ﷻ‬cintai maupun
yang tidak Allah ‫ ﷻ‬cintai. Maka jangan orang yang faqir menyangka bahwasanya ini
adalah Allah ‫ ﷻ‬menghinakan, mungkin saja ini Allah ‫ ﷻ‬mencintainya dengan cara
seperti ini, karena Allah ‫ ﷻ‬tahu apabila diberikan harta yang banyak justru nanti jauh dari
Allah ‫ﷻ‬. Karena Allah ‫ ﷻ‬sayang, Allah ‫ ﷻ‬jadikan dia seperti ini sehingga tetap
istiqomah di atas agama Allah ‫ ﷻ‬tetap rajin menuntut ilmu dan nanti akan diberikan
kenikmatan-kenikmatan tersebut di akhirat.

‫وال يعطي الدين إال من أحبه‬

Dan Allah tidak akan memberikan agama kecuali bagi orang yang Allah cintai.

Kalau istiqomah Islam, Iman, Taqwa, Allah ‫ ﷻ‬tidak berikan itu kecuali orang yang Allah
‫ ﷻ‬cintai saja. Allah ‫ ﷻ‬cintai dia, maka Allah ‫ ﷻ‬berikan dia hidayah.

‫فمن أعطاه هللا الدين فقد أحبه‬

Maka barangsiapa yang Allah berikan kepadanya agama sungguh Allah telah mencintainya.

Maka lihatlah kepada diri kita masing-masing bagaimana Allah ‫ ﷻ‬telah memberikan
hidayah kepada masing-masing dari kita dan husnudzon kepada Allah ‫ ﷻ‬bahwasanya
Allah ‫ ﷻ‬mencintai kita.

Oleh karena itu kita hadapi, kita balas kenikmatan tersebut rasa cinta tersebut dengan cara
bersyukur. Bagaimana cara bersyukurnya adalah berpegang teguh dengan agama ini
sebagaimana Allah ‫ ﷻ‬menggerakkan hati kita, memberikan hidayah kepada kita terhadap
Islam, dijadikan kita mau belajar, dijadikan kita mau membaca Al Qur’an, mempelajari
agama ini. Maka husnudzon lah kepada Allah ‫ ﷻ‬bahwasanya Allah ‫ ﷻ‬mencintai kita
dan kita bersyukur dengan nikmat mahabbah dari Allah ‫ ﷻ‬dengan cara istiqomah dan
terus di atas agama Allah ‫ ﷻ‬sampai kita meninggal dunia.

َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأن ُتم مُّسْ لِم‬
۞ ‫ُون‬ َ ‫[ َيا َأ ُّي َها الَّذ‬QS Ali Imran 102]

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, semoga bermanfaat, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Abdullah Roy

Anda mungkin juga menyukai