ASPEK NYERI
Disusun Oleh :
ANISA DYAH NUR KHASANAH
DWI PUTRI PUSPITARINI
INNAS KHANIFAH
SULISTYANINGRUM
M. FIKRI AL GHIFARI
KELAS A.14.1
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2014
Definisi nyeri
BEBERAPA DEFINISI NYERI
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat.
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman perasaan
emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
Menurut Engel (1970) menyatakan nyeri sebagai suatu dasar sensasi ketidaknyamanan yang
berhubungan dengan tubuh dimanifestasikan sebagai penderitaan yang diakibatkan oleh persepsi
jiwa yang nyata, ancaman atau fantasi luka. Nyeri adalah apa yang dikatakan oleh orang yang
mengalami nyeri dan bila yang mengalaminya mengatakan bahwa rasa itu ada. Definisi ini tidak
berarti bahwa anak harus mengatakan bila sakit. Nyeri dapat diekspresikan melalui menangis,
pengutaraan, atau isyarat perilaku (Mc Caffrey & Beebe, 1989 dikutip dari Betz & Sowden,
2002).
Pengukuran Nyeri
Pengukuran nyeri dapat dilihat dari tanda-tanda karakteristik yang ditimbulkan, yaitu:
3.Nyeri berat memiliki karakteristik : Muka pucat, Otot mengeras, Penurunan frekuensi nafas
dan tekanan darah, Kelelahan dan keletihan.
Dengan dipijat atau semacamnya. Kebanyakan orang mempercayai dengan dipijat atau
semacamnya dapat meredakan nyeri dengan waktu yang singkat. Namun, harus
diperhatikan bahwa apabila salah memijat akan menyebabkan bertambah nyeri atau hal-
hal lain yang merugikan penderita. Dalam budaya Jawa ada yang disebut dukun pijat
yang sering didatangi orang banyak apabila mengalami keluhan nyeri misalnya kaki
terkilir.
Dalam menerapkan transkultural pada gangguan nyeri harus tetap mempertahankan baik
buruknya bagi si pasien. Semua aplikasi transkultural sebaiknya dikonsultasikan kepada
pihak medis agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.