Anda di halaman 1dari 5

Tanggal : 22 Agustus 2017 Metode Penelitian

Nama Mahasiswa: Maida Yuniar Benita


Lokasi Penelitian:
NIM : 22020114130078
1) Departemen emergensi perawatan
Informasi Citasi
kritis dan bedah syaraf di Iowa
Pengarang:
Methodist Medical Center
1) Robert G. Kerr, MD, PhD, Andrea M.
Bacon, RN, BSN, Laura L. Baker, MS, Karakteristik Responden:
ARNP, FNP-BC, Janelle S. Gehrke, 1) Inklusi:
RN, BSN, CCRC, K. Danielle Hahn, Random dari perawat IGD berjenis
BS, Cheryl L. Lillegraven, MSN, kelamin pria/wanita, berumur 20
ARNP, ACNS-BC, Catherine Hackett 35 tahun, 36-50 tahun, atau lebih dari
Renner, PhD, and Sarah K. Spilman, 51 tahun, pengalaman bekerja di
MA keperawatan dan menggunakan
kacamata / tidak.
Tahun:
1) 2016 Jumlah Responden:
1) 30
Judul Artikel:
1) Underestimation of Pupil size by Teknik Sampling:
critical Care and neurosurgical Nurses 1) Randomized sampling

Penertbit/ Nama Jurnal: Variabel yang diukur/ diteliti:


1) AJCC (American Journal Of Critical 1) Variabel bebas : sample penelitian.
Care) Variabel terikat : distribusi
perbandingan antara pengukuran
Volume:
manual dengan pupilometer
1) 25
Prosedur Tindakan:
Issue/ No:
1) Tindakan dibedakan menjadi 3 fase,
1) 3
yaitu dalam fase 1, responden
Halaman: diberikan 12 gambar random tentang
1) 213 - 219 bentuk iris dan pupil dalam warna
hitam putih dalam rentang diameter
1 mm 10 mm, kemudian responden
diminta untuk mengidentifikasinya.
10 dari 12 gambar di cek dengan alat
pengukur khusus. Kemudian pada
fase kedua, responden diberi 24 foto
berwarna, yang mana 20 dari 24 foto
juga dicek dengan alat pengukur
khusus. Fase ketiga, membandingkan
hasil pengkajian manual dengan
pengkajian menggunakan alat ukur
pada pasien sebenarnya.

Metode Pengumpulan Data:


1) Dokumentasi

Rehabilitas dan Validitas Instrument yang


digunakan:
1) IBM SPSS Basic Statistics for
Windows, version 20.0 (IBM Corp,
2011) (p<0,5)

Uji Statistik yang digunakan:


1) Korelasi pearson dengan koefisien
korelasi interval keakuratan sebesar
95%
Latar Belakang Hasil Penelitian/ Studi
1) Deteksi dini terhadap perubahan pupil 1) Pengkajian diameter dan kesimetrisan
pada pasien dengan cedera kepala dapat pupil secara subjektif tidaklah akurat.
memberi sinyal pada perawat untuk Berdasarkan semua fase pembelajaran,
meningkatkan tekanan intrakranialnya. perawat meremehkan diameter pupil
Penelitian sebelumnya menunjukan dan tingkat kesalahan yang meningkat.
ketidakkonsistenan pada pengukuran pupil Sehingga perawat gagal mendeteksi
yang dilakukan secara subjektif. Hal ini anisokor dan kesalahan dalam
kemungkinan disebabkan oleh pengukuran mengidentifikasi pupil. Ditambah
yang dilakukan tanpa bantuan teknologi / dengan perawat memiliki kesadaran
alat ukur khusus. yang rendah, perawat menggunakan
pengukuran subjektif padahal sudah
disediakan alat ukur yang akurat.
Tujuan Penelitian/ Studi Implikasi Hasil Penelitian
1) Tujuan Penelitian: 1) Hasil dari jurnal ini diharapkan dapat
Primary outcome : Mengevaluasi menjadi perhatian untuk para peneliti
kemampuan perawat untuk menilai dan tenaga medis khususnya di
diameter pupil secara akurat dan departemen kegawatdaruratan.
mendeteksi pupil yang tidak normal Diharapkan peneliti dapat menemukan
hambatan dan solusi dari penggunaan
alat pupilometri oleh tenaga medis dan
bagi tenaga medis dapat memiliki
standar pengukuran pupil pada pasien
brain injury/ pasien gawat darurat yang
akurat dan konsisten.
Pertanyaan Penelitian Kekuatan Penelitian/ Studi
1) Tidak ada pertanyaan 1) Meningkatkan kesadaran perawat garat
darurat untuk menggunakan instrumen
baku yang akurat dan efektif dalam
pengkajian.
Desain Penelitian/ Studi Keterbatasan Penelitian/ Studi
1) Prospective Cohort 1) Pada fase 1 dan 2 samplenya terlalu
sedikit dan homogen, sehingga
demografinya kurang dipercaya.
Kemudian yang kedua, pada fase 1 dan
2, prosedur dilakukan pada sebuah
gambar dan foto, bukan pasien
sebenarnya, sehingga tidak bisa melihat
reaktivitasnya. Kekurangan yang ketiga
adalah pengambilan sample pasien yang
random, yaitu pada pasien yang
memiliki iris coklat. Iris coklat lebih
sulit dianalisis daripada warna yang
lainnya.
KESIMPULAN
1) Menganggap remeh pengkajian pupil secara manual pada perawat gawat darurat dapat
menjadi masalah yang serius, faktanya apabila pupil teridentifikasi lebih awal dan akurat,
diagnosa dan intervensi perawatan dapat diberikan secara efektif dan efisien (tepat waktu).
Maka dari itu diperlukan kesadaran perawat serta alat ukur yang memiliki akurasi tinggi,
yaitu pupilometer.
ANALISIS JURNAL
IGD
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan Gawat Darurat
dan Kritis

Disusun oleh :
MAIDA YUNIAR BENITA
22020114130078

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017

Anda mungkin juga menyukai