Lokasi Penelitian: NIM : 22020114130078 1) Departemen emergensi perawatan Informasi Citasi kritis dan bedah syaraf di Iowa Pengarang: Methodist Medical Center 1) Robert G. Kerr, MD, PhD, Andrea M. Bacon, RN, BSN, Laura L. Baker, MS, Karakteristik Responden: ARNP, FNP-BC, Janelle S. Gehrke, 1) Inklusi: RN, BSN, CCRC, K. Danielle Hahn, Random dari perawat IGD berjenis BS, Cheryl L. Lillegraven, MSN, kelamin pria/wanita, berumur 20 ARNP, ACNS-BC, Catherine Hackett 35 tahun, 36-50 tahun, atau lebih dari Renner, PhD, and Sarah K. Spilman, 51 tahun, pengalaman bekerja di MA keperawatan dan menggunakan kacamata / tidak. Tahun: 1) 2016 Jumlah Responden: 1) 30 Judul Artikel: 1) Underestimation of Pupil size by Teknik Sampling: critical Care and neurosurgical Nurses 1) Randomized sampling
Penertbit/ Nama Jurnal: Variabel yang diukur/ diteliti:
1) AJCC (American Journal Of Critical 1) Variabel bebas : sample penelitian. Care) Variabel terikat : distribusi perbandingan antara pengukuran Volume: manual dengan pupilometer 1) 25 Prosedur Tindakan: Issue/ No: 1) Tindakan dibedakan menjadi 3 fase, 1) 3 yaitu dalam fase 1, responden Halaman: diberikan 12 gambar random tentang 1) 213 - 219 bentuk iris dan pupil dalam warna hitam putih dalam rentang diameter 1 mm 10 mm, kemudian responden diminta untuk mengidentifikasinya. 10 dari 12 gambar di cek dengan alat pengukur khusus. Kemudian pada fase kedua, responden diberi 24 foto berwarna, yang mana 20 dari 24 foto juga dicek dengan alat pengukur khusus. Fase ketiga, membandingkan hasil pengkajian manual dengan pengkajian menggunakan alat ukur pada pasien sebenarnya.
Metode Pengumpulan Data:
1) Dokumentasi
Rehabilitas dan Validitas Instrument yang
digunakan: 1) IBM SPSS Basic Statistics for Windows, version 20.0 (IBM Corp, 2011) (p<0,5)
Uji Statistik yang digunakan:
1) Korelasi pearson dengan koefisien korelasi interval keakuratan sebesar 95% Latar Belakang Hasil Penelitian/ Studi 1) Deteksi dini terhadap perubahan pupil 1) Pengkajian diameter dan kesimetrisan pada pasien dengan cedera kepala dapat pupil secara subjektif tidaklah akurat. memberi sinyal pada perawat untuk Berdasarkan semua fase pembelajaran, meningkatkan tekanan intrakranialnya. perawat meremehkan diameter pupil Penelitian sebelumnya menunjukan dan tingkat kesalahan yang meningkat. ketidakkonsistenan pada pengukuran pupil Sehingga perawat gagal mendeteksi yang dilakukan secara subjektif. Hal ini anisokor dan kesalahan dalam kemungkinan disebabkan oleh pengukuran mengidentifikasi pupil. Ditambah yang dilakukan tanpa bantuan teknologi / dengan perawat memiliki kesadaran alat ukur khusus. yang rendah, perawat menggunakan pengukuran subjektif padahal sudah disediakan alat ukur yang akurat. Tujuan Penelitian/ Studi Implikasi Hasil Penelitian 1) Tujuan Penelitian: 1) Hasil dari jurnal ini diharapkan dapat Primary outcome : Mengevaluasi menjadi perhatian untuk para peneliti kemampuan perawat untuk menilai dan tenaga medis khususnya di diameter pupil secara akurat dan departemen kegawatdaruratan. mendeteksi pupil yang tidak normal Diharapkan peneliti dapat menemukan hambatan dan solusi dari penggunaan alat pupilometri oleh tenaga medis dan bagi tenaga medis dapat memiliki standar pengukuran pupil pada pasien brain injury/ pasien gawat darurat yang akurat dan konsisten. Pertanyaan Penelitian Kekuatan Penelitian/ Studi 1) Tidak ada pertanyaan 1) Meningkatkan kesadaran perawat garat darurat untuk menggunakan instrumen baku yang akurat dan efektif dalam pengkajian. Desain Penelitian/ Studi Keterbatasan Penelitian/ Studi 1) Prospective Cohort 1) Pada fase 1 dan 2 samplenya terlalu sedikit dan homogen, sehingga demografinya kurang dipercaya. Kemudian yang kedua, pada fase 1 dan 2, prosedur dilakukan pada sebuah gambar dan foto, bukan pasien sebenarnya, sehingga tidak bisa melihat reaktivitasnya. Kekurangan yang ketiga adalah pengambilan sample pasien yang random, yaitu pada pasien yang memiliki iris coklat. Iris coklat lebih sulit dianalisis daripada warna yang lainnya. KESIMPULAN 1) Menganggap remeh pengkajian pupil secara manual pada perawat gawat darurat dapat menjadi masalah yang serius, faktanya apabila pupil teridentifikasi lebih awal dan akurat, diagnosa dan intervensi perawatan dapat diberikan secara efektif dan efisien (tepat waktu). Maka dari itu diperlukan kesadaran perawat serta alat ukur yang memiliki akurasi tinggi, yaitu pupilometer. ANALISIS JURNAL IGD Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis