Peran epigenetik, genetik, sitokin, dan infeksi HCVPerjalanan alamiah (natural history) dari karsinoma
hepatoselular dapat dibagi menjadi3 fase yang berbeda, yaitu (1) fase molekuler (2) fase pra klinis (3)
fase klinis atausimtomatik.
Pada fase molekuler, terjadi alterasi genom dari hepatosit, biliosit atau stem cell liver. Alterasi genom
pada hepatosit atau biliosit meliputi peningkatan daya proliferasi
dan penghambatan apoptosis sel. Sedangkan, alterasi genom pada stem cell berkaitandengan proses
diferensiasi sel.
Fase pra klinis meliputi fase awal, yaitu tumor masih terlalu kecil untuk dideteksimelalui teknik imaging ,
dan fase diagnostik pra klinis, yaitu tumor dapat dideteksimelalui teknik imaging , namun masih
asimtomatik.
Selama fase pra neoplastik (hepatitis kronik dan sirosis), alterasi genetik hampir sebagian besar secara
kuantitatif, terjadi melalui mekanisme epigenetik tanpa adanya perubahan struktural gen. Pada fase
ini, hepatosit mengalami stimulasi mitogenik yangintens oleh berbagai keadaan seperti peningkatan
kadar growth factors (misalnya, insulin-like growth factor (IGF)-2, transforming growth factor (TGF)-)
dan peningkatan kadar sitokin pro inflamasi.
Gambar 2
. Peran sitokin pro dan anti inflamasi terhadap respon imunhost dan metastasiskarsinoma
hepatoselular
Sedangkan, perubahan struktural pada gen dapat disebabkan oleh (1) infeksi HBV yangsecara langsung
mutagenik setelah integrasi genom atau fragmennya dengan DNA sel(2) produk molekuler dari HBV
(HBX) dan HCV (inti, NS5A, NS3) dapat mengganggufungsi
tumor suppressor p
53 dan gen retinoblastoma serta mengganggu efisiensi enzimyang berperan dalam mekanisme
perbaikan dan stabilitas gen (3) Erosi dari panjangtelomer pada sel yang sangat replikatif menyebabkan
disrupsi kromosom dan alterasimitosis (4) kerusakan oksidatif DNA dapat terjadi pada keadaan inflamasi
kronik (5)sifat genotoksik dari HBV dapat meningkat dengan adanya paparan terhadap
aflatoxin B
, suatu mikotoksin kontaminasi yang ditemukan pada makanan pada wilayah tertentudi dunia.
11
Alterasi genom pada karsinoma hepatoselular sangat heterogen, hal ini menandakanfenotipe
neoplasma dapat berasal dari rute genom yang berbeda.
Genomic loss
atau
gain
yang ditemukan pada beberapa lengan kromosom antara lain: 1p, 4q, 5q, 6q, 8p,13q, 17q, 16p, 16q,
17p, 19p, 16q22, 5q34, 4q28, 13q21, (
loss
); 1p, 1q, 6p, 7q, 8q,17q, 20q, 1q21, 11q12, 14q12, 12p11, 19q13.1 (
gain
).
11,13
, seperti
axin1
pada 16p,
Cdkn2A
pI6INK4
11
Sedangkan
gain
c-myc
11
53 melalui mutasi dan interaksi pos transkripsi dengan protein virus(2) aktivasi jalur Wnt/Frizzled/
-catenin
atau padakomponen lain dari kompleks hasil destruksinya (glycogen synthase kinase-
upstream
,
7
tumor suppressor
p16INK
melalui mutasi atau metilasi promoternya (4) alterasi jalur persinyalanIGFs/IRS/MAPK melalui
overekspresi IGFs, IRS, dan kemungkinan mutasi reseptor IGF-2 (5) alterasi jalur persinyalan TGF-
(6) aktivasi jalur persinyalan PI3K/AKT danaktivasi transduser dan aktivator sinyal JAK melalui
penyimpangan metilasi
suppressor
dari gen yang mengkode sinyal untuk sitokin (7) upregulasi dari gen yang terlibatdalam angiogenesis,
seperti VEGF dan gen yang terlibat dalam metastasis, seperti
matrix metalloproteinase
11
Selain itu, mutasi inaktivasi dari gen yang mengatur
remodeling
kromatin
ARID2
14
Gambar 3
. Karsinogenesis hepar
15
8-hydroxy-
-deoxyguanosine
mispair
TA.
14
liver injury
merupakan sumber dari ROS yang menyebabkan kerusakan DNA, protein,dan lipid ketika produksinya
melebihi kemampuan antioksidan untuk mengatasinya.Overproduksi sitokin inflamasi dan
growth factor
iNOS
), ikB kinase (
IKK
), dan
nuclear factor kB
NF-kB
). NO
dapat berakumulasi dalam sitoplasmadan mencapai nukleus kemudian mentransaktivasi beberapa gen
yang berkaitan dengan pertumbuhan, meliputi c-
MYC
Non
cirrhotic pathwayCirrhosisNon
cirrhotic pathway
8
. Peningkatan produksi NO
(VEGF-
).
15
Gambar 4
15
Saat ini diketahui bahwa overekspresi iNOS, IKK, dan NF-kB pada lesi pra neoplastik dan neoplastik yang
diinduksi dengan bahan kimia pada tikus berhubungan denganderegulasi ikB-
binding
NF-kB pada DNA. iNOS, IKK/NF-kB, dan upregulasi RAS/extracellular signal-regulatedkinase (ERK)
tertinggi pada karsinoma hepatoselular manusia dengan prognosis yanglebih buruk dan memiliki
korelasi positif dengan proliferasi tumor, instabilitas genom,densitas pembuluh mikro, dan memiliki
korelasi negatif dengan apoptosis.
15
Kaskade MAPK adalah jalur persinyalan yang penting untuk proliferasi lesi hepar praneoplastik dan
neoplastik. Jalur ini mentransduksi sinyal dari reseptor tirosin kinase,seperti
(EGFR),
(IGFR),
(PDGFR),
(HGFR/MET), dan
(VEGFR)melalui ligannya masing-masing. Pada jalur persinyalan ini, RAS yang teraktivasi(GTP-RAS) akan
memicu aktivasi sekuensial
(RAF1), mitogen-activated protein kinase 1 1/2 (MEK 1/2), dan ERK 1/2. ERK 1/2yang telah aktif
mentransaktivasi beberapa gen yang berhubungan dengan pertumbuhan, meliputi
c-JUN
C-FOS
C-MYC
, dan
ETS
ras
dan c-Ki-
ras
, c-
Raf
, c-
Fos
, dan c-
Jun
15
phosphatidylinositol-3-kinase
phosphoinositol 3,4,5-triphosphate
(GSK3-
(Lef/Tcf) dan kemudian ditranslokasikan kenukleus, sehingga mentransaktivasi beberapa gen pengatur
pertumbuhan sel.Upregulasi AKT/PkB dan hubungannya dengan inaktivitas
Gsk3-
15
Gambar 5
Selain itu, AKT juga menyebabkan molekul pro apoptosis seperti BAD dibebaskan darimitokondria,
sehingga menghambat apoptosis.
15
Upregulasi jalur persinyalanPI3K/AKT pada manusia memiliki korelasi dengan downregulasi ekspresi
metallothionein
. Hal ini menunjukkan peran jalur persinyalan PI3K/AKT dalammeregulasi
metallothionein
dual-specificity phosphatase 1
(Dusp1) memiliki korelasi inversdengan ERK yang teraktivasi, begitu pula dengan indeks proliferasi sel,
densitas pembuluh mikro, dan secara langsung dengan apoptosis dan
survival rate
15
ReaktivasiDusp1 menyebabkan supresi ERK, aktivitas CKS1 dan SKP2, inhibisi proliferasi daninduksi
apoptosis pada karsinoma hepatoselular dari garis keturunan sel manusia.Faktor transkripsi
(FOXM1) dapat memicu aktivasi SKP2/CKS1ubiquitin ligase yang kemudian akan mentarget protein P21
WAF1
, P27
KIP1
, p57
KIP2
untuk degradasi selama transisi fase G1-M siklus mitosis sel. Selain itu, FOXM1 jugamenginduksi transisi
gen yang memicu progresi siklus sel (
, dan
CDC25B
SURVIVIN
).
15