Bab I, Ii, Iii
Bab I, Ii, Iii
PENDAHULUAN
1
apakah yang mereka inginkan dari mobil. Ada yang mengiginkan mobil murah
dan yang lain mengiginkan mobil mahal. Pembeli mobil berpenghasilan
menengah yang masih muda merupakan target dan bukan segmen.
Pemasar tidak menciptakan segmen, tugas pemasar adalah
mengidentifikasi segmen dan memutuskan yang mana yang akan menjadi target.
Pemasaran segmen memberikan beberapa manfaat dibandingkan pemasaran
masal. Perusahaan dapat lebih mudah memilih saluran distribusi dan saluran
komunikasi yang terbaik, dan ia juga akan memiliki gambar yang jelas tentang
para pesaingnya, yang merupakan perusahan-perusahaan yang mengejar segmen
yang sama. Akan tetapi, walaupun segmen itu sebagiannya merupakan keinginan
saja dalam arti tidak setiap barang dalam segmen itu mengiginkan barang-barang
yang persis sama.
Beberapa periset berusaha untuk membentuk segmen dengan mengamati
ciri-ciri konsumen: secara geografis, demografis, dan psikologis. Tidak semua
segmentasi itu bermanfaat. Agar dapat berguna segmen pasar haruslah :
1. Dapat diukur : ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur.
2. Besar : segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Segmen
tersebut harus merupakan kelompok homogen terbesar yang paling
mungkin, yang berharga sehingga memungkinkan diraih dengan program
pemasaran yang dirancang khusus.
3. Dapat diakses : segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
4. Dapat dibedakan : segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-
pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan
program bauran pemasaran yang berbeda.
5. Dapat dilaksanakan : program-program yang efektif dapat dirumuskan
untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.
Targeting pemasaran, setelah perusahan mengidentifikasi peluang-peluang
segmen pasarnya, ia harus mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan
berapa banyak dan segmen mana yang akan menjadi target pemasarannya.
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus
memperhatikan 2 faktor, daya tarik segmen secara keseluruhan serta tujuan dan
2
sumber daya perusahaan. Apakah calon segmen memiliki karakteristik yang
secara umum membuatnya menarik, seperti ukuran pertumbuhan, profitabiltas,
skala ekonomis, resiko yang rendah. Beberapa segmen yang menarik mungkin
dilepas karena mereka tidak berkaitan dengan tujuan jangka panjang perusahaan,
atau segmen tersebut harus dilepas jika perusahaan kekurangan satu atau lebih
kompetensi yang dibutuhkan untuk menawarkan nilai yang unggul.
Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang berbeda, perusahaan dapat
mempertimbangkan 5 pola pemilihan pasar sasaran, seperti:
Konsentrasi segmen-tunggal.
Volkswagen berkonsentrasi pada pasar mobil kecil, dan Porsche pada
pasar mobil sport. Melalui pemasaran yang berkonsentrasi, perusahaan
mendapatkan pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan segmen dan meraih posisi
pasar yang kuat di segmen tersebut. Lebih jauh, perusahan menikmati operasi
yang ekonomis melalui spesialisasi produksi, distribusi, dan promosinya. Jika ia
menjadi pemimpin di segmen tersebut, perusahan tersebut dapat menghasilkan
tingkat pengambilan investasi yang tinggi.
Spesialisasi selektif
Perusahan memilih sejumlah segmen, secara obyektif masing-masing
segmen menarik dan memadai. Mungkin terdapat sedikit atau tidak ada sinergi
diantara segmen-segmen tersebut, namun masing-masing segmen berpotensi
sebagai penghasil uang. Strategi cakupan segmen ganda itu memiliki keunggulan
berupa pendiversifikasian resiko perusahaan.
Spesialisasi produk
Perusahaan mengahasilkan produk tertentu yang dijualnya kebeberapa segmen.
Contohnya adalah perusahaan manufaktur mikroskop yang menjual mikroskop ke
laboratorium universitas, laboratorium pemerintah, laboratorium komersial.
Perusahaan membuat mikroskop yang berbeda bagi kelompok pelanggan yang
berbeda-beda dan membangun reputasi yang kuat dibidang produk tertentu.
Resiko yang tidak menguntungkan adalah bahwa mikroskop mungkin digantikan
oleh teknologi yang benar-benar baru.
3
Spesialisasi pasar
Dalam hal ini, perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai
kebutuhan kelompok pelanggan tertentu. Contohnya adalah perusahaan yang
menjual produknya ke laboratorium universitas. Perusahaan tersebut mendapatkan
reputasi yang kuat dengan melayani kelompok pelanggan itu dan menjadi saluran
bagi semua produk tambahan yang dapat digunakan oleh kelompok pelanggan itu.
Resiko yang tidak menguntungkan adalah bahwa kelompok pelanggan itu
mungkin harus mengalami pemotongan anggaran mereka.
Cakupan ke seluruh pasar
Perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan dengan
menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Hanya perusahaan
sangat besar seperti IBM (pasar computer), General Motors (pasar kendaraan),
dan Cola-Cola (pasar minuman), yang dapat melaksanakan strategi cakupan
seluruh pasar. Perusahaan besar dapat mencakup seluruh pasar dengan dua cara
umum, yaitu, melalui pemasaran yang tidak terdiferensiasi atau pemasaran yang
terdiferensiasi.
Dalam pemasaran yang terdiferensiasi, perusahaan beroperasi di beberapa
segmen pasar dan merancang program yang berbeda bagi masing-masing segmen.
General Motors melakukan itu saat ia menyatakan bahwa ia memproduksi mobil
untuk setiap dompet, tujuan, dan kepribadian. IBM menawarkan banyak paket
perangkat keras dan perangkat lunak bagi segmen-segmen yang berbeda di pasar
komputer.
Seluruh strategi pemasaran dibangun di atas STP-segmentation
(segmentasi), targeting (pembidikan), dan positioning (penetapan posisi).
Perusahaan mencari sejumlah kebutuhan kelompok yang berbeda di pasar,
menargetkan kebutuhan dan kelompok yang dapat dipuaskannya dengan cara
yang unggul, dan selanjutnya memposisikan tawarannya sedemikian rupa
sehingga pasar sasaran mengenal tawaran dan citra khas perusahaan tersebut. Jika
perusahaan itu tidak melakukan poenetapan posisi dengan baik, pasarnya akan
bingung, misalnya mengenai apa yang akan diharapkan. Jika perusahaan
melakukan penetapan posisi yang baik maka ia akan dapat mewujudkan sisa
4
rencana pemasaran dan difrensiasinya berdasarkan strategi penetapan posisi
tersebut.
Kita mendefinisikan penetapan posisi, sebagai berikut : penetapan posisi
(positioning) adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga
menempati posisi yang khas diantara para pesaing didalam benak pelanggan
sasarannya. Hasil akhir penetapan posisi adalah keberhasilan penciptaan proposisi
nilai yang berfokus pada pelanggan, yaitu alasan yang meyakinkan mengapa pasar
sasaran harus membeli produk itu.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dalam ciri serta gaya. Dengan demikian, perusahaan menyajikan berbagai produk
kepada pembeli,dan bukannya berusaha memikat segmen-segmen pasar yang
berbeda. Tentu saja, pelanggan perlu variasi.
Pada tahap ini, pasar mulai di pisahkan secara jelas ke dalam banyak
segmen pasar kemudian perusahaan memilih satu atau lebih segmen,
memproduksi barang dan mengembangkan segala bauran pemasaran yang
dirancang khusus untuk masingmasing segmen.
Yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar
dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki.
7
Setiap kelompok bisa dipilih pasar sasarannya untuk dilayani dengan strategi
tersendiri. Proses ini bermula dari penetuan berbasis segmentasi, yaitu faktor
produk spesifik yang merefleksikan perbedaan-perbedaan dalam tuntutan
pelanggan atau daya tanggap terhadap variabel pemasaran (di antaranya perilaku
pembelian, pengggunaan, manfaat yang dicari, preferensi , dan loyalitas). Dengan
segmentasi pasar, diharapkan usaha-usaha pemasaran dilakukan dapat mencapai
tujuan perusahaan secara efisien dan efektif. Berikut pengertian dari beberapa
ahli:
Menurut Tjiptono dan Chandra dalam bukunya Pemasaran Strategik
(2012 :150), pengertian segmentasi pasar adalah sebagai proses
mengelompokan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-
kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal
kebutuhan, keinginan, perilaku dan respon terhadap program pemasarn
spesifik.
Menurut Kotler (1994) adalah suatu proses untuk membagi pasar
menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap
kelompok konsumen dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai
perusahaan melalui strategi bauran pemasarannya.
Menurut Theidore Levitt (1983) dalam artikelnya berjudul The
Globalizaton of Markets, dengan dilandasi keinginan untuk mencari
variasi, konsumen di berbagai Negara bisa memiliki kebutuhan dan
preferensi yang sama. Akibatnya, terbentuklah apa yang disebut multiple
national markets.
Syarat-syarat segmentasi pasar :
segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka
harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
8
Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif
memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah
dipilih.
Pertama: tahap survey. Pada tahap ini periset harus melakukan wawancara untuk
mencari penjelasan dan membentuk kelompok focus untuk mendapatkan
pemahaman atas motivasi, sikap dan perilaku konsumen. Selanjutnya periset
menyiapkan kuesioner dalam rangka untuk mengumpulkan data mengenai atribut
yang dibutuhkan.
Kedua: tahap analisis. Periset menerapkan analisis factor terhadaap data untuk
membuang variable-variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian periset
menerapkan analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen yang berbeda-
beda secara maksimum.
Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan-kesempatan pemasaran.
9
Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap
respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan
anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya.
10
Generals Food Maxwell House dijual secara nasioanal tapi diberi nama sesuai
daerahnya. Kopinya beraroma lebih kuat di Barat dan di Timur. Campbell Soup
Company akhir-akhir ini menunjuk manager wilayah pasar lokal dan memberi
mereka anggaran untuk mempelajari pasar lokal dan menyesuaikan produk dan
promosi.
11
mode, musik , dan gaya hidup mereka. Konsumen muda mungkin tidak sejalan
dengan norma-norma cultural. Mereka justru mungkin memberontak melawan
norma-norma tersebut. Segmen global lain yang tak kalah penting adala global
elite, yakni konsumen yang lebih tua, lebih makmur, banyak berpergian, dan
mempunyai uang untuk membeli produk-produk bergengsi dengan citra eksklusif.
2. Jenis kelamin
Segmentasi menurut jenis kelamin telah lama diterapkan dalam pakaian,
penataan rambut, kosmetik, dan majalah. Perhatikan pasar rokok dimana sebagian
besar merk digunakan untuk laki-laki atau wanita. Namun semakin banyak merk
feminisme seperti Eve dan Virgins Slim telah diperkenalkan bersama-sama aroma,
kemasan, dan iklan yang menunjukkan penguatan citra wanita.
3. Penghasilan
Segmentasi menurut penghasilan adalah praktek lain yang bertahan lama
dalam jenis-jenis barang dan jasa otomotif, perahu, pakaian, kosmetik, dan
perjalanan. Namun, penghasilan tidak selalu meramalkan pelanggan terbaik bagi
suatu produk tertentu. Pekerja kerah-biru adalah pembeli pertama televisi
berwarna; lebih mudah bagi mereka untuk memelih televisi daripada ke bioskop
dan rumah makan.
12
2. Gaya Hidup
Minat produk orang-orang dipengaruhi pada gaya hidup mereka.
Sebenarnya, barang yang mereka konsumsi menunjukkan gaya hidup
mereka.
3. Kepribadian
Pemasar telah menggunakan variable kepribadian untuk
mensegmentasikan pasar. Mereka memberikan produk mereka kepribadian
merek yang berhubungan dengan kepribadian konsumen.
13
yang besar, pemakai pasta gigi yang berkualitas tinggi, dan konservatif. Masing-
masing segmen juga menggemari merek tertentu. Perusahaan pasta gigi ini dapat
menggunakan penemuan ini untuk memusatkan perhatian lebih baik pada
mereknya saat ini dan untuk meluncurkan merek baru. Karena itu,
Procter&Gamble meluncurkan pasta gigi Crest yang menawarkan manfaat
perlindungan terhaap kerusakan dan menjadi sangta berhasil. Perlindungan
terhadap kerusakan menjadi pernyataan penjualan yang unik.
2. 3 Targeting
Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang
akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya
mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu
banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam
tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari targeting atau pasar sasaran
adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau
keinginan tertentu yang mungkin mau dan mampu untuk ambil bagian dalam jual
beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:162), pengertian pasar sasaran adalah:
Proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai
paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan.
14
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) :
Sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang
sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Targeting atau pasar
sasaran adalah kegiatan dimana perusahaan memilih segmen pasar untuk dimasuki
dan kemudian perusahaan dapat menentukan lebih spesifik pasar yang akan dituju.
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya 15elat segmen kemudian
memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani.
Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau
pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari
analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran),
yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi 15elat kegiatan-
kegiatan pemasaran. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan
harus mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif
dan efisien.
Global targeting merupakan proses mengevaluasi dan membandingkan
berbagai segmen pasar global, serta memilih satu atau lebih diantaranya sebagai
pasar sasaran yang dinilai berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif
dan efisien. Perusahaan selanjutnya akan merancang bauran pemasaran
sedemikian rupa, sehingga bias mewujudkan return on sales (ROS) terbaik bagi
perusahaan dan sekaligus menciptakan nilai maksimum kepada para pelanggan.
Penetapan pasar sasaran global biasa dilakukan dengan menggunakan dua
kriteria utama, yaitu potensi dan kapabilitas. Potensi menyangkut enam aspek
krusial yang terdiri atas:
1. Ukuran dan potensi pertumbuhan pasar sesungguhnya.
2. Kemungkinan akseptansi konsumen.
3. Struktur persaingan.
4. Situasi lingkungan politik/15elat, ekonomi, dan sosiokultural.
5. Akses ke jaringan yang sudah ada, dan
6. Ketersediaan mitra local yang kapabel dan bersedia bekerja sama.
15
Sedangkan kapabilitas berhubungan dengan lima 16elati:
1. Kesiapan memasuki pasar internasional/pengalaman diluar negeri.
2. Kelangkaan dan kekritisan kompetensi.
3. Sumber daya waktu, manusia, dank as.
4. Attitudinal Commitment.
5. Tujuan (merespon persaingan, aliran kas, pangsa pasar atau volume, entri
pasar pendahuluan)
Setelah segmen pasar telah dievaluasi dengan cermat, perusahaan global perlu
menetapkan strategi targeting sesuai dengan kebutuhan. Ada 3 alternatif strategi
positioning yang 16ela dipilih, yaitu:
Standardized global marketing. Strategi ini analog dengan pemasaran masal
dalam pemasaran domestic, dimana perusahaan menawarkan bauran
pemasaran yang sama kepada semua pelanggan potensial yang ingin dilayani,
maka dibutuhkan distribusi ekstensif di sebanyak mungkin gerai ritel. Daya
16elat strategi ini terletak pada volume penjualan yang lebih besar, biaya
produksi yang lebih rendah, dan profitabilitas yang lebih besar.
16
masal, Costmair Inc. menjual tresnor dan Giorgio Armani Gio untuk pasar
kalangan atas dan Gloria Vanderbilt untuk segmen bawah, serta P&G yang
menawarkan merk Ald Spice dan Incognito untuk segmen bawah dan Venezia
untuk segmen berpenghasilan tinggi.
2.4 Positioning
Pasar merupakan pelaku yang berperan penting bagi perusahaan, karena
pasar yang ada saat ini adalah pasar yang memiliki keinginan dan kemauan yang
beragam. Munculnya berbagai perusahaan dapat menimbulkan persaingan untuk
menarik konsumen dan positioning adalah alat yang tepat untuk mendapatkan
konsumen.
Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2006:262)
mengatakan bahwa positioning adalah:
Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh perusahan dalam upaya penawaran nilai dimana dalam satu
segmen tertentu konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakkan suatu
perusahan dibandingkan dengan pesaingnya. Jadi positioning bukan menciptakan
produk dengan menempatkan pada segmen tertentu, tatapi positioning
menempatkan produk di benak konsumen pada segmen tertentu dengan cara
komunikasi. Komunikasi yang dibangun oleh pemasar harus menciptakan
hubungan yang positif.
Posisi produk (positioning) adalah cara produk itu didefinisikan oleh
konsumen berdasarkan sejumlah atribut atau tempat produk tertentu dipikiran
konsumen secara 17elative terhadap konsumen yang bersaing. Positioning
17
berusaha menempatkan produk dalam benak pelanggan sasaran sedemikian rupa,
sehingga memeperoleh posisi yang unik dan unggul ini didapatkan dari berbagai
diferensiasi.
Perusahaan dapat membedakan dirinya dengan pesaing dengan merangkai
keunggulan bersaing. Perusahaan mendapatkan keunggulan bersaing karena
menawarkan kepada konsumen harga yang lebih rendah dibandingkan pesaing
untuk produk serupa atau karena memberikan lebih banyak manfaat yang dapat
membenarkan harga yang lebih tinggi. Jadi perusahaan harus membandingkan
harga dan produknya terhadap pesaing terus menerus mencari perbaikan. Jika
perusahaan dapat melakukan lebih baik dari pesaing, perusahaan telah berhasil
mencapai keunggulan bersaing.
Konsumen terlalu banyak dijejali dengan informasi tentang produk dan
layanan. Mereka tidak mungkin mengevaluasi ulang produk setiap saat
memutuskan pembelian. Untuk menyederhanakan pengambilan keputusan
pembelian, konsumen merangkai produk ke dalam sejumlah kategori, mereka
memposisikan sejumlah produk dan peruasahaan ke dalam pikiran.
2.4.1 Strategi penetapan posisi dapat dilakukan melaui empat cara yaitu:
a. Atribut produk tertentu . Harga dan keistimewaan produk dapat digunakan
untuk mempromosikan produk.
b. Kebutuhan yang dipenuhi dan manfaat yang ditawarkan produk. Pemasar
dapat memposisikan produk berdasarkan kebutuhan yang dapat dipenuhi
dan manfaat yang ditawarkan produk.
c. Kelas pengguna tertentu. Pemasar juga dapat memposisikan kelas
pengguna tertentu.
d. Menantang pesaing yang ada. Produk dapat diposisikan untuk menantang
pesaing yang ada.
Ketika dua atau lebih perusahaan berebut posisi yang sama, masing-
masing harus mengupayakan pembedaan lebih lanjut. Masing-masing perusahaan
harus membentuk paket keunggulan bersaing yang unik dan menarik perhatian
sebagian besar kelompok ke dalam segmen tersebut.
18
2.4.2 Memilih dan megimplementasikan strategi penetapan posisi.
Tugas penetapan posisi berisi tiga langkah: mengidentifikasi seperangkat
keunggulan bersaing yang digunakan untuk membangun posisi, memilih
keunggulan bersaing yang tepat, dan secara efektif mengkomunikasikan serta
menyampaikan posisi yang terpilih itu kepada pasar sasaran yang dipilih secara
cermat.
Saat ini, perusahaan harus memilih beberapa keunggulan yang akan
digunakan membagun strategi penempatan posisi. Perusahaan itu harus
memutuskan berapa banyak perbedaan yang akan dipromosikan. Perusahaan dapat
mempromosikan satu atau lebih dari satu 19actor pembeda. Masing-masing merek
harus memilih dari sekelompok atribut dan meyakinkan dirinya sebagai nomor
satu dalam atribut itu. Pembeli cenderung sangat ingat nomor satu, terutama
dalam masyarakat yang berlimpah informasi.
Manfaat Emosional
Proposisi 19
Nilai
Manfaat Fungsional Manfaat Ekonomik
Gambar 2.1
Sementara itu, basis positioning bisa 6 macam: atribut atu manfaat; kualitas/harga;
pemakaian atau aplikasi; pemakai; high-tech positioning; dan high touch
positioning, seperti dijelaskan pada gambar di bawah ini:
Perusahaan
Basis bersaing perusahaan: Kebutuha/prefe
Kompetensi unik dan rensi
bernilai konsumen
Brand positioning:
Makna merek bagi pelanggan
Aliran masa
Perbedaannya dengan pesaing
depan: Share
Premium harga holder
Pelanggan setia Value
Operasi perusahaan dalam merefleksikan dan Referrals
membangun positioning:
Produk, penetapan harga, distribusi
Komunikasi
Seleksi dan pelatihan personil Tawaran/aksi
Teknologi informasi pesaing
20
dipenuhi dengan berbagai macam cara. Dalam hal ini terdapat empat isu strategik
utama, yaitu: segmen sasaran, proporsi nilai, ruang positioning berdasarkan peta
perseptual dan standarisasi versus adaptasi. Keempat isu ini bisa dijabarkan
menjadi beberapa aspek kunci, di antaranya:
Merek dan produk yang sifatnya culture free versus culture bound. Pada
umunya, barang konsumen tergolong culture bound, sedangkan barang
industrial termasuk culture free.
Segmentasi, menyangkut kluster manfaat dan karakteristik profil yang ada.
Prioritas manfaat yang ditetapkan.
Positining pesaing dalam benak konsumen.
Status dan stereotyping tentang negara asal (country of origin)
21
Derasnya arus globalisasi meyebabkan perusahaan-perusahaan bersaing
untuk melebarkan usahanya dengan mencari pasar yang potensial dan berusaha
menciptakan merek-merek global (global brands).
Menurut Yip (1995), merek global adalah merek-merek yang memiliki
nama sama dan strategi dan strategi pemasaran terkoordinasi yang sama pula di
banyak Negara. Walaupun begitu, Kahn (dikutip dalam Branch, 2001)
menegaskan bahwa formula sabun mandi yang sama namun dijual dengan
berbagai nama berbeda di sejumlah Negara dapat pula diklasifikasikan sebagai
merek global, asalkan strategi pemasarannya dikelola secara tersentralisasi.
Merek lokal perlu diklasifikasikan secara lebih sistematis dan akurat.
Salah satu tipologi lain yang ditawarkan adalah klasifikasi berdasarkan dua
dimensi utama: asal (origin) dan kepemilikan (ownership). Ada empat kategori
utama perspektif merek lokal, yaitu:
ORIGIN
Local Foreign
O
w Local Original
Acquired
n Local Brands
Local Brands
e
r
s Foreign
h Quasi
Foreign
i Lokal Brands
Brands
p
22
2. Quasi local brands. Kategori ini terdiri dari merek-merek yang berasal
dari negara lokal, namun dimiliki oleh orang/perusahaan asing. Kategori
ini terdiri atas dua bentuk (Tjiptono, 2003). Pertama original local brands
yang dibeli oleh perusahaan multinasional, tetapi nama merek lokalnya
dipertahankan. Kedua, merek lokal yang dikembangkan dan dipasarkan
secara khusus untuk pasar domestik tertentu oleh perusahaan
multinasional.
3. Acquired local brands. Kategori ini meliputi merek-merek yang berasal
dari negara lain, namun dimiliki oleh orang/perusahaan lokal.
4. Foreign brands. Kategori ini merupakan kebalikan dari original local
brands. Foreign brands berasal dari luar negeri dan dimiliki oleh
orang/perusahaan asing.
Ada sejumlah faktor yang diyakini menjadi penyebab mengapa merek
global lebih disukai, dari sudut pandang perusahaan yaitu: skala ekonomis tinggi,
telah terbentuknya global village, konvergensi perilaku konsumen, persepsi
kualitas yang lebih unggul, dan jarigan distribusi lebih luas (Kapfere, 2002).
Walaupun demikian, sebenarnya jug berkembang trend ke arah brand localization
yang dipicu oleh desentralisasi pemerintah, individualisasi, pengakuan atas
keanekaragaman budaya, dan pemberdayaan konsumen (Mac Kenzie, 2001).
Setiap negara termasuk negara berkembang memiliki original local brand
yang kuat. Merek-merek semacam ini bukan saja mampu bertahan hidup dalam
era globalisasi dan pasar bebas, tetapi juga memainkan peranan signifikan di pasar
domestiknya masing-masing.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
` Pemasaran global membutuhkan suatu strategi sebagai upaya
mengidentifikasi suatu kelompok dan Negara, salah satunya adalah dengan
menentukan segmenting, targeting, positioning and branding dalam konteks
pemasaran global.
Segmentasi pasar lebih memfokuskan kepada berbagai karakteristik yang
berpengaruh pada reaksi kelompok bersangkutan terhadap stimulus pemasaran.
Targeting adalah proses mengevaluasi segmen pasar dan memusatkan upaya
pemasaran pada Negara, kawasan atau kelompok orang yang memiliki potensi
signifikan untuk bereaksi secara positif terhadap stimulus pemasaran dari
perusahaan. Positioning pada prinsipnya adalah berusaha menempatkan produk
dalam benak pelanggan sasaran sedemikian rupa, sehingga memperoleh posisi
yang unik dan unggul dibandingkan produk pesaing. Seperti halnya positioning,
isu pokok dalam global branding menyangkut standarisasi (menggunakan satu
merek global) versi adaptasi ( beberapa merek nasional berbeda ).
Jadi dalam mengembangkan suatu perusahaan baik dalam bidang industri
barang atau jasa perlu menentukan STP (segmenting, targeting, positioning) agar
pangsa pasarnya menjadi lebih luas.
3.2 Saran
Dari Pembahasan makalah diatas maka melalui makalah ini juga kami
sangat berharap sekiranya ada masukan atau saran yang bersifat membangun
(Konstruktif) sangat kami harapkan, karena apapun bentuknya kami, kami
hanyalah manusia yang tak luput dari salah dan khilaf.
Kemudian kami juga menyarankan agar materi/pembahasan pada mata
kuliah ini dapat dilanjutkan dengan melakukan praktik atau kunjungan beberapa
perusahan untuk pengembangan mindset serta pehaman yang lebih baik.
24
Konsumen memiliki karakter dan perilaku yang berbeda tergantung dan
beragamaspek namun masih tetap bisa dikenali dengan pengelompokan pasar
berdasar ciri-ciri tertentu dan hubungan antara perilaku konsumen dengan
segmentasi pasar.
Ada keterkaitan yang sangat erat antara perilaku konsumen dengan
segmentasi pasar. Perusahaan harus melakukan analisis. Dengan melakukan
analisa yang tepat mengenal perilaku konsumen terhadap suatu produk atau jasa
maka bisa dipetakan dengan teliti segmen pasar yang akan dijadikan sasaran
nantinya. Dengan memahami perilaku konsumen maka segmentasi pasar dapat
terpetakan dengan baik yang akan memungkinkan untuk bisa menjual produk atau
jasa dengan tepat sasaran
25