PENELITIAN KUALITATIF
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar Riset Keperawatan
Dosen pembimbing:
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Kelas A16 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
1. Pengertian
Penelitian kualitatif adalah pendekatan sistematis dan subjektif yang
digunakan untuk menjelaskan pengalaman hidup dan memberikan makna
atasnya. Penelitian kualitatif berorientasi pada upaya memahami fenomena
secara menyeluruh. (Danim, 2003)
Peneliatian kualitatif menurut Creswell (2008) adalah suatu pendekatan atau
penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral.
(Semiawan, 2010)
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang data-datanya berupa kata-kata
yang diolah menggunakan secara deskripsi. Moleong (1988:6) mengatakan
bahwa penelitian kualitataif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur
analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara
kuantifikasi lainnya.
Subana dan Sudrajat (2005:17) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif
adalah penelitian yang perlu dilakukan sesuai suatu masalah diteliti secara
kuantitatif, tetapi belum terungkap kebenarannya.
Menurut Basrowi dan Suwadi (2008:1) penelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dipercaya
dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kuantitatif
lainnya. Bogdan dan Taylor menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah
salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan
atau tulisan dan perilaku-perilaku dari orang yang diamati. Jadi dapat
disimpulkan, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan apa yang akan diteliti dan datanya tidak dianalisis
menggunakan rumus statistik. Biasanya penelitian ini berupa bahasa atau sastra.
2. Karakteristik
Gambaran karakter penelitian kualitatif:
1. Penelitian kualitatif berfokus pada kata, bukan angka.
2. Instrumen utama penelitian kualitatif adalah peneliti.
3. Peneliti menggunakan sudut pandang partisipan dengan penafsiran data
yang dipengaruhi oleh pengalaman peniliti sendiri.
4. Penelitian kualitatif menggunakan sampel kecil agar sampel tersebut
tereksplor dan menghasilkan penjelasan yang kaya, terperinci, atau uraian
yang menyeluruh.
5. Perhatian penelitian kualitatif diarahkan pada satu atau dua variabel yang
mandiri namun cenderung berfokus holistik karena cakupannya luas.
6. Prosedur penelitian bersifat fleksibel yang memungkinkan untuk diubah,
tidak tersetruktur, dan kadang bersifat spontan.
7. Penelitian kualitatif berfokus pada proses.
8. Penelitian kualitatif dilakukan dalam kondisi alamiah dimana informen
berada, bukan kondisi yang dibuat-buat atau dimanupalasi.
9. Penelitian kualitatif cenderung diawali dengan pemikiran induktif,
kemudian melalui proses yang berurutan dilanjutkan dengan menerapkan
pemikiran deduktif.
Ciri-ciri :
8. Langkah- Langkah
2. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka atau literature review adalah bahan yang tertulis
berupa buku, jumal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.
Teori dalam tradisi kualitatif berarti mencari gagasan, ide ata pendapat yang
ditulis oleh para ahli yang ada dalam buku, jurnal dan lain-lain. Jadi teori
dalam tradisi kualitatif dipakai sebagai konfirmasi awal bahwa terdapat
bukti tertulis ilmiah bahwa topik ini pemah dipelajar dan diteliti, tetapi pada
tempat dan waktu yang berbeda, orang-orang yang berbeda, situasi berbeda,
dan konteks berbeda. Hal ini berbeda dalam tradis kuantitatif yang
menempatkan teori sebagi unsur utama penelitian.
3. Tujuan penelitian
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah menangkap arti
(meaning/understanding) yang terdalam (Verstehen) atas suatu peristiwa,
gejala, fakta, kejadian, realita atau masalah tertentu dan bukan untuk
mempelajari atau membuktikan adanya hubungan sebab akibat atau korelasi
dari suatu masalah atau peristiwa. Karena itu, dalam metode kualitatif tidak
digunakan hipotesa, karena hipotesa biasanya dites dengan statistik.
4. Pengumpulan Data
Data penelitian kualitatif biasanya berbentuk teks, foto, cerita,
gambar, artifacts dan bukan berupa angka hitung-hitungan. Data
dikumpulkan bilamana arah dan tujuan penelitian sudah jelas dan juga bila
sumber data yaitu partisipan sudah di intifikasi, dihubungi serta sudah
mendapatkan persetujuan atas keinginan mereka untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan.
5. Observasi
Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan. Dalam tradisi kualitatif, data
tidak akan diperoleh dibelakang meja, tetapi harus terjun ke lapangan,
ketetangga,ke organisasi, ke komunitas. Data yang diobservasi dapatberupa
gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, keseluruhan interaksi
antar manusia. Data observasi juga dapat berupa interaksi dalam suatu
orgnisasi atau pengalaman paraanggota dalam berorganisasi. Proses
observasi dimulai dengan mengidentifikasi tempatyang hendak diteliti.
Setelah tempat penelitian diidentifikasi, dilanjutkan dengan membuat
pemetaan, sehingga diperolehgambaran umum tentang sasaran penelitian.
Kemudian peneliti mengidentifikasi siapa yang akan diobservasi, kapan,
berapa lama dan bagaimana. Lantas peneliti menetapkan dan mendesign
cara merekam wawancara tersebut. Wawancara yang sudah direkam harus
dijaga dan ditempatkan di tempatyang baik, sehingga kualitas suara
partisipan tetap terjamin, karena nantinya akan diputar kembali dan
didengar berkali-kali untuk dianalisis.Observasi juga berarti peneliti berada
bersama partisipan. Jadi peneliti bukan hanya sekedar numpang lewat.
Peneliti harus menunjukan diri sebagai orang yang mau belajar bersama
partisipan dan ingin mengetahui apa yang merekapikirkan, rasakan dan
alami. Untuk itu, maka peneliti harus membuat dirinya sedemikian rupa
sehingga dapat diterima oleh masyarakat atau Iingkungan empat
penelitiannya. Peneliti yang baik harus melapor dan mendapatkan izin dari
pimpinan komunitas setempat dan membuat diri dikenal, karena dengan
mengungkapkan identitasnya dia akan lebih leluasa mencari apa yang
dibutuhkannya. Hal penting yang harus diperhatikan bila berada di lapangan
yaitu harus berlaku seperti biasa dan membiasakan diri dengan keadaan
setempat. Catatan harian, yang berisi informasi rahasia dan sangat penting,
jangan ditinggalkan disembarangan tempat, sehingga dibaca oleh orang lain.
Catatan pribadi angan menjadi akses untuk umum, karena isinya dapat
dimengerti salah oleh mereka. Dalam catatan usahakan menggunakan nama
palsu, sehingga kalau dibaca oleh orang lain akan sulit mengidentifikasi
subjek yang dimaksud. Peneliti hanya dapat mengerti suatu gejala,
peristiwa, fakta, masalah atau realita bila berada langsung dan
mengalamilangsung di tempat aslinya. Tanpa pengalaman langsung,
peneliti akan kehilangan rasa alami dan makna aslinya, sehingga akan
mengajukan pertanyaan yang salah. Dengan mengalami langsung peneliti
akan menangkap konteks dimana orang berinteraksi. Peneliti akan
mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan komprehensif. Bisa terjadi
bahwa konsep awal peneliti akan berubah atau bahkan salah sesudah
mengalami dan terlibat langsung dengan partisipan di tempat alamiahnya.
Peneliti yang terlibat secara langsung akan mampu menangkapnuansa baru
dari pengalaman rutin partisipan. Dengan observasi si peneliti akan
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sangat personal yang
terkadang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Pengetahuan tu menjadi
dasar untuk refleksi dan introspeksi. Pengetahuan ini lebih dari data yang
tertulis, karena dialami langsung. Maksud utama observasi adalah
menggambarkan keadaanyang diobservasi. Kualitas penelitian ditentukan
oleh seberapa jauh dan mendalam peneliti mengerti tentang situasi dan
konteks dan menggambarkannya sealamiah mungkin.
6. Sampel
Sampel bagi metode kualitatif sifatnya purposive artinya sesuai
dengan maksud dan tujuan penelitian. Sampel metode kualitatif tidak
menekankan pada jumlah atau keterwakilan, tetapi lebihkepada kualitas
informasi, kredibilitas dan kekayaan informasiyang dimiliki oleh informan
atau partisipan. Sampel yang jumlah banyak tidak akan punya arti jika tidak
berkualitas atau informannya tidak kredibel. Sampel juga harus sesuai
dengan konteks. Jadi random sampling tidak cocok untuk penelitianyang
menekankan kedalaman informasi. Aspek kedalaman yang ditekankan
dalam metode kualitatif dan jumlah sampelyang banyak sangat mustahil
untuk mencapai kedalaman. Jadi syarat utama adalah credible dan
information rich. Sampel yang banyak hanya akan menyebabkan informasi
tumpeng tindih. Patokan umum untuk sampel: Jumlahnya kecil, karena
dengan jumlah kecil peneliti akan mampu mengumpulakan data yang
mendalam; Jumlahnya bisa bervariasi dari satu hingga 40. Tetapi karena
penekanannya pada informasi yang rinci dan kaya, maka jumlah yang besar
akan menjadi masalah, karena akanterjadi pengulangan informasi; Juga
sampel yang banyak biasanya hanya memberikan informasi yang
redundant.Logika dari sample yang kecil sering kali salah dimengerti.
Sample jumlah kecil diasosiasikan dengan kurang kredibel. Sebenamya
purposeful sampling harus ditentukan sesuai maksud dan rationale dari
penelitian seperti apakah strategi pengambilan sampel cocok dengan
maksud studi atau tidak? Juga sample harus ditentukan sesuai dengan
konteks. Random sampling tidak mungkin menjangkau in-depth analisis,
tapi purposive sampling sangat mungkin.
7. Wawancara
"Listen more than don't talk, follow don't interrupt, avoid leading
question, explore don't probe, focus on thetopic being asked. Use
expresseing such as: tell me more, could you explain your response more, I
need more detail, would you elaborate on that?" Wawancara sebaiknya tidak
lebih dari 90 menit. Bila dibutuhkan, peneliti dapat meminta waktu lain
untuk wawancara selanjutnya.
8. Analisis Data
9. Penafsiran