Anda di halaman 1dari 2

Frekuensi Pernapasan

Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
oksigen ke dalam tubuh (inspirasi) serta mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksia
sisa oksidasi ke luar tubuh (ekspirasi). Proses respirasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan
anatara rongga pleura dan paru. Sistem saraf pusat memberikan dorongan ritmis dari dalam untuk
bernafas dan secara refleks merangsang otot diagfragma dan otot dada yang akan memberikan
tenaga pendorong bagi gerakan udara. (Muttaqin, 2008)
Frekuensi pernapasan adalah intensitas inspirasi dan ekspirasi per menit. Penghitungan
frekuensi dilakukan dengan inspeksi karena kebanyakan orang tidak menyadari pernafasan dapat
mendadak berubah berdasarkan tingkat kecemasan. Untuk mengukur frekuensi pernafasan: (Jones,
2008)
1. Jaga agar posisi pasien tetap selama melakukan pengukuran.
2. Amati dada atau abdomen pasien selama respirasi
3. Hitung jumlah pernafasan(inhalasi dan ekshalasi dihitung sebagai satu pernafasan) dalam
30 detik, dan jika ritme teratur, kalikan dua jumlah tadi.
4. Jika ritme tidak teratur, hitung jumlah nafas dalam 1 menit.
5. Catat nilai sebagai respirasi per menit (rpm)

Frekuensi pernapasan normal bervariasi tergantung usia: (Jones, 2008)


Usia (tahun) Pernafasan (rpm)
2-6 21-30
6-10 20-26
12-14 18-22
Dewasa 12-20
Lansia 12-20

Pusat pernafasan di medula onlongata, pons, dan jaringan sensorik khusus dalam aorta dan
karotid, disebut sebagai badan aortik dan badan karotid. Kedua badan ini yang berfungsi mengatur
frekuensi dan volume pernapasan. Bila kadar karbon dioksida berdifusi dalam darah meningkat
(hiperkapnea), pH darah menurun menjadi asam karena karbon dioksida berdifusi dengan cepat ke
dalam cairan dan melewati cairan serebrospinal yang pH-nya juga menurun. Pusat kemoreseptor
yang terletak di medula oblongata beresponsterhadap pH yang rendah dengan cara meningkatkan
frekuensi dan volume pernapasan melalui rangsang medula oblongata ke otot inspirasi.
Transportasi oksigen bergantung pada sirkulasi darah dan kadar hemoglobin, maka beberapa
keadaan seperti perdarahan, anemia (hemolisis), perubahan hemoglobin dapat menyebabkan
peningkatan frekuensi pernapasan. (Muttaqin, 2008)

Daftar Pustaka
Jones, R. M. (2008). General Assessment an Vital Sign. Journal of General Assessment, 101-133.
Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai