Penjaminan Mutu
2.1 Sistem Tata Pamong
Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara
dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya
organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika
mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan
(administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio).
Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya
tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan
peraturan dan prosedur yang jelas.
Uraian ringkas tentang sistem dan pelaksanaan tata pamong di Program Studi untuk membangun sistem tata
pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil.
1. Program studi Ilmu Agama Islam (Prodi IAI) merupakan prodi di jurusan Ilmu Agama Islam Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Jakarta. Dalam penyelenggaraannya dipimpin oleh seorang ketua Prodi sekaligus
sebagai ketua jurusan Ilmu Agama Islam. Ketua prodi dipilih setiap 4 tahun sekali melalui pemilihan terbuka
dewan dosen jurusan IAI, mengacu pada Surat Keputusan Rektor UNJ nomor 410/SP/2003 tentang
tatacara pemilihan calon pemilihan ketua jurusan di lingkungan UNJ.
2. Tata pamong prodi IAI didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya
aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem
penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium,
dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang
menjamin terlaksananya tata pamong yang baik)
3. Kaprodi memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: a) merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi program perkuliahan setiap semester, b) merencanakan rencana anggaran belanja dan
program kerja tahunan, c) mengevaluasi kinerja dosen melalui review beban kerja dosen setiap semester,
dan d) mengevaluasi prestasi mahasiswa baik di bidang akademik maupun non akademik dengan
mengoptimalkan peran Pembimbing Akademik dan pembimbing kemahasiswaan.
4. Kaprodi melibatkan stakeholder internal dan eksternal dalam penyusunan kurikulum prodi agar kurikulum
tersebut sesuai dengan tuntutan pasar. Stakeholder internal meliputi para aktor yang berada di dalam prodi
seperti mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Adapun stakeholder eksternal terdiri dari alumni,
pemerintah, industri, dan masyarakat umum.
5. Setiap semester kaprodi menyusun jadwal perkuliahan setelah terlebih dahulu mempertimbangkan
masukan dari masing-masing dosen pengampu matakuliah. Kaprodi juga merencanakan, melaksanakan,
dan memimpin sidang munaqasyah skripsi setiap semester untuk menentukan kelulusan mahasiswa.
6. Kaprodi melakukan evaluasi program perkuliahan dan kinerja dosen melalui beberapa tehnik dan strategi
antara lain: a) melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan perkuliahan melalui pengecekan presensi dan
berita acara perkuliahan, b) mereview silabus/ SAP, dan soal UAS yang dibuat oleh dosen setelah
diverifikasi oleh tim bidang ilmu, dan c) menyiapkan instrumen dan media evaluasi kinerja prodi kemudian
menganalisisnya, serta menindaklanjutinya.
7. Kaprodi mengevaluasi prestasi mahasiswa melalui rapat-rapat jurusan dengan mendengarkan masukan dari
PA mahasiswa dan pembimbing kegiatan kemahasiswaan. Di samping itu kaprodi melakukan analisis
terhadap IPS yang diperoleh mahasiswa setiap semester, mahasiswa yang bermasalah segera diatasi
melalui PA sedangkan mahasiswa yang berprestasi diberikan penghargaan untuk memacunya dan teman-
temannya untuk berprestasi.
8. Dalam merencanakan program kerja dan anggaran belanja tahunan, ketua prodi (kaprodi) meminta
masukan dewan dosen dalam rapat jurusan. Rencana program kerja dan anggaran tersebut kemudian
dipaparkan di tingkat fakultas untuk disahkan. Setelah rencana anggaran dan program kerja disahkan di
tingkat fakultas, kaprodi kemudian mensosialisasikan kembali rencana anggaran belanja dan program kerja
tersebut dalam rapat dewan dosen jurusan. Penggunaan anggaran prodi dilaporkan kepada pihak fakultas
berupa surat pertanggungjawaban (SPJ).
2.2 Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai,
norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan
cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel, serta
mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu
menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan
arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi
kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional
program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi
perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi
publik.
Pola kepemimpinan dalam program studi, mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Prodi IAI mengembangkan pola kepemimpinan yang demokratis. Proses pengambilan keputusan di Prodi IAI
dalam pola kepemimpinan seperti itu dilakukan secara buttom-up, di mana dosen dan mahasiswa dapat
menyampaikan berbagai gagasan dan permasalahan terkait dengan kemajuan Prodi IAI. Permasalahan yang
terkait dengan pengembangan keilmuan dibahas dalam rapat konordinasi bidang ilmu yang terdiri dari bidang
ilmu kajian Islam, Pendidikan Agama Islam dan Komunikasi & Penyiaran Islam. Sedangakan permasalahan
yang terkait kemajuan atau kemunduran prestasi mahasiswa dibahas melalui konsultasi Kaprodi dengan
Pembimbing Akademik mahasiswa yang bersangkutan. Adapun permasalahan yang terkait dengan kegiatan
kemahasiswaan dikoordinasikan melalui Pembimbing Kegiatan Kemahasiswaan yang telah ditunjuk.
Apabila mekanisme di atas tidak berjalan dengan baik maka permasalahan tersebut didiskusikan dalam
rapat-rapat dewan dosen; rapat awal semester, tengah semester, akhir semeseter, atau rapat-rapat yang
bersifat insidental. Hasil keputusan rapat tersebut didistribusikan dan disosialisasikan kepada pihak-pihak
terkait melalui struktur organisasi Prodi IAI sebagaimana telah dijelaskan di atas.
Prodi IAI pun menjalin kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak di dalam maupun luar negeri. Kerjasama
tersebut bertujuan untuk memperluas akses bagi lulusan prodi IAI untuk mengembangkan karirnya di bidang
yang relevan. Bagi mahasiswa dan dosen kerjasama tersebut bertujuan untuk mengembangkan kapasitas
akademik mereka melalui seminar, workshop maupun pelatihan-pelatihan yang relevan
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup planning, organizing, staffing, leading,
controlling dalam kegiatan internal maupun eksternal.
Ketua Program Studi dibantu oleh sekretaris dan 3 orang koordinator mengembangkan rencana kerja akademik non
akademik baik yang bersifat rutin maupun pengembangan untuk 1 semester kedepan. Tahap awal penyusunan
kegiatan ini dimulai dengan mengumpulkan berbagai macam masukan dari p[engelola dosen dan tenaga
kependidikan melalui rapat dosen selanjutnya rencana kegiatan disusun oleh tim yang dibentuk oleh prodi yang
kemudian dalam raker fakultas. Rencana kegiatan yang disetujui oleh fakultas disosialisasikan kepada seluruh
civitas akademik (bila diperlukan sesuai dengan kepentingan). Selanjutnya selama pelaksanaan kegiatan ketua dan
sekretaris prodi memantau pelaksanaan tersebut agar berlangsung sesuai dengan rencana. Pemantauan dilakukan
dengan meminta laporan kemajuan kegiatan atauppun dan juga peninjauan langsung.
Program studi telah melakukan kajian tentang proses pembelajaran melalui umpan balik dari dosen, mahasiswa,
alumni, dan pengguna lulusan mengenai harapan dan persepsi mereka, berikut uraian tentang umpan balik dan
tindak lanjutnya.
Umpan
Isi Umpan Balik Tindak Lanjut
Balik dari
(1) (2) (3)
Mengembangkan sistem perkuliahan
1. Motivasi belajar mahasiswa yang rendah
dengan metode SCL
Dosen 2. Latar belakang pendidikan keagamaan - Mengadakan program matrikulasi untuk
mahasiswa yang beragam bidang-bidang keagamaan
2.6 Keberlanjutan
Upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi ini, khususnya dalam hal:
1. Mengadakan kerjasama dengan institusi-institusi yang relevan di dalam maupun di luar negeri
2. Mengadakan kerjasama dengan organisasi profesi yang relevan
Upaya yang telah dilakukan untuk memperoleh dana hibah kompetitif antara lain:
1. Membuat kelompok bidang ilmu dalam upaya untuk meningkatkan mutu keilmuan akademik dosen.
2. Mendorong dosen untuk banyak membuat proposal agar dapat diikutkan dalam kompetisi untuk
memperoleh hibah penelitian.
Adapun prestasi yang dicapai oleh dosen Prodi dalam memperoleh dana hibah kompetisi adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh hibah penelitian kerja sama internasional atas nama Achmad Husen, Andy Hadiyanto,
Syamsul Arifin, Firdaus Wajdi.
2. Memperoleh hibah penelitian DIKTIS Kementerian Agama RI atas nama Syamsul Arifin, Andy Hadiyanto,
dan Firdaus Wajdi.
3. Memperoleh hibah penelitian dari universitas Indonesia atas nama Basuni Imamudin, Syamsul Arifin, dan
Abdul Mutaali.
4. Memperoleh hibah simposium nasional profesi Ikatan Dosen Bahasa Arab Se-Indonesia (IMLA) atas nama
Andy Hadiyanto dan Ahmad Murodi.
5. Memperoleh hibah pengabdian masyarakat pemberdayaan perempuan dari Direktorat Pendidikan Formal
dan Non Formal Kementerian Pendidikan Nasional atas nama Rihlah Nur Aulia