vitamin C dan betakaroten (provitamin A), lebih daripada buah-buahan seperti mangga, nanas,
pepaya dan semangka. Bahkan kadar mineralnya terutama kalsium dan fosfor, mengunguli ikan
segar. Cabai hijau dan paprika memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi.
Sedangkan , Zat yang membuat cabai terasa pedas adalah kapsaisin yang tersimpan dalam urat
putih cabai, tempat melekatnya biji. Kapsaisin ini bersifat stomakik, yakni dapat meningkatkan
nafsu makan. Belum lagi kemampuannya merangsang produksi hormon endorphin yang mampu
membangkitkan sensasi kenikmatan.
Fungsi lain dari kapsaisin adalah mengencerkan lendir sehingga melonggarkan penyumbatan
pada tenggorokan dan hidung, termasuk sinusitis. Kapsaisin juga bersifat antikoagulan dengan
cara menjaga darah supaya tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh
darah. Itu berarti juga memperkecil kemungkinan menderita serangan stroke, jantung koroner
dan impotensi.
Sedangkan dalam dunia industri farmasi, cabai merupakan salah satu bahan campuran untuk
pembuatan balsem, inhaler, dan permen pengganti rokok. Bubuk cabai juga bisa dimanfaatkan
sebagai pengganti fungsi lada yang bisa memancing selera makan. Sedangkan ekstraksi bubuk
cabai digunakan dalam pembuatan minuman ginger beer. Selain kegunaan tersebut, bubuk cabai
pun dapat dijadikan sebagai bahan obat penenang. Sementara kandungan bioflavonoids yang ada
di dalamnya, selain dapat menyembuhkan radang akibat udara dingin, juga dapat
menyembuhkan polio.
Itulah beberapa informasi menganai cabai yang bisa saya share, semoga bermanfaat..