Pendahuluan
hormon tiroid dalam jaringan yang disebabkan oleh peningkatan sintesis hormon
selain diabetes mellitus. Penyakit ini terjadi pada 2- 5% pada seluruh wanita dan
mengenai 1-2% wanita pada usia reproduktif (Aydin et al, 2007). Hipertiroidisme
selama kehamilan masih merupakan hal yang jarang terjadi. Hipertiroidime dalam
segera setelah fertilisasi dan puncaknya pada kehamilan minggu ke-10 hingga ke
12. Pada masa puncak tersebut juga diiringi dengan peningkatan serum total T4
dan T3. Konsentrasi T4 dan T3 bebas akan meningkat dan konsentasi TSH akan
kehamilan, maka perlu dilakukan pemeriksaan TSH dan fT4 pada trimester
dilakukan, tanda dan gejala yang muncul diantaranya seperti mudah berkeringat,
dyspnea, takikardi dan murmur sistolik yang juga biasa terjadi pada wanita hamil
yang normal. Temuan spesifik lainnya ialah adanya penurunan berat badan, goiter
dan oftalmopati, yang seringkali ditemukan pada pasien penyakit Grave (Aydin et
al, 2007).
bebas (fT4) dan TSH. Konsentrasi T4 baik yang total maupun yang bebas
sangatlah bervariasi selama kehamilan normal. Selain itu, nilai rentang normal
fT4 dan total T4 serta tri-iodotironin (T3), dan kadar TSH juga akan terus
Sehingga penanganan yang tepat sangatlah penting pada wanita yang hamil
dengan penyakit ini. Hingga saat ini terapi medikamentosa masih menjadi pilihan
utama, sedangkan radioiodine masih kontra indikasi dilakukan pada wanita hamil.
Selain itu, tiroidektomi juga membutuhkan obat anti tiroid sebagai terapi awal dan
ada kemungkinan ada efek samping dari tindakan operasi. Medikamentosa yang
melewati sawar darah plasenta bila dibandingkan dengan methimazole (Casey dan
Leveno, 2006).