BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume , keenceran, serta
frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonates lebih dari 4 kali sehari dengan
lendir darah atau tanpa lender darah (A.Aziz alimul hidayat, 2008).
Diare ialah frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak; konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat
pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. (Ngastiyah, 2005 : 224)
Diare adalah pengeluaran feses yang tidak normal dan cair. Bisa juga
didefinisikan sebagai buang air besar yang tidak normal dan berbentuk cair
dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare bila sudah
lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah
lebih dari 4 kali buang air besar (Dewi, 2010).
Jadi diare dapat diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal dan
berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare
bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan diare
bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar dan lebih dari 3 kali pada anak.
2.2 Etiologi
Menurut A. Aziz (2007), Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :
1. Faktor infeksi
Proses ini dapat diawali dengan adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk
kedalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak
sel mukosa intestinal yang dapat menurunkan daerah permukaan intestinal
sehingga terjadinya perubahan kapasitas dari intestinal yang akhirnya
mengakibatkan gangguan fungsi intestinal dalam absorbsi cairan dan elektrolit.
Adanya toksin bakteri juga akan menyebabkan sistem transpor menjadi aktif
dalam usus, sehingga sel mukosa mengalami iritasi dan akhirnya sekresi cairan
dan elektrolit akan meningkat.
5
Merangsang
Merangsang serotonin, Kerusakan mikrovilus/ Kerusakan kriptus Lieberkuhn
Neutrofil & Makrofag brush border membrane (sel punca dan sel Paneth)
prostaglandin, bradikinn
memfagosit di sekitar area radang
Penurunan produksi enzim-enzim Penurunan absorpsi
Keluhan nyeri/tidak pencernaan karbohidrat, air & elektrolit ke tubuh
Aktivasi interleukin-1 TNF
nyaman di perut lemak & protein
(Pentogen-endogen)
Menekan Peningkatan jumlah, keenceran dan
Nyeri akut Absorpsi nutrient ke tubuh konten air di sal.usus halus
Aktivasi Sitokinin & selera
menurun
prostaglandin makan dan
kerja Penurunan DIARE
Suhu Tubuh lipoprotein aktifitas bermain
Lipase
Peningkatan Output dan Kesiapan Kurang Informasi
Resiko keterlambatan Penurunan Intake cairan & meningkatkan
Mual muntah perkembangan elektrolit pengetahuan PHBS Inadekuat
b. Mata cekung
c. Tidak bisa minum atau malas minum
d. Cubitan perut kembali sangat lambat
( 2 detik)
Dehidrasi ringan Terdapat 2 atau lebih tanda: a. Beri anak dengan cairan
atau sedang a. Rewel gelisah dengan makanan untuk
b. Mata cekung
dehidrasi ringan
c. Minum dengan lahap atau haus
b. Setelah rehidrasi,
d. Cubitan kulit kembali dengan lambat
nasehati ibu untuk
penangan dirumah dan
kapan kembali segera
Tanpa dehidrasi Tidak terdapat cukup tanda untuk a. Beri cairan dan makanan
diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan untuk menangani diare
atau berat dirumah
b. Nasehati ibu kapan
kembali segera
c. Kunjungan ulang dalam
waktu 5 hari jika tidak
membaik
2.7 Komplikasi
Komplikasi dari daire ada :
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
2. Renjatan hipovolemik.
3. Hipokalemia(dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia,
perubahan elektrokardiogram)
4. Hipoglikemia.
5. Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan defisiensi enzim
lactase.
6. Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik.
7. Malnutrisi energi protein, (akibat muntah dan diare, jika lama atau kronik).
2) Pemeriksaan sistematik :
(1) Inspeksi : mata cekung,ubun-ubun besar,selaput lendir,mulut dan
bibir kering,berat badan menurun,anus kemerahan.
(2) Perkusi : adanya distensi abdomen.
(3) Palpasi : Turgor kulit kurang elastis
(4) Auskultasi : terdengarnya bising usus.
3) Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang: pada anak diare akan mengalami
gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat badan menurun.
4) Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan tinja,darah lengkap dan doodenum
intubation yaitu untuk mengetahui penyebab secara kuantitatip dan
kualitatif.
Intervensi Rasional
13
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Anamnesa
Pengkajian Tanggal : 18 Agustus 2017/ 08:30 WIB
3.1.1 Identitas Pasien
Nama Klien : An. A
TTL : Palangka Raya, 09-01-2017 ( 7 bulan 9 hari)
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Banjar/Indonesia
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jln. Pelatuk III No.33
Diagnosa medis : Diare Non Spesifik
3.1.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama Klien : Tn. S
TTL : Palangka Raya, 12-08-1992
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Banjar/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln. Pelatuk III No. 33
Hubungan keluarga : Ayah kandung
3.1.3 Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya BAB cair sejak 2 hari yang lalu, dalam 1
hari lebih dari 5 kali .
3.1.4 Riwayat Kesehatan
3.1.4.1 Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu klien mengatakan anaknya BAB cair sejak 2 hari yang lalu, dalam 1
hari lebih dari 5 kali .. BAB cair disertai demam dan sedikit batuk. Ibu AN.A
tidak mengerti cara penanganan pada An.A, kemudian klien An.A dibawa ke UPT
Puskesmas Bukit Hindu Palangka Raya untuk mengetahui keadaan anaknya dan
mendapat pengobatan yang lebih optimal. Saat dikaji TTV klien didapatkan hasil
N: 120x/menit, RR: 25x/menit dan S: 37,90C.
3.1.4.2 Riwayat Kesehatan Lalu
18
Ibu klien mengatakan, An.A tidak pernah mengalami sakit yang sama seperti
sekarang. Bayi lahir secara spontan karena posisi bayi, berat badan lahir 3 kg dan
menangis spontan. Imunisasi seperti HB0,BCG lalu DPT dan Polio.
3.1.4.3 Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami diare seperti An.A. Tidak ada
keluarga yang mengalami penyakit jantung, ISPA, TB Paru, Hepatitis.
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Pasien
= Tinggal Serumah
= Garis keturunan
RR : 25 x/menit
3.2.3.10 Punggung
1) Bentuk : simetris
2) Peradangan : tidak ada
3) Benjolan : tidak ada
3.2.3.11 Abdomen
1) Bentuk : simetris
2) Bising usus : meningkat
3) Asites : tidak ada
4) Massa : tidak ada
5) Hepatomegali : tidak ada
6) Spenomegali : tidak ada
7) Nyeri : tidak ada
3.2.3.12 Pergerakan/ tonus otot:
1) Kekuatan otot:
- Ekstremitas atas 5555 5555 (bebas bergerak dan dapat menahan tahanan
yang setimpal).
- Ekstremitas bawah 5555 5555(bebas bergerak dan dapat menahan tahanan
yang setimpal).
2) Seluruh Activity Daily Living (ADL) An. A dibantu oleh orang tua.
3) Skala aktivitas 2 (memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain).
4) Oedem : tidak ada
5) Sianosis : tidak ada
6) Clubbing finger : tidak ada
7) Capillary Refill Time: <2 detik
8) Keadaan kulit/turgor : cukup elastis
3.2.3.13 Genetalia
1) Kebersihan : tidak dikaji
2) Hipospadia : tidak dikaji
3) Epispadia: tidak dikaji
seperti diare.
3. Zinz 3x20 mg Oral Untuk penanganan diare
4. Ambroxol 2x15mg Oral Agen mukolitik untuk
mengencerkan dahak.
23
Data Objektif:
1. TTV: Peningkatan output dan
- N : 120 x/menit Penurunan intake cairan
- S : 37,90C
- RR : 25x/menit & elektrolit
2. An.A tampak rewel
3. Wajah tampak sedikit
pucat Gangguan
4. Bising usus meningkat Keseimbangan cairan
5. Keadaan kulit/turgor :
cukup lembab/cukup dan elektrolit
elastis
6. Kulit teraba hangat
1. Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui keadaan umum klien.
2. Kaji tanda-tanda keadaan turgor kulit 2. Untuk mengetahui adanya dehidrasi dan
keseimbangan cairan keperawatan selama 3 x 24
dan membran mukosa penentuan penanganan selanjutnya.
dan elektrolit jam diharapkan
3. Timbang berat badan anak 3. Untuk mengetahui status gizi dan
berhubungan dengan keseimbangan cairan dan 4. Anjurkan Ibu untuk tetap memberikan
perubahan berat badan klien
Peningkatan output dan elektrolit membaik kriteria ASI dan makanan pendamping ASI 4. Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
Penurunan intake cairan hasil: dengan teratur. elektrolit anak
5. Anjurkan Ibu dan keluarga menjaga 5. Untuk mencegah terjadinya Diare yang
& elektrolit.
1) Tanda-tanda vital dalam kebersihan dengan mencuci tangan berlanjut
batas normal. 6. Untuk membantu proses penyembuhan
(sebelum menyiapkan makanan, setelah
N :120-160x / menit klien.
S : 36,50C-37,50C menyiapkan makanan, sebelum
RR: 20-30x / menit memberikan anak makan dan
2) Frekuensi BAB <4x
setelahnya, sebelum dan sesudah
perhari
3) Konsistensi lembek membersihkan BAB/BAK anak)
4) Turgor kulit baik 6. Kolaborasi dalam pemberian obat.
5) Membran mukosa lembab
2. Kurang Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat pengetahuan Ibu klien 1. Untuk mengetahui sejauh mana
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 pengetahuan Ibu klien tentang Diare.
Diare (Pengertian, tanda gejala, 2. Untuk menambah pengetahuan Ibu klien
kurang terpaparnya jam, diharapkan Ibu klien
penyebab, komplikasi, maupun tentang Diare
informasi tentang Diare mengerti tentang Diare
26
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi.
29
CATATATAN PERKEMBANGAN
No Hari/Tanggal ; Jam Implementasi Evaluasi TTD
1. Sabtu, 19 Agustus Diagnosa 1 15:00 WIB
2017 1. Mengobservasi tanda-tanda keadaan turgor
kulit dan membran mukosa S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah
2. Mengkaji tanda-tanda vital tidak rewel dan badan An.A masih teraba
3. Menganjurkan Ibu untuk tetap hangat.
memberikan ASI dan makanan
O:
pendamping ASI dengan teratur. 6. TTV:
4. Menganjurkan Ibu dan keluarga menjaga - N : 124 x/menit
- S : 37,4 0C
kebersihan dengan mencuci tangan
- RR : 27x/menit
(sebelum menyiapkan makanan, setelah 7. Badan teraba hangat
8. An.A tidak tampak rewel Ocvilien Chornelyn
menyiapkan makanan, sebelum
9. Wajah tidak pucat
memberikan anak makan dan setelahnya, 10. Keadaan kulit/turgor : lembab/elastis
sebelum dan sesudah memberihkan
A: Masalah teratasi sebagian
BAB/BAK anak)
5. Anjurkan Ibu untuk memberikan anak obat P: Lanjutkan/pertahankan intervensi
29
30
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, ddk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak (Untuk Perawat Dan
Bidan). Salemba Medika: Jakarta
Suriadi, dkk. 2001. Asuhan keperawatan pada anak. CW Sagung Seto: Jakarta
Will kj. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan
Criteria Hasil NOC. EGC: Jakarta
Wong dll. 2004. Pedoman klinis keperawatan pediatric edisi 4. EGC: Jakarta
31