Anda di halaman 1dari 3

RESUME TEKNOLOGI PENGOLAHAN PALM KERNEL, PALM

KERNEL OIL, DAN PALM KERNEL FATTY ACID

A. PALM KERNEL
Kelapa sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak,
minyak industri maubun bahan bakar (biosel). Perkebunannya menghasilkan
keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama yang dikonversi
menjadi perkebunan kelapa sawit. Penghasil minyak kelapa sawit terbesar yaitu
daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimanta dan Sulawesi. Endoskarp,
cangkang pelindung Inti sawit (kernel yang sebetulnya biji) merupakan endosperma
dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.

Proses pengolahan palm kernel :


1. Pemanenan
Buah dipanen oleh petani dari kebun
2. Jembatan Timbang
Di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, jembatan timbang yang dipakai
menggunakan sistem komputer untuk mengukur berat (tonase) semua Truk
Pengangkut Tandan Buah Sawit (TBS) baik dari Perkebunan Sawit Swasta,
perkebunan rakyat (plasma) dan perkebunan pemerintah (PTPN). Prinsip kerja
dari jembatan timbang yaitu kendaraan pengangkut Buah Sawit melewati
jembatan timbang lalu berhenti 5 menit, kemudian berat kendaraan pengangkut
buah sawit dicatat awal sebelum Tandan Buah Sawit dibongkar dan di sortir,
kemudian setelah dibongkar dari kenderaan pengangkut kembali ditimbang, lalu
selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang diterima pabrik kelapa sawit.
3. Penyortiran Buah Sawit
Buah kelapa sawit yang masuk ke Pabrik Kelapa Sawit, kualitas &
kematangannya harus diperiksa dengan baik. Proses pemeriksaan buah sawit ini
sering disebut sortir buah. Jenis buah yang masuk ke Pabrik Sawit pada umumnya
jenis Tenera atau jenis Dura. Kriteria matang panen merupakan faktor yang
sangat penting dalam pemeriksaan kualitas buah sawit di stasiun penerimaan
Buah. Tingkat Pematangan buah sawit mempengaruhi terhadap rendamen minyak
dan ALB (Asam Lemak Buah/ FFA = Free Fatty Acid)
4. Penimbunan
Setelah penyortiran, buah sawit tersebut dimasukkan ketempat penimbunan
sementara (loading ramp) lalu diteruskan ke stasiun perebusan sawit (Palm Oil
Sterilizer)
5. Proses Perebusan buah Sawit (Sterilizer)
Dalam proses perebusan minyak yang terbuang 0,8 % . Dalam melakukan proses
perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari
boiler. Uap yang masuk ke sterilizer 2,7 -3 kg/cm2 , dengan suhu 140 C dan
direbus selama 90 menit.
6. Proses Penebah (Threser Process)
Alat/mesin yang digunakan disini:
a. Hoisting Crane (jika memakai rebusan horizontal)
b. Threser (Bantingan)
c. Proses Pengempaan (Pressing Process)
d. Digester
7. Proses Pemurnian Minyak (Clarification Station)
Setelah melewati proses Screw Press (masih banyak proses produksi di pabrik
kelapa sawit yang akan dijelaskan dalam artikel) maka didapatkan minyak
kasar/Crude Oil dan ampas press yang terdiri fiber. Kemudian Crude Palm Oil
masuk ke stasiun klarifikasi
8. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station )
Setelah pengepresan akan menghasilkan Crude Oil dan Fiber. Fiber tersebut akan
masuk ke stasiun Kernel (alur proses pengolahan pabrik kelapa sawit).

B. PALM KERNEL OIL


Palm kernel oil yaitu minyak inti kelapa sawit memiliki harga yang lebih
tinggi dari minyak kelapa sawit, hal ini disebabkan karena minyak dari inti kelapa
sawit atau disebut juga kernel memerlukan proses lebih khusus atau proses lanjutan
dari pembuatan minyak kelapa sawit. Semakin bertambah produksi kelapa sawit maka
akan menghasilkan kernel semakin banyak pula, kernel juga penting untuk diolah
menjadi Palm Kernel Oil (PKO). Palm kernel oil memiliki perbedaan kandungan 2
dari minyak kelapa sawit mentah, yaitu trigliserida minyak kelapa sawit kaya akan
asam palmitat, linoeleat, stearat, dan gliserol, sedangkan trigliserida PKO
mengandung asam laurat, miristat, stearat, gliserol, dan sedikit palmitat.
Minyak inti sawit merupakan trigliserida campuran, yang berarti bahwa gugus
asam lemak yang terikat dalam trigliserida trigliserida yang dikandung lemak ini
jenisnya lebih dari satu. Jenis asam lemaknya meliputi C6 (asam kaproat) sampai C18
jenuh (asam stearat) dan C18 tak jenuh (asam oleat dan asam linoleat).

Proses pengolahan palm kernel oil :


1. Jembatan timbang
Fungsi sebagai tempat penimbangan PK yang dibawa kepabrik dan hasil produksi
PKO, PKM. Serta sebagai proses kontrol untuk mendapatkan rendemen dan
kapasitas pabrik yang diinginkan.
2. Loading Bay
Fungsinya sebagai tempat pembongkaran inti sawit yang masuk dan juga sebagai
tempat penyimpanan inti sawit sementara yang sebelum dikirim ke silo
penyimpanan
3. Silo Inti
Fungsinya sebagai tempat penyimpanan inti sawit sementara sebelum dikirim ke
bunker inti untuk diolah.
4. Bunker Inti
Fungsinya sebagai tempat pengumpanan inti sawit ke kempa.
5. Screw Press I
Fungsinya memisahkan minyak inti sawit dan cake dengan cara pengempaan
6. Bunker Cake
Fungsinya sebagai tempat pengumpanan cake ke kempa
7. Screw Press II
Fungsinya memisahkan minyak dan meal dengan cara penekanan (pressing)
8. Bak Screening
Fungsinya Penampungan sementara minyak kasar, mengendapkan ampas minyak
kasar, untuk mengikis (menyekrap) ampas yang mengendap dalam bak screning.
9. Niaga Filter
Fungsinya memisahkan minyak kasar dengan ampas sehingga diperoleh minyak
bersih siap ke tangki timbun
10. Tangki Timbun
Fungsinya untuk penimbunan sementara PKO sebelum dikirim ke pabrik
pengolahan selanjutnya atau di eksport ke luar negeri

C. PALM KERNEL FATTY ACID


Proses Pengolahan Kernel Fatty Acid :
1. Proses Hidrolisa
Proses Hidrolisa adalah pemisahan Fatty Acid (asam lemak) dan gliserin dari
minyak (trigliserida) yang direaksikan dengan air dan akan memperoleh hasil
saming berupa Free Fatty Acid, Gliserin Mono, dan Digliserida yang dapat
dihilangkan melalui proses destilasi.
2. Proses Hidrogenasi
Hidrogenasi adalah proses kimia pengolahan minyak atau lemak dengan jalan
menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak (Fatty Acid)
sehingga akan meningkatkan tingkat kejenuhan minyak atau lemak itu sendiri.
3. Proses Destilasi
Destlasi adalah proses pemurnian Fatty Acid berdasarkan titik didih pada
temperatur tertentu yang berguna untuk memperbaiki warna Fatty Acid,
menghilangkan bau tengik dan mengurangi kadar air yang terkandung pada Fatty
Acid tersebut.
4. Proses Fraksinasi
Fraksinasi adalah suatu proses yang mengubah Fatty Acid menjadi kombinasi
tinggal, dalam hal ini proses berdasarkan ketentuan persen berat. Proses
pengolahan yang terjadi pada unit fraksinasi yang bertujuan untuk memisahkan
berdasarkan fraksi-fraksi berdasakan titik didih.
5. Proses Granulasi
Granulasi adalah proses pengkristalan Fatty Acid dimana Fatty Acid Liquid (cair)
berubah menjadi padat dalam bentuk butiran
6. Proses Flaking
Proses Flaking adalah proses pengkristalan Fatty Acid dimana Fatty Acid Liquid
(cair) berubah menjadi padat dalam bentuk lempengan

Anda mungkin juga menyukai