Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut UU no.10 tahun 1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan. Atau juga kb adalah suatu tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mengatur diameter interval kelahiran dan menentukan jumlah anak dalam
keluarga. Meningkatnya jumlah penduduk merupakan masalah yang sedang dihadapi di
Negara maju maupun di Negara berkembang termasuk Indonesia. Jumlah penduduk
Indonesia tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa, tahun 2011 sebanyak 241 juta jiwa, dan
sampai dengan bulan Maret tahun 2012 mencapai 245 jutajiwa. Selama rentang tahun 2000 -
2010, laju pertumbuhan penduduk Indonesiasebesar 1,49% per tahun. Angka ini mengalami
kenaikan dibanding periode tahun1999 - 2000 yang masih sebesar 1,45%. Jumlah tersebut
menempatkan Indonesia menjadi negara keempat dengan penduduk terbanyak setelah China,
India, dan Amerika Serikat (BKKBN, 2012). Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia
adalah dampak dari meningkatnya angka kelahiran. (BBKBN 2012).
Angka kelahiran dapat dilihat dari pencapaian tingkat fertilitas.Total FertilityRate(TFR)
provinsi Banten tercatat 2,37 kelahiran hidup per wanita, merupakanangka yang sedikit lebih
tinggi dari TFR nasional (2,27 kelahiran hidup perwanita). Pola Age Specific Fertility
Rate(ASFR) serupa dengan Nasional, yaitupuncak ASFR terjadi pada kelompok umur 25-29
tahun. Masih tingginya angka kelahiran di Provinsi Banten salah satu penyebabnya adalah
kurang berjalannya program Keluarga Berencana (KB).
Penelitian Sugiarti menyatakan respon dan pemilihan jenis kontrasepsi dengan menggunakan
Metode Kontrasepsi JangkaPanjang (MKJP) lebih sedikit dibanding dengan responden yang
memilih NonMetode Kontrasepsi Jangka Panjang (NMKJP) (Sugiarti, 2012). Rendahnya
minat akseptor KB dalam memilih kontrasepsi IUD tentunya bertolak belakang dengan
kelebihan yang dimiliki IUD dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya,seperti efektivitas
99% dalam mencegah kehamilan dan penggunaan yang biasa mencapai 10 tahun. Masih
sedikitnya akseptor KB IUD di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
tingkat ekonomi, budaya, pengalaman,karakteristik akseptor KB, dan dukungan suami.
Sedangkan jumlah pemakianan KB di BPM. Bd Suliah pada 3 bulan terakhir
sebanyak : aseptor lama KB suntik 3 bulan yaitu sebanyak 45%, aseptor baru KB suntik 3
bulan yaitu sebanyak 15%..
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan umum
1. Mahasiswa dapat melakukan Asuhan Kebidanan pada klien aseptor kb suntik Depo.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengkajian data pada aseptor kb suntik Depo.
2. Melakukan interpestasi data pada aseptor kb suntik Depo.
3. Mengidentifikasi masalah dengan diagnosa potensial aseptor kb suntik Depo.
4. Menentukan tindakan segera pada aseptor kb Depo.
5. Menentukan rencana yang telah akan dilakukan pada aseptor kb Depo.
6. Melaksanakan rencana yang telah ditentukan pada aseptor kb Depo.
7. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang akan dilakukan pada aseptor kb Depo.

1.3 Manfaat Penulisan


1.3.1. Bagi BPS
1. Membantu program pemerintah untuk menekan angka kelahiran.
2. Menambah masukan/ penghasilan.

1.3.2. Bagi Pendidikan


1. Memperdalam ilmu pengetahuan mengenai kb dengan mengikuti perkembangan teori tentang
KB

1.3.3. Bagi Klien/Masyarakat


1. Menunda/ menjarangkan kelahiran anak.
2. Praktis dan ekonomis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian kontrasepsi
Kontasepsi berasal dari dua kata yaitu kontra dan konsepsi ,kontra yang artinya
mencegah / menghalangi dan konsepsi yaitu pertemuan antara seltelur yang matang dengan
sel seperma .jadi kontrasepsi dapat di artikan sebabagai suatu cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan sebgai akibat pertemuan sel telur dan sel seperma.
2.2 Tujuan Penggunaan dan Pilihan Kontrasepsi
1) Fase menunda kehamilan/mencegah kehamilan
Pada usia <20 tahun yaitu alat reproduksi wanita belum terbentuk sempurna alat kontrasepsi
yang digunkan harus bersifat sensibilitas sangat tinggi,kesuburan mudah kembali, serta
efektifitasnyapun tinngi. pilihan alat kontrasepsi yaitu :
a. Pil
b. IUD
c. Implant
d. Suntik ( sarwono.2013,3 )
2) Fase menunda/ menjarangkan kehamilan
Pada usia 20-35 tahun. Karena dalam usia tersebut wanita dalam keadaan usia subur jadi
dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang digunakan htrus bersifat sensitifitas
tinggi dan efektifitas tinggi. Pilihan alat kontarsepsi yaitu:
a. IUD
b. Suntikan
c. Minipil
d. Pil
e. Implant
f. Sederhana
3) Fase menghentikan
Pada fase ini usia wanita > 35 tahun kontrasepsi yang digunakan harus sensibilits tinggi dan
efektifitas tinmggi.pilihan yang dapat diigunakan yaitu :
a. Seteril
b. IUD
c. Implant
d. Suntikan
e. Sederhana
f. Pil
2.3 Macam-macam Metode Keluarga Berencana
2.3.1 Metode keluarga berencana alamiah
Profil:
a. Ibu harus belajar mengetahui kapan masa subur berlangsung
b. Efek dipakai dengan tertib
c. Tidak ada efek samping
d. Pasangan secara suka rela menghaidari senggama pada masa subur ibu (ketika ibu tersebut
dapat menjadi hamil) atau senggama pada masa subur utuk menciptakan kehamilan.
A. Macam-macam KBA
Metode lender serviks atau lebih dikenal sebagai metode ovulasi billings / MOB atau
metpode dua hario mukosa serviks dan metode sitometermal adalah paling efektif. Cara yang
kurang efektif misalnya sistem kalender atau pantang berkala dan metode suhu basal yang
sudah tidak diajarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup
tinggi (>20%) dan waktu pantang berkala ini lebih lama .lagi pula sudah ada caara yang lebih
efektip dan masa pantang lebih singkat .
1. Teknik pantang berkala
Untuk kontrasepsi senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat dengan pertengahan
siklus haid atau terdapat tanda tanda kesuburan keluarnya lender encer dari liang vagina
untuk perhitungan masa subur dipakai rumus siklus terpanjang dikurangi 11 siklus terpendek
dikurangi 18 antara kedua waktu senggama dihindari.
Manfaat
Kontrasepsi
1. Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
2. Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
3. Tidak ada efek samping sistematis
4. Murah atau tanpa biyaya
Nonkontrasepsi
1. Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
2. Menambah pengetahuan tentang system reproduksi pada suami dan istri
3. Memungkinkan mengeratkan relasi /hubungan melalui penongkatan komu nikasi antara
pasutri
Keterbatasan
1. Sebagai kontrasepsi sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
pemakaian.catatan billing bila aturan ditaati kegagalan 0%
2. Keefektipan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti instruksi
3. Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling efektif
secara benar
4. Dibutuhkan pelatihan/ guru KBA
5. Pelatih guru KBA harus mampu membantu ibu mengenali masa suburnya ,memotivasi
pasangan untuk mentaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan menyediakan alat
bantu thermometer oral atau suhu basal )
6. Perlu pantangan selama masa subur untuk menghindari kehamilan
7. Perlu pencatatan setiap hari
8. Inveksi vagina membuat lender serviks sulit di nilai
9. Thermometer basal diperlukan untuk membanti
10. Tidak terlindung dari IMS/PMS
B. Yang dapat menggunakan KBA
1. Semua perempuan semasa reproduksi ,baik siklus haid teratur maupun tidak teratur baik
karena menyusui maupun menopose
2. Semua perempuan dengan paritas berpapaun termasuk nulipara
3. Perempuan kurus atau gemuk
4. Perempuan yang meroko
5. Perempuan denganalasan kesehatan missal hipertensi,varises dissminorhea,sakit kepala
sedang hebat,mioma uteri,trombosit vena dalam, atau embolin paru
6. Pasangan dengan alasan agama atau pilosofi untuk tidak menggunakan KB
7. Perempuan yang tidak dapat menggunakan metode lain
8. Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari satu minggu pada setiap siklus haid
9. Pasangan yang ingin dan termotivasi, mencatat,dan menilai tanda dan gejala kesubura
Table : 1.1 : keadaan yang memerkukan perhatian
Keadaan Anjuran
Pengeluaran caairan vagina jelaskan kepada klien bahwa akan sulit
secara mantap menentukan kesuburan dengan lender
serviks ,jika dia kehendaki,bantu klien
memilih metode lain,pada meode ovulasi
billings klien harus belajar benar-benar
mengenali pola dasar ketidak suburban
Menyusui Jelaskan kepada klien bahwa akan menjadi
lebih sulit untuk memprediksi kesuburan
dengan menggunakan lender serviks jika dia
kehendaki bantu memmilih metode yang
lain
C. Yang seharusnya tidak menggunakan KBA
1. Perempuan yang dari segi umur,paritis atau masalah kesehatannya kehamilan menjadi suatu
kondisi risiko tinggi.
2. Perempuan sebelum mendapat haid (menyusui,segera setelah abortus), kecuali MOB.
3. Perempuan dengan siklus haid tidak teratur,kecuali MOB.
4. Perempuan yang pasagannya tidak mau bekerja sama (berpantang) selama waktu tertentu
dalam siklus haid.
5. Perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genitalianya.
D. Intruksi Kepada Klien
1. Metode Lendir Serviks Billings/Metode Ovulasi Billings (MOB).
2. Anda dapat mengenali masa subur dengan memantau lender serviks yang keluar dari
vagina,pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam hari.periksa lendir
dengan jari tangan atau tisu diluar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah.
Tidak di anjurkan untuk periksa kedalam vagina.
3. Untuk menggunakan Metode ovulasi billings (MOB), seorang perempuan harus belajar
mengenli masa suburnya dan pola dasar ketidak suburannya.untuk menghindari kkeliluan dan
untuk menjamin keberhasilan pada awal masa belajar,pasngan diminta penuh tidak
bersenggama pada satu siklus haid,untuk mengenali pla kesuburan dan ketidak suburban,
4. Pola kesuburan adalah pola yang terus berubah,dan pola dasar ketidak suburban adalah pola
yang sama sekali tidak berubah kedua pola ini mengikuti kegiatan hormone
hormone(kususnya estrogen dan progesterone) yang mengontrol daya tahan seperma dan
pembuahan. Oleh karena itu,dapat memberian informasi yang diandalkan untuk mendapatkan
dan menunda kehamilan.
5. Suatu catatan yang sederhan dan tepat adalah kunci untuk keberhasilan.seatu rangkayan kode
digunakan untuk melengkapi catatan. Kode ini harus cocok dengan budaya local dan dapat
digunakan oleh pengguna KBA secar luas. Dibberpa tempat mengunakan tempelan/stiker
atau tintta berwana,ditempat lain lebih praktis menmbuat kode yang dapat ditulis dengan
tangan, adaa juga yang mengobinasikan keduanya yaitu kode dengan menggunakan pensil
berwaran contoh berikut adalah table pencatatn utuk siklus normal (teratur ,biasa berkisar
antara 28 hari)
6. Teratur pendek, berkisar antara 20-25 hari )
7. Definisi: hari hari kering setelah darah haid ,beberapa ibu mempunyai hamper tidak terliah
adanya lendir dan daerah vagina terasa kering,ini dinamakan hari-hari kering,
8. Hari hari subur : ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, ibu di anggaop subur,
ketika terlihat adantya lendir,walpun jenis kentak atau lengket, lendir subur yang basah dan
licin mungkin sudah ada di serviks hari subur sudah dimulai.
9. Hari puncak: adalah hari terakhir lendir paling licin,mulur,dan ada perasaan basah.
2. Perubahan Lendir Serviks
1. Lendir mungkin berubah pada hari yang sama periksa lendir setiap ke belakang dan sebelum
tidur, kecuali ada perasaan basah waktu siang,setiap malam sebelum tidur, tenttukan tingkat
yang paling subur dan beri catatan
2. Pantang senggama paling sedikit satu siklus sehingga ibu akan kenali hari hari
lendir,mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidak suburban ibu dengan pelatih /guru
KBA.
3. Hindari senggama pada waktu haid. Pada hari ini tidak aman: pada siklus pendek,ovulasi
dapat terjadi pada hari-hari haid,
4. Pada hari kering setelah haid, aman uuntuk senggama selang satu malam (aturan selang
seling) ini akan menghindari bingung dengan cairan seperma dan lendir.
5. Segera setelah jenis lendir apa juga muncul atau perasaan basah hindari senggama , hari-hari
lendir, terutama hari lendir subur, adalah tidak aman (aturan awal atau jika hari basah, ibu
akan memperoleh bayi)
6. Tandai hari terakhir dengan lendir paling licin atau mulur dengan tanda x. ini adalah hari
puncak : ini adalah hari ovulasi dan paling subur
7. Setelah hari puncak hindari senggama untuk siang dan malam hari-hari ini adalah tidk aman
( aturan punacak ) mualai dai pagi hari ke 4 setelah kering, ini adalah hari aman untuk
bersenggama sampai hari haid berikutnya sampai hari haid berikutnya bila ingin menghindari
kehamilan
8. Pada siklus yang tidak teratur seperti pasca persalinan atau premenopose maka perlu
memperhatikan (pola dasar ketidak suburan dimana pada waktu 1-2 hari ,hari subur
menyelangi di antara hari tidak subur . ibu harus mengamatoi perubahan bila PDTC suada
pulih kembali minimal 3 hari berturut turut tampa perubahan maka senggama boleh
dilakukan aturan sabar menunggu / wait and sirule.
9. Untuk konsepsi mencapai kehamilan bersenggama pada setiap siklus pada hari hari lendir
yang terasa mulur,basah,dan licin

Table 1.2 metode suhu basal


Lamanya Siklus Hari Pertama Masa Lamanya Siklus Hari Pertama Masa
Haid Terpendek Subur Haid Terpanjang Subur
21 hari Hari ke-3 21 hari Hari ke-10
22 hari Hari ke-4 22 hari Hari ke-11
23 hari Hari ke-5 23 hari Hari ke-12
24 hari Hari ke-6 24 hari Hari ke-13
25 hari Hari ke-7 25 hari Hari ke-14
26 hari Hari ke-8 26 hari Hari ke-15
27 hari Hari ke-9 27 hari Hari ke-16
28 hari Hari ke-10 28 hari Hari ke-17
29 hari Hari ke-11 29 hari Hari ke-18
30 hari Hari ke-12 30 hari Hari ke-19
31 hari Hari ke-13 31 hari Hari ke-20
32 hari Hari ke-14 32 hari Hari ke-21
33 hari Hari ke-15 33 hari Hari ke-22
34 hari Hari ke-16 34 hari Hari ke-23
35 hari Hari ke-17 35 hari Hari ke-24
(Sumber: Buku Ilmu Kandungan YBPSP, 2007)

3. Suhu Basal Tubuh


1. Ukur suhu ibu pada waktu yang sama setiap pagi ( sebelum bangkin dari teempat tidur dan
catat pada kartu yang disediakan oleh instruktur KBA ibu.
2. Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid ibu untuk
menentukan suhu tertingi dari suhu normal rendah ( misalnya,catatan suhu harian pada
pola tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa abaikan suhu tinggi yang diseabkan oleh
demam atau gangguan lain.
3. Tarik garis pada 0.05 -0,01 c diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari teretentuu ini garis
pelindung ( operlend ) garis suhu.
4. Masa tak subur pada mulai sore setelah hari ketigga berturut turu suhu diatas garis
pelindnung aturan perubahan suhu

Untuk kontrasepsi
Pantang senggama mulai dari siklus haid sampai sore hari ke 3 berturut turut setelah suhu di
atas garis pelindung ( coperline.) masa pantang pada perubahan suhu lebih panjang dari
MOB.
Catatan :
1. Jika salah satu suhu dibawah garis pelindung (coverline) selam perhitungan 3 hari ini tanda
ovulasi belum terjadi untuk menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut turut suhu
tercatat pada garis pelindung sebelum memulai senggama.
2. Ketika mulai masa tidak subur, tidak perlu mencactat suhu basal. Iu dapat berhenti mencatat
sampai haid berikut mmulai bersenggama pada haid pertama berikutnya
4. Metode sitrotermal
ibu harus mendapat instrukai untuk metode lendir serviks dan suhu basal ibu dapat
menuntukan masa subur dengan mengamati suhu tubuh dan lendir serviks.
1. Setelah darah haid berhenti, ibu bias bersenggama pada malam hari pada hari kering dengan
selang seghari sealama pada masa tidak subur. Ini adalah aturan awal. Aturan yang sama
dengan metode lendir serviks
2. Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir,
3. Pantang bersenggama pada hari puncak dan aturan perubahan suhu telah terjadi
4. Apabila aturan tidak mengidentifikasi hari yang sama dengan akhir masa subur,selalu ikut
aturan yang konserfatif yaitu aturan yang mengidentivikasi masa subur .

5. Senggama terputus
Senggama terputus adalah metode kb tradisional dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (
penis ) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.
Cara kerja
Alat kelamin ( penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga seperma tidak masuk kedalam
vagina sehingga tidak ada pertemuan seperma dengan ovum kehamilan dapat dicegah
Manfaat kontrasepsi
1. Efektip bila dilaksanakan dengan benar
2. Tidak menganggu produksi ASI
3. Dapat digunakan sebagi metode pendukung lainnya
4. Tidak ada efek samping
5. Dapat di gunakan stiap waktu
6. Tidak menggunakan biyaya
Nonkontrasepsi
1. Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
2. Untuk memungkinkan hubungan pasangan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam
Keterbatasan
1. Efektipitas tergantung ketersediaan pasangan untuk melakukan senggama terputius setiap
melaksankannya ( angka kegagaalan 4-27 kehamilan / 100 perempuan pertahun.
2. Efektipitas jauh menurun apabila sepaerma dala 24 jam masih melekat pada penis
3. Memutus kenikmatan dalam hub ungan seksual

Dapat digunakan untuk


1. Suami yang ingin berpartisifasi dalam KB
2. Pasangan yang taat beragama atau alasan pilosofi untuk tidak menggunakan metode lain.
3. Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera
4. Pasangan yang memerlukan metode sementara sambil menunggu metode yang lain,
5. Pasangan yang membutuhkan metode pendukung
6. Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur

Tidak dapat dipakai untuk


1. Suami dengan ejakulasi dini
2. Suami yang sulit untuk senggama terputus
3. Suami kelainan fisikologis
4. Istri yang mempunayi pasangan yang sulit bekerja sama
5. Pasangan yang kurang berkomunikasi
6. Pasanagan yang tidak bersedia menggunakan senggama terputus
Intruksi bagi klien
1. Meningkatkan kerja sama dan membangn saling pengertian sebelum meelakukan hubungan
seksual dan pasangan harus mendiskusi dan menyepakati penggunaan metode senggama
terputus
2. Sebelum berhubungan pria mengosongkan kandung kemih da bersikan ujung penis untuk
menghilangkan seperma dari ejakulasi sebelumnya apabila merasa akan ejakulasi, pria segera
mengeluarkan penis dari vagia dan mengeluarkan seperma di luar vagina
3. Pastikan pria tidak terlambat melaksanakannya
4. Senggama dilakukan tidak pada masa subur

2.3.2 Metode barrier


1. Kondom
Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet, plastic (vinil), atau bahan alami (produksi hewani)yang dipasang
pada penis pada saat hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis,
berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau
mempunyai berbentuk putting susu. Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga
mencegah IMS termasuk ( HIV/AIDS)
a) Efektif bila dipakai dengan baik dan benar
b) Dapat dipakai dengan kontrasepsi lain untuk mencegah IMS
c) Standar kondom dilihat dari ketebalan, pada umumnya standar ketebalan adalah 0,02 mm
d) Tipe kondom terdiri dari :
1) Kondom biasa
2) Kondom berkontur ( bergerigi)
3) Kondom beraroma
4) Kondom tidak beraroma
Gambar : 1.3 macam-macam kondom
e) Kondom pria dan wanita
Kondom untuk pria sudah cukup dikena; namun utuk kondom wanita walaupun sudah ada,
belum popular dengan alasan ketidak nyamanan ( berisik )
Cara kerja
1. Kondom mengalami terjadinya pertemuaan sperma dan sel telur dengan cara mengemas
sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma terbentuk tidak
tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan.
2. Mencegah penularan mikroorganisme ( IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS ) dari satu
pasangan kepada pasangan yang lain ( khusus yang termasuk dari lateks dan vinil )
Efektivitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubung seksual. Pada
beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektf karena tidak dipakai secara konsistensi.
Secara alami didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per
100 perempuan per tahun.
ManfaatKontrasepsi
1. Efektifitas bila digunakan dengan benar
2. Tidak menggangu produksi ASI
3. Tidak menggangu kesehatan klien
4. Tidak menpunyai pengaaruh sistemik
5. Murah dan daoat dibeli secara umum
6. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
7. Metode konytrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda
ManfaatNonkontrasepsi
1. Member dororngan kepada suami untuk ikut ber-Kb
2. Dapat mencegah penularan IMS
3. Mencegah ejakulasi dini
4. Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik
eksogen pada serviks )
5. Saling berinteraksi sesama pasangan
6. Mencegah imuno infertilitas
Keterbatasan
1. Efektivitas terlalu tinggi
2. Cara penggunaan sangat mempengaruhi kebarhasilan kontrasepsi
3. Agak memggangu hubungan seksual ( mengurangi sentuhan langsung )
4. Pada beberapa klien bisa menyebabakan kesuliatan untuk mempertahankan ereksi
5. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
6. Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat umum
7. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalh dalam hal limbah.
Penilaian klien
Klien tidak memerlukan atau membutuhkan anamnesa atau pemeriksaan khusus,
Untuk pemakaian kondom, tetapi mereka perlu diberi penjelasan lisan atau instruksi tertulis.,
Kondisi yang perlu dipertimbangkan untuk seleksi penggunaan kondom dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 1.4 Keadaan yang memerlukan perhatian menggunaka kondom
KONDOM
SESUAI UNTUK PRIA TIDAK SESUAI UNTUK PRIA
1. Ingin berpartisipasi dalam program1. Mempunyai pasangan yang berisiko
KB tinggi apabila terjadi kehamilan
2. Ingin segera mendapatkan alat 2. Alergi dari bahan kondom
kontasepsi 3. Mengginkan alat kontrasepsi jangka
3. Ingin kontrasepsi sementara panjang tidak mau terganggu dengan
4. Ingin kontrasepsi tambahan berbagi persiapan untuk melakukan
5. Hanya ingin menggunakan alat hubungan seksual
kontrasepsi jika akan berhubungan 4. Tidak peduli bebagai persyaratan
6. Berisiko tinggi tertular/ menular IMS kontrasepsi

Cara penggunaan/ intruksi bagi klien


1. Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual
2. Agar efek kontrasepsi lebih baik, tambahkan spermisida kedalam kondom
3. Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting atau benda tajam lainnya
pada saat membuka kemasan.
4. Pasangan kondom saar penis sedang ereksi, tempelkanujungnya pada glanas penis dan
tempatnkan bagian penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan karetnya
dengan jalan menggeser gulungan tersebut kearahpangkal penis. Pemasangan ini harus
dilakukan sebelum penetrasi penis ke vagina.
5. Bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan sperma pada bagian ujungnya agar
tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi
6. Kondom dilepas sebelum penis melembek
7. Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom tidak terlepas
pada ssat penis dicabut dan lepaskan kondom diluar vagina agar tidak terlepas pada saat penis
dicabut dan dilepaskan kondom diluar vagina agar tidak tumpukan cairan sperma disekitar
vagina
8. Gunakan kondom hanya untuk satu kali pakai
9. Buang kondom bekas pakai di tempat yang aman
10. Sediakan kondom dalam jumlah cukup di rumah dan jangan disimpan ditempat yang panas
karena hal ini dapat menyebabkan kondom menjadi rusak atau robrk saat digunakan
11. Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak rapuh/ kusut
12. Jangan gunakan minyak goring, minyak mineral, atau perlumas dari bahan pertrolatum
karena akan segera merusak kondom.

Tabel 1.5 Penanganan efek samping dan masalah kesehatan lainnya


Efek samping atau masalah Penanganan
Kondom rusak atau diperkirakan bocor Buang dan pakai kondom baru atau pakai
( sebelum berhubungan ) spermisida digabung kondom

Kondom bocor atau dicurigai ada Jika dijurugai ada kebocoran, pertimbangkan
curahan di vagina saat berhubungan pemberian morning after pill
Dicurigai adanya reaksi
alergi Reksi alergi meskipun jarang, dapat sangat
(spermisida) menggangu dan bisa berbahay. Jika keluhan
menetap sesudah berhubungan dan tidak ada
gejala IMS, berikan kondom alami (produksi
hewani : lamb skin atau gus )atau bantuan
klien memilih metode kondom lain.
Mengurangi kenikmatan hubungan Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolelir
seksual biarpun dengan kondom yang lebih tipis,
anjuekan pemakaina metode lain

2. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung , terbuat dari lateks ( karet) yang diinsersikan
ke dalam vagina sebelum berhubungan seksula dan menutup serviks.
Jenis
1. Flan spring ( flant metal band )
2. Coil spring ( coiled wire )
3. Arching spring ( kombinasi metal spring)
Cara kerja
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas
( uterus, dan tuba falopii) dan sebagai alat tempat spermisida.
Manfaat Kontrasepsi
1. Efektif bila digunakan dengan benar
2. Tidak menggangu produksi ASI
3. Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelum
4. Tidak mengganggu kesehatan klien
5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik
Manfaat Nonkontrasepsi
1. Salah satu perlindungan terhadap IMS/HIV/ AIDS, khususnya apabila digunakan dengan
spermisida
2. Bila digunankanpada saat haid, menampung darah menstruasi
Keterbatasan
1. Efektifitas sedang (bila digunakan sdengan spermisida angka kegagalan 6-16 kehamilan per
100 perempuan per tahun pertama)
2. Keberhasilan sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan
3. Motivasi diperlukan berkesinambungan dengan menggunakan setiap berhubungan seksual
4. Pemeriksaan pelvic oleh petugas kesehatan terlatih diperlukan untuk memastikan ketetapan
pemasangan
5. Pada beberapa penguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra
6. Pada jam pascahubungan seksual, alat masih harus berada diposisinya
tabel : 1.7 kedaan yang memerlukan perhatian untuk menggunakan metode Diafragma
Diapragma
SESUAI UNTUK KLIEN YANG TIDAK SESUAI UNTUK KLIEN
YANG:
1. Tidak menyukai metode kontrasepsi1. Berdasarkan umur dan paritas serta
hormonal, seperti perokok, atau diatas usia masalah kesehatan menyebabkan
35 Tahun kehamilan menjadi beresiko tinggi
2. Tidak menyukai pengunaan AKDR 2. Terinfeksi saluran uretra
3. Menyusui dan perlu kontrasepsi 3. Tidak setabil secara fisikis atau
4. Memerlukan proteksi terhadap IMS tidak suka menyentuk alat
5. Memerlukan metode sederhana sambil kelaminnya ( vulva dan vagina)
menunggu metode yang lain 4. Mempunyai riwayat sindrom syok
karena keracunan
5. Ingin metode KB efektif

Penanganan efek samping


tabel : 1.8. penanganan efek samping diafragma
Efek samping Penanganan
Infeksi saluran uretra Pengobatan dengan anti biotika yang sesuai,
apabila diapragma menjadi pilihan utanma
dalam berKB sarankan untuk segera
mengosongkan kandung kemih setelah
melakuakn hubungan seksul atau sarankan
untuk memakai metode kontrasepsi lain.
Dugaan adanya reksi alergi diafragma Walaupun janrang terjadi, terasa kurang
atau adanya reksi slergi spermisida nyaman dan mungkin berbahaya. Jika ada
iritasi vagina, khususnya pasca senggama,
dan tidak mengidap IMS, berikan
spermisida yang lain atau bantu untuk
memilih metode yang lain
Rasa nyeri ada tekanan terhadap kandung Pastikan ketetapan dipragma apabila alat
kemih terhadap /rectum terlalu besar. Cobalah ukuran yang lebih
kecil. Tindak lanjuti untuk meyakinkan
masalah telah ditangani
Timbul cairan vagina dan berbau bila Periksa adanya IMS atau benda asing dalam
dibiarkan lebih dari 24jam vagina ( tampon dan lain-lain) jika tidak ,
sarankan klien untuk melepas dipragma
setelah melakukan hubungan seksual, tapi
tidak kurang dari 6 jam setelah aktivitas
terakhir. Setelah diangkat ( dipragma harus
dicuci dengan hati-hati menggunakan sabun
cair dan air, jangan mengunkan bedak atau
talek jika akan disimpan) jika mengidap IMS
lakukan pemprosesan alat sesuai dengan
pencegahan infeksi

Cara penggunaan/ intruksi bagi klein


1. Gunakan dipragma setiap kali melakukan hubungan seksual
2. Pertama kosongkan kandung kemih dan cuci tangan
3. Pastikan dipragma tidak berlubang (tes diapragma dengan masukan air, atau melihat
menumbus cahaya).
4. Olesakan sedikit spermisida krim atau gel pada kap diapragma ( untuk memudahkan
pemasangan tambahkan krim atau gel, remas bersamaan dengan pinggirannya)
5. Posisi saat pemasangan diapragma :
a. Satu kaki diangkat kekursi atau dudukan toilet.
b. Sambil berbaring
c. Sambil jongkok
6. Lebarkan kedua bibir Vagina masukan diapragma jauh kebelakang, dorong bagian depan
pinggiran ke atas dibalik tulang pubis
7. Masukan jari kedalam vagina sampai menyentuh serviks, sarung kan karetnya dan
Pastikan serviks telah terlindungi
8. Diapragma dipasang divagina sampai 6 jam sebelum hubungan seksual. Jika hubungan
seksual berlangsung sekitar 6jam setelah pemasangan, tambahkan spermisida kedalam
vagina. Diapragma didalam vagiana paling tidak 6 jam setelah terlaksananya hubungan
seksual. Jangan tinggalkan diapragma didalam vagina lebih dari 24 jam sebelum diangkat
(tidak dianjurkan memcuci vagina setip waktu, pencucian vagiana bisa dilakukan setelah
ditunda selama 6jam sesudah hubungan seksual )
9. Mengangkat dan mencabut diapragma dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah
10. Cuci dengan sabun dan air, keringkan sebelum ditempatkan kembali.

3. Sepermiside
Sepermiside adalah zat kimia yang dapat melumpuhkan sampai mematikan
spermatozoa yang dipergunakan menjelang hubungan seks. Setelah pemasangan 5-10 menit,
hubungan seks dapat dilakukan agar sepermaside dapat berfungsi. Metode sepermiside dapat
digunakan pada jaman yunani kuno. Metiose sepermaside tetap diperkembangkan eleh
berbagai pabrik parmasi seperti poam tablet, krem atau pasta, supositoria, dan gel.
Kekurangan sepermaside adalah:
1. Merepotkan menjelang hubungan senggama.
2. nilai kepuasan berkuran.
3. Dapat meninmbulkan iritasi atau alergi.
4. Kejadian hamil tinggi sekitar 30-35% karena pemasangan tidak sempurna atau terlalu ceoat
melakukan senggama.
Metode sepermaside sulit digukan secara masal dan hanya dapat diajarkan pada
kalangan terbatas yang menpunyai pendidikikan
4. Kontrasepsi kombinasi ( hormone estrogen dan progesterone )
Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari 1897 ketika BARD
menemukan bahwa korpus luteum dapat menghambat terjadinya ovulasi. Pada tahun 1960
roca, pincus dan Garcia mencoba progesterone sebagai kontrasepsi oral dengan hasil yang
memuaskan. Pada tahun 1993 gold jieher membuat pil kb oral seks suensila. Pada
perkembangan dan percobaan selanjutnya telah dibuat berbagai pil kb dengan tujuan
meningkatkan eektipitas ,mengurangi efek samping, dan menimalkan keluhan peserta kb.
Mekanisme Kerja Kontantrasepsi Hormonal

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal telah mempelajari bahwa


estrogen dan progesteron memberikan umpan balik terhadap hipopisis melalui hipotalumus
sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan polikel dan proses voluasi.

Melalui hipotalamus dan hipopisis, estrogen dapat menghambat pengeluaran pollicle


stimulating hormone (PSH) sehingga pematangan pollicle degrap tidak terjadi. Disamping itu
progesterone dapat menghanbat hormone lutunizing hormone (LH). Estrogen mempercepat
peristaltic tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus endometrium yang belum siap untuk
menerima implamasi. .( manuba,2002)

Fungsi progesterone :

1. Rangsangan balik kehipotalamun dan hipopisis , sehingga pengeluaran LH tidak terjad dan
menghambat ovulasi.
2. Progesterone mengubah endometrium,sehingga kapasitasi sepermatozoa tidak berkangsung.
3. Mengentalkan lendir servik sehingga sulit ditembus spermatozoa.
4. Mengahambat speristaltik tuba, menyulitkan konsepsi.
5. Menghindari implantasi, melalui perubahan struktur endometrium.
5. Pil Kombinasi
Profil :
1. Efektip dan reversible
2. Harus diminum setiap hari
3. Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual mual dan pendarahan bercak yang tidak
berbahaya akan segera hilang
4. Efek samping serius jarang terjadi
5. Dapat di pakai oleh semua orang ibu usia reproduksi
6. Dapat diminum setiap saat jika diyakinkan merasa tidak hamil
7. Tidak di ajurkan untuk ibu menyusui
8. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Jenis
1. Monofasik pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen
dan progesterone dalam dosis yang sama ,dengan 7 tablet tanpa hormonal
2. Bifasik pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen dan
progesterone dengan dua dosis yang berbeda ,dengan 7 tablet tanpa hormonal
3. Trifasik pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen dan
progesterone dengan tiga dosis yang berbeda ,dengan 7 tablet tanpa hormonal
Gambar : 1.10 pil kombinasi

Tabel : 2.1 Berikut ini adalah berbagai nama paten pil KB yang dipasarkan
Progesterone kuat Esterogen lemak
Anovlar Ovulen
Gynovlar Volidan
Norlestrine Lindiol
Anacycline Noracycline
Ovasta Conovid E
Eugynon Prevision
Norinyl Ortho novum
Microgynon 60 ED Nuvacim
Microgynin 30 ED

Cara kerja
1. Menekan ovulasi
2. Mencegah implantasi
3. Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalaui seperma
4. Pergerakan tuba terhanggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula
Manfaat
1. Bila meminum pil sesuai dengan aturan dijamin berhasil 100%
2. Dapat dipakai beberapa masalah :
3. Ketegangan menstruasi
4. Perdarahan mentruasi yang tidak teratir
5. Nyeri saat menstruasi
6. Pengobatan pasangan mandul
7. Pengobatan penyakit endometriosis..
8. Dapat meningkatkan libdo.
Kerugian
1. Harus minum pil secara teratur
2. Dalam waktu panjang menekan fungsi ovarium
3. Penyulit ringan :
4. Berat badan bertambah
5. rambut rontok
6. Tumbuh akne
7. Mual sampai muntah
8. Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal
9. Mual pusing atau muntah
10. Amenorrhea atau spotting
11. Pendarahan pervagina/spotting

Yang dapat menggunakan pil kombinasi


1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak ataupun belum
3. Gemuk atau kurus
4. Setelah melahirkan tetapi tidak menyusui
5. Pasca keguguran
6. Anemia karena haid berlebih
7. Siklus haid tidak teratur
8. Riwayat kehamilan ektopik
9. Kelainan payudara jinak
10. Kencing manis tanpa kompilkasi pada ginjal
11. Menderita TBC kecuali sedang menggunakan rimfampisin
Yang tidak boleh menggunakan
1. Hamil atau diduga hamil
2. Menyusui eklusif
3. Pendarahan pervagina yang belum diketahui
4. Penyakit hati
5. Peroko dengan uasia >35 tahun
6. Riwayat penyakit jantung dan stroke atau tekanan darahh tinggi > 180 / 110
7. Riwayat paktor pembekuan darah
8. Kangker payudara
9. Migraine dan gejala neurologic fokal
10. Tidak dapat megunakan pil secara teratur (affandi.biran,2013 )
6. Suntikan kombinasi
Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta
peminatnya makin bertambah. Tinggi minat pemakaian suntikan KB oleh karena aman ,
sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan.

Gambar :2.2 kontrasepsi suntik


Cara kerja
a. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum.
b. Mengentalkan lendir serviks, sehingga sulit ditembus spermatozoa.
c. Perubahan pristaltik tuba fallopii, sehingga konsep dihambat.
d. Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.
Efektipitas :
Sangat efektip 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan saelama tahun pertama penggunaan .
Keuntungan
a. Pemberiannya sederhana setiap 8 sampai 12 minggu
b. Tingkat efektivitasnya tinggi
c. Hubungan seks dengan suntukan KB bebas
d. Pengawasan medis yang ringan
e. Dapat dipakai diberikan pascapersalinan, pascakeguguran, atau pascamenstruasi
f. Tidak menganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
g. Suntukan KB cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan mendapatkan menstruasi.
Kerugian
a. Terjadi perubahan pola haid
b. Mual sakit kepala,nyeri, payudara ringan
c. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatn
d. Efektipitas berkurang bila digunakan dengan obat efilepsi
e. Tidak menjamin perlindungan hiv/aids
f. Terlambat pemulihan kesuburan .

Kapan suntikan KB dapat diberikan


1. Pasca-persalinan
a. Segera ketika masih di rumah sakit
b. Jadwal suntikan berikutnya
2. Pasca-abortus
a. Segera setelah perawatan
b. Jadwal waktu suntik diperhitungkan
3. Interval
a. Hari kelima menstruasi
b. Jadwal waktu diperhitungkan
Jadwal waktu suntukan berikutnya diperhitungkan dengan pedoman :
1. Depoprovera : interval 8 minggu
2. Norigest : interval 8 minggu
3. Cyclofem : interval 4 minggu.
Dengan pedoman tersebut kepada peserta KB dapat menghitungkan kedatangannya
dengan tenggang waktu yang cukup jelas. Suntikan KB cyclofem merupakan suntikan KB
masa depan, Karena mempunya keuntungan:
1. Diberikan setiap 4 minggu
2. Peserta cyclofem mendapat menstruasi
3. Pemberian aman, efektif, dan relative mudah.

7. Kontrasefsi implant
Susuk KB yang diperkenalkan di Indonesia sejak 1982 dapat diterima masyarakat
sehingga Indonesia merupakan Negara terbesar pemakai norplant. Susuk KB disebut alat KB
bawah kulit (AKBK). Kini sedang diuji coba susuk KB satu kapsul yang disebut impanon.
Pemasangan norplat (SUSUK KB) sederhana dan dapat diajarkan, tetapi masalah mencabut
susuk KB memerlukan perhatian karena sulit dicari metode yang murah,dan aman;jumlah
yang memerlukan pelayanan pencabutan makin besar; dan dijumpai penyulit dan komplikasi
saat mencabut. (Manuaba,2002)

Janis-jenis implant

1. Jadelle norplan (norplan)


Terdiri atas 6 kapsul,tiap kapsul berisi 38 mg progesteon leponorgestel,yang dipasang secara
subdermal dan berfungsi sebagai kontrasepsi selama 5 tahun
Norplan mencegah kehamilan dengan pengenmtlan lendir serviks sehingga tidak dapat
ditembus oleh seperma.
2. Inplanon
Inflanon adalah batang tunggal berisi 68 mg etonogestel yang dipasang secara subdermal
mendpat lisensi selama 3tahun panjang batang tersebut 4cm dan berdiameyer 22mm dan
dilengkapi aplikator seteril yang sudah diisi .implannon mencegah kehamilan dengan
menghambat vulasi,mengentalkan lendir seviks juga mempunyai efek pada endometrium.

3. Inplan 2 kapsul
Yaitu implant yang terdiri dua kapsul yang masing-masing berisi 75 mg levonorgestel dalam
kantung plastic yang seteril yang tertutup ( diinsersikan sebdermal menggunakan trokart )
atau dua kapsul didalam selubang trocart seteil dimana hanya diperlukan pendorong (inserter-
plus atau inserter pin) untuk menenmpatkan kedua kapsul levonorgetol pada lapisan
subdermal dengan lengan atas klien .
Gambar :2.3 implan

Teknik Pemasangan Susuk Kb

Prinsip pemasangan susuk KB adalah dipasang pada lengan kiri atas dan pemasangan
seperti kipas mekar dengan 6 kapsul.

1. Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti kipas terbuka .


2. Tempat pemasangan di lengan kiri atas,dipatirasa dengan lidokain 2%..
3. Di buat insisi kecil ,sehingga trokar dapat masuk.
4. Kapsul di masukan kedalam trokar,dan didorong dengan alsat pendorong sampai terasa
tertahan.
5. Untuk menempatkan kapsul,trokar ditarik keluar.
6. Untuk menyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya,alat pendorong dimasukan sampai
terasa tidak ada tahanan.
7. setelah 6 kapsul dipasang,bekas insisi ditutup dengan tensoplast (band aid)

Mekanisme kerja susuk KB


Setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mgr levonorgestrel yang akan dikeluarkan setiap
harinya sebanyak 80 mcg. Konsep mekanisme kerjanya sebagai progesteron yang dapat
mengalanagi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi,mengentalkan lendir serviks dan
menghalangi migrasi spermatozoa,dan menyebabkan situasi endometrium tidak siap menjadi
tempat nidasi.

Keuntunganmetode susuk KB :

1. Dipasang selama lima tahun.


2. Kontrole medis ringan.
3. Dapat dilayani didaerah pedesaan.
4. Penyulit medis tidak terlalu tinggi.
Biaya ringan.

Kerugian metode susuk KB :

1. Menimbulkan gangguan menstruasi,yaitu tidak mendapat menstruasi dan terjadi perdarahan


yang tidak teratur.
2. Berat badan bertambah.
3. Menimbulkan akne,tegangan payudara.
4. Liang senggama terasa kering.
5. Pencabutan susuk KB sebelum waktunya
Keinginan peserta KB untuk mencabut susuk KB dengan alasan ingin punya anak lagi dan
terjadi perdarahan/gangguan menstruasi.

Pencabutan Susuk Kb

Indonesia yang merupakan Negara terbesar pemakaian KB menghadapi kendala dalam


mencabut sebanyak 300.000 sampai 400.000 susuk KB setiap tahunnya.pada pertemuan
teknologi kontrasepsi di cisarua,bogor, 4 februari 1993, banyak kendala dijumpai saat
pencabutan sebagai berikut :

1) Kendala teknis pencabutan


a. Pemasangan terlalu dalam 47,5%
b. Pemasangan susuk KB tidak teratur 47,4%
c. Pemasangan yang berjauhan 5,1%
2) Komplikasi ( Penyulit )
a. Perdarahan dan hematoma 20%
b. Infeksi 5%
c. Tidak semua susuk KB dapat di keluarkan 2%
3) Biaya untuk mencabut susuk KB besar.

Pada pencabutan banyak dijumpai kesulitan sehingga diupayakan untuk merekayasa teknik
pencabutan sebagai berikut :

1. Metode standart
a. Tempat pencabutan didesifektan kemudian ditutupi dengan duk
b. dilakukan patirasi lokal dengan lidokain 2%
c. pencabutan dengan cara :
(1) Teknik blind (buta) yaitu Kapsul dijepit dengan kliem arteri dan selanjutnya di tarik keluar.
(2) Teknik a vue yaitu Ujung kapsul dibersihkan dari jaringan ikat dan selanjutnya dipegang
dengan klien arteri dan dikeluarkan
2. Teknik U
a. Tempat pencabutan didesinfektan kemudian ditutup dengan duk steril
b. Insisi dibuat sejajar dengan pemasangan susuk KB
c. Jaringan penutup susuk KB dibersihkan
d. alat U dipakai memegang kapsul,ditarik kea rah insisi,jaringan ikatnya dibersihkan dan
selanjutnya kapsul di tarik keluar.
3. Teknik tusuk (Ma) pencabutan susuk KB.
Di RSUP denpasar,IBG manuaba merekayasa alat dan teknik pencabutan susuk KB,
konsep pencabutan adalah susuk KB dipasang melalui tusukan dan dicabut dengan teknik
tusuk (Ma).

Pembuatan alat tusuk pencabut susuk KB (Ma) adalah sebagai berikut : ambil kawat
sepanjang 7 sampai 8 cm (ruji sepeda mudah di dapat dimana saja) kemudian salah satu
ujungnya diruncingkan dan diperkecil,dan dilengkungkan 900 untuk mempermudah kedalam
kapsul susuk KB ujung lainnya dilengkungan satu bidang denganlengkungan yang runcing.
Digunakan sebagai pegangan.

8. Kontrasepi IUD (Intra Uterine Devices)


Alat ini disebut juga dengan spiral/IUD, dalam bahasa terjemahannya disebut alat yang
dimasukan kedalam tubuh, yaitu yang ditanam dirahim perempuan, tujuannya yaitu
mencegah penempelan sel telur pada dinding rahim ataupun mencegah terjadinya pembuahan
sel telur oleh sperma, alat ini umumnya terbuat dari plastic ataupun plastic bercampur
tembaga.
Gambar 2.4 IUD

Cara kerja IUD

Pada pemakai IUD yang mengandung tembaga, jumlah spermatozoa yang mencapai saluran
genetalia atas berkurang, sehingga perubahan cairan tuba dan uterus mengganggu viabilitas
gamet, baik sperma maupun ovum yang diambil dari pemakaian IUD yang mengandung
tembaga memperlihatkan degenerasi mencolok.

Keuntungan AKDR
1. Alat kontrasepsi dalam rahim dapat diterima masyarakat dunia, termasuk Indonesia dan
menempati urutan ketiga dalam pemakaian.
2. Pemasangan tidak memerlukan medis teknis yang sulit.
3. kontrol medis yang ringan
4. penyulit tidak terlalu berat
5. pulihnya kesuburan setelah AKDR dicabut akan berlangsung baik
Kerugian AKDR
1. Masih terjadi kehamilan dengan AKDR in situ
2. Terdapat perdarahan (spotting)
3. Leukorea, sehingga menguras protein tubuh dan liang senggama terasa lebih basah
4. Dapat terjadi infeksi
5. Tingkat akhir infeksi menimbulkan kemandulan primer atau sekunder dan kehamilan ektopik
6. Tali AKDR dapat menimbulkan perlukaan portio uteri dan mengganggu hubungan seksual.
Teknik pemasangan AKDR
Persiapan
a. Pasien tidur telentang di meja ginekologi
b. Vulva dibersihkan dengan menggunakan kapas sublimat dan air dtt
c. Dilakukan pemeriksaan dalam ntuk menentukan besar dan arah rahim
d. Duk steril dipasang dibawah bokong
e. Speculum cocor bebek dipasang sehingga srrviks dapat terlihat
f. Serviks-porsio dibersihkan dengan kapas betadin
g. Dilakukan pengukuran dengan menggunakan sonde untuk menentukan dalam-panjang rahim
dan arah posisi rahim,
Pemasangan
Cara pemasangan copper T atau seven copper
a. Bungkus copper T atau seven copper dibuka
b. AKDR nya dimasukan ke dalam introdusor melalui ujungnya sampai batas tertentu dengan
memakai sarung tangan steril
c. Introdusor dengan AKDR terpasang dimasukkan kedalam rahim sampai menyentuh fundus
uteri dan ditarik sedikit
d. Pendorong selanjutnya mendorong AKDR hingga terpasang
e. Introdusor dan pendorong ditarik dan gunting benang 3 cm

Penentuan Waktu Pemasangan


Asalkan tidak ada indikasi kehamilan, AKDR bisa dipasang setiap saat selama siklus
menstruasi, AKDR bisa dipasang segera setelah 6 minggu persalinan, baik bagi persalinan
melalui vagina maupun seksio sesarea,
1. Masalah saat pemasangan
a. Serangan Epilepsi, terutama pada wanita yang memiliki riwayat epilepsy, ketika pemasangan
spiral.
b. Kegagalan pemasangan, bisa jadi hal ini disebabkan oleh teknik pemasangan yang tidak tepat
atau kurang baik atau adanya kelainan anatomi pada rahim dan leher rahim.
c. Timbulnya sinkop dan bradikaria, nyeri hebat karena adanya syok serviks. Hal ini terjadi
akibat dilatasi os servikalis internus oleh sinde atau alat pemasang.
d. Terjadinya perforasi, AKDR bisa menembus uterus atau dinding serviks atau bagian
2. Cara memeriksa tali-tali spiral
a. Cuci tangan dengan air dan sabun
b. Berjongkoklah, lalu masukan da jari ke dalam vagina sejauh mungkin. Lalu raba tali-tali
yang terasa menjulur, namun janganlah menarik tali-tali tersebut
c. Keluarkan jari-jari dan cuci vagina sampai besih dan keringkan,
9. Kontrasepsi Metode Operasi / Sterilisasi
Metode ini bisa digunakan pada perempuan dan laki-laki di seluruh dunia terdapat lebih
dari 150 juta perempuan yang memilih metode kontrasepsi ini. Fasektomi (sterilisasi pada
laki-laki) biasanya perempuan yang memilih metode ini telah berusia 40 tahun keatas.
1. Sterilisasi (operasi) perempuan
Sterilisasi pada perempuan biasanya dengan melakukan penyumbatan pada kedua tuba fallopi
yan dapat dicapai baik dengan laparotomi atau mini-laparotomi atau yang lebih sering di
sebut laparoskopi. Laparoskopi ini di rekomendasikan sebagai prosedur pembedahan yang
tanpa rawat inap. Selain dengan menyumbat, sterilisasi dapat juga dengan cara pengangkatan
kedua tuba, apabila diindikasikan adanya penyakit ginekologis misalnya hidrosalping atau
fibroid
Tubektomi
Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup
Keuntungan : Secara umum keuntungan kontap wanita dan pria dibandingkan dengan
kontrasepsi lain adalah :

1 Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan cara kontrasepsi lain

2 Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja

3 Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan merupakan cara kontrasepsi

4 yang permanen

5 Lebih ekonomis, karena hanya memrlukan biaya untuk satu kali tindakan saja

Secara khusus keuntungan kontap wanita dan pria adalah :


Tubektomi

1 Sangat efektif dan permanen

2 Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%

3 Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

4 Tidak mempengaruhi proses menyusui

5 Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal

6 Tidak menggangu hubungan seksual

2. Sterilisasi pada laki-laki


Fasektomi
Fasektomi merupakan metode sterilisasi atau operasi pada laki-laki. Fasektomi dilakukan
dengan cara pemotongan atau penyumbatan vas deferens dari kantongnya (zakar) ke penis
untuk mencegah lewatnya sperma.
Indikasi
(1) Pasangan yang sangat yakin bahwa keluarga mereka sudah lengkap
(2) Apabila salah satu dari pasangan memiliki resiko penyakit yang dapat diturunkan
(3) Apabila salah satu dari pasangan mengidap penyakit kronik yang menjadi kontraindikasi
untuk hamil (bagi perempuan) atau akan memengaruhi kemampuan pasangan untuk
membesarkan anak
Kontraindikasi
Apabila pasangan tidak yakin benar bahwa mereka tidak menginginkan anak lagi

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.R USIA 29 TAHUN P2A0Ah2


ASEPTOR KB LAMA SUNTIK 3 BULAN
DI BPM. BIDAN SULIAH AMd.KEB.,SKM

Tanggal Pengkajian : 29 Januari 2015


No registrasi : 029.01.15
Jam : 10:10 WIB
Tempat Pengkajian : BPM. Bidan Suliah Amd. Keb.,SKM

I. PENGKAJIAN DATA
A. IDENTITAS / BIODATA
Nama : Ny. R Nama suami : Tn. S
Umur : 29 tahun Umur : 30 tahun
Suku/kebangsaan : betawi/indonesia Suku/kebangsaan :betawi
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : buruh
Alamat rumah : koja Alamat : koja
Telp : Telp :

B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)


1. Alasan kunjungan ini : kunjungan rutin kb suntik 3 bulan
2. Keluhan utama : tidak ada keluhan
3. Riwayat menstruasi :
Haid pertama : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 2 kali ganti pembalut
Dismenorhea : tidak ada dismenorhea
Teratur/tidak teratur : Teratur
Lamanya : 7 hari
Sifat darah : encer
Haid terakhir :28 januari 2015
4. Pola kebiasaan sehari-hari
Sekarang
Nutrisi (pola makan)
Makan : 3 kali sehari
Porsi : 1 porsi
Komposisi : nasi, lauk pauk, sayur
Minum : 8 gelas sehari
Jenis : mineral, jus
Kebiasaan lain : tidak ada
Keluhan : tidak ada
Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 kali sehari
Konsistensi : padat
Warna : kuning
BAK
Frekuensi : 5 kali sehari
Konsistensi : cair
Warna : kuning
Keluhan : tidak ada
Seksualitas : 2 Kali/Minggu
Keluhan : tidak ada
Personal hygiene
Mandi : 2 kali sehari
Keramas : 3 kali seminggu
Ganti pakaian : 2 kali sehari
Keluhan : tidak ada
Aktivitas : Memasak, mencuci baju, mencuci piring, menyapu, mengepel
Istrahat
Siang : 1 jam
Keluhan : tidak ada
Malam : 7 jam
Keluhan : tidak ada

5. Riwayat kesehatan ibu dan keluarga


a. Riwayat kesehatan ibu sekarang :
Penyakit Jantung : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung
Penyakit Ginjal : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit ginjal
Asma/TBC paru : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakt asma/TBC
paru
Hepatitis : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit hepatitis
DM : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit DM
Hipertensi : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit hipertensi
Infeksi menular seksual (IMS) : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit infeksi
menular seksual (IMS)
Keputihan : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keputihan
Anemia : ibu mentakan tidak ada rwayat penyakit anemia
HIV/AIDS : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit HIV/AIDS
Penyakit hormone : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit hormone
Infeksi radang panggul : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit infeksi
radang panggul
Lain-lain : tidak ada
b. Riwayat kesehatan ibu dahulu :
Penyakit Jantung : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
jantung
Penyakit Ginjal : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
ginjal
Asma/TBC paru : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakt
asma/TBC paru
Hepatitis : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
hepatitis
DM : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit DM
Hipertensi : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
hipertensi
Infeksi menular seksual (IMS) : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
infeksi menular seksual (IMS)
Keputihan : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
keputihan
Anemia : ibu mentakan tidak pernah mengalami penyakit
anemia
HIV/AIDS : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
HIV/AIDS
Penyakit hormone : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
hormone
Infeksi radang panggul : ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
infeksi radang panggl
Lain-lain : tidak ada

c. Riwayat kesehatan keluarga :


Penyakit Jantung : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung
Penyakit Ginjal : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit ginjal
Asma/TBC paru : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakt asma/TBC
paru
Hepatitis : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit hepatitis
DM : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit DM
Hipertensi : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit hipertensi
Epilepsy : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit epilepsy
Lain-lain : tidak ada

6. Data psikososial
Pengetahuan ibu tentang KB : Pengetahuan ibu cukup
Dukungan keluarga : Keluarga mendukung ibu untuk ber KB

C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)


PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Baik
Keadaan emosional : Stabil
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Suhu tubuh : 37,50C
Tinggi badan : 160 cm
LILA : 24cm
Berat badan sekarang : 55kg

PEMERIKSAAN KHUSUS (head to toe)


Kepala
Muka/wajah : Tidak ada odema, jerawat dan flek
Lain-lain : Tidak ada
Mata
Kelopak mata : Normal
Konjungtiva : Tidak tampak pucat
Sclera : Tidak tampak kuning
Lain-lain : Tidak ada
Hidung
Secret/serumen : Tidak ada pengeluaran secret
Polip : Tidak ada polip
Lain-lain : Tidak ada
Telinga
Secret/serumen : Tidak ada pengeluaran secret
Polip : Tidak ada polip
Lain-lain : Tidak ada
Mulut
Bibir : Tidak tampak pucat/pecah-pecah
Gigi : Tidak ada karies
Lain-lain : Tidak ada
Leher
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Lain-lain : Tidak ada
Dada : normal
Payudara
Pembesaran : Tidak ada pembesaran payudara
Putting susu : Menonjol
Simetris : Kanan dan kiri
Benjolan : Tidak ada benjolan
Pengeluaran : Tidak ada pengeluaran
Areola : Tampak kehitaman
Rasa nyeri : Tidak ada rasa nyeri
Lain-lain : Tidak ada
Abdomen
Pembesaran : Normal
Benjolan abnormal : Tidak ada benjolan abnormal
Bekas luka operasi : Tidak ada bekas luka operasi
Kandung kemih : Normal
Nyeri tekan perut bagian bawah : Tidak ada nyeri tekan perut bagian bawah
Lain-lain : Tidak ada
Ano-genital
Vulva vagina : Tidak dilakukan pemeriksaan
Perineum : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pengeluaran : Tidak dilakukan pemeriksaan warna : -
Anus : Hemoroid : Tidak dilakukan pemeriksaan
Varises dan odem : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lain-lain : Tidak dilakukan pemeriksaan
Extremitas atas :
oedema : Tidak ada oedema
Kebersihan : Tampak bersih
Warna jari dan kuku : Tidak tampak pucat
Turgor : normal
Kekuatan otot dan sendi : Baik
Kemerahan : Tidak ada kemerahan
Varises : Tidak ada varises
Lain-lain : Tidak ada
Extremitas bawah :
oedema : Tidak ada oedema
Kebersihan : Tampak bersih
Warna jari dan kuku : Tidak tampak pucat
Turgor : normal
Kekuatan otot dan sendi : Baik
Kemerahan : Tidak ada kemerahan
Varises : Tidak ada varises
Reflex patella : kanan + kiri +
Lain-lain : Tidak ada

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal : - pukul : - WIB
Pemeriksaan Laboratorium (hasil dan nilai normal)
Darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
Urin : Tidak dilakukan pemeriksaan
USG : Tidak dilakukan pemeriksaan
Rotgen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Therapy yang sudah diberikan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lain-lain : Tidak dilakukan pemeriksaan

II. INTERPRETASI DATA


: Ny. R umur 29 tahun P2A0Ah2 Aseptor KB lama suntik 3 bulan
: ibu mengatakan usia 29 tahun pernah melahirkan 2 kali tidak pernah keguguran dan
sudah lama mengunakan kb suntik 3 bulan.

: KU baik
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Suhu tubuh : 37,50C
Tinggi badan : 160 cm
LILA : 24cm
Berat badan sebelum : 54
Berat badan sekarang : 55kg

Masalah : Tidak ada


Kebutuhan : Tidak ada

III. ANTISIPASI DAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA DAN


KOLABORASI
Tidak ada

V. PERENCANAAN
Tanggal : 29 Januari 2015 jam : 10.10 WIB
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan agar ibu mengetahui keadaannya saat ini.
2. Jelaskan kepada ibu tentang efek samping suntik kb 3 bulan setelah penyuntikan agar ibu
mengetahuinya.
3. Inform consent
4. Mencuci tangan agar menjaga kebersihan
5. Siapkan alat agar dapat mempermudah dalam proses penyuntikan.
6. Atur posisi ibu senyaman mungkin agar dapat mempermudah proses penyuntikan.
7. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol dan Injeksi pada daerah 1/3 SIAS-
cocygis secara IM agar dapat menghindarkan kesalahan penyuntikan.
8. Anjurkan ibu untuk kembali lagi tanggal 25 april 2015 agar ibu dapat mengetahui jadwal
suntik kb kembali.
9. Lakukan pendokumentasian

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 29 Januari 2015 jam : 10.10 WIB
1. Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan fisik
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Suhu tubuh : 37,50C
Berat badan sebelum : 54kg
Berat badan sekarang : 55kg
2. Menjelaskan tentang efek samping setelah penyuntikan seperti
Terjadi perubahan pola haid
Mual sakit kepala,nyeri, payudara ringan
Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatn Efektipitas berkurang bila digunakan
dengan obat efilepsi
Tidak menjamin perlindungan hiv/aids
Terlambat pemulihan kesuburan
3. Melakukan Inform consent kepada pasien bahwa ibu sudah mengerti dan menyetujui
4. Melakukan cuci tangan efektif
5. Menyiapkan alat seperti kapas alkohol, spuit dan obat kb
6. Melakukan posisi ibu senyaman mungkin.
7. Membersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol dan Injeksi pada daerah 1/3
SIAS-cocygis secara IM
8. Menganjurkan ibu untuk kembali lagi tanggal 25 april 2015
9. Melakukan pendokumentasian

VII. EVALUASI
Tanggal : 29 Januari 2015 jam : 10.10 WIB
1. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan ibu saat ini
2. Ibu sudah mengetahui tentang efek samping setelah penyuntikan
3. Inform consent sudah dilakukan
4. Sudah melakukan cuci tangan efektif
5. Alat sudah disiapkan
6. Posisi ibu sudah diatur senyaman mungkin
7. Kulit sudah dibersihkan dan sudah dilakukan penyuntikan secara IM
8. Ibu sudah mengerti datang kembali tanggal 25 april 2015
9. Sudah dilakukan pendokumentasian

BAB IV
PEMBAHASAN

Menurut UU no.10 tahun 1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan. Atau juga kb adalah suatu tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mengatur diameter interval kelahiran dan menentukan jumlah anak dalam
keluarga.
Pengertian Kontasepsi berasal dari dua kata yaitu kontra dan konsepsi ,kontra yang
artinya mencegah / menghalangi dan konsepsi yaitu pertemuan antara seltelur yang matang
dengan sel seperma .jadi kontrasepsi dapat di artikan sebabagai suatu cara untuk mencegah
terjadinya kehamilan sebgai akibat pertemuan sel telur dan sel seperma. Kontrassepsi dapat
menggunakan berbgai macam cara, baik dengan menggunakan hormone,alat ataupun melalui
prosedur oprasi.
Tujuan kb itu sendiri untuk Mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera,
menurunkan tingkat atau kematian ibu, bayi dan anak, serta masalah kesehatan reproduksi
yang berkualitas.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Ny R, datang ke BPM mengatakan ingin kunjungan ulang kb suntuk 3 bulan,
sebelumnya Ny R juga menggunakan alat kontrasepsi kb suntik 3 bulan dianak yang pertama
dan belum pernah memakai alat kontrasepsi lain. Ibu mengatakan menggunakan alat
kontrasepsi kb untuk menjarangkan kehamilan.
Adapun pelaksanaan atau tindakan kb suntik 3 bulan antara instansi dan dilapangan
mempunyai kesenjangan yaitu waktu kunjungan ulang suntik atau jadwal kembali suntik
tanggal kunjungan hanya di kurangi 9.

5.2 Saran
1. Diharapkan lebih bisa meningkatkan kualitas Keluarga Berencana.
2. Diharapkan lebih Meningkatkan kerjasama dalam hal pemecahan masalah
3. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan .
DAFTAR PUSTAKA

uliyah,maratul. 2010. Panduan aman dan sehat memilih alat KB:Pustaka insan madani.

Manuba,Chandra ayu ida.2010.ilmu kebidanan penyakit,penyakit kandungan,dan KB.Jakarta


:EGC 2010.

Afandi,briand.2012.buku panduan praktis pelayanan kontrasefsi. Jakarta :Bina pustaka sarwono


prwihadrdjo.

Manuaba,ida bagus gede. 2002. Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga berencana
untuk pendidikan bidan. Jakarta:EGC 2002

Everett,suzanne.2005.buku saku kontrasepsi dan kesehatan seksual reproduksi.jakarta:EGC


buku kedokteran 2005.

Anda mungkin juga menyukai