Anda di halaman 1dari 13

Kami Muak dan Bosan.

Karya : Taufik Ismail


Dahulu di abad-abad yang silam
Negeri ini pendulunya begitu ras serasi dalam kedamaian
Alamnya indah,gunung dan sungainya rukun berdampingan,pemimpinnya jujur dan ikhlas
memperjuangkan kemerdekaan
Ciri utama yang tampak adalah kesederhanaan
Hubungan kemanusiaanya adalah kesantunan
Dan kesetiakawanan
Semuanya ini fondasinya adalah
Keimanan
Tapi,
Kini negeri ini berubah jadi negeri copet, maling dan rampok,
Bandit, makelar, pemeras, pencoleng, dan penipu
Negeri penyogok dan koruptor,
Negeri yang banyak omong,
Penuh fitnah kotor
Begitu banyak pembohong
Tanpa malu mengaku berdemokrasi
Padahal dibenak mereka mutlak dominasi uang dan materi
Tukang dusta, jago intrik dan ingkar janji
Kini Mobil, tanah, deposito, dinasti, relasi dan kepangkatan,
Politik ideologi dan kekuasaan disembah sebagai Tuhan
Ketika dominasi materi menggantikan tuhan
Kini
Negeri kita penuh dengan wong edan, gendeng, dan sinting
Negeri padat, jelma, gelo, garelo, kurang ilo, manusia gilakronis, motologis, secara klinis nyaris
sempurna, infaustaJika penjahat-penjahat ini
Dibawa didepan meja pengadilan
Apa betul mereka akan mendapat sebenar-benar hukuman
Atau sandiwara tipu-tipuan terus-terus diulang dimainkan
Divonis juga tapi diringan-ringankan
Bahkan berpuluh-puluh dibebaskan
Lantas yang berhasil mengelak dari pengadilanLari keluar negeri dibiarkan
Dan semuanya itu tergantung pada besar kecilnya uang sogokan
Di Republik Rakyat Cina,
KoruptorDipotong kepala
Di kerajaan arab saudi,Koruptor
Dipotong tangan
Di Indonesia,Koruptor
Dipotong masa tahanan
Kemudian berhanyutanlah nilai-nilai luhur luar biasa tingginya
Nilai Keimanan, kejujuran, rasa malu,kerja keras, tenggang rasa, pengorbanan,
Tanggung jawab, ketertiban, pengendalian diri,
Remuk berkeping-keping
Akhlak bangsa remuk berkeping-keping
Dari barat sampai ke timur
Berjajar dusta-dusta itulah kini Indonesia
Sogok Menyogok menjadi satu,
Itulah tanah air kita Indonesia
Kami muak dan bosan
Muak dan bosan
Kami
Sudah lama
Kehilangan kepercayaan
Negeri Tanpa Telinga
Oleh: Rochmatul Hidayah

Hingar bingar
Campur aduk
Hiruk pikuk
Sepak terjang
Benci dendam
Silang sengketa
Kacau balau
Ya begitulah negeri ini
Negeri yang pekak dan tuli
Negeri yang mungkin pernah mati
Lalu hidup lagi
Dalam rupa setengah jadi
Negeri tanpa telinga
Muncul komisi pemberantasan korupsi
Namun pionirnya justru ambisi membela diri
Terpilih pemegang kursi baru DPRRI
Namun rapatnya sambil tiduran bahkan nonton blue movie
Ditetapkan banyak kebijakan guna perbaiki negeri
Tapi malah bingung bagaimana cara mengaplikasi
Disahkan banyak Undang-undang monopoli
Malah bikin rakyat miskin dan terkebiri
Kami butuh negeri yang bisa mendengar
Sehingga...Buruh sejahtera
Petani bahagia
Guru bermartabat
Koruptor tobat
Aparat tidak keparat
Wakil rakyat merakyat
Pelajar terpelajar
Pemimpin bukan wayang
Inilah nasib hidup di negeri tanpa telinga
Merdeka tapi tak benar-benar merdeka
Lirik lagu: Generasi Muda
Hayo generasi muda putra-putri bangsa
Singkirkanlah selimutmu, bangun dan bangkitlah
Bersihkanlah pakaianmu, pandanglah ke muka

Tegaknya agama ada di tanganmu


Masa depan bangsa ada di tanganmu
Tonggak-tonggak tua bergugurlah selalu

(Coba renungkan itu) coba renungkan


(Coba renungkan itu) coba renungkan
(Coba renungkan itu) coba renungkan
(Coba renungkan itu) coba renungkan

(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kemaksiatan


(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kemungkaran
(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kejahatan
(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kenakalan
(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kemalasan
(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kebodohan
(Dan tinggalkanlah) segala bentuk yang hanya merugikan

Hayo generasi muda putra-putri bangsa


Singkirkanlah selimutmu, bangun dan bangkitlah
Bersihkanlah pakaianmu, pandanglah ke muka
Engkaulah harapan

Wahai generasi muda insan beragama


Tunjukkanlah bahwa Anda berakhlak mulia
Sinarilah wajah bangsa dengan keimanan

Siapa pun Anda mari amalkanlah


Jangan cuma kata mari nyatakanlah
Agar citra bangsa harum dan mulia

(Mari kita amalkan) mari amalkan


(Mari kita amalkan) mari amalkan
(Mari kita amalkan) mari amalkan
(Mari kita amalkan) mari amalkan

(Jadi pejabat) jadilah pejabat yang taqwa


(Jadi karyawan) jadilah karyawan yang taqwa
(Jadi pelajar) jadilah pelajar yang taqwa
(Jadi seniman) jadilah seniman yang taqwa
(Jadi pedagang) jadilah pedagang yang taqwa
(Jadi petani) jadilah petani yang taqwa
(Jadi apa pun) jadilah apa pun yang selalu taqwa

Wahai generasi muda insan beragama


Tunjukkanlah bahwa Anda berakhlak mulia
Sinarilah wajah bangsa dengan keimanan
Engkaulah harapan

Read more: http://www.wowkeren.com/lirik/rhoma_irama/generasi-muda.html#ixzz4g4ULkhGj

NILAI SEHAT

Kekasih tak menggiurkan


Permata tak menakjubkan

Jabatan tak membanggakan


Lingkungan tak menggairahkan

Pabila penyakit bersarang di badan


Dunia tak lagi menjadi ukuran

Yang manis pahit di lidah


Yang indah buruk di mata
Yang kaya miskin di dada
Yang gagah lemah di rasa

Pabila penyakit bersarang di badan


Dunia tak lagi menjadi ukuran

Sebagai ujian
Sakit pasti datang pada tiap insan
Dzikirkanlah nama-Nya

Sabar tawakkallah mohon kesembuhan

Semoga musibah membawa hikmah

Menghapuskan dosa

Bahagia, paling bahagia


Yang sehat walau tak punya
Berharga, paling berharga
Yang sehat dia terkaya

Peribahasa hidup dengan nasi dan garam


Gairah selera penuh kelezatan

Jagalah sehatmu kawan


Syukuri nikmat-Nya Tuhan
Gunakan sehatmu kawan
Juanglah di jalan Tuhan

Betapa tingginya nilai kesehatan


Itulah hartamu yang tak terbandingkan

[Intro] Am F Am F
Dm F F#m Am

Am Am E-G-Am

Hai manusia

hormati ibumu

Am Am E-G-Am

Yang melahirkan

dan Membesarkanmu

Dm Am

Darah dagingmu dari air susunya

Dm G Am

Jiwa ragamu dari kasih Sayangnya

Dm Am

Dialah manusia satu-satunya

Dm G Am

Yang menyayangimu tanpa ada Batasnya


[Intro] Am F G Am (x)

E F E

Doa ibumu dikabulkan Tuhan

F E

Dan kutukannya jadi kenyataan

[Intro] Am D Am

E F E

Ridha Ilahi karena ridhanya

F E

Murka Ilahi karena murkanya

Am F

Bila kau sayang pada kasihmu

G Am

Lebih sayanglah pada ibumu

Am F

Bila kau patuh pada rajamu


G Am

Lebih patuhlah pada ibumu

Am Am E-G-Am

Bukannya gunung

tempat kau meminta

Am Am E-G-Am

Bukan lautan

tempat kau memuja

Dm Am

Bukan pula dukun tempat kau menghiba

Dm G Am

Bukan kuburan tempat memohon doa

Dm Am

Tiada keramat yang ampuh di dunia

Dm G Am

Selain dari doa ibumu juga


[Intro] Am F G Am (x)

E F E

Doa ibumu dikabulkan Tuhan

F E

Dan kutukannya jadi kenyataan

[Intro] Am D Am

E F E

Ridha Ilahi karena ridhanya

F E

Murka Ilahi karena murkanya

Am F

Bila kau sayang pada kasihmu

G Am

Lebih sayanglah pada ibumu

Am F
Bila kau patuh pada rajamu

G Am

Lebih patuhlah pada ibumu

Am Am E-G-Am

Bukannya gunung

tempat kau meminta

Am Am E-G-Am

Bukan lautan

tempat kau memuja

Dm Am

Bukan pula dukun tempat kau menghiba

Dm G Am

Bukan kuburan tempat memohon doa

Dm Am

Tiada keramat yang ampuh di dunia

Dm G Am
Selain dari doa ibumu juga

Anda mungkin juga menyukai