Riris Sumarna
15/389048/PSA/07902
Linguistik Kelas B
Berita pada Detik.com tersebut terdiri dari satu buah wacana pembuka dan
empat buah wacana pendek sebagai rincian dari wacana pembuka. Secara garis besar
konteks dari wacana tersebut mengacu pada budaya pejabat yang mengundurkan diri
karena gagal dalam menjalankan tugasnya. Kata kunci yang mengacu pada konteks
antara lain; gagal menjalankan tugas, tak mampu, tak mencapai target, terlibat skandal,
mendapat desakan, tidak berhasil, bersalah secara moral, mengaku salah, bertanggung
jawab, lebih bahagia. Sedangkan kata kunci yang lainnya adalah mundur/
mengundurkan diri. Jika dilihat secara garis besar konteksnya merupakan suatu
hubungan kausatif, yaitu hubungan sebab-akibat dimana setiap pejabat yang
mengundurkan diri dari jabatannya merupakan akibat dari sesuatu hal yang
melatarbelakanginya. Contohnya Dirgen Pajak Sigit Priadi Pramudito mundur dari
jabatannya karena tidak mencapai target penerimaan pajak 2015.
Berita merupakan semua tulisan atau laporan yang dimuat dimedia masa
(Wibowo, 2011:36). Di dalamnya terdapat wacana dan konteks. Konteks adalah semua
situasi dan hal yang berada diluar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa (Wibowo,
2011:36). Sedangkan teks adalah satuan makna (Halliday dan Hasan 1992:14). Dalam
pembahasan mengenai pengunduran diri pejabat, situasi hal yang berada diluar teks
dapat dilihat dari aspek psikologi pejabat yang diberitakan. Sedangkan wacana
dimaknai sebagai teks dan konteks bersama-sama (Wibowo, 2011:36). Dengan
demikian wacana merupakan gabungan antara kajian psikologi dan linguistik
(Psikolinguistik).
Teman-teman sekalian yang saya cintai, saya telah memutuskan untuk mengundurkan
diri sebagai Dirjen Pajak. Pengunduran ini semata-mata sebagai bentuk tanggung
jawab saya yang tidak berhasil memimpin DJP dalam mencapai target penerimaan
pajak yang dapat ditolelir (diatas 85%). Perhitungan saya hanya akan mencapai 80-
82% di akhir tahun 2015. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan
teman-teman sekalian, mohon maaf bila ada hal-hal yang tidak berkenan selama ini.
Semoga Dirjen Pajak yang akan datang dapat membawa DJP semakin Jaya, kredibel,
akuntabel dan dapat dibanggakan. Selasa (01/12/2015).
Kata kunci yang mempunyai hubungan kausatif pada wacana tersebut adalah
kata yang dicetak tebal yaitu mengundurkan diri, tidak berhasil. Hubungan kausatif
tersebut adalah Sigit mengundurkan diri karena tidak berhasil memenuhi pencapaian
jumlah persentase pajak yang telah menjadi komitmennya. Kata kunci hubungan
kausatif tersebut merupakan Medan Wacana pada wacana, yaitu yang menunjuk pada
hal yang sedang terjadi pada sifat tindakan sosial yang sedang berlangsung (Halliday
dan Hasan 1992:16). Selain itu pernyataan Perhitungan saya hanya akan mencapai 80-
82% di akhir tahun 2015 secara tidak langsung merupakan makna penegasan pada kata
kunci tidak berhasil.
Pelibat wacana menunjuk pada orang-orang yang terlibat dalam konteks suatu
wacana, kedudukan dan peranan mereka, jenis-jenis hubungan peranan antar pelibat.
Dalam kasus ini Sigit adalah pelibat wacana. Selain itu untuk mengacu siapa saja yang
bertindak sebagai pelibat wacana dapat dilihat pada pernyataan teman-teman sekalian.
Dalam konteks ini makna teman-teman yang dimaksud adalah seluruh anggota
masyarakat dan rekan kerja dimana mereka bertindak sebagai pelibat wacana. Peran
mereka selama ini telah banyak membantu dan memberikan dukungan. Selain itu
tampak pula bahwa Sigit merupakan Dirgen pajak yang diinginkan oleh masyarakat hal
ini dapat dilihat pada pernyataan .....dukungan dan bantuan teman-teman sekalian.....
Selain itu secara jelas, Sigit ingin menunjukkan bahwa dirinya bukanlah sosok
yang selama ini diidamkan oleh masyarakat dan rekan-rekannya. Sigit memperlihatkan
hal tersebut pada pernyataan Semoga Dirjen Pajak yang akan datang dapat membawa
DJP semakin Jaya, kredibel, akuntabel dan dapat dibanggakan.
Sarana wacana menunjuk pada bagian yang diperankan oleh bahasa oleh para
pelibat bahasa dalam situasi dan fungsinya dalam teks, kedudukan yang dimilikinya,
dan fungsinya dalam teks, termasuk salurannya (apakah dituturkan atau dituliskan atau
semacam gabungan keduanya) dan juga mode retoriknya, yaitu apa yang akan dicapai
teks berkenaan dengan pokok pengertian, seperti bersifat membujuk, menjelaskan,
mendidik, dan semacamnya (Halliday dan Hasan, 1992:16) Dalam kasus ini sarana
wacana yang digunakan adalah media massa Detik.com yang telah merangkum kasus
tersebut. Selain itu juga media pendukung yang telah mentraskripkan tuturan Sigit
dalam jumpa pers mengenai kemunduran dirinya. Apa yang ingin dicapai dari wacana
tersebut adalah agar masyarakat paham bahwa Sigit ingin mundur dari jabatannya.
Secara garis besar gejolak jiwa yang dirasakan oleh Sigit membentuk sebuah pemikiran
yang kemudian diungkapkan dalam sebuah ungkapan (bahasa) sehingga dalam konteks
ini konsep pikiran mendahului bahasa (Piaget via Chaer, 2009:105).
Kasus kedua mengenai pengunduran diri Djoko Santoso sebagai Dirgen
Perhubungan darat Kementrian Perhubungan. Kata kunci pada wacana ini adalah tak
mampu. Djoko Santoso tak mampu mengendalikan kemacetan panjang yang terjadi saat
libur Natal. Akhirnya, secara tiba-tiba Djoko mengundurkan diri dari jabatannya.
Hubungan pengunduran diri dan ketidakmampuannya merupakan hubungan kausatif
yang merupakan medan wacana pada konteks. Pernyataan-pernyataan yang dilontarkan
Djoko Santoso terhadap media dalam pengunduran dirinya sebagai Dirgen Perhubungan
Darat Kementrian Perhubungan adalah sebagai berikut:
"Saya bertanggung jawab atas kemacetan itu. Untuk itu saya menyatakan berhenti
kata Djoko Santoso, dalam jumpa pers, Sabtu (26/12) malam.
Pelibat wacana merupakan pemain, pelaku atau tepatnya peran interaksi antara
terlibat dalam pencipta teks dalam konteks ataupun orang-orang yang mengambil
bagian. Berdasarkan tuturan Djoko Santoso tersebut pelibat wacana adalah Djoko
Santoso dengan masyarakat Indonesia. Meskipun tidak disebutkan masyarakat
Indonesia secara langsung dalam tuturannya, upaya Djoko Santoso berbicara kepada
media melalui pers merupakan pola interaksi antara Djoko dengan masyarakat
Indonesia untuk menyatakan pengunduran dirinya. Selain itu untuk menentukan pelibat
wacana secara langsung dapat pula melihat pernyataan berikut:
'Sebagai bentuk tanggung jawab saya, dengan ini saya menyatakan berhenti sebagai
Dirjen Perhubungan Darat. Ini adalah tanggung jawab saya terhadap tugas-tugas
saya,
Sarana wacana pada kasus mundurnya Djoko Santoso sebagai sebagai Dirgen
Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan di salurkan melalui media massa
sekaligus jumpa pers. Mode retorik yang akan dicapai dalam wacana tersebut yaitu agar
masyarakat luas mengetahui bahwa dirinya telah tidak mampu menjalankan tugasnya
dengan baik terbukti bahwa dirinya tidak dapat menanggulangi kemacetan pada malam
Natal.
Kasus yang ketiga adalah mundurnya Estelle Morris sebagai pejabat Inggris.
Kata kunci pada wacana teks tersebut adalah mengundurkan diri, tidak berhasil, lebih
bahagia. Kata kunci tersebut merupakan hubungan kausatif yaitu; Estelle Morris
mengundurkan diri sebagai Secretari of State for Education and Skill karena tidak
berhasil menjalankan tugas dalam memenuhi target literalisasi di Inggris, dengan
kemunduran dirinya ia merasa lebih bahagia. Hubungan kausatif tersebut merupakan
medan wacana yaitu menunjuk pada hal yang sedang terjadi pada tindakan sosial yang
sedang berlangsung.
Pelibat wacana menunjuk pada orang-orang yang mengambil bagian, pada sifat
para pelibat, kedudukan dan peranan mereka, jenis-jenis hubungan apa pada para
pelibat. Selain Estelle Morris dan masyarakat Inggris yang menjadi pelibat wacana,
Toni Blair juga merupakan pelibat wacana, ia merupakan orang terpenting yang
mengambil bagian karena Toni Blair adalah pimpinan dari State for Education and Skill
secara tidak langsung sukses tidaknya kepemimpinan yang ia pimpin dibutuhkan
kerjasama bawahannya yaitu sekretarisnya. Berdasarkan data tambahan yang diperoleh
dari Wikipedia, Estelle Moris sebelum dipromosikan sebagai Secretari of State for
Education and Skill ia telah memiliki tract record yang baik, seperti Morris adalah
seorang Humanities teacher atau dosen humaniora yang berprestasi di inner-city Sidney
Stringer School di Coventry dari tahun 19741992, menjadi kepala Sixth Form Studies,
dan anggota dari Warwick District Council dari tahun 1979 sampai tahun 1991.
Kemudian terpilih menjadi menteri dalam bidang Department for Education and
Employment pada tahun 1997. Kemudian dipromosikan menjadi Secretari of State for
Education and Skill, dan akhirnya terpilih pada tahun 2001.
Sejak saat itulah pada tahun 2009 sampai sekarang ia kembali menekuni bidang
pendidikan dengan terjun langsung menjadi Executive Group of the Institute for
Effective Education di University of York.
Di akhir wacana tertuang bahwa setelah tidak menjabat lagi, Morris sempat
menjalani wawancara dengan media setempat. Dia merasa lebih bahagia. Berdasarkan
wacana tersebut dari segi psikologis Moris adalah seorang yang risk-aversion
(menghindari resiko) daripada risk-taking (pengambil resiko). Selain itu ia menganut
prinsip kepastian. Bahwa ia lebih memilih pilihan dengan tanpa resiko sama sekali
dibanding pilihan yang masih beresiko. Hal ini karena manusia cenderung manusia
menghilangkan sama sekali adanya risiko daripada hanya mengurangi. Hal ini tampak
pada kasus Moris mengundurkan diri sebagai Minister of the Art in the Department for
Culture, Media and Sport karena ia tidak memiliki pengetahuan banyak tentang
contemporary Art dan ia memilih untuk berkecimbung kembali dalam dunia pendidikan
sebagai pengajar. Berdasarkan kasus Moris ini dapat disimpulkan bahwa seseorang
yang mumpuni dalam ilmunya belum tentu mempunyai kemampuan managerial yang
baik. Secara psikologis uangkapan Moris merasa lebih bahagia merupakan upaya
mental yang memadukan semua aspek kognitif seperti (kemampuan, logika), gambaran
mental (image) dan komunikasi (bahasa) (Slobin via Ibrahim, 1992: 162). Aspek
kognitif yang terlontar dalam kata-kata tersebut yaitu Moris pada dasarnya tidak
memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memimpin sedangkan ia lebih
mengetahui dan pandai dalam bidang pendidikan sebagai pendidik. Sedangkan aspek
mental (image) yaitu jika ia terus menekuni jabatannya semakin lama ia tidak paham
dengan bidang yang digeluti sehingga pada akhirnya akan merusak pamornya sendiri.
Kemudian dikomunikasikan lewat bahasa bahwa ia mengatakan merasa lebih bahagia
setelah mengundurkan diri.
Sarana wacana yang digunakan Moris adalah media, hal ini tertuang pada kata
Moris menjalani wawancara dengan media setempat. Secara tidak langsung Moris
ingin menunjukkan pada masyarakat Inggris bahwa dirinya bahagia atas kemunduran
dirinya dikarenakan jabatan yang ia emban sebelumnya bukan merupakan bidangnya,
dan pejabat yang menduduki pada jabatan tersebut sewajarnya adalah orang yang
mumpuni, mampu dan sesui pada bidangnya.
Pelibat wacana pada wacana tersebut adalah masyarakat yang terkena dampak
minyak yang terkontaminasi dan pelaku yang melakakukan kontaminasi minyak.
Berdasarkan data tambahan yang diperoleh, skandal keracunan makanan merupakan
akibat dari terkontaminasinya minyak goreng yang dilakukan oleh pihak tertentu . Hal
ini terjadi karena kurangnya pengawasan dari menteri kesehatan. Pihak yang sengaja
melakukan pengracunan pada minyak goreng adalah bos perusahaan minyak goreng
Taiwan yang bernama Chang Gunn, ia telah resmi didakwa memasok minyak goreng
yang terkontaminasi dengan air selokan pada produk daur ulang dari sampah makanan
pengolahan kulit. Selain itu pihak yang terlibat pada kasus ini antara lain Yeh Wen-
hsiang kepala pemasok Kaohsiung, wakilnya Tai Chi-chuan dan ketiga karyawan.
Karyawan yang bernama Shih Min-yu didakwa dengan melanggar peraturan keamanan
pangan dan curang menjual minyak goreng yang terkontaminasi ke 235 perusahaan
tahun ini. Kuo Lieh-cheng pemilik sebuah pabrik daur ulang minyak goreng ilegal yang
disediakan Chang Guann dituduh pelanggaran yang sama. Chang Guann diduga
dicampur minyak selokan dengan minyak goreng biasa dan minyak lemak babi yang
terbuat dari lemak babi, tetapi dimaksudkan untuk digunakan dalam pakan ternak atau
untuk keperluan industri dan dijual produk akhir seperti minyak goreng untuk
perusahaan makanan di Taiwan dan Hong Kong.
Secara psikologis Chiu Wen-ta merasa bahwa dirinya tidak melaksanakan tugas
dengan baik sehingga sampai terjadi kasus terkontaminasi minyak yang akhirnya
memakan korban. Berdasarkan situasi yang telah terjadi maka Chiu Wen-ta
mengungkapkan janjinya, ungkapan janjinya terlihat pada pernyataan yang dicetak tebal
sebagai berikut:
"I promised that I would not stay on after all my responsibilities had been met
so I announce my resignation and return to my neurosurgery post and medical
education career,"
After all the reactions in the recent days, after all the emotions and the
entirely justified fury expressed in the public space while looking for the guilty parties,
after the rally organized in Bucharest yesterday, I present today my resignation from
the position of District 4 mayor as a sign of respect for the victims of the tragedy.
Berdasarkan wacana diatas pelaku wacana merupakan korban dari tragedi
kebakaran klab malam beserta keluarganya beserta masyarakat luas. Atas kejadian
kebakaran klab malam tersebut timbul beberapa reaksi masyarakat yang sangat
berlebihan hal ini tertuang pada pernyataan After all the reactions in the recent days,
after all the emotions and the entirely justified fury expressed in the public space while
looking for the guilty parties, after the rally organized in Bucharest yesterday. Karena
tekanan dari berbagai pihak yang akhirnya menyebabkan ketidaknyamanan pada
dirinya. Setelah dipertimbangkan secara matang akhirnya Cristian Popescu Piedone
menyatakan untuk mengundurkan diri.
Kasus terakhir adalah pengunduran menteri Inggris. Kata kunci pada kasus ini
adalah mundur, mengaku salah. Medan wacana yang merupakan hubungan kausatifnya
adalah menteri Inggris yang bernama Brook Newmark mundur dari jabatannya karena
mengaku khilaf telah mengirim pesan porno. Pelibat wacana terdiri dari masyarakat luas
dan Sophie Wittams. Sophie Wittams adalah seorang wartawan yang mengaku sebagai
aktivis. Pada awalnya mengontak Brook Newmark melalui tweeter. Menurut Koran
Sunday Mirror kontak ini berlanjut dengan saling bertukar pesan yang masuk kategori
dewasa. Jika dilihat dari latar belakang Brook Newmark yang telah mempunyai istri
yang cantik dan beberapa anak yang baik peristiwa tersebut seharusnya tidak akan
terjadi. Selain itu dirinya adalah seorang yang cerdas terbukti Brook Newmark lulusan
dari Universitas Harvard serta mendapat gelar dari beberapa universitas ternama di
dunia. Oleh karena itu kejadian yang menimpa dirinya akibat kekhilafan dirinya.
Pernyataan ini dapat dilihat pada kata-kata Ini semata-mata karena kekhilafan saya,
saya telah bertindak bodoh. Reaksi kekecewaan terhadap dirinya sendiri memunculkan
perkataan tentang dirinya bahwa dirinya bertindak bodoh, kata-kata ini diperjelas pada
pernyataan dirinya pada kata saya telah bertindak bodoh. Keluarganya juga merupakan
pelibat wacana dari peristiwa ini. Secara tidak langsung akibat pertukaran pesan porno
dan pernyataan pengakuan dirinya di media membuat keluarga Brook Newmark depresi
berat. Disusul dengan Brook Newmark yang mengalami depresi yang harus
membutuhkan seorang psikiater. Akhirnya untuk sementara waktu Brook Newmark dan
keluarga mengasingkan diri dari media setelah pengunduran dirinya.
Berdasarkan kasus ini dapat ditarik kesimpulan bahwa tindakan yang buruk
disertai pengakuan secara lisan akan memperkuat tindakan sekaligus bentuk tanggung
jawab dari seseorang. Sarana wacana dari kasus ini adalah Koran Sunday Mirror yang
merangkum kejadian tentang dirinya, dan media masa yang memberitakan pengunduran
dirinya.
Berdasarkan semua kasus pengunduran diri pejabat diatas, pada dasarnya
merupakan hubungan sebab-akibat yang diawali oleh suatu tindakan. Kemudian terjadi
proses mental yang panjang, diproses dalam pikiran dan akhirnya tertuang pada bahasa.
Pemilihan bahasa pejabat dalam jumpa pers mencerminkan dan mewakili apa yang
dirasakan oleh pejabat. Hal tersebut sesuai yang diutarakan oleh Wundt, seperti yang
dikutip dalam Chaer (2009: 14) yang menyatakan bahwa bahasa adalah alat untuk
melahirkan pikiran. Bahasa adalah media yang dipakai untuk melahirkan segala
perasaan, konsep maupun emosi.
Referensi
Halliday, M.A.K dan Ruqaiya Hasan. 1985. Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek
Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial. Diterjemahkan oleh Asruddin
Barori Tou. 1992. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wibowo, I.S.W. 2001. Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis bagi Penelitian dan
Skripsi Komuniksi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
http://news.detik.com/berita/3104995/para-pejabat-dunia-yang-mengaku-gagal-dan-
mengundurkan-diri (Diakses pada 30 Desember 2015).
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/dirjen-perhubungan-darat-mundur
(Diakses pada 1 Januari 2016).
http://www.scmp.com/news/china/article/1609122/taiwanese-health-minister-chiu-wen-
ta-resigns-over-gutter-oil-scandal (Diakses pada 30 Desember 2015).
http://www.skanaa.com/id/news/detail/dirjen-pajak-sigit-mundur-ini-sms-
terakhirnya/inilahcom(Diakses pada 30 Desember 2015).