OLEH :
KELOMPOK 3 C GANJIL
ANGGOTA KELOMPOK :
ASISTEN PENDAMPING :
SULIS SETIAWATI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2015
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak lama organisme ini disebut Alga (ganggang) karena mereka mirip dengan alga
lainnya dalam hal habitatnya dan dalam cara fotosintesisnya. Meskipun demikian,
algae hijau-biru ini adalah prokariota dan dengan demikian jauh lebih dekat
kerabatnya dengan bakteri daripada dengan alga lainnya yang bersifat eukariotik.
Untuk alasan inilah, para peneliti sekarang lebih suka menggunakan pemakaian
hijau kebiru-biruan, yang disebabkan suatu pigmen tambahan selain klorofil dan
karotenoid. Kadang-kadang pigmen merah juga ada dan variasi dalam perbandingan
pigmen-pigmen ini menghasilkan kisaran yang sangat luas dalam hal warna pada
tumbuhan kelas ini. Laut Merah diberi nama demikian karena kadang-kadang
ganggang hijau-biru ini terdapat dalam jumlah amat besar, sehingga pigmen merah
yang ada pada tumbuhan tingkat tinggi dan malahan menyerupai bakteri.
Pembelahan sel terjadi dengan perluasan dinding selnya arah ke dalam berbentuk
cincin. Belum ditemukan satu pun struktur yang sama benar dengan nukleus
nuklir dan nukleolus. Bahan nuklir yang dijumpai pada struktur yang tidak beraturan
namun kaya akan DNA, biasanya dinamai benda kromatin, dan cenderung terpusat di
bagian tengah sel, tetapi dapat juga tersebar. Seperti halnya pada tumbuhan tingkat
tinggi, klorofil terikat tetapi tidak berkumpul menjadi grana. Pada kebanyakan
seluruh sel dan menembus sitoplasma. Tetapi, pada beberapa spesies, lamela tersusun
dalam lapisan paralel di bagian luar sel. Jadi, di dalam sel algae hijau-biru tidak ada
Pelaksanaan praktikum ini selain mengenal jenis-jenis mikro alga yang tersebar
bentuk dari Cyanophyta tersebut. Maka dengan dilakukannya identifikasi ini maka
sehingga dapat membentu kita untuk mengetahui jenis-jenis spesies yang ada
diperairan disekitar kita. Selain itu, identifikasi dilakukan dengan beberapa proses.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengenal karakter, mengidentifikasi
fitoplankton baik diperairan asin maupun tawar, yang pada keadaan tertentu mungkin
kehilangan warna airnya karena populasi ganggang yang luar biasa banyaknya
sehingga membentuk apa yang disebut ledakan. Ganggang ini paling sering
berperan pada penyebaran ganggang hijau-biru ini ialah bahwa ganggang ini dapat
tahan terhadap keadaan yang sangat tidak cocok baginya. Jenis-jenis tertentu dapat
dijumpai pada sumber air panas, sedangkan jenis-jenis lain dapat hidup di daerah
dengan kisaran suhu hariannya dari - 60C sampai + 50C. Ganggang hijau-biru juga
tumbuh pada tempat yang terkena cahaya matahari penuh, atau di tempat gelap
gulita, dan di perairan dengan kandungan garam sebanyak 27%. Beberapa dapat
hidup bersimbiosis, baik dengan tumbuhan maupun dengan hewan (Loveless, 1998).
Semua ganggang hijau-biru mudah dikenal karena struktur selnya yang
prokariota, oleh karena itu jelas berbeda dengan struktur ganggang lain. Jika sebuah
sel tunggal diamati di bawah mikroskop biasa berkekuatan tinggi, yang akan tampak
protoplasma), yang dalam beberapa jenis berwarna hijau-biru, tetapi dapat bervariasi
dari keabu-abuan, melalui warna kuning, hijau dan biru sampai merah. Dindingnya
sangat berbeda dengan dinding sel kebanyakan bakteri. Dinding sel ini dilapisi oleh
sarung luar sel, yang pada beberapa jenis susunannya kaku, tetapi pada jenis-jenis
lain berupa gelatin yang membungkus rapat. Dindingnya sendiri memiliki struktur
kompleks dan hanya dapat dibedakan dari plasmalemanya dengan susah payah
(Loveless, 1998).
Protoplasma selnya tidak terbagi atas sitoplasma dan inti, juga tidak ada
organel yang jelas. Walaupun begitu, di bawah mikroskop elektron dapat dilihat
adanya dua bagian. Bagian luar disebut kromatoplasma dan berisi berbagai selaput
kental. Aliran protoplasmanya tidak pernah dapat diamati, dan tidak ada vakuola
tengah yang penuh cairan seperti halnya pada kebanyakan sel tumbuhan. Vakuola-
vakuola kecil yang tersebar kadang-kadang terlihat, tetapi vakuola ini terisi gas
(suatu fenomena jarang yang terdapat hanya pada bakteri dan protozoa tertentu)
(Loveless, 1998).
Anggota ganggang hijau biru tersebar di berbagai tempat, yaitu di perairan, di
tanah di batu dan rekahan batu. Ganggang hijau biru mengandung jenis klorofil a,
selain mempunyai klorofil dan berbagai karotenoid organisme ini juga memiliki
hijau biru memiliki warna yang khas, yitu hijau kebiru-biruan. Akan tetapi tidak
semua ganggang hijau-biru berwarna hijau-biru, ada yang hitam, coklat, kuning,
merah, hijau rumput dan warna campuran. Sebagai contoh laut yang berwarna merah
Ganggang hijau biru berperan sebagai tubuhan perintis, yaitu dengan cara
membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul dan berperan penting dalam
hijau biru yang berkoloni dengan bentuk filamen memiliki heterotista dan spora
istirahat. Heterotista adalah sel yang lebih tebal dan tidak memiliki inti. Spora
istirahat merupakan spora yang dindingnya sangat tebal dan di dalamnya berisi sel.
Bentuk organisme ini bisa uniseluler sel yang membentuk koloni adalah serupa
sedangkan bentuk filamen tersusun dari sekumpulan sel yang membentuk rantai
pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan spora. Pembelahan sel, melalui cara
ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni. Fragmentasi,
Oscillatoria sp. Pada filamen yang panjang bila salah satu selnya mati, maka sel mati
itu membagi filamen menjadi dua atau lebih masing-masing potongan disebut
hormogonium. Bila hormogonium terlepas dari filamen induk maka akan menjadi
individu baru, misalnya pada Plectonema boryanum Spora, pada keadaan yang
vegetatif, spora ini membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Ganggang
hijau biru dapat bergerak dengan gerakan meluncur, tetapi gerakan ini sangat lambat,
hidup pada air tawar, sedang yang hidup di laut hanya sebagian kecil saja. Warna
kebiru-biruan pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen yang disebut fikobilin. Di
antara jenis ganggang ini dapat hidup pada air yang bertemperatur tinggi sampai
85C, yaitu yang didapatkan pada sumber air panas, air pendingin dan sebagainya
(Tjitrosomo, 1983).
Seperti halnya bakteri peluncur, alga hijau biru terbungkus dalam dinding
ini dilakukan dalam heterosista, yaitu sel yang tidak berwarna yang berserakan
diantara sel-sel fotosintetik dalam rantai. Spesies inilah yang mekar bilamana fosfat
tersedia didanau dan diperairan lainnya yang air tawar. Ganggang hijau biru yang
mengikat nitrogen juga penting karena menjaga kesuburan padi (Kimball, 1987).
Walaupun alga hijau biru itu berfotosintesis dan bersifat prokariotik, mereka
berbeda dengan bakteri fotosintetik dalam banyak hal penting. Klorofilnya adalah
klorofil a, yaitu molekul yang sama enggan dijumpai pada tumbuhan alaga lain.
Selain itu mereka mampu menggunakan air sebagai sumber elektron dan dengan
Padang.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, pipet tetes, kaca objek,
cover glass, dan kamera. Adapun bahan yang digunakan adalah sampel air kolam
biasa, air kolam hijau, air sungai hulu, air sungai tengah, air sungai hilir, air laut
dicatat pada laporan sementara ciri dan spesiesnya dan lakukan dokumentasi dengan
4.1.1 Nostocapsa
kingdom : Plantae
Divisi : Cyanophyta
kelas : Cyanophyceae
Ordo : Hormogonales
famili : Nostocaceae
genus : Nostoc
spesies : Nostocapsa
talus mikro atau agar-agar makroskopik, amorf atau bulat, kemudian tidak teratur
bola, lobate, halus atau berkutil di permukaan, berserabut atau membentuk datar
agar-agar atau "kertas seperti" (saat kering) koloni, biasanya dengan periderm yang
berwarna hijau kebiruan atau zaitun. Filamen membungkuk, tertekuk, atau melingkar
berkutil di tekstur, longgar atau padat, dan bulat, datar, agar-agar, atau tikar teratur.
Koloni bulat biasanya marmer berukuran, tetapi mungkin sama besar dengan 30-50
cm. Selubung mucilaginous yang tegas dan lebar, kuning, coklat, atau warna hitam,
Heterosis biasanya soliter, berbentuk gentong atau bulat, dan dapat kabisat
atau terletak di ujung trikoma. Lebih dari 200 spesies Nostoc yang umum dan luas di
beragam habitat. Nostoc kebanyakan ditemukan di habitat terestrial, seperti batu
lembab dan tebing, tanah alkali, padang rumput basah, dan tepi danau dangkal, dan
berhubungan dengan tanaman berbagai macam pembuluh darah, lumut, pakis, dan
jamur di lumut. Genus ini juga ditemukan di sebagian besar habitat bentik danau
tercemar, kolam, sungai, dan sungai. Nostoc sering melimpah di sawah tergenang di
mana kemampuan fiksasi nitrogen dari heterosis yang membantu untuk membuahi
dua juta hektar. Nostoc kadang-kadang ditempati oleh larva nyamuk air dan
4.1.2 Oscillatoria sp
Phylum : Cyanophyta
Class : Cyanophyceae
Ordo : Oscillatoriales
Family : Oscillatoriaceae
Genus : Oscillatoria
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapat spesies dengan ciri-ciri
Oscillatoria sp yang diambil dari kata oscilla yaitu bergetar, berbentuk benang tebal
terdiri atas sel-sel pipih dan dapat bergerak dengan cara bergetar. Oscillatoria sp
terdiri atas berbagai jenis yaitu Oscillatoria acuminata merupakan salah satu jenis
Oscillatoria yang sel ujungnya meruncing, Oscillatoira foreani yaitu Oscillatoria
yang benang koloninya kecil.
Oscillatoria probocidae ujung koloninya seperti belalai, Oscillatoria
princeps ujung koloninya berbentuk kepala. Oscillatoria sp adalah genus dari
cyanobacteria yang berfilamen. Ia dinamakan Oscillatoria sp karena gerakannya
yang berosilasi. Oscilatoria sp biasanya hidup dan banyak ditemukan pada
lingkungan air tawar, termasuk mata air panas (Hutagulung, 1997).
Filamen dalam koloni Oscillatoria sp dapat bergeser kedepan dan kebelakang
berlawanan dengan yang lainnya hingga seluruh massanya mendapatkan cahaya dari
sumber cahaya. Biasanya berwarna hijau-biru atau hijau-coklat. Oscillatoria sp
bereproduksi dengan cara fragmentasi. Ia membentuk filamen sel panjang yang
terpatah-patah menjadi beberapa fragmen yang disebut hormogonia. Hormogonia
dapat tumbuh menjadi filamen baru yang lebih panjang. Pematahan dalam filamen
biasanya terjadi dimana adanya sel mati atau necridia. Oscillatoria sp menggunakan
fotosintesis untuk reproduksi dan bertahan hidup. Tiap filamen pada Oscillatoria sp
terdiri dari trikoma yang terdiri dari barisan sel.
Ujung dari trikoma berosilasi seperti pendulum
(Nybakken,1992).
Klasifikasi
Divisi : Cyanobacteria
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chrooccales
Family : Merismopediaceae
Genus : Aphanocapsa
Spesies: Aphanocapsa sp
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapat spesies dengan ciri-ciri
koloni bersel banyak, tidak teratur, biasanya amorf, mikroskopis (terutama bentik,
agar-agar, dengan sel tidak teratur, longgar atau padat didistribusikan; lendir
berwarna, halus, meresap atau terbatas (di kecil, koloni mikroskopis), jarang
bulat, setelah pembagian setengah bola, pucat keabu-abuan biru atau biru-hijau,
jarang terang biru-hijau atau hijau zaitun, kadang-kadang dengan chromatoplasm
perifer terlihat.
kelompok kecil sel, dan dengan sel soliter dibebaskan dari koloni. Sebagian besar
spesies tumbuh di perifiton, benthos dan metaphyton dari biotop air tawar stagnan
dan streaming (biasanya dengan air yang jernih, biasanya di danau), beberapa spesies
yang dikenal dari pesisir laut (psammon, perifiton), mata air panas, atau dari biotop
subaerophytically pada batuan basah dan dinding atau di antara lumut di Moor dan
(Komarek, 2003).
Filum : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Pleurocapsales
Famili : Pleurocapsacae
Genus : Hyella
Spesies : Hyella sp
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapat spesies dengan ciri-ciri
terdiri dari filamen seperti, baris teratur sel merayap pada substrat (biasanya karbonat
(tahap chroococcalean).
(divaricated) dengan frekuensi yang berbeda, diselimuti oleh tipis atau tebal,
melengkung di berakhir dengan jelas memanjang terminal dan subterminal sel. Sel
nanocytes dan oleh sel soliter, dikelilingi oleh amplop agar-agar; mereka membagi
dengan distribusi yang luas di seluruh lautan zona tropis dan subtropis. Terlepas dari
itu, sebagian besar spesies yang kurang dikenal dan perlu penelitian lebih lanjut.
Filum : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Hormogonales
Famili : Scytonemataceae
Genus : Tolotrophix
Spesies : Tolypothrix sp.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapat spesies dengan ciri-ciri
klaster atau tikar berbulu, dengan bagian-bagian basal dengan heterocytes dan ujung
apikal gratis, biasanya palsu bercabang, biasanya dengan soliter cabang lateral.
Sel silinder hingga gentong, isodiametric atau sedikit lebih panjang atau lebih
Tumbuh di littorals waduk air tidak tercemar pada batu atau di antara ganggang dan
tanaman air lainnya, di mata air, mata air mineral, sungai, kolam renang, dll.
Beberapa spesies ekologis terbatas (mereka tumbuh hanya dalam Moor, rawa bersifat
alkali, di daerah kapur, dll). Beberapa spesies dijelaskan dari habitat aerophytic
(tanah berpasir basah, kulit pohon, batu basah, berkapur atau dinding batu pasir, dll)
(Komarek, 1992).
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Famili : Chroococcaceae
Genus : Chroococcus
Klasifikasi
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Stigonemataceae
Genus : Stigonema
Spesies : Stigonema sp
thallus berbulu talus atau berkerak, terdiri dari bebas, melingkar, filamen bercabang
benar, biasanya menempel pada substrat, tidak diversifikasi jelas dalam filamen dan
cabang basal. Trikoma dua atau multiseriate (hanya dalam trikoma muda dan pada
teratur, biasanya dihubungkan dengan satu pori ("koneksi pit") satu dengan yang lain,
yang menghilang dalam beberapa segmen trikoma; isi sel biru-hijau atau hijau
jarang lateral, dalam bentuk yang sama seperti sel-sel vegetatif neighbournig.
Biasanya menempel pada substrat atau tanah, tetapi tidak sangat umum. Banyak
subaerophytically pada kulit pohon atau batu basah, dari dataran rendah ke zona
alpine pegunungan tinggi (spesies yang berbeda). Beberapa spesies yang dikenal dari
kolam, rawa, dan dataran, di mana mereka tumbuh di metaphyton atau melekat pada
batu dan kayu. Penting adalah spesies tanah di habitat tropis (Komarek, 1992).
Filum : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Famili : Chroococcaceae
Genus : Cyanocystis
(Sumber: 1C)
atau radial diatur), menempel pada substrat, Sel heteropolar, biasanya sedikit atau
jelas memanjang, luas oval, obovoid, klub berbentuk atau berbentuk buah pir, jarang
Sel-sel pada koloni ukuran variabel, dengan homogen, pucat biru-hijau, hijau
berwarna. Menurut Komarek (1992), sel ssoliter atau kelompok sel, bergabung pada
akhir basal ke substrat). Isi sel kelabu biru-hijau, zaitun merah hijau atau merah
muda, halus granular, selalu tanpa aerotopes. Semua spesies hidup di biotop air, yang
melekat pada tanaman yang berbeda. Delapan spesies (inklusif spesies jenis) adalah
air tawar (sungai gunung, tidak tercemar sungai, rawa, kolam, stagnan perairan
streaming yang tropis), terjadi terutama pada lumut air atau ganggang lainnya,
dengan berbagai bidang distribusi. Spesies laut terjadi melekat pada alga yang lebih
tinggi pesisir.
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanopyhcae
Ordo : Chrococcale
Famili : Chrococcaceae
Genus : Gleocapsa
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapat spesies dengan ciri-ciri
ganggang bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat sederhana, tubuh ditutupi oleh
lendir, warna biru kehijauan namun juga kadang kemerahan, ukuran mikroskopis dan
tidak memiliki spora.
Gloeocapsa sp banyak ditemukan diperairan-perairan air tawar yang sedikit
tercemar seperti air got. tumbuh pada suhu dan pH optimum yaitu pada rentan suhu
32-35C dan pH 6,0. Biasanya hidup dilingkungan yang sedikit asam hingga basa.
Gloeocapsa sp dapat menambat atau menangkap Nitrogen dan melakukan fiksasi
nitrogen yaitu mengubah nitrogen (N2) menjadi ammonia (NH3) untuk digunakan
tumbuhan sebagai bahan untuk mensintesis senyawa organik (asam amino) sehingga
dapat menyuburkan tanah (Whitton, 2011)
4.1.10 Gloeotricia echinulata P.G.Richter 1894
Filum : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Rivulariaceae
Genus : Gloeotricia
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapat spesies dengan ciri-ciri
Filamen kolonial, trikoma heteropolar dengan heterocytes basal dan rambut seperti
hemispherical atau bulat koloni, yang mikroskopis sampai beberapa cm, hijau zaitun,
tanaman air dan batu terendam dan hutan, tetapi kemudian kadang-kadang
membebaskan dari substrat dan mengalir di permukaan air. Beberapa spesies hidup
melimpah. Mayoritas spesies bidang distribusi (tropic, Nordik, dll) terbatas. Semua
spesies air tawar, hanya planktic G. echinulata tumbuh di kedua segar dan di perairan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Nostocapsa memiliki filamen yang terdiri dari sel-sel bulat atau gentong ukuran
setengah bola, berwarna pucat keabu-abuan biru atau biru-hijau, jarang terang
4. Hyella sp terdiri dari filamen seperti, baris teratur sel merayap pada substrat.
ditutupi oleh lendir, warna biru kehijauan namun juga kadang kemerahan,
8. Tolypothrix sp memiliki sel silinder hingga gentong, sedikit lebih panjang atau
lebih pendek dari lebar, berwarna biru-hijau, hijau zaitun, keabu-abuan atau
kemerahan.
9. Stigonema sp memiliki thallus berbulu talus atau berkerak, terdiri dari bebas,
dengan heterocytes basal dan rambut seperti apikal berakhir dengan selubung.