LAPORAN PENDAHULUAN
PERUBAHAN PROSES PIKIR : WAHAM
A. Masalah Utama
1. Definisi
a. Waham adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak sesuai dengan
kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang budaya, selalu dikemukakan
berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah dibuktikan kemustahilannya atau kesalahannya atau
b. Waham adalah keyakinan keliru yang sangat kuat yang tidak dapat dikurangi dengan
c. Waham adalah keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataannya atau
tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang kebudayaannya, biarpun dibuktikan
kemustahilannya (Maramis,W.F,1995)
d. Waham adalah keyakinan yang salah dan menetap dan tidak dapat dibuktikan dalam kenyataan
(Harold I, 1998).
Kesimpulan:
Waham adalah keyakinan yang salah dan menetap dan selalu dikemukakan berulang-ulang.
C. Etiologi
Waham merupakan salah satu gangguan orientasi realitas. Gangguan orientasi realitas adalah
ketidakmampuan klien menilai dan berespons pada realitas. Klien tidak dapat membedakan
rangsangan intern al dan eksternal, tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan. Klien
tidak mampu memberi respons secara akurat, sehingga tampak perilaku yang sukar dimengerti
Gangguan orientasi realitas disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu yaitu fungsi kognitif
dan isi fikir; fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi motorik dan fungsi sosial. Gangguan pada
fungsi kognitif dan persepsi mengakibatkan kemampuan menilai dan menilik terganggu.
Gangguan fungsi emosi, motorik dan sosial mengakibatkan kemampuan berespons terganggu
yang tampak dari perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh) dan perilaku verbal
(penampilan hubungan sosial). Oleh karena gangguan orientasi realitas terkait dengan fungsi
otak maka gangguan atau respons yang timbul disebut pula respons neurobiologik.
1. Individu diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa sesuatu yang tidak menyenangkan.
2. Individu mengingkari ancaman dari persepsi diri atau objek realitas yang menyalahartikan kesan
terhadap kejadian
3. Individu memproyeksikan pikiran, perasaan dan keinginan negative atau tidak dapat diterima
4. Individu memberikan pembenarn atau interpretasi personal tentang realita pada diri sendiri atau
orang lain.
E. Faktor Penyebab Terjadinya Waham
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Biologis
b. Faktor Genetik
c. Faktor Psikologis
3) Konflik perkawinan
5) Sosial budaya
6) Kemiskinan
7) Ketidakharmonisan sosial
2. Faktor Presipitasi
Stres dan kecemasan akan meningkat bila terjadi penurunan stabilitas keluarga, perpisahan
b. Faktor biokimia
Penelitian tentang pengaruh dopamine, inorefinefrin, lindolomin, zat halusinogen diduga
c. Faktor psikologi
Intensitas kecemasan yang ekstrim dan menunjang disertai terbatasnya kemampuan mengatasi
F. Jenis-jenis Waham
1. Waham Primer
Timbul secara tidak logis sama sekali, tanpa penyebab apa-apa dari luar. Misal seseorang merasa
istrinya sedang selingkuh sebab ia melihat seekor cicak berjalan dan berhenti dua kali.
2. Waham Sekunder
Biasanya logis kedengarannya, dapat diikuti dan merupakan cara bagi penderita untuk
1. Waham Kejar
Klien mempunyai keyakinan ada orang atau komplotan yang sedang mengganggunya atau
2. Waham Somatik
Keyakinan tentang (sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar, umpamanya bahwa ususnya
sudah busuk, otaknya sudah cair, ada seekor kuda didalam perutnya.
3. Waham Kebesaran
Klien meyakini bahwa ia mempunyai kekuatan, pendidikan, kepandaian atau kekayaan yang luar
biasa, umpamanya ia adalah Ratu Kecantikan, dapat membaca pikiran orang lain, mempunyai
4. Waham Agama
Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan secara berulang-ulang
5. Waham Dosa
Keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau kesalahan yang besar, yang tidak dapat diampuni
atau bahwa ia bertanggung jawab atas suatu kejadian yang tidak baik, misalnya kecelakaan
6. Waham Pengaruh
Yakin bahwa pikirannya, emosi atau perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain atau
7. Waham Curiga
Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusah merugikan atau
mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang-ulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
8. Waham Nihilistik
Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau meninggal yang dinyatakan secara
9. Delusion of reference
Pikiran yang salah bahwa tingkah laku seseorang ada hubunganya dengan dirinya.
2. Bersifat egosentris
1. Kognitif :
2. Afektif
b. Afek tumpul
a. Hipersensitif
c. Depresif
d. Ragu-ragu
g. Streotif
h. Impulsiv
i. Curiga
4. Fisik
a. Higiene kurang
b. Muka pucat
c. Sering menguap
d. BB menurun
I. Rentang Respon
Respon
Dengan pengalaman
Pohon Masalah
effect Resiko tinggi perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial
M. Diagnosa Keperawatan
Tujuan :
Tindakan
Sebelum memulai pengkajian pada klien dengan waham, saudara harus membina hubungan
saling percaya terlebih dahulu agar klien merasa aman dan nyaman saat interaksi. Tindakan
yang harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah :
2) Berjabat tangan
5) Buat kontrak yang jelas pada tiap pertemuan (topic, tempat dan waktu)
e. Diskusikan kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi karena dapat menimbulkan kecemasan,
g. Berikan pujian bila penampilan dan orientasi klien sesuai dengan realitas.
h. Diskusikan dengan klien kemampuan realitas yang dimilikinya pada saat yang lalu dan saat ini
j. Tngkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional klien
m. Jelaskan pada klien tentang program pengobatannya (manfaat, dosis obat, jenis, dan efek
samping obat yang diminum serta cara meminum obat yang benar)
n. Diskusikan akibat yang terjadi bila klien behenti meminum obat tanpa konsultasi.
Tujuan
b. Keluarga mampu memfasilitasi klien untuk memenuhi kebutuhan yang belum dipenuhi oleh
wahamnya
Tindakan Keperawatan
b. Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat klien waham di rumah, follow up dan
c. Diskusikan dengan keluarga tentang obat klien (nama obat, dosis, frekueni, efek samping, dan
- Pertemuaan : Ke 1 (Pertama)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien mengatakan Ia memiliki Toserba, sibuk bisnis, dan ingin mendirikan partai. Klien selalu
mengulang-ulang kemampuan yang dimilikinya. Mondar mandir dan tidak peduli dengan
lingkungannya
2. Diagnosis Keperawatan
3. Tujuan khusus / SP 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan kriteria sebagai berikut :
4. Tindakan Keperawatan
a. Sapa klien dengan ramah dengan baik verbal maupun non verbal
3) Bicara pada konteks realitas (tidak mendukung dan membantah waham klien
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat Pagi Pak......bertemu dengan saya, masih kenal tidak dengan saya ?. Nama saya ....
Bisa dipanggil ,,,saja. Bapak ingat?Seperti kemarin, hari ini saya bertugas disini dari pukul 07.00
b. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Tidurnya semalam nyenyak tidak ? Sekarang bapak ada
c. Kontrak
Baiklah sessui janji kemarin, hari ini kita akan ngobrol ya Pak ? Bagaimana kalau kita hari ini
bercakap-cakap tentang bidang yang bapak sukai ? Dimana kita duduk ? Berapa lama ?
2. Kerja
Bidang apakah yang bapak sukai? Kemarin bapak sempat mengatakam memiliki Toserba,
apakah bapak suka dengan bisnis ? Mengapa Bapak menyukainya? Karena beberapa hari yang
lalu bapak juga mengatakan pada saya ingin membuat partai politik baru, benar Pak ? Mana yang
lebih bapak sukai bisnis atau politik ? Mengapa Bapak lebih menyukai itu ? karena bapak
sekarang sedang berada pada saat ini, Apakah Bapak menjalankan biang yang bapak minati
tersebut ? banimana caranya ? Apakah bisa kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari
hari?
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi subjektif
Setelah kita tahu bidang apa yang bapak sukai, bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang
1) Topik
Bagaimana kalau besok kita ngobrol tentang potensi atau kemampuan yang bapak miliki.
Selanjutnya kita pilih mana yang bisa kita lakukan di sisni , Bapak setuju ?
2) Waktu
Kira kira kita besok kita ketemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00 ? Sampai ketemu
besok ya Pak?
3) Tempat
Bagaimana kalau ditempat biasa kita ngobrolnya ?
DAFTAR PUSTAKA
Fitria,Nita.2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( LP & SP ) untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat
bagi Program S1 Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta