Anda di halaman 1dari 5

KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

1. Tanggung Jawab Pendidikan


Pada suatu kesempatan, Amirul Muminin Umar bin Khattab kehadiran
seorang tamu lelaki yang mengadukan kenakalan anaknya,Anakku ini sangat
bandel tuturnya kesal.Amirul Muminin berkata,Hai fulan,apakah kamu tidak
takut kepada Allah karena berani melawan ayahmudan tidak memenuhi hak
ayahmu?Anak yang pintar ini menyela Hai Amirul Muminin,apakah orang tua
tidak punya kewajiban memenuhi hak anak?Umar ra. Menjawab,Ada
tiga,yakni:pertama,memilihkan ibu yang baik,janhan sampai kelak terlihat
ibunya.kedua,memilihkan nama yang baik. Ketiga,mendidik mereka dengan al-
Quran.
Mendengar uraian dari Kholifah Umar ra.anak tersebut menjawab,Demi
Allah,ayahku tidak memilihkan ibu yanh baik bagiku,akupun di beri
namakelelawar jantan,sedang dia juga mengabaikan pen didikan
islam padaku.Bahkan walau satu ayatpun aku tidak pernah diajari olehnya.lalu
Umar menoleh kepada ayahnya seraya berkata,Kau telah berbuat durhaka kepada
anakmu,sebelum ia berani kepadamu....
Dari riwayat di atas dapat disimpulkan bahwa mendidik anak dengan baik
merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah.Dia senantiasa mendidik anak-
anaknya dengan akhlak yang baik,yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya
yang mulia.Mendidik anak bukanlah (sakedar)kemurahan hati seorang ibu kepada
anak-anaknya,akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah
kepada seorang ibu.
Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara
lainnya,seperti(misalnya)mencucikan pakaianya atau membersihkan badannya
saja.Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas,mengingat anak
merupakan generasi tangguh yang akan menggantikan kita yang diharapkan
menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan
kekuatan,hikmah,ilmu,kemuliaan dan kejayaaan.
2. Mendidik Anak untuk Sholat dan Menyediakan Tempat Tidur Terpisah
antara Laki-laki dan Perempuan
Islam mengajarkan hijab sejak dini.Meskipun terhadap sesama muhrim,bila
telah berusia tujuh tahun tempat tidur mereka harus dipusahkan.Rasulullah Saw.
Bersabda:












Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika
mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur meereka (putra
putri).
Maksudnya,kewajiban mendidik anak untuk mengerjakan shalat di mulai
setelah anak berumur tujuh tahun.Bila telah berusia sepuluh tahun anak belum juga
mau mengerjakan shalat,boleh dipukul dengan pukulan ringan yang
mendidik,bukan pukulan yang membekas atau menyakitkan.
3.Memberi Nama yang Baik







Artinya: Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberi nama yang baik,
memberi tempat tinggal yang baik, dan mengajari sopan santun.
.Rasulullah Saw. Diketahui telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap
masalah nama.kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan
tak berarti,beliau mengubahnya dan memilih beberapa nama yang
pantas.Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan.Seperti
dalam hadis yang disampaikan oleh aisyah ra.bahwa Rasulullah Saw. Biasa
merubah nama-nama yang tidak baik. (HR TIRMIDZI)
Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya
pendidikan terhadap anak.Ada yang mengatakan Apa arti sebuah nama.
Ungkapkan ini tidak selamanya benar Islam mengajarkan bahwa nama bagi
seorang anak adalah doa. Dengan pemberian nama yang baik,diharapkan anak kita
berperilaku baik sesuai dengan namanya.Adapun setelah kita memberi nama yang
baik,dan telah mendidiknya dengan baik pula,namun anak kita tidak sesuai dengan
yang kita inginkan,maka kita kembalikan dengan Allah Swt.Nama yang baik
dengan akhlak yang baik,itulah yang kita harapkan.
4.Setiap kepala keluarga adalah pemimpin
Allah telah menjadikan kita sebagai pemimpin bagi keluarga kita,yang
tentunya kita juga akan dimintai pertanggung-jawaban.Makaseharusnya suami dan
istri saling berkerjasama dalam membina keluarga,karena masing-masing akan
dimintai pertanggung-jawaban.

:
,, :
,
,
,
)(.
Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban, maka
seorang iman adalah pemimpin dan akan dimintai peryanggung-jawaban, dan dan
seorang suami adalah pemimpin keluargannya dan akan dimintai pertanggung-
jawaban ,dan seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan dimintai
pertanggung-jawaban,dan seorang budak adalah pemimpin pada harta majikannya
dan akan dimintai pertanggung-jawaban,maka ketahuilah bahwa setiap diri kalian
adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung-jawaban.Allah telah
mewasiatkan di dalam perkara anak-anak kalian.
Maka orang tua hendaknya bertanggung jawab terhadap keluarga dan
keturunanya,jangan sampai dia dan keturunannya mendapatkan kemurkaan dari
Allah.Maka hendaknya pemimpin keluarga memberikan pelajaran agama yang baik
kepada anak keturunannya agar mereka dapat menjadi anak yang shahih.
Selain uraian diatas kewajiba orang tua terhadap anaknya antara lain adalah:
1. Mamilih istri/suami yang baik minimalnya harus memenuhi 4 syarat yaitu:
rupawan,hartawan,bangsawan dan taat beragama.Dan yang di sebutkan terakhir
adalah yang utama dari keempat syarat yang telah disebutkan (H.R Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah)
2. Berlindung kepada Allah sebeum melangsungkan acara jimak,karena tanpa
membaca Bismillahi Allahumma Jannibnasy syaithaana Wajannibisy syaithaana
mimmaa razaqtana setan akan ikut menjimaki sang istri.( H.R Bukhari dan Muslim
dari Ibni Abbas).
3. Mengaznkan/mangkomatkan pada telinga kanan/kiri bayi,langsung setelah lahir
dan dimandikan(H.R Bukhari dan Muslim dari Asma binti Abu Bakar).
4. Menyembelih,aqiqah,karena Rasulullah Saw. Bersabda: Anak-anak yang baru
lahir sebaiknya di aqiqah.dan sebaiknya,aqiqah disembelih [ada hari ketujuh dari
kelahiran dan pada hari itu juga di cukur rambut serta di beri nama (H.R Bukhari
dan Muslim dll dari Sulaiman bin Aamir)
5. Melakukan penyunatan,Hukum penyunatan adalah wajib bagi anak laki-laki dan
kemuliaan bagi anak perempuan(H.R Ahmad dan Baihaqy dari Syaddad bin Aus).
6. Menyediakan pengasuh,pendidik,dan/guru yang baik dan kuat beragama dan
berakhlak mulia , kalau orang tuannya kurang mampu.Akan tetapi yang terafdhal
bagi yang mampu adalah orang tuannya,di samping guru di sekolah dan ustadz di
pengajian.
7. Mengajarnya membaca dan memahami Al-Quran,memberikan pendidikan
jasmani(H.R Baihaqy dari Ibnu Umar)
8. Memberikan makanan yang halalaan thayyiban untuk anaknya.Rasulullah Saw.
Pernah mengajarkan sejumlah anak untuk berpesan kepada orang tuanya dikala
keluar mencari nafkah selamat jalan ayah! Jangan sekali-kali engkau membawa
pulang kecuali yang halal dan tayyib saja!,kami mampu bersabar dari
kelaparan,tetapi tidak mampu menahan azab Allah Swt. (H.R Thabraani dalam Al-
Ausaath)
9. Membiasakan berakhlak Islami dalam bersikap,berbicara, dan bertingkah
laku,sehingga semua kelakuanya menjadi terpuji menurut islam (H.R Turmuzy
dari Jaabir bin Samrah
10. Menanamkan etika malu pada tempatnya dan membiasakan minta izin
keluar/masuk rumah,terutama ke kamar orang tuanya,teristimewa lagi saat-saat
zhaiirah dan selepas shalat isya.(Al-quran surat Annuur ayat 56)
11. Berlaku kontuitas dalam mendidik,membimbing dan membin mereka.Demikian
juga dalam penyandangan dana dalam batas kemampuan,sehingga sanh anak
mampu berdikari.(H.R Abu Daud bari abu Qalaabah)
12. Berlaku adil dalam memberi perhatian,wasyiat,biaya dan cinta kasih kepada mereka
(H.R Muslim dari Anas bin Malik.

Anda mungkin juga menyukai