Sop Raa
Sop Raa
Pengertian Operan shift jaga dan operan pasien di ruangan adalah suatu kegiatan serah
terima tanggung jawab pelayanan keperawatan dari petugas jaga
sebelumnya.
Tujuan 1. Meningkatkan rasa tanggung jawab petugas dalam pelayanan
keperawatan.
2. Mengoptimalkan tugas observasi perawat
3. Meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi kepada customer
oriented.
Kebijakan
Prosedur 1. Shift pelayanan dibagi 3 shift dalam 24 jam, antara lain : Pagi 07.00 s/d
14.00 WIB, Sore 14.00 s/d 21.00 WIB, dan Malam 21.00 s/d 07.00.
2. Waktu operan jaga ditentukan sebagai berikut :
Operan jaga pagi ke jaga sore : pukul 14.00 WIB
Operan jaga sore ke jaga malam : pukul 21.00 WIB
Operan jaga malam ke jaga pagi : pukul 07.00 WIB
3. 15 menit sebelum waktu operan petugas (katim dalam anggota tim jaga)
harus sudah mendokumentasikan secara lengkap hal-hal yang harus di
operkan.
4. Komponen-komponen yang harus dioperkan antara lain:
a. Kondisi pasien terakhir.
b. Balance cairan.
c. Sarana/instrument pelayanan keperawatan.
d. Obat-obatan
e. Hal-hal yang dianggap perlu.
5. Operan kondisi pasien didokumentasikan secara catatan perkembangan
pasien dengan menggunakan metode SOAP (Subyektif, Obyektif,
Analisa, Perencanaan) :
Data subyektif dan obyektif : harus didokumentasikan data yang
terakhir.
Analisa : didokumentasikan masalah keperawatan secara singkat
dan jelas mengcu kepada diagnose keperawatan terakhir yang telah
dirumuskan.
Perencanaan : didokumentasikan secara tindakan/rencana perawatan
pasien selanjutnya secara singkat dan jelas, sedangkan rinciannya
ditulis di buku bantuan operan.
Catatan perkembangan (SOAP) didokumentasikan dalam kolom
evaluasi RM.15 dilengkapi paraf dan nama jelas.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan.
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MENERIMA PASIEN BARU
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Pengertian Menerima pasien yang baru masuk ke Rumah Sakit untuk dirawat sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Tujuan Pasien segera mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhannya.
Persiapan 1. Tempat tidur dalam keadaan siap pakai.
2. Meja pasien.
3. Kursi.
4. Berkas catatan medic pasien dan alat-alat tulis.
5. Peralatan untuk pemeriksaan fisik yang terdiri dari :
a. Thermometer.
b. Tensi meter
c. Timbangan berat badan
d. Pispot dan urinal
e. Meteran
Prosedur 1. Menerima pasien dan keluarga dengan ramah dan penuh perhatian.
2. Bila pasien dapat berdiri mengukur tinggi dan berat badannya.
3. Selanjutnya dilakukan :
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan imun pasien, pengukuran
suhu, denyut nadi, pernafasan, tekanan darah, dll.
Unit Terkait Seluruh Ruang Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Pengertian Menyiapkan tempat tidur yang lengkap dengan segala keperluannya untuk
pasien.
Tujuan Dapat digunakan sewaktu-waktu
B. Pelaksanaan :
1. Memanggil nama pasien dengan jelas.
2. Menyampaikan/menyebutkan informasi yang ingin disampaikan.
3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
4. Menyampaikan informasi secara tepat, lengkap, dan tepat
5. Mengobservasi respon pasien.
C. Hasil :
Adanya catatan komunikasi secara lisan.
B. Pelaksanaan :
1. Menuliskan informasi secara jelas, lengkap dan tepat waktu.
2. Tulisan jelas dan mudah dibaca.
3. Mempergunakan bahan yang mudah dimengerti.
4. Mengobservasi respon pasien/keluarga/pengunjung.
C. Hasil :
Adanya catatan informasi tertulis.
Pengertian Memberikan informasi kepada setiap pasien baru yang diawat di suatu
ruangan.
Tujuan 1. Pasien dan keluarga memahami tentang peaturan rumah sakit
2. Pasien dan keluarga memahami tentang semua fasilitas yang tersedia
dan cara menggunakannya.
Prosedur 1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri kepada pasien baru dan
keluarga.
2. Mengantar pasien ke ruangan.
3. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai tata
tertib/peraturan rumah sakit, jam berkunjung dan jam pemeriksaan
dokter.
4. Memberikan penjelasan kepadapasien dan keluarga mengenai fasilitas
yang tersedia dan cra mengguanakannya, misalnya TV,kulkas, telepon,
AC, kamar mandi/klosed.
5. Setiap selesai melaksanakan orientasi, harus dicatat pada check list dan
di tanda tanagani oleh pasien dan perawat.
Pengertian Membersihkan tangan dengan sabun yang bersih dengan air mengalir atau
disiram.
Pengertian Pemakaian sarung tangan dengan cara yang benar dengan teknik steril
Pengertian Mengukur tinggi badan dengan menggunakan alat pengukur tinggi badan
Kebijakan Dilakukan :
1. Pada setiap pasien baru
2. Pada ibu hamil, bayi, dan anak
3. Pasien tertentu bila di perlukan
Kebijakan Dilakukan :
1. Pada setiap pasien baru.
2. Pada setiap pasien diabetes mellitus, penyakit jantung, nefritis, pasien
oedem secara rutin.
3. Ibu hamil, bayi, dan anak.
4. Pasien tertentu bila diperlukan.
B. Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan.
2. Pasien diberitahu supaya tas, sepatu/sandal dilepas serta pakaian
yang seringan mungkin.
3. Bila pasien dapat berjalan, disuruh naik sendir diatas timbangan.
4. Bacalah angka pada petunjuk jarum yang tepat, hasilnya dicatat.
Kebijakan Dilakukan :
1. Pada setiap pasien baru.
2. Pada pasien rawat inap.
3. Sewaktu-waktu.
Kebijakan Dilakukan :
1. Pada setiap pasien baru.
2. Pada setiap pasien dengan kalainan paru-paru/trauma paru
3. Pada setiap post narkose umum.
4. Sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
B. Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan.
2. Bersama waktu mengukur suhu dan setelah menghitung denyut nadi
tanpa diketahui pasien.
3. Cara menghitungnya selama 1 menit
4. Cuci tangan
5. Hasilnya dicatat dalam buku khusus.
Pengertian Meraba dan menghitung denyut nadi pada bagian-bagian tubuh tertentu.
Kebijakan Dilakukan :
1. Pada semua pasien baru.
2. Pada setiap pasien rawat inap.
3. Sewaktu-waktu bila keadaan pasien memerlukan.
B. Pelaksanaan :
Perawat cuci tangan
Pasien diberitahukan supaya tenang dan rileks, boleh sambil duduk
atau berbaring.
Waktu menghitung denyut nadi bersamaan dengan pengukuran
suhu.
Pada waktu menghitung denyut nadi pasien harus benar-benar
istirahat, boleh tiduran atau duduk.
Menghitung denyut nadi, jari telunjuk dan jari tengah diatas arteri.
Lamanya menghitung menit, hasilnya dikalikan 4 atau menit
hasilnya dikalikan 2.
Pada anak dihitung 1 menit.
Hasilnya dicatat pada buku catatan
Pindah ke pasien lain.
Kebijakan Dilakukan :
1. Pada setiap pasien baru.
2. Pada pasien yang sakit jantung/ginjal/hepar dan lain-lain.
3. Pada pasien gawat, hipertensi, dan penyakit berat lainnya.
B. Pelaksanaan:
Pengukuran dilakukan pada ketiak :
Perawat cuci tangan
Lengan baju dibuka atau digulung keatas
Membalut (manset) dari tensi meter dipasang pada lengan atas dengan
pipakaretnya berada disisi luar lengan, membalutnya jangan terlalu kuat
atau terlalu longgar.
Pompa dipasangkan
Denyut arteri brachialis diraba, lalu stetoskop ditekankan pada daerah
tersebut.
Sekrup bslon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka. Balon dipompa
sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas
naik.
Kemudian sekrup balon dibuka sehingga air raksa turun perlahan-lahan.
Sambil melihat turunnya air raksa, dengarkan denyutan pertama (systole)
dan denyutan terakhir (diastole).
Hasilnya dicatat pada buku catatan.
Pengertian Memasukkan cairan dalam jumlah tertentu melalui vena sesuai dengan
program pengobatan.
Tujuan 1. Mencukupi kebutuhan cairan kedalam tubuh pada penderita yang
mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
2. Untuk memasukkan obat dalam rangka pengobatan yang terus menerus.
3. Pasien yang malnutrisi.
Kebijakan 1. Suatu pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan indikasi.
2. Penggantian infuse set dilakukan maksimal 3x24 jam.
Prosedur A. Persiapan Alat :
1. Standar infuse
2. Cairan yang digunakan
3. Infuse set ( pada usia 29 hari-3 bulan digunakan infuse set pediatric, 3
bulan keatas digunakan infuse set makro)
4. Abocath ( abocath No. 22, 24, dan 26 pada pasien dengan vena kecil atau
dengan infuse penyulit )
5. Kapas
6. Alcohol
7. Kassa steril
8. Gunting perban
9. Fixasi
10. Spalek
11. Sarung tangan
12. Tourniquet
13. Pengalas
14. Bengkok.
B. Pelaksanaan :
1. Menyiapkan lingkungan
2. Menyiapkan pasien, diberitahu tujuan pemasangan infuse.
3. Meyiapkan area yang akandipasang infuse
4. Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan
5. Mengeluarkan udara dari selang infuse
6. Menentukan vena yang akan ditusuk
7. Memasang pengalas
8. Memasang tourniquet
9. Melakukan disenfeksi pada daerah yang akan ditusuk dengan diameter 5-
10 cm.
10. Menusukkan jarum/abocath pada vena yang telah ditentukan.
11. Mendisenfeksi lokasi tusukan.
12. Menutup bagian yang ditunjuk dengan kassa steril
13. Melakukan fiksasi
14. Memasang spalek untuk menahan infuse agar tidak lepas
15. Menghitung jumlah tetesan infuse sesuai dengan instruksi dokter
16. Observasi respon pasien
17. Pasien dirapikan
18. Alat-alat dibereskan
19. Cuci tangan
20. Melakukan pendokumentasian dengan mencatat : waktu pemassangan,
jenis cairan yang diberikan dan jumlah tetesan.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan.
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MENGHITUNG TETESAN INFUS
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
B. Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Menjelaskan tujuan menghitung tetesan infuse.
3. Mengatur dan melihat posisi jarum infuse, apakah tetesan infuse lancar.
4. Menghitung banyaknya/jumlah tetesan dalam 1 menit.
Sesuai dengan instruksi dokter dengan rumus :
Volume total infuse X tetesan
Total infuse dalam 1 menit
5. Atur tetesan infuse sesuai dengan jumlah tetesan/menit.
B. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Menentukan lokasi
3. Meletakkan perlak kecil dibawah tangan/lokasi yang akan ditusuk
4. Melakukan pembendungan
5. Mendisenfeksi lokasi yang akan dituuk dengan kapas alcohol.
6. Menusukkan jarum dengan sudut 5-30
7. Melakukan penghisapan darah sesuai dengan dengan jumlah yang
diperlukan.
8. Pembendung dilepas.
9. Mencabut jarum.
10. Menekan bekas fungsi dan memberikapas alcohol kemudian diplester.
11. Memasukkan darah ke dalam tabung darah.
12. Memberesakan peralatan dan mengembalikan pada tempatnya.
13. Mencuci tangan
14. Mencatat dalam buku pemeriksaan dan dalam tabung pemeriksaan yang
akan diminta.
Unit Terkait Rawat Inap, Rawat Jalan, dan Ruangan Tindakan
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MENYIAPKAN SUNTIKAN DARI FLAKON/FIAL
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Prosedur A. Pelakanaan :
1. Mencuci tangan
2. Buka tutup mantel
3. Disenfektan tutup mantel
4. Hisap udara kedalam spuit cairan yang akan dihisap
5. Tusukkan jarum tegak lurus ke tengak kare penutup ( spuit 3cc/5cc )
6. Suntikkan udara kedalam vial
7. Balikkan vial, semetara pegang spuit dan pluger
8. Isi obat ke dalam spuit
9. Tarik jarum dengan menarik barrel
10. Keluarkan udara dari dalam spuit
11. Tutup jarum.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MENYIAPKAN INJEKSI AMPUL
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Pengertian Memindahkan cairan obat dari ampul ke dalam spuit dan mengeluarkan
udara dari spuit.
Prosedur A. Pelakanaan :
1. Mencuci tangan
2. Ketok perlahan-lahan dengan ujung jari pada ujung ampul.
3. Letakkan kapas alcohol disekitar leher ampul.
4. Patahkan leher ampul.
5. Hisap obat dari ampul.
6. Tarik jarum dari ampul.
7. Keluarkan udara dari spuit.
8. Tutup jarum
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MEMBERIKAN SUNTIKAN INTRAVENA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Tujuan 1. Agar perawat dapat memberikan obat parenteral melalui vena sesuai
program dokter.
2. Agar pasien diberikan obat sesuai prinsip 6B.
Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan otot, dilakukan pada
otot pangkal lengan, otot paha bagian luar ( bagian atas dari spinailliaca
anterior superior atau s.i.a.s sampai cogsigeus )
Tujuan Memberikan obat melalui suntikan ke jaringan otot secara tepatdn benar
sesuai dengan program pengobatan tertentu (misalnya : tuberculin test)
Pengertian Memberikan minuman cair/obat kepada pasien dengan jumlah atau dosis
dan waktu yang telah ditetapkan serta berlangsung dalam waktu tertentu
sesuai dengan intruksi medis baik diminum langsung maupun
menggunakan saran seperti sendok.
Hasil 1. Pasien minum obat secara tepat waktu dan dosis yang benar.
2. Tidak terjadi komplin antar petugas dan petugas dengan keluarga
pasien.
3. Semua catatan asien terisi secara lengkap dan benar.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Rawat Inap, Rawat Jalan, IRD dan lain-lain.
JUDUL SOP
RSUD MENYIAPKAN DAN MEMBERIKAN KOMPRES
KABUPATEN BASAH
BELITUNG No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
B. Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan
2. Plester dan balutan dibuka.
3. Kain kassa yang kotor diangkat memakai pinset, memasukkan ke
dalam bengkok/kantong plastic.
4. Bersihkan daerah luka dengan kapas sublimate, lakukan ke satu
arah saja, lalu kapasnya dibuang. Lakukan sampai bersih.
5. Pinset yang kotor dimasukkan kedalam bengkok yang tersedia.
6. Dengan pinset steril, ambil kassa steril yang telah dibasahi dengan
cairan obat, kemudian diperas dengan 2 pinset, bentangkan dan
letakkan secukupnya diatas luka lalu ditutup dengan kassa steril
yang kering, kemudian dibalut/diplester.
7. Memberesakan alat
8. Mencuci tangan
9. Mendokumentasikan.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan
JUDUL SOP
RSUD MEMINDAHKAN PASIEN/MENGANGKAT DARI
KABUPATEN TEMPAT TIDUR KE KERETA DORONG.
BELITUNG No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Pengertian Memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan, dilakukan
dari tempat tidur ke kereta dorong (oleh 2 atau 3 orang perawat).
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan.
Prosedur A. Persiapan :
1. Kereta dorong yang sudah dialasi
2. Bantal
3. Memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
B. Pelaksanaan :
1. Menempatkan kereta dorong
2. Mendekatkan bagian kepala dorong kebagian kaki ke tempat tidur
(melintang).
3. Mengunci roda kereta dorong.
4. Menggeser pasien ke tepi.
5. Mengangkat pasien
6. Perawat I dibagian kepala, tangan kiri menyokong kepala dan
memegang pangkal kanan.
7. Tangan kanan melalui atas dada pasien, memegang tangan perawat
II di bawah punggung.
8. Perawat II dibagian tengah tangan kiri di bawah pinggang pasien,
berpegangan dengan tangan perawat I, tangan kanan dibawah
pangkal paha.
9. Perawat III di bagian kaki, tangan kiri menyokong paha bawah,
tangan kanan pada betis.
10. Kedua tangan pasien menyilang di atas dada.
11. Perawat I memberi aba-aba
12. Bersama-sama mengangkat pasien
13. Memberi posisi yang menyenangkan.
14. Perawat cuci tangan.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan
JUDUL SOP
RSUD MEMBANTU PASIEN YANG DAPAT PINDAH SENDIRI
KABUPATEN DARI TEMPAT TIDUR KE KERATA DORONG
BELITUNG No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Pengertian Membantu pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda tanpa mengangkat
pasien.
B. Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Mengunci roda tempat tidur, letakkan kereta dorong merapat pada
pinggir tempat tidur.
3. Mengunci roda kereta dorong.
4. Menganjurkan pasien bergeser ke kereta dorong.
5. Menyelimuti pasien dengan rapih.
6. Perawat mencuci tangan.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan
JUDUL SOP
RSUD MEMBANTU PASIEN PINDAH DARI TEMPAT TIDUR
KABUPATEN KE KURSI RODA DAN SEBALIKNYA
BELITUNG No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Pengertian Membantu pasien turun dari tempat tidur untuk duduk di atas kursi bagi
pasien yang tidak dapat berjalan sendiri, tetapi sudah boleh duduk.
Kebijakan Dilakukan pada pasien tidak bias berjalan tetapi boleh duduk.
Prosedur A. Persiapan :
1. Mencuci tangan
2. Memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
B. Pelaksanaan :
1. Meletakkan kursi roda sejajar dengan tempat tidur
2. Mengunci kursi roda dan membuka sandaran kaki.
3. Kedua kaki pasien digeser ke pinggir tempat tidur dan dibantu
untuk duduk dengan kaki terjuntai.
4. Perawat berdiri di depan pasien dengan kaki direntangkan.
5. Perawat meletakkan kedua tangan kursi roda, kemudian pasien
dibantu duduk di kursi roda.
6. Pasien dibantu untuk berdiri.
7. Menganjurkan pasien membelakangi kursi roda
8. Kedua tangan pasien memegang kedua tangan kursi roda.
9. Memasang kembali sandaran kaki dan meletakkan kaki pasien di
atas sandaran kaki.
10. Mencuci tangan.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan
JUDUL SOP
RSUD MENOLONG MEMBERIKAN MAKANAN/MINUMAN
KABUPATEN KEPADA PASIEN YANG TIDAK DAPAT
BELITUNG MAKAN/MINUM SENDIRI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Pengertian Menyajiakan makanan dan minuman kepada pasien sesuai dengan daftar
makanan/diet pasien.
Pengertian Memberikan minum berupa air putih, ASI atau PASI pada bayi
menggunakan sendok
Kebijakan Dilakukan pada pasien bayi yang belum bisa menetek pada ibunya
Prosedur A. Peralatan :
1. Susu
2. Gelas
3. Sendok
4. Gelas pengukur
5. Kain alas untuk tetesan susu
B. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Memakai masker jika perlu
3. Mengidentifikasi bayi yang akan diberi minum
4. Mengukur jumlah minum bayi sesuai dengan umur
5. Mengisi gelas minum bayi dengan susu
6. Mengetes panas susu (teteskan susu pada punggung tangan
perawat)
7. Memeriksa bayi apakah BAK/BAB
8. Mengangkat bayidari box
9. Meletakkan kain alas dibawah dagu
10. Memberikan minum pada bayidengan memperhatikan :
- Posisi bayi
- Jumlah susu dalam sendok
- Bayi tidak tersedak atau aspirasi
11. Membuat bayi bersendawa setelah selesai minum
12. Membaringkan bayi dalam box dengan posisi miring
13. Membereskan alat-alat
14. Mencuci tangan
15. Mencatat jumlah dan jenis susu yang diminum
Pengertian Memasang pipa melalui mulut atau hidung sampai kelambung pasien.
B. Pelaksanaan :
1. Sikap pasien sebaiknya semi fowler
2. Pasien yang gelisah/atau tidak tenang sebaiknya diikat tangan dan
kakainya
3. Serbet dipasang
4. Perawat membantu meminumkan
5. Pada pasien yang berbaring dibantu dengan menggunakan
sedotan/sendok
6. Mencuci tangan
7. Mencatat berapa banyak minuman yang dihabiskan
Pengertian Memberikan minum pada pasien yang tidak dapat minum, minum sendiri
atau harus minum banyak.
Tujuan 1. Menghilangkan rasa haus pasien
2. Memberikan cairan untuk memenuhi keseimbangan cairan dalam tubuh
3. Mengurangi gerakan pasien
Unit Terkait Semua Unit Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MENOLONG PASIEN BAB/BAK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Pengertian Memberikan pertolongan pada pasien yang hendak buang air besar/kecil,
karena pasien harus berbaring di tempat tidur dan tidak dapat melakukan
sendiri.
Tujuan 1. Untuk mengurangi pergerakan pasien
2. Untuk menolong pasien, yang dapat atau tidak boleh berjalan ke
WC/kakus
3. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan feces/urine secara
langsung.
Kebijakan 1. Pasien yang memerlukan, sedangkan dia harus istirahat mutlak di
tempat tidur
2. Bila keadaan membutuhkan,misalnya perlu dilihat/diperiksa secara
mikroskopis.
Prosedur A. Persiapan alat dan pasien :
1. Pasu najis/pot/steek pan bertutup dan urinal ( labu kemih )
2. Alas pot
3. Botol berisi air untuk cebok, kapas cebok dalam mangkok
4. Kertas kloset
5. Bengkok
6. Tabir/sampiran
7. Selimut/kain penutup
8. Bel kalau tersedia
B. Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan
2. Pasien diberi tahu
3. Pintu ditutup sampiran/gordenng dipasang
4. Pakaian ditanggalkan, selimut/kain penutup dipasang
5. Pasien dianjurkan membengkokkan lututnya dan mengangkat
bokong (kalau perlu dibantu perawat)
6. Alas bokong dipasang
7. Pasu najis disorongkan sampai letaknya tepat dibawah bokong, jika
pasien dapat melakukan sendiri,perawat membantu
membengkokkan lutut kemudian mengangkat pinggul pasien
dengan tangan kiri, tangan kanan menyorongkan pasu najis
sedemikian rupa supaya letak pot tepat.
8. Bel diletakkan dekat pasien jika tersedia
9. Bila sudah selesai kaki pasien diregangkan, selimut dibuka sedikit,
rectum, vulva dibuka dan dibersihkan. Bila pasien menginginkan
cebok/ basuh sendiri perawat membantu menyiramkan dan bila
telah selesai tangan pasien dicuci bersih.
10. Bila pasien buang air besar dan tidak dapat/tidak ingin cebok
sendiri, setelah disiram, pasu najis diangkat dan ditutup kemudian
diturunkan. Pasien dimiringkan, tangan kiri perawar membuka
bokong pasien, tangan kanan membersihkan anus dengan kapas
cebok/kertas kloset lalu dibuang ke bengkok, dilakukan beberapa
kali sampai bersih.
11. Bokong dikeringkan
12. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
13. Pintu dan gordeng/sampiran dibuka kembali.
14. Perawat cuci tangan.
Unit Terkait Semua Unit Pelayanan Rawat Inap
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MEMANDIKAN BAYI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Pengertian Membersihkan badan bayi dengan waslap yang dibasahi dengan air hangat.
Kebijakan Pelayanan yang dilakukan secara cepat dan tepat sehingga bayi merasa
nyaman dan kebersihan terjaga.
B. Pelaksanaan :
1. Menyiapkan alat yang dipelrukan untuk memandikan bayi
Bak mandi dan air hangat
Pakaian bayi lengkap (popok, bagu, gedong)
Handuk dan waslap
Minyak telon sabun dan talk
2. Setelah semua bayi dimandikan dikeringkan dengan handuk
3. Merawat tali pusat
4. Memeberi minyak telon pada perut dan punggung
5. Memberi talk pada daerah lipatan pada daerah tertekan
6. Memberikan pakaian bayi dan bayi dirapikan
7. Alat-alat dibereskan
B. Pelaksanaan :
1. Bila pasien dapat duduk dikerjakan sambil dudujk
2. Alas/handuk diletakkan di atas bahu/di bawha kepala sampai di
bawah belikat
3. Untuk rambut yang panjang dibagi dua, kemudian disirir sedikti
dari ujung kepangkal
4. Setelah lurus/licin, diikat/dijalin dengan erat dan rapi (pada rambut
panjang)
5. Untuk rambut yang pendek disisir dari pangkal keujung
6. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas,
kemudia dibuang
7. Sisir dan handuk dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya
masing-masing
C. Perhatian :
1. Pada rambut yang kusut terlebih dahulu diberi air atau minyak dan
diuraikan dengan tangan. Bila tidka bisa sama sekali dengan
persetujuan pasien rambut dipotong
2. Bila ada kutu, ketombe dan rambut yang sellau rontok harus segara
dilaporkan kepada kepala ruangan/dokter
3. Menyisir harus hati-hati supaya jangan menyakiti.melelahkan
pasien, dengan cara memegang rambut atas yang akan disisir
4. Sebaiknya setiap pasien mempunyai sisir sendiri
Pengertian Menolong memotong kuku pasien yang panjang karena tidak dapat
melakukan sendiri.
B. Pelaksanaan :
1. Memotong kuku pada jari-jari tangan :
- Tangan direndam didalam air hangat selama 1-2 menit untuk
melunakkan kuku
- Bila kuku sangat kotor disikat dengan sikat tangan dan sabun
lalu dibilas dengan air hangat, dikeirngkan dengan handuk
- Tangan ditaruh diatas bengkok supaya potongan kuku tidak
berserakan. Memotong kuku pada jari tangan sesuai dengan
lengkungan kuku
2. Memotong kuku pada jari-jari kaki :
- Kaki direndam dalam air hangat dalam waskom selama 2-3
menit (karena kuku kaki lebih keras)
- Kalu kotor dikerjakan lurus lalu dibersihkan dengan sikat
- Bereskan alat-alat
- Cuci tangan
C. Perhatian :
1. Memotong kuku jangan terlalu dalam, karena dapat menimbulkan
luka
2. Pada pasien yang dapat melakukan sendiri tetapi tidak smepurna
harus dibantu oleh perawat
3. Bila cata kuku dibersihkan dengan aceton
Pengertian Upaya agar tidak terjadi infeksi baik terhadap diri sendiri, orang lain dan
lingkungan akibat terpapar oleh darah dan cairan penderita.
Pengertian Mengganti alat tenun yang kotor dengan alat tenun yang bersih, yang
selama pelaksanaannya pasien tetap dalam keadaan berbaring diatas tempat
tidur.
Kebijakan Tempat tidur, diamna pasiennya harus istirahat secara mutlak (total
bedrest), pasien sakit keras atau pasien tidak sadar.
B. Pelaksanaan :
1. Memberitahu pasien
2. Mencuci tangan
3. Mengangkat selimut lalu dimasukkan kedalam kantong pakaian
kotor
4. Memiringkan pasien bila pasin tidak dapat miring sendiri, dibantu
oleh seorang perawat lagi yang memegang atau menahan bagian
bahu dan paha pasien dari sisi lain
5. Menempatkan bantail dibawah kepala pasien
6. Melepaskan alat-alat tenun dair bawah kasur dimana perawat berdiri
7. Menggulung seprei melintam sampai ke punggung pasien
8. Membersihkan perlak yang telah dicelupkan ke larutan lisol, lalu
dibersihkan dengan air bersih, kemudian dikeringkan dan ditutup
sampai ke punggung pasien (bila perlu perlak diganti)
9. Menggulung seprei sampai ke punggung pasien
10. Memberishkan kerangka tempat tidur sebeleh tempat perawat
berdiri
11. Membentangkan seprei bersih memanjang dengan lipatan tengahnya
tepat pada bagian tengah tempat tidur, menyisipkan seprei bagian
kepala dan kaki ke bawah kasur, kemudian membuat sudut dan
menyisipkan bagian sisi kebawha kasur
12. Membentangkan kembali perlak yang ditutupkan pada punggung
pasien
13. Memasang seprei melintang bersih dan bersama dengan perlak
disipkan kebawah kasur, cara membentangkannya sama dengan
memasang seprei
14. Menelentangkan pasien kemudian memiringkan kesisi lain
15. Perawat pindah ke sisi lain dengan membawa alat-alat pembersihan
16. Melepaskan alat tenun dari bawha kasur
17. Mengangkat seprei melintang yang kotor kemudian masukkan
ketempat pakaian kotor
18. Membersihkan perlak seperti cara tersebut diats, emudian
ditutupkan pada punggung pasien.
19. Mengangkat seprei kotor, kemudian dimasukkan ke dalam tempat
pakaian kotor
20. Memberishkan kerangka tempat tidur seperti yang dilakukan pada
sisi yang lain
21. Menarik seperei bersih pada punggung pasien, lalu dibentangkan
sampai rata
22. Meneletangkan pasien
23. Mengangkat bantal, diratakan kapuknya dan diganti sarungnya
dengan yang bersih, lalu diletakkan kembali dibawah kepala pasien
24. Menarik perlak
25. Menarik seprei atas yang kotor dengan yang bersih, caranya seperti
memasang selimut mandi
26. Menyisipkan seprei, perlak dan seprei melintang bagian sisi serta
bagian kepala ke bawah kasur
27. Memasang sleimut menyisipkan seprei dan selimut bagian kaki ke
bawah kasur
28. Merapikan pasien
29. Membereskan lata-lata dan dikembalikan ketempat masing-masing
C. Perhatian :
1. Perhatikan keadaan pasien selama bekerja
2. Bekerja dengan rapi, cepat dan tepat agar tidak melelahkan pasien
3. Semua alat tenun harus terbentang tegang dan rata, jangan sampai
terdapat lipatan
4. Cara tersebut diatas tidak boleh dikerjakan pada pasien yang tidak
boleh miring
Pengertian Melatih pasien untuk batuk efektif dengan mengajarkan dan melaksanakan
sendiri
Tujuan Melatih pasien untuk batuk efektif dengan mengajarkan dan melaksanakan
sendiri agar lendir/sputum bisa keluar.
B. Pelaksanaan :
Mencuci tangan
Menjelaskan tujuan batuk
Mengatur posisi pasien
Membantu mengurangi rasa sakit
Menganjurkan pasien bernafas dalam (3 kali)
Menganjurkan pasien untuk batuk sekuat tenaga
Mengulangi sampai 3 kali
Mengontrol paru-paru dengan auskultasi
Membersihkan mulut dengan kertas tissue, kemudian dibuang ke
bengkok
Bila pasien bisa mengeluarkan dahaknya dibuang ke dalam sputum
pot yang telah diberi disinfektan
Observasi respon pasien
Membereskan peralatan dan kembalikan ke tempatnya
Mencuci tangan
Mencatat tindakan yang telah dilakukan
Pengertian Mengajari dan memberikan contoh kepada pasien untuk menghirup dan
mengeluarkan napas secara dalam (maksimal) dan pelan-pelan.
Prosedur Pelaksanaan :
1. Memberi penjelasan tentang tujuan dan alasan tindakan yang
dilakukan
2. Memberi instruksi kepada pasien kalau perlu memberikan contoh
3. Mengatur posisi pasien
4. Membantu mengurangi rasa sakit
5. Menganjurkan pasien menghirup napas pelan-pelan perawat
menghitung 1 2
6. Menganjurkan pasien untuk mengeluarkan napas pelan-pelan
7. Perawat menghitung 1 2
8. Mengamati perkembangan dada dan perut
9. Memperbaiki tehnis bernapas sampai 10 kali
10. Observasi respon pasien
11. Melakukan pencatatan tentang jam pelaksanaan, kemampuan pasien
dan reaksi pasien
B. Pelaksanaan :
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
Pemberian masker oksigen pada bati, matanya ditutup dengan kassa
lembab
Mencuci tangan
Mengontrol flow meter dan humidifier
Pemberian oksigen (O2) yang sederhana dengan menggunakan
kedok zat asam/kanula hidung ganda, alat didekatkan dan pasien
disipakan dalam sikap semi fowler
Isi tabung diperiksa dan dicoba
Slang oksigen dihubungkanh dengan kedok zat asam atau kanula
hidung ganda
- Bila mempergunakan kanula zat asam kedok dipasang/ditutup
pada mulut dan hidung, tali kedok diikatkan dibelakang kepala
- Bila mempergunakan kanula hidung ganda, ujung kanula
dimasukkan kedalam kedua lobang hidung, tali diikatkan
dibelakang kepala
Flow meter dibuka dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan
(biasanya 2 3 liter/menit)
Pasien ditanyakan apakah sesaknya berkurang
Melakukan pencatatan
- Jumlah liter oksigen yang digunakan
- Reaksi pasien
- Mengevaluasi toleransi pasien terhadap prosedur
B. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Melindungi dengan spatel yang dibalut kasa atau guidel/mayo tube
3. Mengatur posisi tidur pasien
4. Memperhatikan kebersihan jalan nafas
5. Mengkaji keadaan pernafasan pasien (memasang O2 jika
diperlukan)
6. Melonggarkan pakaian pasien
7. Kalau perlu memberikan kompres es atau air biasa untuk pasien
dengan panas tinggi
8. Memberikan obaty-obat anti kejang sesuai dengan instruksi
9. Bersikap peka terhadap kebutuhan pasien
Unit Terkait Seluruh unit pelayanan rawat inap dan rawat jalan
JUDUL SOP
RSUD MEMBERIKAN PERTOLONGAN PADA PASIEN
KABUPATEN MUNTAH
BELITUNG No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
B. Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Meletakkan piala ginjal dibawah dagu
3. Rambut pasien disingkap ke belakang
4. Membabntu pasien pada waktu muntah
5. Pada pasien yang dapat duduk, perawat menolong dengan
menyokong dahi dan untuk pasien istirahat baring, perawat
menganjurkan/memabntu pasien memiringkan kepala dan untuk
memberikan rasa nyaman, punggung dan tengkuk dipijat
6. Memabntu pasien bekrumur dengan air bersih
7. Membersihkan bibir dengan kertas tissue
8. Memberikan posisi yang menyenangkan
9. Membuang muntahan
10. Memberikan peralatan dan kembalikan pada tempatnya
11. Mencuci tangan
12. Mencatat volume dan isi warna dari muntahan dan catat dalam
catatan perawat
B. Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Menyiapkan lingkungan
3. Menyiapkan pasien, pasien diberi penjelasan
4. Menyiapkan area yang akan ditusuk
5. Meneliti keamanan darah dan suhunya sesuai dengan suhu tubuh
normal
6. Cek sialng kembali label darah dengan formulir permintaan, nama
pasien dan golongan darah
7. Memasang infus dengan cairan NaCI 0,9% sesuai dengan prosedur
pemasangan infus
8. Cek silang dengan teman sejawat sebelum darah dipasang
9. Memindahkan slang infus pada kantong darah
10. Menghitung jumlah tetesan sesuai dengan advis dokter
11. Observasi respon pasien
12. Pasien dirapikan
13. Alat-alat dibersihkan
14. Cuci tangan
15. Melakukan pendokumentasian dengan : mencatat waktu
pemasangan golongan darah dan jumlah tetesan
Pengertian Memasukkan selang kateter steril melalui uretra kedalam vasica urinaria
secara tetap.
Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan eliminasi pada pasien yang tidak dapat kencing
secara spontan
2. Memerlukan pengukuran cairan secara ketet
B. Pelaksanaan :
1. Tutup tirai dan pintu kamar pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Bersihkan daerah perineum dengan sabun dan keringkan
4. Atur posisi untuk pemasangan kateter
5. Wanita : dorsal recumbent Pria : supine
6. Letakkan set kateter diantara kedua tungkai bawah pasein dengan
jarak min 45 cm dari perineum pasien
7. Buka set kateter
8. Gunakan sarung tangan
9. Pasang duk berlobang di daerah genetalia pasien
10. Tes balon kateter
11. Membuka daerah metaus
12. Wanita: buka labia dengan emnggunakan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri lalu sedikit ditarik sedikit ke atas
13. Pria: pegang daerah di bawah glands dengan ibu jari dan telunjuk,
preputium ditarik ke bawah
14. Membersihkan meatus dengan kapas dan pinset
15. Wanita: bersihkan daerah labia luar terakhir bagian meatus, kapas
hanya sekali pakai
16. Pria: bersihkan dengan arah melingkar dari meatus jke luar,
minimum 3 kali
17. Lumasi ujung kateter dengan xylocain jelly
18. Wanita: 4 5 cm
19. Pria: 15 18 cm
20. Masukkan kateter berlahan-lahan
21. Wanita: sepanjang 5 7 cm samapi urine keluar
22. Pria: sepanjang 18-20 cm sampai urine keluar, tegakkan penis
dengsn sudut 90o
23. Jika waktu memasukkan kateter terasa ada tekanan, jangan
dilanjutkan
24. Selama pemasangan kateter anjurkan pasien untuk napas dalam
25. Isi balon kateter dengan NaCI sebanyak yang diperlukan
26. Tarik kateter perlahan-lahan sampai ada tahanan balon
27. Fiksasi kateter menggunakan plester
28. Gantung urine bag dengan posisi rendah dari cesica urinaria
29. Beri posisi yang nyaman pada pasien
30. Rapikan alat-alat pada tempatnya
31. Perawat cuci tangan
B. Pelaksanaan :
1. Perhatikan penerangan ruangan dan tutup jendela serta pintu kamar
pasien
2. Perawat cuci tangan
3. Beri posisi sama dengan pemasangan kateter
4. Letakkan perlak di bawah bokong pasien
5. Gunakan sarung tangan steril
6. Buka daerah meatus sama seperti pemasangan kateter
7. Kaji keadaan meatus dan jaringan sekitarnya: perih, radang,
pembengkakan, adanya cairan/kotoran
8. Bersihkan daerah meatus dengan cairan antiseptic sama dengan
pemasangan kateter
9. Bersihkan ujung kateter dekat meatus sepanjang 10 cm dengan
cairan antiseptic, dengan arah melingkar keluar
10. Beri bethadine pada daerah meatus dan ujung kateter sepanjang 2,5
cm
11. Beri posisi yang nyaman bagi pasien
12. Membereskan peralatan dan mengembalikan pada tempatnya
13. Perawat cuci tangan
14. Catat pada catatan perawat: kondisi meatus dan jaringan sekitarnya
dan keluhan-keluhan pasien
B. Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan
2. Menutup aliran kateter
3. Mencatat kateter
4. Melatakkan piala ginjal dibawha kateter
5. Menghissp cairan dari balon
6. Menjepit kateter dan menarik keluar
7. Mengelap ujung kateter dengan kertas closet
8. Mengalirkan urine sisa ke kantong
9. Menggulung kateter dan memasukkan ke piala ginjal
10. Memberi rasa nyaman pasien
11. Memperbaiki posisi
12. Menjawab pertanyaan pasien
13. Menganjurkan banyak minum
14. Mengukur urine dari kantong
15. Membereskan alat-alat dan mengembalikan pada tempatnya
16. Perawat cuci tangan
17. Mencatat:
- Waktu pelaksanaan
- Prosedur yang dilakukan
- Jumlah out put
- Respon pasien
Pengertian Mengeluarkan feces dari anus dengan menggunakan jari telunjuk perawat.
B. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Melepaskan pakaian bawah
3. Tutup bagian bawah dengan handuk
4. Membantu pasien dalam posisi tidur miring kiri membelakangi
perawat, dengan posisi lutut kanan ditekuk atau sikap sim
5. Dekatkan pasu serungan kedekat panggul pasien
6. Memakai sarung tangan
7. Membasahi sarung tangan bagian telunjuk dengan minyak pelumas
atas piala ginjal
8. Pasien disuruh bernapas dalam
9. Memasukkan jari telunjuk berlahan-lahan kedalam anus dengan
arah menuju umbilicius sampai terasa adanya sumbatan feces
10. Membuat gerakan melingkar atau sirkuler dengan jari telunjuk 2 5
kali untuk merangsang spinter anus, kemudian jari telunjuk
dikeluarkan dari anus
11. Mengeluarkan semua feces denagn jari telunjuk dan ditamoung
dalam pasu surungan
12. Observasi respon pasien
13. Membersihkan dan merapikan pasien dan lingkungannya, anus dan
sekitarnya dibersihkan dengan kertas closet, kemudian dibersihkan
dengan waslap basah samapi bersih, kemudian dikeringkan dengan
handuk sampai kering
14. Feces dibuang
15. Sarung tangan dilepas dan diletakkan pada bengkok. Alat-alat
dibersihkan
16. Mencuci tangan dan mencatat tindakan yang dilakukan
B. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Perlak dipasang di bawah bokong penderita
3. Ujung canule diolesi vaselin
4. Ajarkan tehnik relaksasi sebelum memasang kanule
5. Beri posisi miring kiri/kanan
6. Memasang kanule sesuai panjangnya rectum :
- Bayi : 2,5 3,8 cm
- Toddler dan preschool : 5 7,5 cm
- Usia sekolah : 10 cm
- Dewasa : 10 20 cm
7. Perhatikan hemoroidnya
8. Piala ginjal/labu kemih yang telah diisi air diletakkan dibawah
canule lamanya menutu kebutuhan yang dipelrukan, perhatikan
udara yang keluar
9. Observasi respon pasien
10. Membereskan peralatan dan kembalikan pada tempatnya
11. Mencuci tangan
12. Mencatat tindakan yang telah dikerjakan
B. Pelaksanaan :
1. Dipasang sampiran, pintu ditutup bila perlu
2. Alas bokong dan perlak dipasang
3. Pasang selimut mandi lalu pakaian bawah dikeataskan atau dibuka
4. Irigator diisi dengan cairan hangat sesuai dengan suhu badan
5. Rectum kanule dipasang pada ujung selang dan dioles pelumas,
udara dikeluarkan slang dijepit/diklem
6. Tangan kiri memegang irrigator setinggi 50 cm dari kasur, tangan
kanan memasukkan kanula lebih kurang 15 cm kedalam rectum
sambil pasien disuruh tarik nafas panjang
7. Jepitan dibuka, cairan dimasukkan perlahan-lahan
8. Bila cairan sudah habis, saluran karet dijepit, kanula dicabut
9. Kanula dilepas dan dimasukkan dalam bengkok yang berisi
desinfektan
10. Pasien tetap miring dan diberitahukan untuk menahan sebentar
kemudian pasu najis pasang
11. Setelah selesai pasien dirapikan dan alat-alat dibersihkan
12. Cuci tangan
C. Perhatikan :
1. Prinsip bekerja, mencegah timbul rasa malu dan sakit
2. Prosedur ini dialkukan di tempat tidur pasien
3. Pada waktu memasukkan kanule, bila ada hambatan jangan
dipaksakan dan dilaporkan kepada penanggung jawab
ruangan/dokter
4. Pada usia lanjut kadang-kadang huknah tersebut tidak berhasil
karena kelamahan otot dubur. Pakailah nelatun kanule dan
masukkan lebih dalam
5. Pada pasien yang dapat berjalan sendiri sebelumnya diusahakan WC
kosong (dalam keadaan bersih)
Tujuan 1. Pemisahan sampah pelru dilakukan agar tidak tercampur antara sampah
medis dan sampah non medis
2. Pemisahan sampah pelru dilaksanakan sehingga memudahkan dalam
pengelolaannya
Kebijakan Agar sampah yang ada di rumah sakit tidak tercampur antara sampah medis
dan sampah non medis maka pelru diadakan pemisahan sampah sesuai
dengan karakteristik sampah.
B. Pelaksanaan :
1. Perawatan mencuci tangan
2. Perlak dan alasanya dipasang sampai bahu
3. Sikap posisi duduk/tidur terlentang dengan kepala dimiringkan
keraah mata yang akan dicuci
4. Pasien dianjurkan untuk memegang bengkok
5. Mata yang akan dicici dilap dengan kapsas basah dari arah luar
kedalam
6. Semprit/semprot mata khusus diisi cairan
7. Kelopak mata dibuka dengan menggunakan kapas basah
8. Cairan disemprotkan perlahan-lahan dari arah dalam keluar
9. Setelah bersih kelopak mata dikeringkan dengan kapas lembab,
muka dikeringkan dengan handuk
10. Membersihkan air mata yang keluar dengan menggunakan kapas
11. Observasi respon pasien
12. Merapikan pasien dan lingkungannya
13. Mengembalikan peralatan ketempatnya
14. Mencuci tangan
15. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
Unit Terkait Seluruh unit pelayanan rawat inap, rawat jalan dan instalasi farmasi
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MEMBERIKAN OBAT TETES/SALEP MATA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
B. Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Memberi penjelasan kepada pasien maksud dilakuakn tindakan
3. Sikap pasien duduk/tidur terlantang dengan kepala ditengadahkan
4. Membuka kelopak mata pada permukaan konjungtiva kelopak mata
bawah
5. Membersihkan air mata yang keluar dengan menggunakan kapas
6. Observasi respon pasien
7. Merapikan pasien dan lingkungannya
8. Mengembalikan peralatan pada tempatnya
9. Cuci tangan
10. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
Unit Terkait Seluruh unit pelayanan rawat inao, rawat jalan dan instalasi farmasi
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MEMBERIKAN OBAT EMLALAUI RECTUM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Tujuan Memberikan obat kepada pasiensecara tepat dan benar sesuai program
pengobatan.
B. Pelaksanaan :
Pengukuran suhu badan pada ketiak :
1. Perawat mencuci tangan
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur
yang akan dilakukan
3. Menawarkan pasien untuk buang air kecil atau buang air besar
4. Meletakkan bengkok dibawah anus
5. Perawat memakai sarung tangan
6. Memasukkan obat kedalam rectum sambil emnyuruh pasien
menarik nafas panjang selama 20 menit, pasien istirahat berbaring
7. Melepas sarung tangan dan melatkkan pada bengkok
8. Observasi respon pasien
9. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya
10. Memberishkan alat dan mengembalikan ketempatnya
11. Mencuci tangan
12. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
Unit Terkait Seluruh unti pelayanan rawat inap dan rawat jalan
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUBLINGUAL
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Pengertian Memberikan obat untuk pasien melalui mulut dengan cara melatkkan obat
dibawah lidah sampai larut seluruhnya.
Tujuan Memberikan obat kepada pasien secar tepat dan benar sesuai program
pengobatan.
B. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Memberikan obat kepada pasien sesuia 6 B
3. Memberitahukan kepada pasien agar supaya meletakkan obatnya
pada bagian bawah lidah hingga larut seluruhnya
4. Observasi respon pasien
5. Mengembalikan alat-alat ketempatnya
6. Mencuci tangan
7. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
Unit Terkait Seluruh unit pelayanan rawat inap dan rawat jalan
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN MERAWAT LUKA DENGAN MENGGUNAKAN DRAIN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Pengertian Membersihkan luka, mengobati luka dan membersihkan drain dari pada
luka dengan memperhatikan tehnik steril.
B. Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Melepaskan pembalut kotor pakai pinset dan balutan dimasukan
dalam kantung balutan kotor, bekas-bekas plester dibersihkan
dengan iod bensin
3. Sekitar luka dibersihkan dengan alcohol, luka dibersihkan dengan
kasa steril
4. Drain bagain luar dibersihkan dengan alcohol 70 %
5. Darin ditutup dengan yang sudah digunting tengahnya
6. Luka diberi obat sesuai terapi medik dan ditutup dengan kas asteril
lalau diplester
7. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya
8. Merapikan alat dan emngembalikan alat pada tempatnya
9. Perawat mencuci tangan
10. Mencatat prosedur yang telahd ilakukan di catatan perawat
Unit Terkait Seluruh unit pelayanan rawat inap, rawat jalan dan instalasi farmasi
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN PERAWATAN LUKA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
B. Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangand an berkomunikasi dengan pasien
2. Membuka balutan dengan kapas yang diberi bensin
3. Memasukkan balutan kotor kedalam bengkok/kantung plastic
4. Mendekatkan bengkok ketubuh pasien
5. Membersihakn daerah sekitar luka dengan alcohol 70 %
6. Memberi obat pad aluka
7. Menutup luka dengan rapat
8. Merapikan pasien
9. Membersihkan alat-alat dan membuang kotoran
10. Mencuci tangan
11. Mendokumentasikan
Unit Terkait Seluruh unit pelayanan rawat inap, rawat jalan dan instalasi farmasi
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN PELAKSANAAN PENGGUNAKAN BAHASA ISYARAT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
B. Pelaksanan :
1. Memberikan informasi dengan isyarat yang difahami pasien
2. Informasi diberikan secara lengkap
3. Memahami isyarat yang diberikan pasien
4. Mengobservasi respon pasien
Prosedur A. Pelaksanaan :
1. Menemui pasien dan ciptakan hubungan antar pribadi
2. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
3. Ciptakan keseimbangan antara waktu istirahat, tidur, aktifitas dan
pengobatan
4. Tingkatkan pemahaman tentang stress yang timbul dan cara
menghadapinya
5. Observasi prilaku pasien/keluarga sehubungan dengan sakit dan
dirawat
6. Bantu pasien menggunakan cara pemecahan masalah yang
kosntruktif
7. Tingkatkan pasien dalam pemahaman harga diri
8. Adanya catatatan pendampingan pasien yang mengalami
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang menderita penyakti akut, kronik, dan terminal
Prosedur A. Pelaksanaan :
1. Menemui pasien dan keluarga
2. Ciptakan lingkungan yang aman
3. Hindari pasien dari prilaku menarik diri
4. Observasi pasien/keluarga tentang reaksi psikologik
5. Bantu pasien/keluarga untuk mengekspresikan perasaan terhadap
penyakit dan dirawat
6. Tingkatkan harga diri pasien
7. Bantu pasien untuk menggunakan waktu rekreasi dan sosialisasi
sesusai dengan kemampuannya
B. Hasil :
Adanya catatan melakukan pendekatan pada pasien yang menderita
penyakit akut, kronik, dan terminal
Pengertian Memberi perawatan khusus kepada pasien dalam keadaan terminal (dalam
keadaan sakaratul maut)
Kebijakan Memberikan pelayanan pengembalian rujukan yang cepat, tepat dan akurat
B. Pelaksanaan :
Klien yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang dilakukan persiapan
sebagai berikut :
1. Outlet dari dokter yang merawat dengan mengisi surat jawaban dan
titipkan pada klien untuk disampaikan pada institusi/petugas
kesehatan yang merujuk
2. Melakukan pengkajian ulang
3. Melakukan perincian obat untuk dibawa pulang
4. Melakukan perincian biaya perawatan/administrasi
5. Memberikan surat untuk control kembali ke RSMM atau tempat
pelayanan kesehatan terdekat
6. Melakukan dokumentasi pada status dan buku laporan. Melakukan
kelengkapan status klien untuk dimasukkan ke Medical Record.
Unit Terkait RS, Puskesmas, Dokter praktek swasta, Bidan praktek swasta
RSUD JUDUL SOP
KABUPATEN CARA MENYUSUI BAYI YANG BENAR DAN BAIK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BELITUNG
Prosedur Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur,
Pengertian Ibu bayi meneteki bayi dengan tehnik dan posisi yang sedemikian rupa
sehingga bayi bisa diteteki dengan baik dan benar.
Tujuan Memberikan kenyaman pada ibu yang meneteki bayinya serta bayi bisa
menetek dengan baik dan benar
Kebijakan Ibu bisa memberikan ASInya dengan benar sehingga bayi terpenuhi
kebutuhan minum dan nutrisnya
B. Pelaksanaan :
1. Bersihkan putting susu sampai ke areola dengan kapas air hangat
2. Usahakan posisi ibu waktu menyusui cukup enak
3. Usahakan isapan bayi sampai keareola payudara
4. Pada waktu menyusui tekan payudara bagian atas dengan jari agar
payudara tidak menutupi hidung sehingga bayi dapat bernafas
dengan baik
5. Jika menyusui harus duduk dan kaki ibu tidak menggantung/kaki
ibu ditaruh diatas dingklik
6. Susukan bayi pada kedua payudara secara bergantian
7. Setiap habis menyusui usahakan payudara bisa kosong
8. Pandang bayi dengan kasih sayang
9. Sesudah menyusui bersihkan mulut bayi dengan kapas air masak
10. Bayi disendawakan agar tidak muntah
Unit Terkait Ruang bersalin, ruang perinatologi, ruang maternitas dan poli kebidanan
JUDUL SOP
RSUD MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (KARDIO
KABUPATEN PULMONAL)
BELITUNG No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Tujuan Agar pasien dapat kembali bernafas dan jantungnya kembali secaar spontan
B. Pelaksanaan :
Telentangkan pasien
Hiperektensikan kepala penderita
Bila penderita tak bernapas bersihkan rongga mulut dan laring
dengan jari dan kemudian bersihkan dengan penghisap, kepala
dimiringkan
Jaga agara mulut tetap terbuka
Bila pasien tetap tidak bernapas
- Tiupkan udara langsung dari mulut dengan menutup hidung atau
melalui hidung dengan menutup mulut 5 kali dengan cepat
- Perhatikan gerakan dada
- Bila dada tidak mengembang pasnag pipa stopbaring (bentuk S)
C. Hasil :
Pasien dapat bernapas secara spontan
Adanya catatan melakukan tindakan resusitas jantung pulino