Anda di halaman 1dari 8

Gambaran Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Kesehatan

Rimawati, Wahyu Kharisma Putra

GAMBARAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN


KESEHATAN

PATIENT SATISFACTION BPJS OVERVIEW OF HEALTH SERVICES

Rimawati, Wahyu Kharisma Putra


STIKES RS. Baptis Kediri
Jl. Mayjend. Panjaitan No. 3B Kediri Telp. (0354) 683470
Email stikesbaptisjurnal@ymail.com

ABSTRAK

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang


dirasakan atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapan. Tidak semua bisa
merasakan yang diberikan meskipun sudah diberikan pelayanan kesehatan. Tujuannya
penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan
kesehatan di Puskesmas Pesantren II Kota Kediri. Desain penelitian adalah Deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini semua pasien BPJS yang datang untuk kontrol. Subyek 42
responden dengan menggunakan purposive sampling. Variabel kepuasan pasien BPJS
terhadap pelayanan kesehatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dan
kemudian dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil didapatkan
kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi adalah 36
responden (85,7%). Kesimpulannya, semua pasien BPJS di Puskesmas Pesantren II Kota
Kediri merasakan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan.

Kata Kunci: Kepuasan, pasien BPJS, perawatan kesehatan.

ABSTRACT

Satisfaction is the level of one's feelings after comparing the performance felt or
perceived results as compared to expectations. Not all can feel that given despite being
given medical care. The goal of research is to reveal the BPJS patient satisfaction for
health services at the health center II Pesantren Kediri. The study design was descriptive.
Population in this study all patients who come to control BPJS. Subject 42 respondents
using purposive sampling. Variable of patient satisfaction BPJS to health care. Data
were collected using a questionnaire, and then analyzed using frequency distribution.
Results obtained BPJS patient satisfaction for health services with high category is 36
respondents (85.7%). In conclusion, all patients at the health center BPJS Pesantren II of
Kediri feel satisfaction with health services.

Keywords: satisfaction, BPJS patient, health care.

26
Jurnal STIKES
Vol. 9, No.1, Juli 2016

Pendahuluan program jaminan sosial di Indonesia


menurut Undang-undang Nomor 40
Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor
Pelayanan kesehatan merupakan 24 Tahun 2011 (Kemenkes RI, 2013).
usaha yang dilaksanakan mandiri atau Pemerintah melaksanakan berbagai
bersama-sama pada sebuah organisasi upaya pemeliharaan kesehatan penduduk
guna meningkatkan kesehatan, mencegah miskin dalam pelayanan kesehatan
dan mengobati penyakit individu, seperti yang diamanatkan pada Undang-
keluarga, kelompok, dan masyarakat Undang Dasar 1945. Pemerintah telah
(Mubarak & Chayatin, 2009). Puskesmas mengupayakan untuk mengatasi kendala
adalah fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat miskin dalam mendapatkan
diharapkan dapat memberikan pelayanan akses pelayanan kesehatan melalui
yang efektif, efisien dan memberikan pelaksanaan kebijakan program Jaminan
informasi kesehatan yang tepat bagi kesehatan masyarakat pada tahun 2008
masyarakat, yang dipengaruhi oleh (Mahmudah R, 2010). Kenyataannya
kemajuan teknologi dan kehidupan sosial masyarakat banyak yang belum
ekonomi masyarakat umum. Sebuah mendapatkan pelayanan kesehatan yang
tempat pemberi pelayanan kesehatan diberikan oleh pemerintah sehingga
diminta mampu menyediakan pelayanan masyarakat belum dapat merasakan
yang berkualitas berdasarkan standar kepuasan pelayanan kesehatan yang ada.
yang telah ditetapkan dan terjangkau oleh Perawat belum melaksanakan peran
masyarakat. Kebanyakan dari Pasien secara optimal, karena dalam praktek
menginginkan pelayanan yang cepat, sehari sehari penyelenggara pelayanan
siap, nyaman dan tanggap kepada pasien kesehatan, termasuk pelayanan
yang mengeluhkan penyakitnya (Mulyadi keperawatan yang sesuai dengan
et al, 2013). Kesehatan merupakan kebutuhan masyarakat tidaklah mudah,
keadaan sejahtera dari tubuh, jiwa, serta banyak ditemukan keluhan masyarakat
sosial yang sangat mungkin setiap terhadap pelayanan keperawatan
individu hidup produktif dengan cara (Nursalam, 2007) sedangkan pelayanan
sosial serta ekonomis. Dengan kesehatan pasien umum cenderung leluasa dalam
ini setiap individu dapat melaksanakan memilih pelayanan kesehatan. Kepuasan
aktivitas sebagai makhluk ciptaan Tuhan pasien saat ini cenderung akan
Yang Maha Esa sehingga dapat hidup mempengaruhi kepuasan pada pelayanan
produktif baik secara sosial maupun kesehatan. Perawat memberikan jasa
ekonomis. Dalam mengatur masalah pengobatan terutama keperawatan pada
kesehatan diperlukan suatu badan khusus waktu penyembuhan yang relatif cepat,
yang mampu bertanggung jawab dalam kemudian dalam memenuhi kebutuhan
menyelenggarakan jaminan kesehatan, pasien dan kenyamanan yang diberikan
dimana badan tersebut harus memberikan dengan memperhatikan kebersihan
mutu pelayanan yang baik agar dapat (Nursalam, 2013).
tercapainya standar kepuasan pelayanan. Data bulan september 2014 jumlah
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, peserta BPJS Kesehatan di Indonesia
2010), mendorong seluruh negara sebanyak 127,3 juta jiwa. Data tahun
mengembangkan jaminan kesehatan 2014 jumlah kepesertaan BPJS
untuk semua penduduknya (Universal ketenagakerjaan di Jawa Timur sebanyak
Health Coverage). Dengan jaminan 15,3 juta jiwa. Tujuh daerah di Wilayah
kesehatan tersebut semua penduduk di BPJS Kediri yaitu Kabupaten atau Kota
negara yang mengembangkan jaminan Kediri, Kabupaten atau Kota Blitar,
kesehatan ini termasuk peserta jaminan Kabupaten Tulung Agung, Trenggalek,
kesehatan (WHO, 2010). dan Nganjuk, sudah 2,6 juta jiwa yang
Badan Penyelenggara Jaminan mengikuti program BPJS (Chusna,
Sosial atau BPJS merupakan lembaga 2014). Jumlah pasien 1 bulan di
yang dibentuk untuk menyelenggarakan Puskesmas Pesantren II Kota Kediri,

27
Gambaran Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Kesehatan
Rimawati, Wahyu Kharisma Putra

didapatkan 75 pasien. Data yang pelayanan atas fasilitas kesehatan yang


diperoleh dari prapenelitian pada tanggal tidak memuaskan berakibat lambatnya
11-17 Pebruari 2015 di Puskesmas penanganan terhadap pasien BPJS, dan
Pesantren II Kota Kediri dari 15 orang menurunnya peserta BPJS (Jaminan
pasien peserta BPJS diperoleh 7 Kesehatan Nasional, 2012).
responden (47%) tidak puas, dengan Dalam rangka upaya perbaikan
rincian 4 responden (27%) tidak puas mutu penyelenggaraan pelayanan JKN,
dengan perhatian yang diberikan petugas peran perawat kesehatan dalam
pada pasien peserta BPJS dan 3 pelayanan kesehatan melalui Badan
responden (20%) tidak puas terhadap Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS)
kemampuan petugas menanggapi dalam bentuk kinerjanya berupa kecepatan,
menyelesaikan permasalahan. kemudahan, dan kenyamanan bagaimana
Pengaturan pedoman pelaksanaan perawat memberikan jasa pengobatan
Jaminan Kesehatan Nasional bertujuan terutama keperawatan pada waktu
untuk memberikan acuan bagi Badan penyembuhan yang relatif cepat,
Penyelenggara Jaminan Sosial kemudian dalam memenuhi kebutuhan
Kesehatan, Pemerintah (pusat, Propinsi, pasien dan kenyamanan yang diberikan
Kabupaten atau Kota) dan pihak pemberi dengan memperhatikan kebersihan,
pelayanan kesehatan yang bekerjasama Keramahan dan kelengkapan perawatan
dengan Badan Penyelenggara Jaminan di Puskesmas, sehingga mutu pelayanan
Sosial Kesehatan (fasilitas kesehatan kesehatan semakin meningkat (Nursalam,
tingkat pertama dan fasilitas kesehatan 2013). Tujuan penelitian ini adalah
tingkat lanjutan), peserta program mengetahui gambaran kepuasan pasien
Jaminan Kesehatan Nasional dan pihak BPJS terhadap pelayanan kesehatan di
terkait dalam penyelenggaraan Jaminan Puskesmas Pesantren II Kota Kediri
Kesehatan Nasional (BPJS Kesehatan,
2014). Semua penduduk Indonesia wajib
menjadi peserta jaminan kesehatan yang Metodologi Penelitian
dikelola oleh BPJS termasuk orang asing
yang telah bekerja paling singkat enam
bulan di Indonesia dan telah membayar Desain penelitian yang digunakan
iuran (Kemenkes RI, 2013). Menurut adalah Deskriptif. Populasi dalam
Permenkes RI No 75 Tahun 2014 penelitian ini semua pasien BPJS yang
menyatakan bahwa Puskesmas datang untuk kontrol. Subyek 42
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan responden dengan menggunakan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan purposive sampling. variabel itu
masyarakat dan upaya kesehatan kepuasan pasien BPJS terhadap
perseorangan tingkat pertama, dengan pelayanan kesehatan. Data dikumpulkan
lebih mengutamakan upaya promotif dan dengan menggunakan kuesioner, dan
preventif, untuk mencapai derajat kemudian dianalisis dengan
kesehatan masyarakat yang setinggi- menggunakan distribusi frekuensi dengan
tingginya di wilayah kerjanya, pelayanan menggunakan software komputer.
Puskesmas meliputi pelayanan promosi
kesehatan, pelayanan kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan ibu,
anak, dan keluarga, pelayanan gizi,
pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit. Kepuasan merupakan persepsi
terhadap produk atau jasa yang telah
memenuhi harapannya (Irawan, 2003
dalam Nursalam 2014). Pentingnya
pelayanan kesehatan untuk mendapat

28
Jurnal STIKES
Vol. 9, No.1, Juli 2016

Hasil Penelitian

Tabel 1. Karakteristik Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Kesehatan di


Puskesmas Pesantren II Kota Kediri 27 Mei 2015 27 Juni 2015.(n = 42
responden)
Kepuasan Pasien Pasien BPJS
Jumlah Presentasi
Tinggi 34 81,0
Sedang 8 19,0
Rendah 0 0
Jumlah 42 100

Berdasarkan tabel 1 diatas besar kepuasan tinggi dengan 34


karakteristik kepuasan pasien BPJS responden (81,0%).
terhadap pelayanan kesehatan sebagian

Tabel 2. Karakteristik Data Perbedaan Kepuasan Pasien BPJS Berdasarkan Indikator


Kepuasan Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pesantren II Kota
Kediri 27 Mei 2015 27 Juni 2015.(n = 42 responden).
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan
Pasien BPJS
Indikator Kepuasan
Tinggi Sedang Rendah
%
% % %
Product Quality 34 81,0 8 19,0 0 0 42 100
Service Quality 36 85,7 6 14,3 0 0 42 100
Emotional Factor 32 76,2 10 23,8 0 0 42 100
Price 26 61,9 16 38,1 0 0 42 100
Cost of Aquaring 35 83,3 6 14,3 1 2,4 42 100

Berdasarkan tabel 5.3 diatas Pembahasan


bahwa didapatkan hasil yang sama
dengan kepuasan yang tinggi yaitu pada
indikator Product Quality, sebagian Kepuasan pasien BPJS terhadap
besar pasien BPJS (81,0%), pada
pelayanan kesehatan
indikator Emotional Factor sebagian
besar pasien BPJS (76,2%), dan pada
Cost of Aquaring sebagian besar pasien
BPJS (83,3%), sedangkan pada indikator Hasil penelitian mengenai
yang ditemukan berbedaan kepuasan kepuasan pasien BPJS terhadap
yaitu pada indikator Service Quality pelayanan kesehatan yang dilakukan di
sebagian besar pasien BPJS memiliki Puskesmas Pesantren II Kota Kediri dari
kepuasan tinggi (85,7%), dan pada responden sebanyak 42 responden,
indikator Price lebih dari 50 % pasien didapatkan bahwa 36 responden (85,7%)
BPJS dengan kepuasan tinggi (61,9%). memiliki kategori kepuasan tinggi.
Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) adalah badan hukum
publik yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan
sosial. BPJS terdiri dari BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan. Didalam
BPJS terdapat prosedur pelayanan

29
Gambaran Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Kesehatan
Rimawati, Wahyu Kharisma Putra

dimana pasien yang sakit mendapatkan pencatatan dan pelaporan, upaya


pelayanan dimana pasien terdaftar pembinaan peran serta masyarakat.
dengan membawa kartu BPJS Upaya kesehatan ibu dan anak meliputi
Kesehatan. Selama kartu BPJS pemeliharaan kesehatan ibu hamil,
Kesehatan belum diterima oleh pasien, melahirkan dan menyusui, serta bayi,
maka dapat digunakan kartu identitas anak balita dan anak prasekolah,
kartu kesehatan atau kartu tanda anggota memberikan nasehat tentang makanan
dan kartu keluarga (Kemenkes RI, guna mencegah gizi buruk karena
2013). Menurut BPJS Kesehatan, 2014 kekurangan protein dan kalori dan lain
ada beberapa pelayanan kesehatan lain kekurangan, serta bila ada
tingkat pertama yaitu meliputi: pemberian makanan tambahan vitamin
Puskesmas, Praktik dokter, Praktik dan mineral. Upaya keluarga berencana
dokter gigi, Klinik pratama atau yang meliputi mengadakan kursus keluarga
setara termasuk fasilitas kesehatan berencana untuk para ibu dan calon ibu
tingkat pertama milik TNI/POLRI, dan yang mengunjungi KIA, mengadakan
rumah sakit pratama atau yang setara. kursus keluarga berencana kepada
Rawat jalan tingkat pertama meliputi dukun yang kemudian akan bekerja
administrasi pelayanan, meliputi biaya sebagai penggerak calon peserta
administrasi pendaftaran peserta untuk keluarga berencana. Upaya perbaikan
berobat, penyediaan dan pemberian surat gizi meliputi mengenali penderitaan
rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan penderitaan kekurangan gizi dan
untuk penyakit yang tidak dapat mengobati mereka, mempelajari
ditangani di fasilitas kesehatan tingkat keadaan gizi masyarakat dan
pertama administrasi pelayanan. mengembangkan progam perbaikan gizi.
Pelayanan promotif preventif, meliputi: Upaya kesehatan lingkungan meliputi
Kegiatan penyuluhan kesehatan penyehatan air bersih, penyehatan
perorangan, Imunisasi dasar, keluarga pembangunan kotoran, penyehatan
berencana, pemeriksaan, pengobatan, lingkungan perumahan. Upaya
dan konsultasi medis, pemeriksaan pencegahan dan pemberantasan penyakit
penunjang diagnostik laboratorium menular meliputi mengumpulkan dan
tingkat pertama, pemeriksaan ibu hamil, menganalisa data penyakit, melaporkan
nifas, ibu menyusui dan bayi, kasus penyakit menular, menyembuhkan
rehabilitasi medik dasar, pelayanan gigi. penderita, hingga ia tidak lagi menjadi
Menurut BPJS Kesehatan, 2014 sumber infeksi. Upaya pengobatan
pelayanan kesehatan rujukan tingkat meliputi melaksanakan diagnosa sedini
lanjut meliputi sebagai berikut yaitu mungkin, melaksanakan tindakan
klinik utama atau yang setara, rumah pengobatan. Upaya penyuluhan
sakit umum, dan rumah sakit khusus. kesehatan masyarakat meliputi
Pelayanan di Puskesmas terdiri menyuluhan kesehatan masyarakat
dari delapan belas kegiatan pokok yaitu, merupakan bagian yang tak terpisahkan
upaya kesehatan ibu dan anak, upaya dari tiap tiap program Puskesmas.
keluarga berencana, upaya perbaikan Kegiatan penyuluhan kesehatan
gizi, upaya kesehatan lingkungan, upaya dilakukan pada setiap kesempatan oleh
pencegahan dan pemberantasan penyakit petugas, apakah di klinik, rumah dan
menular, upaya pengobatan, upaya kelompok kelompok masyarakat.
pengobatan, upaya penyuluhan Upaya kesehatan sekolah, membina
kesehatan, upaya kesehatan sekolah, sarana keteladanan di sekolah, berupa
upaya kesehatan olahraga, upaya sarana keteladanan gizi berupa kantin
perawatan kesehatan masyarakat, upaya dan sarana keteladanan kebersihan
peningkatan kesehatan kerja, upaya lingkungan. Upaya kesehatan olahraga
kesehatan gigi dan mulut, upaya meliputi pemeriksaan kesehatan berkala,
kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, penentuan tukaran latihan. Upaya
laboratorium kesehatan, upaya perawatan kesehatan masyarakat, asuhan

30
Jurnal STIKES
Vol. 9, No.1, Juli 2016

keperawatan kepada individu di didapatkan 36 responden (85,7%)


Puskesmas maupun dirumah dengan kepuasan tinggi, dalam pelayanan
berbagai tingkat umur, kondisi indikator service quality ini petugas
kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kesehatan membantu pasien untuk
kelamin (Effendy 2013). memperoleh obat dan pelayanan
Komponen pembentukan kesehatan membuat keluhan pasien
kepuasan menurut Supranto 2009 adalah makin berkurang sehingga pasien
perbedaan karakteristik individu yang merasa puas dalam berobat, petugas
meliputi umur dan jenis kelamin. Hal ini puskesmas juga menjaga kondisi
dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong peralatan yang digunakan selalu bersih
2001 dalam purnama 2009, bahwa usia dan juga petugas kesehatan
merupakan salah satu faktor penentu memberitahu dengan jelas suatu hal
keputusan seseorang dalam menerima yang harus dipatuhi oleh pasien tentang
pelayanan dan menanggapi pengalaman anjuran dalam perawatan.
sesuai dengan tahap-tahap Pada indikator emotional factor
kedewasaannya. Usia merupakan tanda didapatkan 32 responden (76,2%)
perkembangan kematangan atau kepuasan tinggi, dalam pelayanan ini
kedewasaan seseorang untuk kepuasan masyarakat terhadap
memutuskan sendiri atas suatu tindakan pelayanan tinggi karena ruang
yang di ambilnya. Kepuasan muncul perawatan di Puskesmas nyaman, bersih
dari kesan pertama masuk pasien dan petugas kesehatan tidak
terhadap pelayanan keperawatan yang membedakan dalam memberikan
diberikan misalnya: pelayanan yang perawatan kesehatan, petugas
cepat, tangkap dan keramahan dalam menghargai dan menghormati pasien
memberikan pelayanan keperawatan. pada saat pasien kontrol di Puskesmas
Lokasi, meliputi, letak kamar dan dan saat pasien membutuhkan perawatan
lingkungannya. Umumnya semakin medis pasien mendapatkan tindakan
dekat lokasi dengan pusat perkotaan atau cepat pada pelayanan kesehatan.
yang mudah dijangkau, mudahnya Pada indikator price didapatkan
tranportasi dan lingkungan yang baik 26 responden (61,9%) kepuasan tinggi
akan semakin menjadi pilihan bagi karena dalam berobat di KIA, poli
pasien. umum, poli gigi dan laboratorium tidak
Berdasarkan data indikator mengeluarkan biaya sendiri sehingga
kepuasan pasien BPJS yang sudah pelayanannya memuaskan dalam
didapatkan bahwa sebagian besar berobat masyarakatnya, penyediaan dan
responden pasien BPJS dalam indikator pemberian surat rujukan BPJS tidak
product quality didapatkan 34 responden mengeluarkan biaya.
(81,0%) kepuasan tinggi, pada indikator Pada indikator cost of aquaring
ini pelayanan kesehatan yang didapatkan 35 responden (83,3%)
dibutuhkan masyarakat seperti : kepuasan tinggi dapat dikatakan bahwa
imunisasi, laboratorium, poli umum, pelayanan biaya kesehatan BPJS sesuai
pelayanan KIA, KB dan ibu hamil dengan kemampuan ekonomi
sudah memberikan pelayanan yang baik masyarakat. Dari pekerjaan didapatkan
dan memenuhi standar. Dalam kepuasan paling banyak responden bekerja
terhadap pelayanan kesehatan BPJS sebagai petani dan buruh tani yaitu
dapat dipengaruhi oleh riwayat 31,0% sehingga dalam pembiayaan tidak
pendidikan karena didapatkan paling terlalu mahal untuk berobat dan
banyak responden tamat pendidikan kemampuan responden bekerja sebagai
SMA sebanyak 45,2%, sehingga dalam petani dan buruh tani sesuai
menentukan pelayanan sudah ekonominya.
mengetahui yang baik dan tidak baik
dalam memberikan pelayanan.
Pada indikator service quality

31
Gambaran Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Pelayanan Kesehatan
Rimawati, Wahyu Kharisma Putra

Simpulan Praktis Pelayanan Kesehatan.


Jakarta

Kepuasan pasien BPJS terhadap Chusna, N., (2014). Evaluasi Pengaruh


pelayanan kesehatan di Puskesmas Kepatuhan dan Pola Pengobatan
Pesantren II Kota Kediri sebagian besar Terapi Hipertensi di Poliklinik
dalam kategori kepuasan tinggi terhadap Penyakit Dalam RSUD DR Doris
pelayanan kesehatan Sylvanus Palangkaraya. MFK
UGM Yogyakarta

Saran Effendy, Makhfudli, (2013).


Keperawatan Kesehatan
Komunitas. Jakarta: Salemba
Saran dalam penelitian ini ada dua Medika
yang pertama, bagi petugas kesehatan,
diharapkan petugas kesehatan tetap Kementerian Kesehatan Republik
bisa mempertahankan pelayanan Indonesia, (2013). Buku Saku
kesehatan yang telah ada terutama di FAQ (Frequently Asked
indeks kepuasan kualitas produk Questions) BPJS Kesehatan;
Jakarta
(Product Quality) seperti menjaga
pelayanan dengan baik dan tetap
Mahmudah R, (2010). Pemanfaatan
menjaga komunikasi dengan pasien, Progam Jamkesmas Pada
kualitas pelayanan (Service Quality) Keluarga Miskin.
seperti menjaga peralatan yang Skripsi.UNAND
digunakan selalu bersih, faktor emosi
(Emotional Faktor) seperti petugas Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
kesehatan tidak membedakan dalam (2012). Peta Jalan Menuju
memberikan perawatan kesehatan, Jaminan Kesehatan Nasional.
harga (Price) seperti biaya yang Jakarta
dikeluarkan pasien sesuai dengan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
kualitas yang diberikan, (Cost of
(2014). Peraturan Menteri
Aquaring) seperti sesuai dengan
Kesehatan Tentang Pedoman
kemampuan ekonomi masyarakat Pelaksanaan Program Jaminan
dan meningkatkan pengetahuan Kesehatan Nasional: Jakarta
sehingga pelayanan kesehatan dapat
lebih meningkat dan lebih maju dan Mubarak, W.I dan Chayatin Nurul.
kedua, bagi Puskesmas Pesantren II (2009). Ilmu Kesehatan
Kota Kediri, Hasil peneliti Masyarakat Teori dan Aplikasi.
diharapkan dapat memberikan Jakarta: Salemba Medika.
masukan sebagai bahan manajerial di
Puskesmas Pesantren II Kota Kediri Mulyadi, D. Fadli, M. Fitriyani Cipta,
K.N. (2013). Analisis Manajemen
dalam meningkatkan mutu pelayanan
Mutu Pelayanan Kesehatan Pada
kesehatan bagi pengguna pelayanan Rumah Sakit Islam Karawang.
kesehatan BPJS maupun umum. Jurnal Manajemen, Vol. 10 No.3,
April.
Daftar Pustaka Nursalam, (2013). Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
BPJS Kesehatan, (2014). Panduan

32
Jurnal STIKES
Vol. 9, No.1, Juli 2016

Nursalam, (2007). Metodelogi Riset


Keperawatan, Jakarta: CV Info
Medika
Nursalam, (2014). Manajemen
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Supranto, (2009). Pengukuran Tingkat
Kepuasan Pelanggan. Jakarta:
Rineka Cipta

33

Anda mungkin juga menyukai