Anda di halaman 1dari 4

219

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. KEHAMILAN

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya

kehamilan adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hasil

pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional

dari ibu serta perubahan sosial dari keluarga.

Pembagian trimester, Trimester pertama : 0-12 minggu , trimester kedua :

13-28 minggu, trimester ketiga : 29-42 minggu. Jadwal ANC minimal 4 kali TM I

: 1x kunjungan, TM II : 1x kunjungan, TM III : 2x kunjungan. Informasi penting

dalam TM II sana dengan TM I, ditambahkan kewaspadaan khusus mengenai

prte-eklamsia ( tanya ibu tentang gejala-gejala pre-eklamsia, pantau tekanan

darah, evakuasi odema, periksa untuk mengetahui protein urin), ketidaknyamanan

pada kehamilan seperti nyeri ulu hati,nyeri kepala, konstipasikram pada tungkai.

Bidan tidak melakukan pmeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan HB dan

protein urine, di karenakan telah dilakukan pada kunjungan sebelumnya.setelah

itu bidan memberikan penyuluhan kepada ibu terhadap perubahan fisiologis yang

terjadi pada ibu hamil dan menjelaskan kepada ibu bahwa apa yang dialami ibu

saat ini merupakan perubahan fisiologis pada ibu hamil.


220

2. PERSALINAN

Penulis menyimpulkan dalam kasus ini umumnya ditemui kurangnya

pengetahuan tentang kurangnya persiapan mental pada ibu bersalin, sehingga ibu

merasa cemas yang berlebihan. Sedangkan untuk menanggulangi masalah-

masalah tersebut, maka petugas kesehatan khususnya bidan harus memberikan

pengertian pengetahuan, perawatan serta dukungan psikologis yang intensif untuk

mencegah timbulnya komplikasi.seperti yang terjadi pada Ny. R yang mengalami

rasa cemas berlebihan, bidan harus mampu mengatasi masalah tersebut agar

persalinanya dapat berjalan dengan normal.

3. NIFAS

Masa nifas normal jika involusi uterus, pengeluaran lochea, pengeluaran

ASI dan perubahan sistem tubuh termasuk keadaan psikologis normal. Kunjungan

masa nifas paling sedikit dilakukan 4 kali kunjungan yaitu untuk menilai status

ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani

masalah-masalah yang terjadi. Dan pada kunjungan nifas terhadap ny.R telah

dilakukan sesuai dengan standar sehingga ibu terpantau serta dari hasil

pemantauan kunjungan nifas terhadap Ny.R tidak terjadi masalah-masalah yang

dapat menimbulkan komplikasi pada ibu.

4. KONTRASEPSI (KB)

Dalam kasus ini pada umumnya ditemui kurangnya pengetahuan

akseptor KB mengenai jenis KB yang akan digunakan. Untuk menanggulangi

masalah tersebut maka petugas kesehatan khususnya bidan harus memberikan

pengertian dan penjelasan mengenai berbagai informasi alat kontrasepsi Kb


221

Suntik yang akan digunakan oleh Ny.R sehinnga ibu tidak merasa khawatir dan

ragu menggunakan alat kontrasepsi yang ia gunakan.

B. SARAN

1. KEHAMILAN

Bidan dituntut agar dapat mengantisipasi kemungkinan masalah yang

akan timbul dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil. Bidan

juga harus dapat memberikan penanganan yang tepat bagi ibu yang

mengalami komplikasi, bidan memberikan pencegahan dalam

menghadapi masalah tersebut seperti dengan memberikan tablet FE dan

melakukan pemeriksaan laboratorium serta mendokumentasikan semua

tindakan dan perkembangan selama kehamilan . Seorang bidan juga harus

bertindak sistematis komperhensif dan berkesinambungan demi

terwujudnya kehidupan yang sehat.

2. PERSALINAN

Bidan dituntut agar dapat mengantisipasi kemungkinan masalah yang akan

timbul dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Bidan juga

harus dapat mendokumentasikan semua tindakan dan perkembangan yang

terjadi pada ibu bersalin yang dirawatnya. Seorang bidan juga harus

bertindak sistematis komperhensif dan berkesinambungan demi

terwujudnya kehidupan yang sehat


222

3. NIFAS

Asuhan pada ibu nifas sebaiknya dilakukan untuk memantau perdarahan

post partum, melakukan pemeriksaan dari awal nifas, sehingga dapat diketahui

jika terdapat kelainan atau infeksi dan segera dapat ditolong jika terjadi

perdarahan. Bidan dapat memberikan asuhan yang tepat sehingga masa nifas

dapat dilewati dengan aman serta terus menghimbau klien untuk melakukan

mobilisasi dini dan pemberian ASI sedini mungkin terhadap bayinya.

4. KONTRASEPSI (KB)

Setiap tenaga kesehatan hendaknya memberikan penjelasan pada klien

tentang efek samping, keuntungan dan kerugian dari metode KB yang klien

gunakan secara terperinci sehingga klien dapat mengerti dan tidak merasa

cemas akan alat kontrasepsi yang ia gunakan. Setiap tenaga kesehatan jangan

lupa menganjurkan klien untuk datang sesuai dengan tanggal yang sudah

ditentukan. Setiap tenaga kesehatan hendaknya memberikan penjelasan tentang

tanda-tanda yang harus diwaspadai hal yang berbahaya tersebut segera

menghubungi tenaga kesehatan. Setiap tenaga kesehatan hendaknya selalu

mengembangkan pengetahuan luar dan mencari ilmu-ilmu dalam pemberian

pelayanan kontrasepsi kepada klien.

Anda mungkin juga menyukai