Anda di halaman 1dari 62

PEDOMAN

MANUAL MUTU
PUSKESMAS AEK
SONGSONGAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.Yang
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk memenuhi fungsinya maka Puskesmas mempunyai kegiatan/ Upaya
kesehatan wajib yang terdiri dari upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana (KB), upaya Promosi Kesehatan, upaya Kesehatan Lingkungan, upaya
perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta
upaya Pengobatan Dasar. Selain itu, Puskesmas Aek songsongan juga mempunyai
kegiatan/ upaya kesehatan pengembangan yang meliputi upaya kesehatan sekolah, upaya
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan usia lanjut, Upaya
Kesehatan Remaja dan upaya pembinaan pengobatan tradisional serta sarana penunjang
Laboratorium.
Dalam usaha mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, maka pembangunan
kesehatan terutama di tingkat yang paling dasar yaitu tingkat puskesmas perlu lebih
diperhatikan dan ditingkatkan.Hal ini didukung dengan adanya pelayanan pelayanan
ditingkat desa yaitu dengan adanya Puskesling dan Puskesmas Pembantu serta
penyebaran tenaga di tingkat Desa dengan menempatkan Bidan di Desa.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam menyusun Pedoman
Manual Mutu Puskesmas berdasarkan fungsi dan azas penyelenggaraannya.
2. Tujuan Khusus
a) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam
upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
b) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu setelah diterimanya alokasi sumber dana
untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.
c) Mendukung tercapaianya visi kecamatan Aek songsongan mewujudkan
masyarakat sehat dan mandiri
d) Terlaksananya Akreditasi UPTD Puskesmas Aek Songsongan pada tahun 2017.

C. LANDASAN HUKUM
Pedoman Manual Mutu Puskesmas sambong tahun 2017 disusun berdasarkan
peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah ;
6. PerMenKes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Kep.Menkes RI Nomor: 828/ Menkes/ SK/ IX/ 2008 tentang Standart
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota;
8. Kep.Menkes RI Nomor: 374/ Menkes/ SK/ V/ 2009 tentang Sistem Kesehatan
Nasional

D. LANDASAN PENYELENGGARAN PELAYANAN KESEHATAN


Dasar pelaksanaan pembangunan kesehatan adalah :
1. Perikemanusiaan
Setiap kegiatan program kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan
yang dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemberdayaan dan Kemandirian
Individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya bukan saja obyek
namun sekaligus pula subyek kegiatan, proyek, program kesehatan. Segenap
komponen bangsa bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan individu, keluarga, masyarakat, beserta lingkungannya setiap kegiatan
program kesehatan harus mampu membangkitkan peran serta individu, keluarga, dan
masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap individu, keluarga, dan masyarakat
dapat menolong dirinya sendiri.
Dengan dasar ini, setiap individu, keluarga, masyarakat melalui kegiatan
program kesehatan difasilitasi agar mampu mengambil keputusan yang tepat ketika
membutuhkan pelayanan kesehatan.Warga masyarakat harus mau bahu membahu
menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan agar dapat menjangkau fasilitas
kesehatan yang sesuai kebutuhan dalam waktu sesingkat mungkin. Di lain pihak,
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada perlu terus diberdayakan agar mampu
memberikan pertolongan kesehatanyang berkualitas, terjangkau, sesuai dengan
norma sosial budaya setempat serta tepat waktu.
3. Adil dan Merata
Setiap individu, keluarga dan masyarakat mempunyai kesempatan yang
sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sehingga dapa
mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Kesempatan untukb
memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan tepat waktu tidak
boleh memandang perbedaan RAS, golongan, agama, suku dan status social ekonomi
seorang individu, keluarga atau sekelompok masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang cenderung urban based harus terus
diimbangi dengan upaya upaya pelayanan kesehatan yang bersifat rujukan, bersifat
luar gedung maupun yang bersifat satelit pelayanan.
Dengan demikian, pembangunan kesehatan dapat menjangkau kantong-
kantong penduduk risiko tinggi yang merupakan penyumbang terbesar kejadian sakit
dan kematian. Kelompok kelompok penduduk inilah yang sesungguhnya lebih
membutuhkan pertolongan karena selain lebih rentan terhadap penyakit, kemampuan
membayar mereka jauh lebih kecil/ sedikit.
4. Pengutamaan dan Manfaat
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan/atau
kesehatan dalam kegiatan, proyek dan program kesehatan harus mengutamakan
peningkatan dan pencegahan penyakit.Kegiatan, proyek, dan program kesehatan
diselenggarakan agar memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan, proyek, dan program kesehatan
diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab, sesuaidengan standar profesi dan
peraturan perundang undangan yang berlaku serta mempertimbangkan dengan
sungguh sungguh kebutuhan dan kondisi spesifik daerah setempat.
E. SISTEMATIKA
Sistematika penulisan dokumen Pedoman Manual Mutu Puskesmas Aek Songsongan
UPTD Puskesmas Aek Songsongan Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Memuat latar belakang dan tujuan dari penyusunan Pedoman Manual Mutu Puskesmas
Aek Songsongan Tahun 2017. Disamping itu juga diuraikan tentang landasan hukum dan
Landasan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan kewenangan yang digunakan untuk
menjamin upaya pencapaian tujuan program pembangunan kesehatan di UPTD
Puskesmas Aek Songsongan tahun 2017 serta sistematika penulisan dokumen.
BAB II Gambaran Umum.
Memuat analisa situasi, uraian ringkas tentang perkembanmgan program/ kegiatan yang
terjadi pada saat ini mulai dari keadaan geografis, kependudukan dan capaian EKP tahun
2016
BAB III Visi, Misi, dan Tujuan serta Sasaran
Puskesmas Aek Songsongan memuat Visi, Misi, Tujuan serta sasaran puskesmas dalam
rangka mencapai pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Aek
Songsongan pada Tahun 2017 sesuai tujuan dan harapan yang ingin dicapai melepaskan
diri dari Kabupaten bermasalah Kesehatan.
BAB IV Standar Pelayanan Minimal Kabupaten Asahan
Kondisi yang diharapkan adalah semua program yang sudah tercantum dalam PTP
Puskesmas dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien berdaya guna bagi kepentingan
masyarakat
BAB V Penutup
BAB II
KONDISI SAAT INI

A. ANALISA SITUASI
1. Data Umum
a) Peta Wilayah Kerja
Demografi Kecamatan Aek Songsongan

Peta wilayah kerja Puskesmas Aek Songsongan


Kecamatan Aek Songsongan merupakan salah satu kecamatan di wilayah
Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis, wilayah Kecamatan Aek
Songsongan berada pada posisi 2-3 LU dan 99-100 BT, Kecamatan Aek
Songsongan Berbatasan dengan wilayah administrasi kecamatan lain di wilayah
Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir yaitu :

Sebelah Utara : Kecamatan Bandar Pulaun dan Kecamatan Rahuning

Sebelah Timur : Kecamatan Rahuning dan Kecamatan Aek Kuasan

Sebelah Selatan KEC. AEKMeranti Kabupaten Toba Samosir


: Kecamatan
SONGSONGAN
Sebelah Barat : Kecamatan Bandar Pulau
Wilayah di bagian selatan merupakan daerah perbukitan, sehingga udara di daerah
ini terasa lebih sejuk, di daerah ini ada terdapat sungai dan air terjun.Daerah ini subur
untuk pertanian, sawah dan perkebunan, di daerah Timur ada terdapat perkebunan
kelapa sawit yang di kelola oleh BUMN.

Wilayah Administrasi

Luas wilayah Kecamatan adalah 11731 Ha ( 117,31 km ). Secara administrasi,


Kecamatan Aek Songsongan terdiri atas 9 desa. Desa dengan wilayah terluas adalah
Desa Tangga dan terkecil adalah Desa Aek Bamban. Desa dengan jumlah pedukuhan
terbanyak yaitu Desa Aek Songsongan (10 Dusun), sedangkan desa dengan peduduk
paling sedikit adalah Desa Tangga (4 Dusun).

LUAS WILAYAH MENURUT DESA

KECAMATAN AEK SONGSONGAN

KABUPATEN ASAHAN

TAHUN 2017

NO DESA LUAS WILAYAH (km2)

1 TANGGA 3,50

2 LOBU RAPPA 5,76

3 MARJANJI ACEH 13,10

4 AEK BAMBAN 4,63

5 PERK.BANDAR PULAU 23,50

6 AEK SONGSONGAN 5,40

7 PERK.BANDAR SELAMAT 17,15

8 MEKAR MARJANJI 10,90

9 SITUNJAK 5,37

JUMLAH (KAB/KOTA 117,31

Sumber : BPS Kec.Aek Songsongan


Tabel 1.2 Distribusi Luas Wilayah Menurut Desa Di Kecamatan Aek Songsongan

Kependudukan

Jumlah penduduk Kecamatan Aek Songsongan pada tahun 2017 berdasarkan data
BPS sebanyak 17.396 jiwa, yang terdiri dari 8.758 laki-laki dan 8.638 perempuan.
Jumlah penduduk ini merupakan hasil proyeksi berdasarkan sensus penduduk tahun
2016 Dengan luas wilayah 117,31 km, maka kepadatan penduduk Kecamatan Aek
Songsongan rata-rata 148 jiwa per km2. Desa yang paling padat jumlah penduduknya
adalah Desa Aek Songsongan dengan 752 jiwa per km2, sedangkan desa yang paling
sedikit jumlah penduduknya adalah Desa Tangga dengan 26 jiwa per km2.

JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR

KECAMATAN AEK SONGSONGAN

KABUPATEN ASAHAN

TAHUN 2017

KELOMPOK
NO JUMLAH PENDUDUK
UMUR (TAHUN )

1 0-4 1951

2 5-9 1879

3 10 - 14 1762

4 15 - 19 1644

5 20 - 24 1351

6 25 - 29 1264

7 30 - 34 1250

8 35 - 39 1180

9 40 - 44 1139

10 45 - 49 1063

11 50 - 54 964
12 55 - 59 750

13 60 - 64 394

14 65 - 69 314

15 70 - 74 238

16 75+ 253

JUMLAH 17.396

b. Profil Puskesmas
Gambaran Umum Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Aek Songsongan terletak di Jln besar
sigura-gura Kecamatan Aek Songsongan. Kecamatan Aek Songsongan masuk dalam
wilayah KabupatenAsahan. Puskesmas Aek Songsongan menempati lokasi di Desa Aek
Songsongan, Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Sejak awal
berdirinya sampai sekarang, Puskesmas Aek Songsongan telah mengalami beberapa
peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas.

Puskesmas Aek Songsongan mempunyai Wilayah kerja antara lain :

1) Desa Tangga
2) Desa Lobu Rappa
3) Desa Marjanji Aceh
4) Desa Aek Bamban
5) Desa Perk.Bandar Pulau
6) Desa Aek Songsongan
7) Desa Perk.Bandar Selamat
8) Desa Mekar Marjanji
9) Desa Situnjak
Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk, Puskesmas Dadirejo
mempunyai 4 Puskesmas Pembantu dan 3 Poskesdes yaitu :

Puskesmas Pembantu:

1) Pustu Tangga
2) Pustu Dolok Maraja
3) Pustu Situnjak
4) Pustu Marjanji Aceh

Poskesdes :

1. Poskesdes perk.Bandar Selamat


2. Poskesdes Mekar Marjanji
3. Poskesdes Aek Bamban

c. Keadaan Sarana Prasarana Puskesmas Aek Songsongan

Puskesmas Aek Songsongan Memiliki fasilitas Bangunan Permanen

Pendaftaran
Ruang Pemeriksaan Anak

Ruang Pemeriksaan Umum


Ruang Pemeriksaan Lansia

Ruang Bersalin
Ruang Laboratorium

Ruang Tindakan Kegawatdaruratan


Data Sumber Daya Manusia Puskesmas Aek Songsongan 2016

No Pendidikan Jumlah Keterangan

3 Dokter Umum 4 orang Dokter ( 1PNS, 1 Kontrak)

4 Akademi Bidan /D4 kebidanan 1 Orang ( 1 PNS)

Sarjana Kesehatan Masyarakat


5 1 orang SKM ( PNS )

6 Akademi Kebidanan D3/D1 20 orang Bidan ( 11 PNS, 9 PTT )

7 Akademi Keperawatan D3 1 orang Perawat ( 1 PNS )

8 Akademi Gizi D3 1 orang Ptgs Gizi ( 1 PNS )

8 Akademi Keperawatan Gigi D3 0 orang Ptgs Gigi ( PNS)

9 Akademi Analis 1 orang Ptgs Analis ( PNS )

10 Akademi Sanitasi 1 orang Sanitarian ( PNS )

11 Tenaga Non Kesehatan 0 orang Administrasi ( PNS )

12 Tenaga Kebersihan 1 orang Kebersihan ( Magang )

Data Jaringan Pembantu UPTD Puskesmas Aek Songsongan 2017


PUSTU JUMLAH
Marjanji Aceh 1
Situnjak 1
Lobu Rappah 1
Tangga 1
Data Sarana dan Prasarana Pembantu UPTD Puskesmas Aek Songsongan

Jumlah
No Jenis Sarpras Sumber Keterangan

1. Pusling DAK 2016 1


2. Sepeda Motor 5
3. Komputer
4. Laptop
5. Wireless

a) Data Peran Serta Masyarakat


Peran serta masyarakat dapat dilihat dari kegiatan posyandu, jumlah kader
kesehatan, dan desa siaga, selain itu tidak lepas pula peran dari tokoh
masyarakat dan pemangku kepentingan/ stake holder.
d. Data Khusus
Data khusus merupakan hasil penilaian kinerja Puskesmas. Hal hal yang dinilai
antara lain :
a. Status Kesehatan
kesehatan meliputi umur harapan hidup, data kematian, Kunjungan Kesakitan,
dan Pola Penyakit/ 10 besar penyakit di wilayah UPTD Puskesmas Sambong.
Data Kunjungan
b. Kejadian Luar Biasa
Untuk mengetahui jenis penyakit yang potensial KLB di wilayah UPTD
Puskesmas Sambong dapat dilihat di lampiran.
c. Cakupan Program Pelayanan Kesehatan
Cakupan program pelayanan kesehatan, untuk mengetahui pencapaian SPM dan
MDGs Tahun 2015 terlampir.
d. Organisasi Puskesmas
1) Struktur Organisasi Puskesmas
2) Tim Mutu Puskesmas
TIM MUTU PUSKESMAS AEK SONGSONGAN

PENANGGUNG JAWAB

Dr.Rosalianse

WAKIL MANAJEMEN MUTU

Dr.supiyanti

KETUA MUTU ADMIN KETUA MUTU UKP KETUA MUTU UKM

e. Jenis Jenis Pelayanan Yang ada di Puskesmas Sambong


1) Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium :
Ruang Pendaftaran
Ruang Tindakan Gawat Darurat
Ruangan pemeriksaanumum
PROMKES
Ruang Pemeriksaan Anak
Ruang Kesehatan Ibu / KB
Ruang Farmasi
Persalinan danNifas
Ruang Rawat Inap wanita / pria
Ruang Lansia
Laboratorium
Apotek

2) Upaya Kesehatan Masyarakate Esensial dan Keperawatan Kesehatan


Masyarakat :
Pelayanan Promosi Kesehatan / UKS
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Pelayanan KIA KB yang bersifat UKM
Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan :
Pelayanan Kesehatan Jiwa
Pelayanan Kesehatan Lansia
B. Hasil Kerja UPTD Aek Songsongan Tahun 2016

Hasil Kinerja Puskesmas Aek Songsongan tahun 2016 dapat kami sajikan sebagai
berikut ini:

Hasil kinerja pelayanan kesehatan

1. Upaya Kesehatan Wajib

Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib UPTD Puskesmas


Puskesmas Aek Songsongan tahun 2016

HASIL

CAKUPAN TINGKAT

NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB (%) KINERJA KETERANGAN

1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN 72,19% Kurang Baik 91 %

Cukup 81-90

2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 76,33% Kurang %

3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB 66,11% Kurang Kurang 80%

4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 41,86% Kurang

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

5 MENULAR 87,55% Cukup

6 UPAYA PENGOBATAN 85,73% Cukup

6 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 89,00% Cukup


2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan UPTD Puskesmas


Aek Songsongan tahun 2016

KOMPONEN KEGIATAN HASIL


KETERANGA
NO UPAYA KESEHATAN CAKUPA TINGKAT
N
PENGEMBANGAN N (%) KINERJA

1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 100% Baik Baik 91 %

Upaya Kesehatan Mata / Cukup 81-90


100% Baik
2 Pencegahan Kebutaan %

Upaya Kesehatan Telinga /


Pencegahan Gangguan 100% Baik Kurang 80%
3 pendengaran

4 Kesehatan Jiwa 100% Baik

5 Bina Kesehatan Tradisional 100% Baik

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata rata nilai upaya kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian upaya kesehatan
wajib + pengembangan dibagi dua.

Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas Aek Songsongan adalah :
85,5 % (cukup)
Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPTD Puskesmas Aek Songsongan

Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen UPTD Puskesmas Aek Songsongan tahun
2016

KOMPONEN
CAKUPAN TINGKAT
NO MANAJEMEN KET
KEGIATAN KINERJA
PUSKESMAS

1 Manajemen Operasional 7 Sedang Baik > 8,5


Puskesmas

2 Manajemen Alat dan Obat 9,40 Baik Sedang 5,5 8,4

3 Manajemen Keuangan 10 Baik Kurang < 5,5

4 Manajemen Ketenagaan 7,75 Sedang

Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Aek Songsongan

Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Aek
Songsongan tahun 2016

TINGKAT
NO JENIS KEGIATAN CAKUPAN NILAI
KINERJA
1 Droup Out pelayanan ANC
7
(K1-K4)
2 Persalinan oleh tenaga
10
kesehatan
3 Penanganan komplikasi
7
obstetri / resiko tinggi
4 Error rate pemeriksaan BTA 7
5 Error rate Pemeriksaan
10
Darah Malaria
6 Kepatuhan terhadap standar
10
ANC
7 Kepatuhan terhadap Standar
7
pemeriksaan TB Paru
8 Tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan 7
Puskesmas

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Aek
Songsongan tahun 2016 adalah 10 ( termasuk kinerja Baik )

Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPT Puskesmas Aek Songsongan Tahun 2016

Tabel. 5. Hasil Total Kinerja Kegiatan UPT Puskesmas Aek Songsongan Tahun 2016

No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan

Pelayanan Kesehatan 85,5 % Cukup


1
Manajemen Baik
2 8,89
Mutu Baik
3 10
Rata-rata Kinerja

Hasil Kinerja Cakupan Pelayanan Kesehatan.

A. Upaya kesehatan Wajib

a. Program Promkes

Tujuan program: memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat


agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta
mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif dari program ini meliputi:


1. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
2. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE)
3. Membina posyandu

Sepanjang tahun 2016 hasil yang dicapai dalam kegiatan Promosi Kesehatan
adalah sebagai berikut :

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan pencapaian target 64,81
%
Mendorong Terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat dengan
pencapaian target 100 %
Penyuluhan Napza dengan pencapaian target 73,95 %
Desa Siaga dengan tingkat pencapaian target 50,00 %

Dari hasil nilai kegiatan tersebut untuk Program Promosi Kesehatan rata rata
nilai yang diperoleh adalah 72,19 % .

b. Program Kesehatan Lingkungan

Penyehatan Air dengan pencapaian target 66,67 %


Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman dengan pencapaian target
49,36%
Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah RT dengan
pencapaian target 66,67%
Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga dengan
pencapaian target 75,31%
Pengawasan Sanitasi dan Tempat tempat Umum dan Industri dengan
pencapaian target 100%
Pengamatan tempat Pengolahan Pestisida dengan pencapaian target 100%
Dari hasil nilai kegiatan tersebut untuk Program Promosi Kesehatan rata rata
nilai yang diperoleh adalah 76,33 % .

c. Pogram KIA/KB

PENCAPAIAN TINGKAT
NO UNIT KERJA KET
TARGET (%) KINERJA

1 2 3 4 5

TK
1 BP.MANDOGE 11.8 KURANG
KINERJA

BAIK >
2 AEK SONGSONGAN 54.24 KURANG
91 %
CUKUP >
3 PULAU RAKYAT 51 KURANG
81-90%

KURANG
4 AEK LOBA 52 KURANG
< 80 %

5 AEK LEDONG 48.7 KURANG

6 SEI KEPAYANG 0 KURANG

SEI KEPAYANG
7 39.21 KURANG
BARAT

8 SEI APUNG 71.97 KURANG

9 BAGAN ASAHAN 15.77 KURANG

10 SIMPANG EMPAT 0 KURANG

11 AIR BATU 96.86 KURANG

HESSA AIR
12 45.72 KURANG
GENTING

13 SEI DADAP 0 KURANG

14 PRAPAT JANJI 62 KURANG

15 TINGGI RAJA 59 KURANG

16 SETIA JANJI 24.13 KURANG

17 MERANTI 6.06 KURANG

18 RAWANG PASAR IV 68.22 KURANG

19 BINJAISERBANGAN 26,23 KURANG

20 GAMBIR BARU 66.64 KURANG

21 MUTIARA 45.96 KURANG

22 SIDODADI 66.03 KURANG

Program KIA/KB mempunyai rata rata 49,18 %


d. Program Gizi

PENCAPAIAN TINGKAT
NO UNIT KERJA KET
TARGET (%) KINERJA

1 2 3 4 5

TK
1 BP.MANDOGE 57.27 KURANG
KINERJA

BAIK >
2 AEK SONGSONGAN 69.1 KURANG
91 %

CUKUP >
3 PULAU RAKYAT 71 KURANG
81-90%

KURANG
4 AEK LOBA 109 BAIK
< 80 %

5 AEK LEDONG 21.1 KURANG

6 SEI KEPAYANG 0 KURANG

SEI KEPAYANG
7 49.46 KURANG
BARAT

8 SEI APUNG 77.42 KURANG

9 BAGAN ASAHAN 67.77 KURANG

10 SIMPANG EMPAT 0 KURANG

11 AIR BATU 68.73 KURANG

HESSA AIR
12 45.57 KURANG
GENTING

13 SEI DADAP 0 KURANG

14 PRAPAT JANJI 80 KURANG

15 TINGGI RAJA 61 KURANG

16 SETIA JANJI 71.3 KURANG

17 MERANTI 8.51 KURANG


18 RAWANG PASAR IV 50.99 KURANG

19 BINJAISERBANGAN 58.95 KURANG

20 GAMBIR BARU 69.3 KURANG

21 MUTIARA 63.88 KURANG

22 SIDODADI 76.13 KURANG

Program Gizi mempunyai rata-rata nilai capaian sebanyak 61,92 %

e. Program P2M

PENCAPAIAN TINGKAT
NO UNIT KERJA KET
TARGET (%) KINERJA

1 2 3 4 5

TK
1 BP.MANDOGE 80 KURANG
KINERJA

BAIK > 91
2 AEK SONGSONGAN 69.13 KURANG
%

CUKUP >
3 PULAU RAKYAT 49 KURANG
81-90%

KURANG <
4 AEK LOBA 52 KURANG
80 %

5 AEK LEDONG 8.2 KURANG

6 SEI KEPAYANG 0 KURANG

SEI KEPAYANG
7 49.37 KURANG
BARAT

8 SEI APUNG 72.39 KURANG

9 BAGAN ASAHAN 95 KURANG

10 SIMPANG EMPAT 0 KURANG

11 AIR BATU 92.65 BAIK

12 HESSA AIR 42.7 KURANG


GENTING

13 SEI DADAP 0 KURANG

14 PRAPAT JANJI 25 KURANG

15 TINGGI RAJA 29 KURANG

16 SETIA JANJI 59.53 KURANG

17 MERANTI 21.42 KURANG

18 RAWANG PASAR IV 59.26 KURANG

19 BINJAISERBANGAN 35.83 KURANG

20 GAMBIR BARU 61,12 KURANG

21 MUTIARA 49.24 KURANG

22 SIDODADI 74.2 KURANG

Program P2M mempunyai rata-rata 35,55 %

f. Program Pengobatan

PENCAPAIAN TINGKAT
NO UNIT KERJA KET
TARGET (%) KINERJA

1 2 3 4 5

TK
1 BP.MANDOGE 9.59 KURANG
KINERJA

2 AEK SONGSONGAN 60.91 KURANG BAIK > 91 %

CUKUP > 81-


3 PULAU RAKYAT 84 KURANG
90%

KURANG <
4 AEK LOBA 61 KURANG
80 %

5 AEK LEDONG 12.4 KURANG

6 SEI KEPAYANG 0 KURANG

SEI KEPAYANG
7 16.35 KURANG
BARAT
8 SEI APUNG 73.38 KURANG

9 BAGAN ASAHAN 30.62 KURANG

10 SIMPANG EMPAT 0 KURANG

11 AIR BATU 94.88 BAIK

HESSA AIR
12 30.72 KURANG
GENTING

13 SEI DADAP 0 KURANG

14 PRAPAT JANJI 8 KURANG

15 TINGGI RAJA 18 KURANG

16 SETIA JANJI 15.32 KURANG

17 MERANTI 5.67 KURANG

18 RAWANG PASAR IV 49.65 KURANG

19 BINJAISERBANGAN 40.95 KURANG

20 GAMBIR BARU 63.49 KURANG

21 MUTIARA 33.08 KURANG

22 SIDODADI 61 KURANG

Program Pengobatan mempunyai nilai rata-rata ..

B. Upaya Kesehatan Pengembangan

Untuk kegiatan Pengembangan tahun ini tidak dilakukan penilaian

C. Manajemen Puskesmas

TINGKAT CAPAIAN TARGET

MANAJ MAN MAN MANA


N TING
UNIT KERJA EMEN AJE AJE JEME
O KAT
OPERA MEN MEN N KET
KINE
SIONA ALA KEU KETE RJA
L T/OB ANG NAGA
AT AN AN

1 2 4 5

TK
BP.MANDOG
1 10 10 10 10 BAIK KINE
E
RJA

AEK BAIK
2 SONGSONGA 10 10 10 10 BAIK > 91
N %

CUK
PULAU UP >
3 10 10 10 10 BAIK
RAKYAT 81-
90%

KUR
ANG
4 AEK LOBA 10 10 10 10 BAIK
< 80
%

AEK
5 10 10 10 10 BAIK
LEDONG

SEI
6 0 0 0 0 BAIK
KEPAYANG

SEI
7 KEPAYANG 10 10 10 10 BAIK
BARAT

8 SEI APUNG 10 10 10 10 BAIK

BAGAN
9 10 10 10 10 BAIK
ASAHAN

SIMPANG
10 0 0 0 0 BAIK
EMPAT

11 AIR BATU 10 10 10 10 BAIK

HESSA AIR
12 10 10 10 10 BAIK
GENTING

13 SEI DADAP 0 0 0 0 BAIK


PRAPAT
14 10 10 10 10 BAIK
JANJI

TINGGI
15 10 10 10 10 BAIK
RAJA

16 SETIA JANJI 10 10 10 10 BAIK

17 MERANTI 10 10 10 10 BAIK

RAWANG
18 10 10 10 10 BAIK
PASAR IV

BINJAISERB
19 10 10 10 10 BAIK
ANGAN

GAMBIR
20 10 10 10 10 BAIK
BARU

21 MUTIARA 10 10 10 10 BAIK

22 SIDODADI 10 10 10 10 BAIK

Hasil Kinerja Puskesmas se Kabupaten Asahan tahun 2011 dapat disajikan sebagai berikut
:

KOMPONEN
NO PENCAPAIAN TK KINERJA KET
PENILAIAN

A. CAKUPAN
YANKES

TK
1 PROGRAM PROMKES 50.17 KURANG
KINERJA

PROGRAM
BAIK >
2 KESEHATAN 50.76 KURANG
91 %
LINGKUNGAN

CUKUP >
3 PROGRAM KIA/KB 49.18 KURANG
81-90%

KURANG
4 PROGRAM GIZI 61.92 KURANG
< 80 %
5 PROGRAM P2M 53.55 KURANG

PROGRAM
6 40.47 KURANG
PENGOBATAN

B. MANAJEMEN
PUSKESMAS

1 MANAJEMEN 100 BAIK

C. Perbandingan Hasil Kerja Tahun 2010 dengan Tahun 2011

Hasil Kinerja Upaya Kesehatan Wajib dan Manajemen Puskesmas

KOMPONEN PENCAPAIAN PENCAPAIAN


NO TREND KET
PENILAIAN TAHUN 2010 TAHUN 2011

A. CAKUPAN
YANKES

PROGRAM TK
1 38.31 50.17 NAIK
PROMKES KINERJA

PROGRAM
BAIK >
2 KESEHATAN 73.33 50.76 TURUN
91 %
LINGKUNGAN

CUKUP >
3 PROGRAM KIA/KB 86.42 49.18 TURUN
81-90%

KURANG
4 PROGRAM GIZI 71.37 61.92 TURUN
< 80 %

5 PROGRAM P2M 83.47 53.55 TURUN

PROGRAM
6 23.36 40.47 NAIK
PENGOBATAN

B. MANAJEMEN
PUSKESMAS

MANAJEMEN 100 100 TETAP


Sebaran SDM Sekabupaten Asahan

DOKTER DOKTER
NO UNIT KERJA BIDAN PERAWAT
UMUM GIGI

1 BP.MANDOGE 1 1 31 45

2 AEK SONGSONGAN 2 0 39 47

3 PULAU RAKYAT 3 1 31 40

4 AEK LOBA 2 1 29 36

5 SEI KEPAYANG 3 1 32 41

6 BAGAN ASAHAN 4 1 16 25

7 SEI APUNG 2 1 21 31

8 SIMPANG EMPAT 2 2 31 46

9 AIR BATU 3 0 29 37

HESSA AIR
1
10 GENTING 1 27 34

11 PRAPAT JANJI 3 1 25 32

12 TINGGI RAJA 2 0 23 29

13 MERANTI 4 1 59 73

14 RAWANG PASAR IV 3 1 27 34

15 BINJAISERBANGAN 2 0 53 65

16 SIDODADI 3 1 35 47

17 GAMBIR BARU 3 2 27 44

18 MUTIARA 3 1 42 53

19 SETIA JANJI 2 0 13 20

20 AEK LEDONG 1 2 16 23
SEI KEPAYANG
2
21 BARAT 1 22 30

22 SEI DADAP 2 2 26 36

D. Identifikasi Masalah dan Alternatif Pemecahan

Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja puskesmas se Kabupaten


Asahan tahun 2011 dapat dikategorikan program yang kurang tercapai sebagai
berikut :

Pomosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
Upaya pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Pengobatan
Sedangkan untuk kegiatan manajemen Puskesmas dapat dikategorikan Baik

Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yang termasuk kategori kurang


dan melihat penyebab dengan menelusuri variable & sub variable :

1. Penilaian Kinerja Kurang


a Program Promkes

Dengan rata rata nilai : 50.17 %

Hasil kinerja program promkes tahun 2011 meningkat bila dibandingkan dengan
tahun 2010,Hal ini dapat disebabkan karena tidak tercapainya program PHBS dan
program kegiatan posyandu. (lihat variable & sub variabel)

Permasalahan
Kurangnya Dana anggaran
Geografis Daerah yang sulit didatangi
SDM yang masih fasif
Alternative Pemecahan Masalah
Anggaran yang memadai
Pelatihan secara berkala tenaga promkes terutama pelatihan
berinteraksi
b.Program Kesehatan Lingkungan

c. Program KIA/KB

d. Program Gizi

Permasalahan

Asi tidak keluar


Kurangnya pojok laktasi
Kurangnya penyuluhan tentan asi eksklusif
Alternative Pemecahan Masalah
Adanya pojok laktasi
Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan
Pemberian Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin
dikomunikasikan kepada semua petugas.
Melatih semua staf pelayanan kesehatan tentang keterampilan yang
diperlukan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
Penyuluhan tentang Asi Ekslusif lebih ditingkatkan kepada sasaran.

e. Program Pengobatan

Dengan nilai cakupan rata-rata 40.47 %


Permasalahan
Pada tahun 2011 anggaran untuk
Kerjasama dengan pemenang program lain yang terkait kurang.
Jarak puskesmas dengan rumah penduduk relative jauh, dan sebagian
puskesmas dekat dengan rumah Sakit atau klinik swasta
Bidan yang melaksanakan praktek swasta banyak
Alternatif Pemecahan Masalah
Anggaran .
Petugas lebih meningkatkan kinerja dan kerjasama dengan pemegang
program lain yang terkait
Menjalin kerjasama dengan petugas pustu untuk ikut berperan serta
Menjalin kerjasama dengan aparat Desa, agar aparat desa informasi
kegiatan puskesmas.
BAB III
VISI, MISI , MOTTO KERJA, TUJUAN DAN SASARAN

A. TATA NILAI
SEKSI:

S: Sopan

E: Empati

K: Kompeten

S: Senyum

I: Indah

B. VISI
Terwujudnya Masyarakat Aek Songsongan Sehat Dan Mandiri
Penjelasan :
Puskesmas Aek Songsongan merupakan sarana pelayanan kesehatan milik
pemerintah yang mempunyai fungsi sebagai penyelenggara UKM dan UKP tingkat
pertama di Kecamatan Sambong dituntut untuk selalu meningkatkan akses pelayanan
kesehatan masyarakat yang berkualitas guna mencapai masyarakat Sambong yang Sehat
dan mandiri dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Guna mewujudkan visi yang bermakna bahwa Puskesmas sebagai pelayanan
Publik maka Puskesmas Aek Songsongan harus selalu:
1) Memelihara wujud (tangible) bukti fisik Puskesmas, meliputi: sarana prasarana
kantor, kebersihan kantor, ketrampilan karyawan dan jenis-jenis pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan
2) Mengutamakan kehandalan (reliability) hasil kinerja karyawan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan, meliputi: yang cepat, tepat pada jam kerja kantor dan dalam
fasilitas yang sama.
3) Memegang teguh keresponsivitas (responsiveness) tanggapan/ kesigapan karyawan
terhadap kebutuhan pelanggan, meliputi: cepat menanggapi dan membantu
pelanggan (bagian resepsionis).
4) Susunan tata kerja sesuai dengan pendidikan, keyakinan (confidence) tupoksi yang
mempunyai kompetensi pegawai sesuai bidangnya, meliputi: pengetahuan
(knowladge) dan ketrampilan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan.
5) Menunjukkan empati (emphaty) sikap, perilaku pegawai dalam melayani
pelanggan, meliputi: keramahan dan rasa peduli terhadap kebutuhan pelanggan
(peningkatan SDM dengan adanya pelatihan pelayanan prima)

C. MISI
Guna mencapai Visi Puskesmas maka perlu menetapkan misi strategis sebagai
berikut :
1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan bermutu
merata dan terjangkau
2. Meningkat kan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan
D. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu
pelayanan Puskesmas Aek Songsongan secara efektif dan efesien agar tercapai
derajat kesehatan yang optimal

Tujuan Khusus
Terlaksananya sistem pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien
dan petugas yang memberi pelayanan
Terbentuknya budaya organisasi serta motivasi yang tinggi untuk peduli
terhadap peningkatan mutu dan kinerja puskesmas secara kontinyu
Terlaksananya pencatatan dan pelaporan semua indikator mutu pelayananan
dan indikator kinerja

E. SASARAN

1. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM

Ditetapkan sesuai dengan kesepakatan


2. Monitoring Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM

Monitoring dilakukan Tim Manajemen Mutu


3. Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP

Dilaksanakan oleh Tim Audit Internal


4. Monitoring Pelaporan Insiden

Semua insiden (KPC, KNC, KTD)


5. Pelatihan Staf
Seluruh Staf dilatih cuci tangan dan penggunaan APAR
F. RUANG LINGKUP
Program peningkatan mutu dan kinerja puskesmas dalam pedoman ini meliputi segala
bentuk kegiatan dan/ atau tindakan yang berhubungan dengan Puskesmas Ngemplak
Simongan.

1. Kegiatan Pokok
a. Menetapkan Indikator Mutu Klinis Puskesmas
b. Menetapkan Indikator Mutu Manajerial Puskesmas
c. Menetapkan Indikator Mutu UKM Puskesmas
d. Menetapkan Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas
e. Monitoring Indikator Mutu Klinis Puskesmas
f. Monitoring Indikator Mutu Manajerial Puskesmas
g. Monitoring Indikator Mutu UKM Puskesmas
h. Monitoring Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas
i. Monitoring Pelaporan Insiden
j. Melakukan FMEA
k. Pengembangan
l. Pelatihan

2. Rincian Kegiatan
a. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial, Mutu UKM dan Sasaran
Keselamatan Pasien Puskesmas
b. Monitoring Indikator Mutu Klinis Puskesmas
1) Kejadian kesalahan dan kejadian nyaris cedera yang terkait dengan kesalahan
pengobatan
2) Kelengkapan Pengisian Medical Record
3) Kelengkapan Pengisian resep
c. Monitoring Indikator Mutu Manajerial Puskesmas
1) Kedisiplinan petugas
2) Kedisiplinan waktu pelayanan
3) Ketidaktersediaan obat dan barang habis pakai pada saat dibutuhkan
4) Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan puskesmas
5) Kecelakaan kerja karena tertusuk jarum.
d. Monitoring Indikator Mutu Manajerial Puskesmas
1) Kepuasan masyarakat terhadap program puskesmas
2) Kedisiplinan petugas dalam menjalankan program sesuai jadwal
3) Pencapaian program
e. Monitoring Indikator Mutu Keselamatan Pasien Puskesmas
1) Kepatuhan Identifikasi Pasien Dengan Benar
2) Kepatuhan cuci tangan dengan benar seuai dengan 6 langkah cuci tangan
f. Menetapkan SOP
g. Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP
h. Monitoring Pelaporan Insiden
1) Kejadian Tidak Diharapkan
2) Kejadian Nyaris Cidera
3) Keadaan Potensial Cidera
i. Pendidikan & Pelatihan
1) Pelatihan cuci tangan
2) Pelatihan penggunaaan APAR
I. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial, Mutu UKM dan Sasaran
Keselamatan Pasien Puskesmas
a. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan
b. Mencari dan mempelajari referensi terkait
c. Menginventaris indikator mutu
d. Memilih prioritas indikator mutu
e. Menetapkan prioritas indikator mutu
2. Monitoring Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM
a. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan
b. Membuat Deskripsi Indikator Mutu
c. Melatih Tim Manajemen Mutu dalam mengumpulkan Data Indikator Mutu
d. Mengumpulkan Data Indikator Mutu
e. Evaluasi dan laporan pelaksanan kegiatan
3. Monitoring Pelaporan Insiden
a. Menyusun dan menetapkan Prosedur Pelaporan Insiden
b. Pembuatan formulir Pelaporan Insiden
c. Sosialisasi Prosedur Pelaporan Insiden
d. Monitoring Pelaporan Insiden
e. Evaluasi & laporan pelaksanaan kegiatan
4. Pendidikan & Pelatihan
a. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan
b. Melatih staf
c. Evaluasi dan laporan pelaksanan kegiatan
II. SASARAN

Penanggung jawab masing-masing POKJA


Seluruh staf Puskesmas Aek Songsongan

III. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM

Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun oleh Tim Manajemen Mutu berkoordinasi


dengan bagian terkait
2. Monitoring Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM

Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun oleh Tim Manajemen Mutu berkoordinasi


dengan bagian terkait
3. Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP

Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun oleh Tim Audit Internal berkoordinasi dengan
bagian terkait
4. Monitoring Pelaporan Insiden

Setiap bulan
5. Pelatihan Staf

Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun oleh Tim K3 dan Pengendalian Infeksi


berkoordinasi dengan bagian terkait
IV. EVALUASI PELAKSANAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
1. Menetapkan Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM

Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Tim Manajemen Mutu
berkoordinasi dengan pihak terkait
2. Monitoring Indikator Mutu Klinis, Mutu Manajerial & Mutu UKM
Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Tim Manajemen Mutu
berkoordinasi dengan pihak terkait
3. Monitoring Kepatuhan Terhadap SOP

Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Tim Audit Internal
berkoordinasi dengan pihak terkait (internal audit dan komite medik)
4. Monitoring Pelaporan Insiden

Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Tim Manajemen Mutu
berkoordinasi dengan pihak terkait
5. Pelatihan Staf

Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan oleh Tim K3 dan Pengendalian
Infeksi berkoordinasi dengan Unit terkait
BAB IV STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI
KABUPATEN ASAHAN

JENIS MUTU
LAYANAN LAYANAN PENERIMA
PERNYATAAN
NO STANDAR
LAYANAN
DASAR DASAR DASAR

1 Pelayanan Sesuai standar Ibu hamil. 85% ibu hamil


kesehatan ibu pelayanan
hamil antenatal. mendapatkan pelayanan

antenatal sesuai standar.


2 Pelayanan Sesuai standar Ibu bersalin. 81% ibu bersalin
kesehatan ibu pelayanan mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai
bersalin persalinan. standar.
Bayi baru
3 Pelayanan Sesuai standar lahir. 81% bayi baru lahir
kesehatan bayi pelayanan
baru kesehatan mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai
lahir bayi baru lahir. standar.
4 Pelayanan Sesuai standar Balita. 88% balita mendapatkan
pelayanan pelayanan kesehatan
kesehatan balita kesehatan sesuai

balita. standar.
Anak pada
5 Pelayanan Sesuai standar usia 60% anak pada usia
kesehatan pada skrining
usia kesehatan pendidikan pendidikan dasar

pendidikan
dasar usia pendidikan dasar. mendapatkan skrining

kesehatan sesuai
dasar. standar.
6 Pelayanan Sesuai standar Warga Negara 80% warga negara
kesehatan pada skrining
usia kesehatan Indonesia usia Indonesia usia 15 s.d. 59

15 s.d. 59 tahun mendapatkan


produktif usia produktif. tahun. skrining

kesehatan sesuai
standar.
7 Pelayanan Sesuai standar Warga Negara 80% warga negara
kesehatan pada skrining Indonesia usia 60 tahun
usia kesehatan Indonesia usia ke
atas mendapatkan
lanjut usia lanjut. 60 tahun ke skrining

kesehatan sesuai
atas. standar.
87.5% penderita
8 Pelayanan Sesuai standar Penderita hipertensi
kesehatan pelayanan
penderita kesehatan hipertensi. mendapatkan pelayanan

penderita kesehatan sesuai


hipertensi hipertensi. standar.

86.4% penderita
9 Pelayanan Sesuai standar Penderita Diabetes
kesehatan pelayanan Diabetes
penderita kesehatan Melitus. Melitus mendapatkan

penderita pelayanan kesehatan


Diabetes Melitus Diabetes sesuai

Melitus. standar.
10 Pelayanan Sesuai standar Orang dengan 80% orang dengan
Kesehatan orang gangguan jiwa
pelayanan gangguan jiwa (ODGJ)
kesehatan berat

dengan
gangguan jiwa. (ODGJ) berat. mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai
jiwa berat standar.
11 Pelayanan Sesuai standar Orang dengan 100% orang dengan TB
pelayanan mendapatkan pelayanan
kesehatan orang kesehatan TB. TB

dengan TB TB. sesuai standar.


12 Pelayanan Sesuai standar Orang berisiko 100% orang berisiko
kesehatan orang mendapatkan terinfeksi HIV terinfeksi HIV (ibu hamil,

dengan risiko pemeriksaan HIV. (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
waria/transgender,
terinfeksi HIV pasien TB, pengguna

pasien IMS, napza, dan warga binaan

waria/transge lembaga
nd pemasyarakatan)

mendapatkan
er, pengguna pemeriksaan

napza, dan HIV sesuai standar.


warga binaan

lembaga

pemasyarakat
an)

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

a. Pernyataan Standar

Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar. Puskesmas wajib


memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil kepada ibu hamil minimal 85% di
wilayah kerja Puskesmas tersebut dalam kurun waktu kehamilan.
b. Pengertian

1) Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan kepada


ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada
trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga yang dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter
Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR).
2) Yang disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang
dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu :

a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;

b) Ukur tekanan darah;

c) Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)

d) Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);

e) Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ);

f) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus


Toksoid (TT) bila diperlukan;

g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;

h) Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah


(Hb), pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan
sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang
pemberian pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan.

i) Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;

j) Temu wicara (konseling)

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil


dinilai dari cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) sesuai standar di
wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
d. Rumus Penghitungan Kinerja

Jumlah ibu hamil yang


Persentase ibu mendapatkan pelayanan K4 di
hamil fasilitas pelayanan kesehatan
mendapatkan milik pemerintah dan swasta

= x 100 %
pelayanan ibu
Jumlah semua ibu hamil di
hamil wilayah kabupaten/kota
tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama.

e. Target
Capaian Kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan ibu hamil adalah 85
persen.
f. Langkah-langkah Kegiatan
Pendataan ibu hamil
Pemeriksaan kehamilan
Pemberian Buku KIA
Pencatatan dan pelaporan
Rujukan ANC jika diperlukan

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

a. Pernyataan Standar

Ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.


Puskesmas wajib memberikan Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin kepada semua
ibu bersalin minimal 81% di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

b. Pengertian

1) Pelayanan persalinan sesuai standar adalah persalinan yang dilakukan oleh


Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan yang bekerja di
fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah maupun Swasta yang memiliki
Surat Tanda Register (STR) baik persalinan normal dan atau persalinan
dengan komplikasi.

2) Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi Polindes, Poskesdes, Puskesmas,


bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai
kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta.
3) Standar pelayanan persalinan normal mengikuti acuan asuhan persalinan
normal yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97
Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa
Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual. Adapun untuk
persalinan dengan komplikasi mengikuti acuan dari Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Rujukan

c. Defenisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan


pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan ibu
bersalin sesuai standar di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun.

d. Rumus Penghitungan Kinerja

Jumlah ibu bersalin yang


mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai standar di
fasilitas kesehatan
Persentase Ibu Bersalin
Jumlah semua ibu bersalin x 100 % yang ada
di wilayah kabupaten/kota tersebut

dalam kurun waktu

e. Target

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pelayanan kesehatan


ibu bersalin adalah 100 persen.

f. Langkah-langkah Kegiatan

Pendataan ibu bersalin

Pelayanan persalinan

Pengisian dan pemanfaatan Buku KIA

Pencatatan dan pelaporan

Rujukan pertolongan persalinan jika diperlukan

3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

a. Pernyataan Standar

Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.


Puskesmas wajib memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir kepada
semua bayi di wilayah kerjanya minimal 81% dalam kurun waktu satu tahun.

b. Pengertian

1) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah pelayanan yang
diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan
Neonatal Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak,
dilakukan oleh Bidan dan atau perawat dan atau Dokter dan atau Dokter
Spesialis Anak yang memiliki Surat Tanda Register (STR).

2) Pelayanan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Polindes,


Poskesdes, Puskesmas, Bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik
utama, klinik bersalin, balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit
pemerintah maupun swasta), Posyandu dan atau kunjungan rumah

c. Defenisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan paket pelayanan kesehatan bayi


baru lahir dinilai dari persentase jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar di wilayah
kerja Puskesmas tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Penghitungan Kinerja

Presentase bayi
baru lahir
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28
mendapatkan

hari yang mendapatkan pelayanan x 100


pelayanan %
kesehatan bayi kesehatan bayi baru lahir sesuai
dengan standar
baru lahir
Jumlah semua bayi baru lahir di
wilayah kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun

e. Target

Capaian Kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
standar adalah 81 persen.

f. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pendataan bayi baru lahir


2) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
3) Pengisian dan pemanfaatan Buku KIA
4) Pencatatan dan pelaporan
5) Rujukan pertolongan kasus komplikasi pada bayi baru lahir jika diperlukan

4. Pelayanan Kesehatan Balita

a. Pernyataan Standar

Balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Puskesmas wajib


memberikan pelayanan kesehatan anak balita kepada semua balita minimal 88%
di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

b. Pengertian

1) Pelayanan kesehatan balita sesuai standar adalah pelayanan kesehatan yang


diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan
atau Perawat dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang
memiliki Surat Tanda Register (STR) dan diberikan di fasilitas kesehatan
pemerintah maupun swasta, dan UKBM.

2) Pelayanan kesehatan, meliputi :

a) Penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran panjang/tinggi


badan minimal 2 kali setahun

b) Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun.

c) Pemberian imunisasi dasar lengkap.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian Kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan balita usia


0-59 bulan dinilai dari cakupan balita yang mendapat pelayanan kesehatan balita
sehat sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah balita 059 bulan yang


mendapat pelayanan kesehatan balita
sesuai standar dalam kurun waktu
satu tahun
Jumlah balita yang = x 100%
Mendapatkan pelayanan
Sesuai standar Jumlah balita 059 bulan yang ada
di wilayah kerja dalam kurun waktu
satu tahun yang sama.

e. Target
Capaian kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan balita
pada anak usia 059 bulan sesuai standar adalah 88%.

f. Langkah-langkah Kegiatan
1) Pendataan Balita 0-59 bulan
2) Pemberian Pelayanan Kesehatan balita
3) Pencatatan dan Pelaporan

5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar

a. Pernyataan Standar

Anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
Puskesmas wajib melakukan penjaringan kesehatan kepada anak usia pendidikan
dasar minimal 60% di wilayah kerja Puskesmas tersebut pada waktu kelas 1 dan
kelas 7.

b. Pengertian

1) Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar adalah penjaringan kesehatan


yang diberikan kepada anak usia pendidikan dasar, minimal satu kali pada
kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan oleh Puskesmas.

2) Standar pelayanan penjaringan kesehatan adalah pelayanan yang meliputi :

a) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda klinis anemia);
b) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan napas);
c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut;
d) Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster snellen;
e) Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala;
3) Semua anak usia pendidikan dasar di wilayah Puskesmas adalah semua
peserta didik kelas 1 dan kelas 7 di satuan pendidikan dasar yang berada di
wilayah Puskesmas.

c. Defenisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan skrining kesehatan


anak usia pendidikan dasar dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan pada usia
pendidikan dasar sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas tersebut dalam kurun
waktu satu tahun ajaran.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah anak usia pendidikan


Persentase dasar kelas 1 dan 7 yang
anak usia mendapat pelayanan skrining
pendidikan kesehatan di satuan pendidikan
dasar yang Dasar
x 100
mendapatkan = Jumlah semua anak usia %
skrining pendidikan dasar kelas 1 dan 7
kesehatan yang ada di wilayah kerja di
sesuai standar wilayah kerja Puskesmas tersebut
dalam kurun waktu satu tahun
ajaran.

e. Target

Capaian kinerja Puskesmas dalam pelayanan penjaringan kesehatan pada


anak usia pendidikan dasar di wilayah kerja adalah 60 persen.

f. Langkah-langkah Kegiatan

> Pendataan anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7

> Pra penjaringan:

informed consent

pembagian Buku Rapor Kesehatanku dan penjelasan


penggunaan

> Pelaksanaan penjaringan kesehatan

> Pelaksanaan tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan

Rujukan jika diperlukan

KIE

> Pencatatan dan pelaporan

6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif

a. Pernyataan Standar

Warga negara Indonesia usia 1559 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar. Puskesmas wajib memberikan skrining kesehatan sesuai standar pada
warga negara usia 1559 tahun minimal 80% di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.

b. Pengertian

1) Pelayanan skrining kesehatan usia 1559 tahun sesuai standar adalah:


a) Pelayanan skrining kesehatan usia 1559 tahun diberikan
sesuai kewenanganya oleh:
(1) Dokter;
(2) Bidan;
(3) Perawat;
(4) Nutrisionis/Tenaga Gizi.
(5) Petugas Pelaksana Posbindu PTM terlatih

b) Pelayanan skrining kesehatan usia 1559 tahun dilakukan di


Puskesmas dan jaringannya (Posbindu PTM) serta fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan Puskesmas.

c) Pelayanan skrining kesehatan usia1559 tahun minimal dilakukan


satu tahun sekali.

d) Pelayanan skrining kesehatan usia 1559 tahun meliputi :


(1) Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa
tinggi badan dan berat badan serta lingkar perut.
(2) Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai
pencegahan primer.
(3) Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes cepat
gula darah.
(4) Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku.
(5) Pemeriksaan ketajaman penglihatan
(6) Pemeriksaan ketajaman pendengaran
(7) Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara
klinis dan pemeriksaan IVA khusus untuk wanita usia 3059
tahun.

2) Pengunjung yang ditemukan menderita kelainan wajib ditangani atau


dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu menanganinya.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan skrining kesehatan


warga negara berusia usia 1559 tahun dinilai dari persentase pengunjung usia
1559 tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase Jumlah pengunjung usia 1559


warga negara tahun mendapat pelayanan
usia 1559 skrining kesehatan sesuai
tahun standar dalam kurun waktu satu
mendapatkan tahun
x 100 %
skrining = Jumlah warga negara usia 1559
kesehatan tahun yang ada di wilayah kerja
sesuai dalam kurun waktu satu tahun
standar yang sama.
f. Target

Capaian kinerja Puskesmas dalam pelayanan skrining kesehatan sesuai standar


pada warga negara yang berusia 1559 tahun yang membutuhkan pelayanan
skrining di wilayah kerja adalah 80 persen.

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Skrining faktor risiko PTM dan gangguan mental emosional dan perilaku
2) Konseling tentang faktor risiko PTM dan gangguan mental
emosional dan perilaku
3) Pelatihan teknis petugas skrining kesehatan bagi tenaga
kesehatan dan petugas pelaksana (kader) Posbindu PTM
4) Penyediaan sarana dan prasarana skrining (Kit Posbindu PTM)
5) Pelatihan surveilans faktor risiko PTM berbasis web
6) Pelayanan rujukan kasus ke Faskes Tingkat Pertama
7) Pencatatan dan pelaporan faktor risiko PTM
8) Monitoring dan evaluasi

7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut

a. Pernyataan Standar

Warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan


sesuai standar. Puskesmas wajib memberikan skrining kesehatan sesuai standar
pada warga negara usia 60 tahun ke atas minimal 80% di wilayah kerjanya
minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun.

b. Pengertian

1) Pelayanan skrining kesehatan warga negara usia 60 tahun ke atas sesuai


standar adalah :

a) Dilakukan sesuai kewenangan oleh :

(1) Dokter;
(2) Bidan;
(3) Perawat;
(4) Nutrisionis/Tenaga Gizi;
(5) Kader Posyandu lansia/Posbindu

b) Pelayanan skrining kesehatan diberikan di Puskesmas dan


jaringannya, fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maupun pada
kelompok lansia, bekerja sama dengan pemerintah daerah.

c) Pelayanan skrining kesehatan minimal dilakukan sekali setahun.

d) Lingkup skrining adalah sebagai berikut :

(1) Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah.


(2) Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula darah.
(3) Deteksi kadar kolesterol dalam darah
(4) Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk
kepikunan menggunakan Mini Cog atau Mini Mental Status
Examination (MMSE)/Test Mental Mini atau Abreviated
Mental Test (AMT) dan Geriatric Depression Scale (GDS).
2) Pengunjung yang ditemukan memiliki faktor risiko wajib dilakukan
intervensi secara dini

3) Pengunjung yang ditemukan menderita penyakit wajib ditangani atau


dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu menanganinya.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan skrining kesehatan pada warga


negara usia 60 tahun keatas dinilai dari persentase pengunjung berusia 60 tahun
keatas yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Penghitungan Kinerja

Jumlah pengunjung berusia 60


Persentase tahun ke atas yang mendapat
warga negara skrining kesehatansesuai
usia 60 standar minimal 1 kali dalam
tahun Keatas kurun waktu satu tahun
mendapatkan = Jumlah semua penduduk x 100 %
skrining berusia usia 60 tahun ke atas
kesehatan yang ada di wilayah
Sesuai Puskesmas tersebut
standar dalam kurun waktu satu tahun
perhitungan

f. Target

Capaian kinerja Puskesmas dalam upaya skrining kesehatan sesuai standar pada
warga negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya adalah 80 persen.

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pendataan lansia
2) Skrining kesehatan lansia
3) Pemberian Buku Kesehatan Lansia
4) Pelayanan rujukan
5) Pencatatan dan pelaporan

8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

a. Pernyataan Standar

Penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Puskesmas


untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita
hipertensi sebagai upaya pencegahan sekunder minimal 87.5% di wilayah
kerjanya.
b. Pengertian

1) Sasaran adalah penduduk usia 15 tahun ke atas

2) Penderita hipertensi esensial atau hipertensi tanpa komplikasi memperoleh


pelayanan kesehatan sesuai standar; dan upaya promosi kesehatan melalui
modifikasi gaya hidup di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

3) Penderita hipertensi dengan komplikasi (jantung, stroke dan penyakit ginjal


kronis, diabetes melitus) perlu dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjut (FKTL) yang mempunyai kompetensi untuk penanganan
komplikasi.

4) Standar pelayanan kesehatan penderita hipertensi adalah:

a) Mengikuti Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di FKTP.


b) Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan kepada penderita
Hipertensi di FKTP.
c) Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar meliputi: pemeriksaan
dan monitoring tekanan darah, edukasi, pengaturan diet seimbang,
aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologis.
d) Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk mempertahankan
tekanan darah pada <140/90 mmHg untuk usia di bawah 60 th dan
<150/90 mmHg untuk penderita 60 tahun ke atas dan untuk mencegah
terjadinya komplikasi jantung, stroke, diabetes melitus dan penyakit
ginjal kronis.
e) Selama menjalani pelayanan kesehatan sesuai standar, jika tekanan
darah penderita hipertensi tidak bisa dipertahankan sebagaimana
dimaksud pada poin sebelumnya atau mengalami komplikasi, maka
penderita perlu dirujuk ke FKTL yang berkompeten.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai


standar bagi penderita hipertensi, dinilai dari persentase jumlah penderita
hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah penderita hipertensi yang


mendapatkan pelayanan kesehatan
Persentase
sesuai standar dalam kurun waktu
Penderita

satu tahun x
hipertensi 100
mendapat = _______________________________ %
pelayanan Jumlah estimasi penderita hipertensi
kesehatan

berdasarkan angka prevalensi


sesuai standar
kab/kota dalam kurun waktu satu
tahun pada tahun yang sama
(Estimasi penderita hipertensi kabupaten/kota berdasarkan Riskesdas Tahun
2013)

e. Target

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan


terhadap penderita hipertensi atau orang dengan keluhan hipertensi sesuai
standar adalah 87.5%.

f. Langkah-langkah Kegiatan

a Pendataan penderita hipertensi menurut wilayah kerja FKTP


b Melakukan skrining faktor risiko hipertensi untuk seluruh pasien di
FKTP
c Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa edukasi
tentang diet makanan dan aktivitas fisik, serta terapi farmakologi
d Melakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan komplikasi
e Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang hipertensi bagi tenaga
kesehatan, termasuk pelatihan surveilans faktor risiko hipertensi
berbasis web
f Penyediaan peralatan kesehatan hipertensi
g Penyediaan obat hipertensi
h Pencatatan dan pelaporan
i Monitoring dan evaluasi

9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)

a. Pernyataan Standar

Penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.


Puskesmas mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar kepada seluruh penyandang diabetes melitus sebagai upaya pencegahan
sekunder minimal 86.4% di wilayah kerjanya.

b. Pengertian

1) Sasaran indikator ini adalah penyandang DM di wilayah kerja


kabupaten/kota.

2) Penduduk yang ditemukan menderita DM atau penyandang DM


memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dan upaya promotif dan
preventif di FKTP.
3) Penduduk yang ditemukan menderita DM atau penyandang DM dengan
komplikasi perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan untuk penanganan
selanjutnya.

4) Pelayanan kesehatan penyandang DM diberikan sesuai kewenangannya


oleh :

a) Dokter/DLP
b) Perawat
c) Nutrisionis/Tenaga Gizi

5) Pelayanan kesehatan diberikan kepada penyandang DM di FKTP sesuai


standar meliputi 4 (empat) pilar penatalaksanaan sebagai berikut:

a) Edukasi
b) Aktifitas fisik
c) Terapi nutrisi medis
d) Intervensi farmakologis

6) Setiap penyandang DM yang mendapatkan pelayanan sesuai standar


termasuk pemeriksaan HbA1C.

7) Bagi penyandang DM yang belum menjadi peserta JKN diwajibkan


menjadi peserta JKN.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai


standar bagi penyandang DM dinilai dari persentase penyandang DM yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.

d. Rumus Penghitungan Kinerja:

Jumlah penyandang DM yang

Persentase mendapatkan pelayanan


penyandang DM
yang kesehatan sesuai standar

mendapatkan dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah penyandang DM
pelayanan = x 100 %
pe berdasarkan angka prevalensi
kesehatan
sesuai standar DM nasional di wilayah kerja
O dalam kurun waktu satu tahun
pada tahun yang sama

e. Target

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan tatalaksana kepada


penyandang DM sesuai standar di wilayah kerjanya adalah 86.4 persen.

f. Langkah-langkah Kegiatan

Melakukan pendataan penderita DM menurut wilayah kerja


FKTP
Melakukan skrining faktor risiko DM untuk seluruh pasien di
FKTP
Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa edukasi tentang
diet makanan dan aktivitas fisik, serta terapi farmakologi
Melakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan komplikasi
Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang DM bagi tenaga kesehatan,
termasuk pelatihan surveilans DM berbasis web
Penyediaan peralatan kesehatan DM, termasuk HbA1C
Penyediaan obat DM
Pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan evaluasi

10. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat

a. Pernyataan Standar

ODGJ berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar minimal 80%.

b. Pengertian

Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat adalah:

1) Pelayanan promotif preventif yang bertujuan meningkatkan kesehatan jiwa


ODGJ berat (psikotik) dan mencegah terjadinya kekambuhan dan
pemasungan.
2) Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat diberikan oleh perawat dan
dokter Puskesmas di wilayah kerjanya.
3) Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat meliputi:
a) Edukasi dan evaluasi tentang: tanda dan gejala gangguan jiwa,
kepatuhan minum obat dan informasi lain terkait obat, mencegah
tindakan pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah
tangga dan aktivitas bekerja sederhana, dan/atau
b) Tindakan kebersihan diri ODGJ berat
4) Dalam melakukan pelayanan promotif preventif diperlukan penyediaan
materi KIE dan Buku Kerja sederhana.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja


Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan ODGJ berat
dinilai dengan jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja nya yang mendapat
pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu
satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

e. Target

Capaian kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan jiwa pada orang dengan
gangguan jiwa berat sesuai standar di wilayah kerja adalah 80 persen.

f. Langkah-langkah Kegiatan

1) Penyediaan materi KIE Keswa, Pedoman dan Buku Kerja Kesehatan Jiwa
2) Peningkatan pengetahuan SDM
3) Penyediaan form pencatatan dan pelaporan
4) Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat di Puskesmas
5) Pelaksanaan kunjungan rumah (KIE keswa dan dukungan psikososial)
6) Monitoring dan evaluasi

11. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberkulosis (TB)

a. Pernyataan Standar

Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar. Puskesmas


mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
kepada seluruh orang dengan TB sebagai upaya pencegahan di wilayah kerjanya.

b. Pengertian

1) Pelayanan Tuberkulosis Sesuai Standar adalah pelayanan kesehatan diberikan


kepada seluruh orang dengan TB yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai
kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) dan di FKTL baik
pemerintah maupun swasta

2) Pelayanan yang diberikan sesuai Pedoman Penanggulangan TB yang berlaku


antara lain :

- Penegakan diagnosis TB dilakukan secara bakteriologis dan klinis serta


dapat didukung dengan pemeriksaan penunjang lainnya.
- Dilakukan pemeriksaan pemantauan kemajuan pengobatan pada akhir
pengobatan intensif, bulan ke 5 dan akhir pengobatan.
- Pengobatan dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan
panduan OAT standar.

3) Gejala Utama TB adalah batuk selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat
diikuti dengan dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa
aktifitas fisik dan badan meriang lebih dari satu bulan.
4) Kegiatan Promotif dan preventif antara lain penemuan kasus secara dini,
penemuan kasus secara aktif, pemberian KIE untuk pencegahan penularan
dengan penerapan etika batuk, pengendalian faktor risiko dan pemberian obat
pencegahan

5) Prinsip pelayanan TB adalah penemuan orang dengan TB sedini mungkin,


ditatalaksana sesuai standar sekaligus pemantauan hingga sembuh atau
TOSS TB (Temukan, Obati Sampai Sembuh).

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan orang dengan TB


dinilai dari persentase jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase orang yang Jumlah orang yang mendapatkan


mendapatkan pelayanan pelayanan TB sesuai standar dalam TB sesuai
standar kurun waktu satu tahun
= x 100 %
Jumlah orang dengan TB yang ada di
wilayah kerja pada kurun waktu satu
tahun yang sama

e. Target

Capaian kinerja Puskesmas dalam upaya Pelayanan Tuberkulosis terhadap orang


dengan TB adalah 100%, dengan kriteria Capaian Kinerja 80% dikategorikan
tercapai 100%.

f. Langkah-langkah Kegiatan

1) Peningkatan Kapasitas SDM TB


2) Promosi/Penyuluhan dan Penyediaan Media KIE TB
3) Pelayanan dan pemeriksaan TB dalam gedung dan luar gedung
4) Rujukan kasus TB dengan penyulit termasuk TB resistan Obat kepada
fasilitas kesehatan tingkat lanjut
5) Jejaring dan kemitraan pelayanan TB
6) Pemantapan mutu layanan labotatorium TB untuk penegakan diagnosis TB
7) Pencatatan dan pelaporan TB melalui penyediaan Formulir pencatatan dan
pelaporan
8) Monitoring dan Evaluasi

12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV

a. Pernyataan Standar

Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan)
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
b. Pengertian

1). Pelayanan Kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV sesuai standar
adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil, pasien TB,
pasien infeksi menular seksual (IMS), waria/transgender, pengguna napza,
dan warga binaan lembaga pemasyarakatan, dilakukan oleh tenaga kesehatan
sesuai kewenangannya dan diberikan di FKTP (Puskesmas dan Jaringannya)
dan FKTL baik pemerintah maupun swasta serta di lapas/rutan narkotika.

2). Pelayanan Kesehatan meliputi:

a) Upaya pencegahan pada orang yang memiliki risiko terinfeksi


HIV
b) Pemeriksaan HIV ditawarkan secara aktif oleh petugas kesehatan bagi
orang yang berisiko dimulai dengan:
- pemberian informasi terkait HIV-AIDS
- pemeriksaan HIV menggunakan tes cepat HIV dengan menggunakan
alat tes sesuai standar nasional yang telah ditetapkan
- orang dengan hasil pemeriksaan HIV positif harus dirujuk ke fasilitas
yang mampu menangani untuk mendapatkan pengobatan ARV dan
konseling tentang HIV dan AIDS bagi orang dengan HIV (ODHA) dan
pasangannya
- orang dengan infeksi menular seksual (IMS), waria/transgender,
pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan dengan
hasil pemeriksaan HIV negatif harus dilakukan pemeriksaan ulang
minimal setelah tiga (3) bulan, enam (6) bulan dan 12 bulan dari
pemeriksaan yang pertama.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Puskesmas dalam memberikan pemeriksaan HIV terhadap orang


berisiko terinfeksi HIV dinilai dari persentase orang berisiko terinfeksi HIV yang
datang ke fasyankes dan mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Penghitungan Kinerja

Jumlah orang berisiko terinfeksi


Persentase orang HIV yang mendapatkan
berisiko pemeriksaan HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV fasyankes dalam kurun waktu satu
mendapatkan = tahun x 100 %
pemeriksaan Jumlah orang berisiko terinfeksi
HIV sesuai HIV yang ada di satu wilayah kerja
standar pada kurun waktu satu tahun yang
sama

e. Langkah-langkah Kegiatan
1) Pemetaan kelompok sasaran
2) Penyiapan SDM
3) Promosi/penyuluhan
4) Jejaring kerja dan kemitraan
5) Sosialisasi
6) Pemeriksaan HIV
7) Rujukan kasus HIV untuk mendapatkan pengobatan ARV
8) Pencatatan dan pelaporan
9) Monitoring dan evaluasi

f. Target

Capaian kinerja Puskesmas dalam upaya pemeriksaan HIV terhadap orang


berisiko terinfeksi HIV adalah 100%.
BAB VI
PENUTUP

Pedoman Manual Mutu Puskesmas Sambong ini disusun sebagai dasar pedoman
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas sambong baik
upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan, maupun upaya kesehatan
penunjang.
Dengan demikian puskesmas dapat menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif
dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan di tahun berikutnya.

Aek Songsongan , Februari 2017


Disyahkan : Tim Mutu Manajemen
Kepala UPTD Puskesmas Aek Songsongan Ketua

Dr. Rosalianse dr. Supiyanti


Nip 198004262009032003

Anda mungkin juga menyukai