Anda di halaman 1dari 19

KAJIAN EKONOMIS PADA PENAMBANGAN BATUBARA

DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PRODUKSI DI PT


ROKATERA PRIMA INTERNASIONAL
PROPOSAL
SKRIPSI (TTA-400)

Oleh :

Sun Caesar Galaxi


(10070111051)

PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2017 M. / 1438 H.
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalamualaikum Wr. Wbr

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kekuatan dan kesempatan kepada pemohon sehingga dapat menyelesaikan

proposal tugas akhir ini dengan baik. Proposal tugas akhir ini dibuat sebagai syarat

untuk mendapatkan kesempatan melakukan tugas akhir.

Dalam proposal tugas akhir ini, pemohon mengajukan Judul mengenai Kajian
Ekonomis Pada Penambangan Batubara Dengan Menggunakan Analisis
Produksi Di Pt Rokatera Prima Internasional. Pemohon menyadari bahwa
proposal tugas akhir ini masih banyak kekurangan, baik tema maupun isinya.
Pemohon bersedia dan siap apabila diberikan tema yang lain. Pemohon
menyampaikan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Wassalamualaikum Wr. Wbr

Bandung, Mei 2017

Pemohon
PROPOSAL TUGAS AKHIR (TTA - 400)
KAJIAN EKONOMIS PADA PENAMBANGAN BATUBARA
DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PRODUKSI DI PT
ROKATERA PRIMA INTERNASIONAL

I. JUDUL

Judul pelaksanaan Tugas akhir yang direncanakan penulis yaitu Kajian


Ekonomis Pada Penambangan Batubara Dengan Menggunakan Analisis
Produksi Di Pt Rokatera Prima Internasional. Adapun judul yang penulis
ajukan diatas pada saat tugas akhir yang akan dilaksanakan dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang ada di lapangan.

II. LATAR BELAKANG

Dalam sejarah industri mineral, terdapat kesalahpahaman antara individu


di bidang Geologi, Tambang, Metalurgi, dan Keuangan tentang tahapan evaluasi
mineral. Karena setiap individu hanya mengkonsentrasikan diri pada bidangnya
masing-masing, maka hal mendasar dari evaluasi tambang terlupakan.
Seharusnya digalang kerja sama antar individu yang saling terkait ini untuk
menciptakan dasar evaluasi untuk suatu proyek dengan baik dan sistematis.
Peranan seorang insinyur tambang dalam suatu analisis investasi proyek
adalah memberikan pendapat teknikal dan informasi tentang parameter yang
berhubungan dengan desain, metode ekstraksi, biaya produksi, recovery, laju
penambangan, dan informasi tentang variabel lainnya. Analisis teknik ini akan
berguna bagi proyek bila dilengkapi dengan analisis finansial. Karena analisis
kelayakan tambang adalah suatu proses iterative antar variabel utamanya, yang
terdiri dari cadangan mineral (ore reserves), skala tambang (mine size), biaya
produksi (cost production) dan kadar batas pulang pokoknya (cut off grade).
Gambar di bawah ini memperlihatkan proses iteratif analisis kelayakan tambang
(Gentry & ONeil, 1984).
Produksi dan Ekspor Batubara Indonesia

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di

dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia

kemudian menjadi eksportir terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari

batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100

dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang

sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi

yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia,

cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis kira-kira dalam 83 tahun

mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan. Berkaitan dengan

cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-10 dengan

sekitar 3.1 persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan BP

Statistical Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari cadangan batubara total

Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous)

yang memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/gram.

Untuk memahami permasalahan tentang batubara di atas maka pemohon


melakukan tugas akhir mengenai Kajian Ekonomis Pada Penambangan
Batubara Dengan Menggunakan Analisis Produksi Di Pt Rokatera Prima
Internasional. Dan sebagai syarat mutlak kelulusan dalam menempuh sarjana
teknik (S1) di Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Islam Bandung .

III. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menghitung produksi barubara

yang di hasilkan baik sekarang maupun untuk jangka panjang.


Tujuan

1. Mengetahui secara langsung rencana produksi penambangan batubara

yang akan di produksi.

2. Menghitung batubara yang diproduksi dengan menggunakan kajian

enkonomis.

IV. RUANG LINGKUP MASALAH

Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini yaitu, di batasi seputar

perhitungan produksi batubara yang di hasilkan dengan kajian enkonomis.

V. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Metoda Tidak Langsung, yaitu berdasarkan data yang diberikan

perusahaan kemudian di olah dan literatur-literatur yang diperoleh dari

catatan mata kuliah mengenai analisis ekonomi tambang, buku-buku

mengenai anilisis ekonomi pertambangan, serta Ibu/Bapak Dosen

Pembimbing Tugas Akhir yang memberikan saran dan waktu luangnya

untuk evaluasi dan asistensi laporan Tugas Akhir tersebut.

2. Penyusunan laporan mengenai hasil penyelidikan dan penelitian untuk

kemudian dipaparkan pada Sidang Tugas Akhir Program Studi Teknik

Pertambangan Universitas Islam Bandung.


Mulai

Persiapan

Pengambilan Data Sekunder


- Catatan materi kuliah.
- Handbook mengenai ekonomi
tambang
- Data yang di peroleh dari kegiatan
lapangan

Analisis dan Pengolahan Data


- Rancangan teknis kegiatan produksi batubara
- Geometri lereng
- Geomteri jalan angkut
- Layout tambang

Pembuatan Draft

Presentasi

Revisi

Pembuatan
Laporan Akhir /
Oke Final

Stop

Gambar 5.1
Diagram Alir Metode Penelitian
VI. LANDASAN TEORI

A. Analisis Investasi Tambang

Tujuan dilakukannya investasi tambang adalah untuk memperoleh nilai

lebih/keuntungan pada proyek penambangan di masa depan dari kapital yang

dinvestasikan. Dalam bidang pertambangan, kapital umumnya berupa deposit

bahan tambang dan modal. Menurut ahli ekonomi Adam Smith, investasi kapital

merupakan investasi utama yang banyak dilakukan oleh individu ataupun

perusahaan dalam rangka meningkatkan tingkat perekonomian mereka.

Maka analisis investasi tambang adalah suatu langkah sistemastis yang

dilakukan untuk mengevaluasi potensi keuntungan (profitability) pada sebuah

investasi proyek penambangan. Dengan menempuh langkah langkah

sistemastis ini diharapkan pengambilan keputusan untuk melakukan investasi

dapat dilakukan dengan tepat dan tidak mengalami kerugian.

B. Perhitungan Proyeksi Pendapatan (Revenue)

Perhitungan proyeksi pendapatan (revenue) adalah perkiraan dana yang

masuk atau diterima oleh perusahaan sebagai hasil penjualan produksi batubara

yang dihasilkan sesuai dengan skenario produksi dan harga yang direncanakan.

C. Perhitungan dan Analisis Biaya

Dalam industri pertambangan lebih dikenal pengelompokan biaya

menjadi:

1. Biaya kapital (biaya investasi) sebelum penambangan.

Biaya kapital dalam industri mineral pertambangan didefinisikan sebagai

biaya yang diperlukan pada saat awal proyek sampai dapat dicapainya tahapan

produksi. Biaya kapital terdiri dari dua komponen, yaitu:


a. Modal Tetap (Capital Cost)

Modal tetap adalah segala biaya yang dikeluarkan pada saat project start

up. Misalnya: land acquisition, development, preproduction development,

studi lingkungan, peralatan tambang, peralatan pengolahan, bangunan,

fasilitas penunjang dan contingency.

b. Modal Kerja (Working Capital)

Modal kerja adalah sejumlah uang diluar modal tetap yang digunakan

untuk menjalankan kegiatan atau operasi sehari hari pada saat proyek

sudah dimulai. Perhitungan modal kerja (working capital) dapat

berdasarkan atas 10 20% dari modal tetap.

2. Biaya operasi selama penambangan .

a. Biaya Operasi Produksi (Production Cost)

Biaya operasi didefinisikan sebagai segala macam biaya yang harus

dikeluarkan agar proyek penambangan dapat beroperasi atau berjalan sesuai

dengan modal awal perusahaan (budget).

Dalam suatu operasi penambangan, keseluruhan biaya penambangan

akan terdiri dari banyak komponen biaya yang merupakan akibat dari masing

masing tahap kegiatan. Besar kecilnya biaya penambangan akan tergantung pada

perancangan teknis sistem penambangan, jenis dan jumlah pemilihan alat yang

digunakan yang sesuai dengan target produksi yang direncanakan.

Pada dasarnya aspek teknis dan aspek ekonomis tidak dapat berjalan

sendiri - sendiri, keduanya akan selalu saling mempengaruhi. Perkiraan biaya

investasi alat akan tergantung pada jumlah alat yang dipergunakan dan kapasitas

alat yang dipilih. Demikian pula biaya produksi merupakan fungsi dari kapasitas

alat yang dipakai.


Jadi jelaslah bahwa biaya penambangan yang rendah akan dapat dicapai

jika rancangan teknis dapat dioptimasi dengan memperhatikan pemilihan dan

jumlah alat yang akan digunakan.

Secara umum biaya operasi dibagi menjadi tiga komponen biaya, yaitu:

1. Biaya Operasi Langsung

Biaya operasi langsung merupakan biaya utama dan berkaitan langsung

dengan produk yang dihasilkan (proses produksi). Walaupun komponen

biaya operasi langsung dari satu tambang ke tambang yang lain bervariasi

akan tetapi biaya operasi langsung pada umumnya terdiri dari:

a. Pekerja (operator pekerja lapangan).

b. Bahan bakar (bahan bakar, oli dan sebagainya).

c. Persiapan daerah produksi atau permukaan kerja, biaya pengupasan dan

pemindahan top soil.

d. Biaya pembongkaran bahan galian.

e. Biaya pengupasan dan pemindahan overburden.

f. Biaya penggalian dan pemindahan.

g. Pemindahan bahan galian dari area penggalian ke wilayah crushing plan.

2. Biaya Operasi Tidak Langsung

Biaya operasi tidak langsung adalah biaya pengeluaran yang disebabkan

oleh kegiatan kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses

produksi atau biaya yang terkait dengan penyelenggaraan proyek dan tidak bisa

dibebankan secara langsung. Umumnya, terdiri dari:

a. Pekerja (administrasi, keamanan, teknisi, juru bayar, petugas kantor,

bengkel dan lain sebagainya)

b. Royalties.
c. Asuransi.

d. Penyusutan alat.

e. Pajak.

f. Perjalanan bisnis, rapat, sumbangan sumbangan.

g. Keperluan kantor.

h. Humas, dan sebagainya.

D. Pembuatan Model Cash Flow (Aliran Kas)

Aliran kas (cash flow) adalah aliran pemasukan dan pengeluaran uang

yang terjadi selama periode operasi (Stermole & Stermole, 1987). Analisis aliran

kas penting dilakukan untuk mengetahui potensi pendapatan pada masa sekarang

dan pada masa yang akan datang bila dilakukan penambangan terhadap suatu

deposit mineral. Analisis aliran kas tahunan memerlukan pertimbangan

pertimbangan, yakni:

1. Jumlah total tonase yang ditambang per tahun dan kadar yang akan

diproduksi

2. Pembayaran royalti tiap tahun

3. Biaya produksi tahunan

4. Pajak penghasilan perusahaan (PPH)

Pertimbangan pertimbangan tersebut harus dilakukan mengingat adanya

perbedaan karakteristik industri pertambangan dengan industri lainnya. Maka

seorang analisis investasi harus dapat mengakomodasi perbedaan tersebut

sehingga dapat melakukan analisis suatu investasi pertambangan dengan benar.

Beberapa perbedaan dalam analisis aliran kas tersebut diantaranya, yaitu:

1. Mengestimasikan pendapatan

2. Memperkirakan tingkat resiko usaha


3. Memperkirakan biaya operasi

4. Adanya konsep royalti, dan sebagainya

Perhitungan aliran kas dilakukan untuk menganalisis investasi selama

umur proyek dengan dasar hitungan per tahun. Perhitungan dilakukan dengan

mempertimbangkan aliran masuk tahunan dan aliran keluar tahunan. Aliran kas

investasi dapat bernilai positif atau negatif. Aliran kas untuk perusahaan tambang

umumnya akan bernilai negatif selama beberapa tahun di awal proyek (masa pra

produksi) dan akan bernilai positif pada masa produksi. Namun besarnya

bervariasi tergantung pada jumlah produksi, harga bahan tambang, pasar dan

situasi politik atau ekonomi. Sedangkan pada akhir masa produksi, aliran kas

cenderung menurun sesuai dengan berkurangnya cadangan dan produksi, bahkan

bisa pula negatif karena harus mengeluarkan biaya reklamasi, biaya penutupan

tambang atau biaya sosial lainnya.

Model analisis yang digunakan untuk mengkaji kelayakan finansial

investasi proyek penambangan bahan galian adalah model aliran kas (cash flow)

selama produksi penambangan dilakukan. Aliran kas tersebut dikelompokkan

menjadi aliran kas pada titik awal proyek, selama tahap operasional dan pada

tahap akhir proyek. Dari hasil pembuatan cash flow ini kita dapat menghitung net

present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan payback periode (PBP).

Pengeluaran yang dibayarkan perusahaan tambang di dalam aliran kas

terdiri dua jenis, yaitu:

1. Pengeluaran Nyata

Pengeluaran ini mencakup biaya produksi, biaya kapital, pembayaran

pajak, pembayaran hutang dan bunganya, royalti, biaya umum dan

administrasi.
2. Pengeluaran Tidak Nyata (Pengurangan Book Cash atau Non Cash)

Pengeluaran tidak nyata terdiri dari depresiasi, deplesi (tidak digunakan di

Indonesia), amortisasi dan pengurangan pajak lainnya.

E. Menyusun Kriteria Penilaian

Kaidah pokok yang digunakan dalam perhitungan biaya dan analisis

keuangan ini mengacu pada konsep ekuivalen yang pada dasarnya memberikan

bobot parameter waktu terhadap nilai uang yang diinvestasikan, seperti suku

bunga (interest) dan laju pengembalian (rate of return).

Kriteria penilaian finansial merupakan alat bantu bagi manajemen untuk

membandingkan dan memilih alternatif investasi yang akan dilakukan. Ada

beberapa macam kriteria penilaian finansial yang dianggap baku, yang mana

diantaranya memperhitungkan konsep ekuivalen, yaitu:

1. Net Present Value (NPV)

2. Internal Rate of Return (IRR)

3. Payback Period (PBP)

a. Net Present Value (NPV)

Analisis net value didasarkan pada perbedaan antara net revenue (inflow)

dan net cost (outflow) salama umur proyek pada tingkat laju pengembalian modal

minimum (i*). Net adalah penjumlahan keseluruhan komponen komponen inflow

atau outflow. Net present value (NPV) adalah sejumlah uang pada saat sekarang

(awal proyek, t = 0) yang ekivalen nilainya dengan uang sepanjang di masa depan

(selama umur tambang) pada laju pengembalian modal tertentu (i tertentu).

Kriteria NPV didasarkan pada konsep mendiskonto seluruh aliran kas (cash

flow) ke nilai sekarang (present value). Dengan mendiskontokan semua aliran kas

masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash outflow) selama umur proyek
(investasi) ke nilai sekarang, kemudian menghitung nilai sekarang bersih dengan

memakai dasar yang sama, yaitu harga saat ini. Dengan demikian dalam kriteria

penilai NPV memperhatikan dua hal sekaligus, yaitu faktor nilai waktu dari uang

dan selisih besarnya aliran kas masuk dan keluar kas. Dengan kata lain NPV

dapat menunjukkan jumlah (lumpsum) dengan arus diskonto tertentu dan

memberikan berapa besar uang pada saat ini.

Pada aliran kas proyek investasi penambangan bahan galian, untuk

memperhitungkan NPV yang akan dikaji yaitu meliputi seluruh aspek penerimaan

kas dan seluruh aspek pengeluaran kas, yang secara matematis dirumuskan

sebagai berikut:

1
= x net cash flow
(1+)

Dimana :

NPV = Nilai Sekarang Bersih

net cash flow = Aliran Kas Masuk Tahun ke-t

n = Tahun Aliran Kas

i = Bunga

Dengan menggunakan kriteria penilaian NPV dalam analisis finansial ini

akan diperoleh beberapa kelebihan, yaitu:

1. Telah memasukkan faktor nilai waktu dari uang

2. Telah mempertimbangkan semua aspek aliran kas proyek

3. Dilakukan perhitungan besaran absolut (bukan relatif)


Apabila harga NPV positif (NPV > 0), hal ini menunjukan bahwa investasi

menguntungkan. Dan juga sebaliknya apabila harga NPV negatif (NPV < 0), maka

hal ini menunjukan bahwa investasi tidak menguntungkan.

b. Internal Rate of Return (IRR / Laju Pengembalian Internal)

Internal rate of return (IRR) merupakan kriteria penilaian lain yang

digunakan dalam analisis finansial dengan tujuan untuk menjelaskan apakah

rencana proyek investasi penambangan yang dilakukan cukup menarik bila dilihat

dari laju pengembalian yang telah ditentukan.

Laju pengembalian internal adalah laju pengembalian yang menghasilkan

NPV aliran kas masuk sama dengan NPV aliran kas keluar. Pada metoda NPV,

analisis dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu besarnya laju

pengembalian (diskonto/i), kemudian dihitung nilai sekarang bersih (NPV) dari

aliran kas keluar dan aliran kas masuk. Besarnya IRR atau laju pengembalian

(diskonto / i) yang dicari adalah yang memberikan kondisi NPV = 0.

Perhitungan secara matematis adalah sebagai berikut:

n n
( C)t ( Co)t

t=0 (1 + i )
t =
t=0 (1 + i )
t

Dimana:

(C)t = aliran kas masuk tahun ke-t

(Co)t = aliran kas keluar tahun ke-t

i = arus pengembalian (diskonto)

n = umur investasi

t = tahun.
Dalam menganalisis investasi dengan IRR ini ditentukan aturan sebagai

berikut:

1. IRR > (lebih besar) daripada laju pengembalian (i) yang diinginkan

(required rate of return - ROR), maka proyek investasi diterima.

2. IRR < (lebih kecil) daripada laju pengembalian (i) yang diinginkan

(required rate of return - ROR), maka proyek investasi ditolak.

c. Periode Pengembalian (Payback Period)

Payback Periode menunjukkan berapa lama (dalam berapa tahun) suatu

investasi akan bisa kembali. Payback periode menunjukkan perbandingan antara

initial investment dengan aliran kas tahunan, dengan rumus umum sebagai berikut:

n + a + b x 1 tahun
PBP =
cb

Dimana : n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa

menutupinvestasi mula-mula a = Jumlah investasi mula-mula b = Jumlah

kumulatif arus kas pada tahun ke n c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun

ke n + 1.
VII. WAKTU DAN RENCANA KEGIATAN DAN PELAPORAN

Adapun waktu pelaksanaan kegiatan penelitian ini direncanakan dilakukan

selama 1 bulan yaitu pada Bulan April hingga Bulan Mei 2017. Perincian jadwal

rencana tugas akhir dapat disusun sebagai berikut :

Tabel 7.1
Tabel Perincian Rencana Penelitian
Waktu
Pelaksanaan
No. Uraian Ket
(Minggu ke-)
1 2 3 4
I. TAHAP PERSIAPAN
1.1 Persiapan
1.2 Pengumpulan literatur dan data-data
sekunder

II. TAHAP KUNJUNGAN LAPANGAN

III. TAHAP ANALISIS DAN EVALUASI

IV. PELAPORAN

: Jadwal Kegiatan

VIII. PESERTA

Adapun data peserta kegiatan tugas akhir Kajian Ekonomis Pada


Penambangan Batubara Dengan Menggunakan Analisis Produksi Di Pt
Rokatera Prima Internasional ini adalah sebagai berikut:
Nama : Sun Caesar Galaxi

NPM : 100.701.11.051

Program Studi : Teknik Pertambangan

Universitas : Universitas Islam Bandung (UNISBA)


IX. PENUTUP

Demikianlah proposal ini saya buat sebagai acuan dalam melaksanakan

Tugas Akhir ini. Besar harapan saya akan bantuan pembimbing dan pihak yang

bersangkutan, demi kelancaran serta suksesnya pelaksanaan Tugas Akhir yang

akan penulis laksanakan.


LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : KAJIAN EKONOMIS PADA PENAMBANGAN BATUBARA


DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PRODUKSI DI PT
ROKATERA PRIMA INTERNASIONAL

Diajukan oleh : Sun Caesar Galaxi (100.701.11.051)

Bandung, Mei 2017

Menyetujui,

Sri Widayati S.T., M.T. Yuliadi, S.T., M.T.

Dosen Pembimbing Koordinator Tugas Akhir

Mengetahui,

Sri Widayati S.T., M.T.

Ketua Jurusan Teknik Pertambangan


DAFTAR PUSTAKA

1. Arif, Irwandy. 2008. Analisis Investasi Tambang, Institut Teknologi


Bandung: Bandung.

2. Dokumen./2013/09/ Analisis-Investasi-Tambang.Blogger

3. Hadiprayitno, Mulyono, Ir., 2000. Analisis Investasi Tambang,


Departemen Pertambangan dan Energi.

4. Karyailmiah. Pertambangan UNISBA.ac.id

5. Masdorysaputro,2015/01.menghitung-produktivitas-alat-
angkutBlogger.

6. Mining09uncen, 2012/04. Perhitungan-Produksi-Dan-Perhitungan-


Ekonomi, Blogger.

7. Noor Rizqon Arief, Ir., 2004. Manajemen Organisasi Diklat


Perencanaan Tambang, UNISBA: Bandung.

8. Nursarya, Hadi, Ir., M.Sc., 2004, Konsep Optimasi Pemanfaatan


Sumber Sumberdaya Mineral dan Energi Dengan Pendekatan
Keekonomian Sumberdaya, UNISBA: Bandung.

9. Rafiedbungsu. /2012/06/Analisa-Investasi-Tambang.blogger

Anda mungkin juga menyukai