Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia diciptakan oleh Tuhan
YME sebagai makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain untuk memenuhi
kebutuhannya. Aspek penting dalam bersosialisasi adalah komunikasi.
Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu kelompok/
bergantung pada komunikasinya. Seberapa intens dan efektif suatu komunikasi dapat
dibangun. Dalam komunikasi kelompok kita harus mengetahui pengertian, sifat, klasifikasi
dan hal apa saja yang perlu dan tidak perlu dilakukan dalam berkomunikasi kelompok.
Sebagai tenaga medis,kita harus mengetahui betapa pentingnya memahami cara
komunikasi dan teknik berkomunikasi yang baik.Saat ini, banyak permasalahan yang terjadi
di kalangan sebuah kelompok dan inti masalahnya adalah kurang pemahaman akan
komunikasi,sehingga banyaknya mispersepsi diantara komunikan. Permasalahan komunikasi
yang terjadi pun tak hanya internal tapi juga eksternal. Oleh karena itu penulis akan
memaparkan hal tersebut.
Berdasarkan permasalahan di atas, Maka dari itu, penulis mencari informasi dan
menyusun makalah mengenai materi komunikasi kelompok ini,semoga bisa menambahkan
wawasan kita mengenai salah satu dari bentuk komunikasi ini. Hal ini pun merupakan salah
satu upaya pemenuhan tugas mata Komunikasi Kesehatan.

B. Batasan Masalah
1. Pengertian komunikasi
2. Prinsip komunikasi
3. Komponen komunikasi

4. Faktor yang memengaruhi komunikasi


5. Pentingnya unsur komunikasi dalam pelayanan kesehatan

C. Tujuan

1. Menjelaskan komunikasi dan komponen-komponennya dalam pelayanan kesehatan

2. Mengetahui komunikasi dalam pelayanan kesehatan

D. Manfaat

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Komunikasi dan aspek-aspeknya dalam


Pelayanan Kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu Communicare atau Communis yang berarti
sama atau menjadikan milik bersama.Jika kita berkomunikasi dengan orang lain,berarti kita
berusaha agar sesuatu yang disampaikan tersebut dipahami oleh lawan bicara kita.

Jadi komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua
orang atau lebih dengan cara yang efektif,sehingga pesan atau informasi yang dimaksud dapat
dimengerti.

Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang
lain (Davis,1981).

KESEHATAN

Definisi kesehatan harus mengandung paling tidak 3 komponen yaitu biomedis,personal dan
sosiokultural.Definisi demikian tidak hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung
diamati.

Dari pengertian komunikasi dan kesehatan dapat kita tarik definisi mengenai komunikasi
kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media
tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk terciptanya kesejahteraan sebagai kekuatan
yang mengarah pada keadaan (status) sehat secara fisik,metal(rohani),dan social.

B.Prinsip Komunikasi

Terdapat 3 prinsip komunikasi,diantaranya :

a. Adanya proses komunikasi


b. Makna yang dikandung pesan
c. Menuju suatu model proses komunikasi yang umum dan memusat
Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak
seperti yang diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :

Latar belakang budaya.


Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator
dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
Ikatan kelompok atau group.
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara
mengamati pesan.
Harapan.
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai
dengan yang diharapkan.
Pendidikan.
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.

Pentingnya Unsur Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan


Manusia sebagai makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam
menjalankan dan mengembangkan kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan
terjalin bila setiap individu melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan
kenyamanan serta rasa aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan social
dengan orang lain merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini
menjadi unsur terpenting dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sebagai
bagian dari sistem social. Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
memberikan dampak yang sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual
maupun kelompok. Komunikasi yang terputus akan memberikan dampak pada buruknya
hubungan antar individu atau kelompok. Tatanan klinik seperti rumah sakit yang
dinyatakan sebagai salah satu sistem dari kelompok sosial mempunyai kepentingan yang
tinggi pada unsur komunikasi.Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai
modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada
konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen
internal an konsumen eksternal. Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar
individu yang bekerja Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal
utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada
konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen
internal an konsumen eksternal. Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar
individu yang bekerja di rumah sakit, baik hubungan secara horisontal ataupun hubungan
secara vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim multidisplin termasuk tenaga kesehatan,
unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sebagai provider merupakan gambaran dari
sisi konsumen internal. Sedangkan konsumen eksternal lebih mengarah pada sisi
menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara individual, kelompok, keluarga maupun
masyarakat yang ada di rumah sakit.Seringkali hubungan buruk yang terjadi pada suatu
rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem komunikasi antar individu
yang terlibat dalam sistem tersebut.
Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau menjadi sumber stres, pada
umumnya yang ditunjuk sebagai penyebabnya adalah komunikasi yang
buruk.Keperawatan yang menjadi unsur terpenting dalam memberikan pelayanan dalam
hal ini perawat berperan sebagai provider. Fokus perhatian terhadap buruknya
komunikasi juga terjadi pada tenaga medis. Hal ini terjadi karena beberapa sebab
diantaranya adalah: (1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara
terapeutik saat melakukan intraksi dengan klien. (2) Kurangnya kesadaran diri para
tenaga kesehatan dalam menjalankan komunikasi dua arah secara terapeutik. (3)
Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan (kinerja) individual yang berdampak
terhadap lemahnya pengembangan kemampuan diri sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu diupayakan suatu hubungan
interpersonal yang mencerminkan penerapan komunikasi yang lebih terapeutik. Hal ini
dimaksudkan untuk meminimalkan permasalahan yang dapat terjadi pada komunikasi
yang dijalin oleh tenaga kesehatan dengan kliennya. Modifikasi yang perlu dilakukan
adalah melakukan pendekatan dengan berlandaskan pada model konseptual sebagai dasar
ilmiah dalam melakukan tindakan keperawatan.
Dalam berkomunikasi,memahami perspektif pasien adalah sikap yang dianjurkan
dalam komukasi antar tenaga kesehatan dan pasien.Sikap tersebut akan mengembangkan
perilaku tenaga medis untuk menunjukkan adanya penghargaan terhadap kepercayaan
pasien yang berkaitan dengan penyakitnya(tidak menyemooh atau
melecehkan),melakukan penggalian terhadap keadaan pasien,mampu merespon secara
verbal dan non verbal dalam cara yang mudah dipahami pasien.Mnenggunakan bahasa
dan istila yang mudah dipahami pasien sesuai dengan latar belakang pendidikan pasien.
Petugas kesehatan perlu melibatkan semua pihak yang ikut berperan dalam upaya
penyembuhan atau perawatan agar komunikasi bisa efektif.Tidak semua informasi yang
diperlukan pasien bisa dituntaskan oleh dokter di ruang praktiknya.Penyediaan media
pendukung komunikasi akan sangat membantu efektivitas komunikasi antara petugas
kesehatan dan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar, 1984, Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, Bandung: Armico.
Alo, Lilliweri.2008.Dasar Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Singgih,Evita E.Dkk.2012.Buku Ajar II Manusia,Individu,Kelompok,Masyarakat,dan
Kebudayaan.Tidak diterbitkan

Anda mungkin juga menyukai