Anda di halaman 1dari 1

Ada yang mengatakan bahwa nikotin dari tembakau dapat menormalkan defisit

psychophysiological pada pasien skizofrenia. Penderita skizofrenia sangat sensitif terhadap


rangsangan sensorik, sebuah studi mengungkapkan bahwa, di mana relawan normal dapat
menghambat respon EEG untuk nada berulang, penderita skizofrenia tidak bisa. Penelitian
laboratorium lebih lanjut pada kesimpulan bahwa reseptor nikotin terlibat dalam fenomena
ini. Sebuah penelitian berikutnya pada pasien skizofrenia yang perokok mengungkapkan
bahwa merokok tidak menghasilkan normalisasi jangka pendek dari kelainan EEG.

Nikotin tidak muncul untuk menawarkan pendekatan yang berguna untuk pengobatan
skizofrenia karena efek jangka pendek memiliki efek samping berisiko tinggi. Skizofrenia
adalah penyakit tak bisa diobati dengan nikotin.

Bahkan menggunakan tembakau sudah merupakan tradisi atau kebiasaan masyarakat


Indonesia terutama kaum pria.

Anda mungkin juga menyukai