ARTIKEL JURNAL
Oleh
Rina Rohmaniyati
11102241027
ii
Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis.... (Rina Rohmaniyati ) 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan program pemberdayaan
gelandangan dan pengemis (Gepeng) melalui Usaha Ekonomi Produktif (UEP) di
Lembaga Sosial Hafara.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus. Subyek
dalam penelitian ini adalah warga binaan Gepeng didukung dengan informan pendukung
yaitu pemimpin dan pengurus lembaga. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data
adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang
digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Gepeng yang menjadi warga binaan di Lembaga Sosial
Hafara adalah orang jalanan yang terazia. Gepeng tersebut mendapat pembinaan dan
pelatihan di lembaga supaya mereka mampu hidup secara layak dan mandiri melalui
program pemberdayaan. Salah satu program pemberdayaan tersebut adalah program
Usaha Ekonomi Produktif (UEP). UEP merupakan program yang kegiatannya meliputi
perikanan, pertanian, dan usaha warung. Hasil kegiatan program UEP adalah hasil
penjualan di warung, perikanan berupa ikan lele, dan pertanian berupa buah-buahan,
sayuran, dan tanaman obat yang diperjual belikan dan dikonsumsi, warga binaan Gepeng
mendapatkan bagi hasil dalam kegiatan ini. Faktor pendukung pelaksanaan program UEP
yaitu: ketersediaan lahan yang subur, ketersediaan sarana prasarana, memiliki sumber
daya manusia, memiliki jaringan kerjasama yang luas dalam bidang pelatihan hingga
pengelolaan. Faktor penghambatnya yaitu: kondisi alam, kurangnya modal untuk
mengembangkan usaha, kondisi psikologis Gepeng, dan kurangnya pendidikan Gepeng.
Dampak pelaksanaan Usaha Ekonomi Produktif bagi lembaga yaitu mampu menggerakan
organisasi dan mencukupi kebutuhan pokok seluruh warga binaan. Bagi warga binaan
Gepeng adalah memiliki kemampuan, ketrampilan, dapat menabung dan tidak kembali ke
jalanan.
Kata kunci: pemberdayaan gepeng, usaha ekonomi produktif
Abstract
The aim of this research was to describe about: 1) vargants and beggar who have
became residents of Social Institution Hafara, 2) the implementations programme of
Economic Productive Efford activities, 3) the result of implementation programme of
Economic Productive Efford activities, and the impact of implementations program of
Economic Productive Efford activities to vargants and beggars, and also to Social
Institution Hafara.
This research was qualitative research which used a case study approach.
Subjects of this research were the chairman and public servant of social institution
2 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
hafara, and also vegrants and beggars who lived there. The data was collected through
observation, interviews, and documentation methods. The technique analysis data used
display, reduction, and conclusion of data. The validity of the data was done through
triangulation of sources.
The result of this research showed that 1) the residents in Social Institution of
Hafara came from the street, they was gained through raid and made up of vargants, ex-
phsicotics, and beggars. 2) the economic productive afford was a empowerment
programme for the residents which aimed to train independency of them. The activities of
this programme such as agriculture, fisheries, and shop bussiness, 3) the result of this
programme activities were shop profit, fisheries product was Lele fishes, and some
product of agriculture such as fruits, vagatables, and traditional medicinal plants. That
results were sold or being consumed, then vargants and beggars got a profit 4) There are
a support factors in this programme such as having fertile soil, availability of
infrastructure, having human resources, and large networking in the training field to
processing. The obstacle factors of this programme were nature conditions, less of
capital to develop business, psychology condition of vagrants and beggars, and also lack
of their education. 5) the impact of implementation this programme to the institution that
was capable ofmoving the organization and meet thebasic needs of all residents assisted.
For vargants and beggars were having the ability, skills, capability saving some money
and not return to the streets anymore.
untuk bekerja secara layak sehingga 39 warga binaan, yang terdiri atas; 6
mereka mampu meningkatkan kualitas orang gelandangan dewasa, 9 orang
hidupnya. anak jalanan, dan 24 orang eks psikotik
dan eks narkoba. Sebagai upaya
Penanganan gelandangan dan menanggulangi permasalahan
pengemis tersebut sejalan dengan upaya gelandagan dan pengemis, Lembaga
Sosial Hafara mempunyai berbagai
preventif, represif, dan rehabilitatif yang
pelayanan yang sesuai dengan Peraturan
tercantum dalam Peraturan Daerah Daerah (Perda) Daerah Istimewa
provinsi DIY pasal 8 ayat (1-3) Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2014
mengenai penanggulangan gelandangan tentang Penanggulangan Gelandangan
dan pengemis. Upaya-upaya tersebut dan Pengemis. Pelayanan tersebut antara
ditempuh melalui pelatihan ketrampilan, lain rumah singgah, bimbingan sosial,
bimbingan belajar dan ketrampilan.
magang dan perluasan kesempatan
kerja; peningkatan derajat kesehatan; Lembaga Sosial Hafara
fasilitasi tempat tinggal; peningkatan mempunyai permasalahan dalam upaya
pendidikan; penyuluhan dan edukasi menanggulangi permasalahan
masyarakat; pemberian informasi gelandangan dan pengemis.
melalui baliho di tempat umum; Permasalahan yang dihadapi lembaga
bimbingan sosial; dan bantuan sosial. antara lain; gelandangan dan pengemis
Pemerintah, dalam hal ini Dinas Sosial (gelandangan dan pengemis) baru sulit
DIY bekerjasama dengan Lembaga untuk beradaptasi, kurangnya kesadaran
Sosial yang ada berusaha untuk dan motivasi untuk belajar, serta
melaksanakan upaya preventif tersebut gelandangan dan pengemis masih
dalam menanggulangi gelandangan dan beranggapan bahwa kehidupan di jalan
pengemis. lebih menguntungkan dari pada di
lembaga. Salah satu upaya
Salah satu Lembaga Sosial di DIY menyelesaikan permasalahan tersebut,
yang bergerak dalam upaya Lembaga Sosial Hafara melibatkan
menanggulangi permasalahan
mereka dalam kegiatan Usaha Ekonomi
gelandangan dan pengemis adalah
Lembaga Sosial Hafara. Lembaga Sosial Produktif (UEP).
Hafara pada awalnya terletak di Dusun
Gonjen, Rt. 05 Rw. 17, kini lembaga Usaha Ekonomi Produktif
tersebut berlokasi di Brajan, Tamantirto, (UEP) merupakan program
Kasihan Bantul. Lembaga Sosial yang pemberdayaan gelandangan dan
mempunyai kepanjangan Hadza Min pengemis melalui kegiatan usaha yang
Fadli Rabbi (Kemurahan Hati Tuhan) produktif. Program ini dimaksudkan
bergerak pada pelayanan terpadu dengan untuk mengkikis asumsi gelandangan
ranah kerja pada pengentasan,
dan pengemis yang beranggapan bahwa
pemberdayaan, dan pembinaan
Penyandang Masalah Kesejahteraan hidup di lembaga tidak dapat
Sosial (PMKS). Warga binaan lembaga memperoleh penghasilan seperti ketika
ini seluruhnya berasal dari jalanan, hidup di jalanan. Kegiatan dalam
antara lain; pengamen, pengemis, program ini memanfaatkan lahan atau
gelandanga, eks psikotik, dan eks pekarangan disekitar lembaga sekitar
pecandu obat-obatan, serta anak jalanan. 1000 m2 sebagai lahan produktif untuk
Lembaga Sosial Hafara saat ini memiliki
kegiatan dibidang perikanan dan
6 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
alam, sumber daya manusia, dan modal dialami oleh Gepeng. Hasil
hingga menghasilkan produksi ikan identifikasi tersebut kemudian
yaitu ikan lele, sayuran, buah-buahan, berkembang untuk menentukan
dan tanaman obat tradisional, serta hasil program atau kegiatan apa yang
usaha toko. Hasil produksi yang perlu dilakukan. Contohnya; bagi
diperoleh ini kemudian diperjualbelikan. gelandangan eks psikotik dan eks
Hasil penjualan digunakan untuk pecandu narkoba yang secara
operasional produksi. Sedangkan mental tidak sehat perlu adanya
keuntungan yang diperoleh dibagi rehabilitasi dan terapi melalui
dengan warga binaan Gepeng dan untuk program panti sosial, bagi anak-
simpanan kas lembaga sendiri. anak jalanan yang putus sekolah
dibentuk rumah singgah dan
Berdasarkan hasil pengumpulan
program kelanjutan belajar,
data melalui berbagai teknik atau
sedangkan untuk eks Gepeng
metode, pemberdayaan Gepeng melalui
dewasa yang memerlukan
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) di
ketrampilan kerja melalui kegiatan
Lembaga Sosial Hafara menunjukkan
Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
siklus tahap pemberdayaan sebagai
berikut. d. Mengidentifikasi kekuatan yang
dapat digunakan untuk melakukan
a. Adanya kemauan untuk berubah
perubahan. Contoh pada program
menjadi lebih baik (memperbaiki
Usaha Ekonomi Produktif (UEP),
diri) yang dirasakan oleh Gepeng.
lembaga memiliki sumber daya
Kemauan ini ditimbulkan karena
alam yaitu tanah yang kosong
pengalaman yang telah dialami,
seluas 1000 m2 , dan sumber daya
seperti: pengucilan oleh masyarakat
manusia yang dapat dimanfaatkan
dan tidak dimanusiakan oleh
sebagai faktor produksi.
oknum tertentu.
e. Mengembangkan rencana dan
b. Meminta petunjuk dan bantuan
mengimplementasikan. Tahap ini
kepada pihak yang berdaya untuk
merupakan tahap pelaksanaan
membantu mencari jalan keluar
program.
menyelesaikan permasalahan. Pada
penelitian ini menunjukkan bahwa f. Menghadirkan pengalaman yang
Gepeng meminta petunjuk dan memberdayakan dan tidak
bantuan kepada pihak berdaya memberdayakan. Me-review
untuk membantu dalam membentuk kegiatan yang telah
komunitas yang kemudian diimpleentasikan dan menelaah
berkembang menjadi Lembaga hasil dari pelaksanaan progam
Sosial Hafara. Selain itu, dalam seperti Usaha Ekonomi Produktif
kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) baik dibidang perikanan,
(UEP) lembaga mendapatkan pertanian, dan usaha warung
bantuan baik dalam bentuk modal apakah dapat memberi perubahan,
maupun pelatihan dari pemerintah, kemajuan, dan kebutuhan sesuai
mahasiswa, instansi tertentu, yang dibutuhkan atau tidak.
maupun masyarakat.
g. Menganalisa sebab akibat terjadi
c. Pihak berdaya dan yang belum pemberdayaan dan
berdaya bersama-sama ketidakberdayaan. Menganalisis
mengidentifikasi permasalahan alasan atau sebab akibat terjadinya
yang terjadi. Pada tahap ini pemberdayaan dan ketidak-
menganalisis permasalaha yang berdayaan. Apabila terjadi ketidak-
Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis.... (Rina Rohmaniyati) 11