Anda di halaman 1dari 3

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF TENTANG MENU SEHAT

SEIMBANG  BALITA MELALUI MEDIA SOSIAL UNTUK KADER DI 


POSYANDU  KELURAHAN MARGAJAYA
Hilma Nuraeni, Ihsanti Velinlisdi
1
Pendidikan Masyarakat, Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia
2
Pendidikan Masyarakat, Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia
*ihsantivelinlisdi@gmail.com

Abstrak
Masalah gizi merupakan masalah yang kompleks. terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab
timbulnya penyakit gizi. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor diet, faktor sosial, kepadatan
penduduk, infeksi, kemiskinan, dan faktor lain seperti pendidikan dan pengetahuan. Posyandu
merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola
dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi termasuk didalamnya kegiatan bayi dan balita berupa penyuluhan gizi
seimbang. Berdasrkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti disalah satu Posyandu Kota
Bogor, peneluti menemukan masalah yang sering terjadi utamanya dalam kegiatan penyuluhan gizi
yang dilakukan oleh kader. Penelitian ini berfokus menghasilkan media interaktif untuk
meningkatkan pemahaman materi.
Kata kunci : Gizi, Posyandu, Media interaktif.
I. Pendahuluan

Gizi merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan kualitas sumber daya manusia
(Almatsier, 2002). Anak merupakan salah satu kelompok rawan gizi, pada usia ini pertumbuhan
otak masih berlangsung cepat (Istiany Ari dan Rusilanti, 2013). Kurangnya pengetahuan gizi dan
kesehatan orangtua, khususnya ibu merupakan salah satu penyebab kekurangan gizi pada anak
(As’ad, Suryani, 2002). Berdasarkan data tahun 2006 di Indonesia, jumlah anak yang mengalami
gizi buruk mencapai 4,8 juta anak. Pada tahun 2007 ada penurunan, yaitu jumlah anak yang
mengalami gizi buruk mencapai 4,1 juta anak Pada tahun 2008 juga mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya, yaitu jumlah anak yang mengalami gizi buruk mencapai 4 juta anak
(Departemen Kesehatan, 2010). Permendagri RI Nomor 7 Tahun 2007 tentang kader
pemberdayaan masyarakat, dinyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi
yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan
dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 1, ayat 8 )
Penelitian lainya dari (Yudianto, 2017) Media video merupakan media pembelajaran yang
paling tepat dan akurat dalam menyampaikan pesan dan akan sangat membantu pemahaman
peserta didik. Dengan adanya media video, peserta didik akan lebih paham dengan materi yang
disampaikan pendidik melalui tayangan sebuah film yang diputarkan. Unsur-unsur yang terdapat
dalam media video seperti suara, teks, animasi, dan grafik. Dengan adanya media video peserta
mampu mencapai kemampuan dalam ranah kognitif (Kegiatan Mental Otak ), afektif (Sikap),
psikomotorik (keterampilan/skill) dan meningkatkan kemampuan interpersonal. Dapat
disimpulkan dari penelitian siswa mampu mencapai apa yang diharapkan oleh guru di dalam kelas.
Pemilihan media video ini, merujuk pada penelitian Prawesti, et al (2018) yang menyatakan bahwa
intervensi penyuluhan kesehatan menggunakan media video memiliki pengaruh lebih tinggi dalam
peningkatan literasi kesehatan ibu dibandingkan dengan intervensi standar seperti brosur.
Setelah mengetahui latar belakang tersebut, oleh karenanya diperlukan suatu media
penyuluhan yang inovatif sebagai upaya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai gizi yang
seimbang terhadap anak yakni melalui video interaktif seperti halnya DVD atau platform Media
Sosial di wilayah Posyandu Dramaga Kelurahan Margajaya yang dikembangkan peneliti. Untuk
kemudian dilakukan penelitian apakah ada pengaruh Penyuluhan Kesehatan Gizi melalui video
interaktif media sosial terhadap pengetahuan ibu-ibu mengenai gizi di Wilayah Posyandu
Dramaga,Kelurahan Margajaya Kota Bogor setelah dilakukan intevensi.

II. Metode Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di posyandu yang berada di Kelurahan Margajaya, Bogor Barat.
Posyandu tersebut memiliki kader sebanyak 20 orang serta ibu yang memiliki balita berjumlah 20
orang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas penggunaan media interaktif
berbentuk video dalam perancangan model pendidikan tentang menu sehat seimbang  balita
terhadap makanan bergizi berbasis pemberdayaan masyarakat yang dapat digunakan oleh kader
posyandu dan ibu rumah tangga Kelurahan Margajaya.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan menggunakan dua kelompok
yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (Sugiyono, 2010). Prosedur penelitian terdiri
dari: (1) kelompok dibagi dua yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. (2) Sebelum
dilakukan penyuluhan pada kedua kelompok dilakukan pre-test. (3) Pada kelompok kontrol
dilakukan penyuluhan dengan menggunakan media handout. (4) Pada kelompok perlakuan
dilakukan penyuluhan dengan menggunakan media interaktif dalam bentuk video dengan
didahului dengan pembukaan dan penjelasan singkat tentang tujuan penyuluhan. (5) Setelah
selesai penyuluhan pada kedua kelompok dilakukan post-test

Anda mungkin juga menyukai