Anda di halaman 1dari 61

LATAR BELAKANG

MASALAH KEAMANAN LALU LINTAS


FUNGSI DAN PERAN LALU LINTAS
DAMPAK POSITIF BERLALU LINTAS
PENGENDALIAN LALU LINTAS
DISIPLIN BERLALU LINTAS
KEGIATAN MENARIK /
EKTRAKULIKULER
PENGINTEGRASIAN MATERI MATA
PELAJARAN
TUJUAN
SEBAGAI PANDUAN BAGI GURU
DALAM MENGINTEGRASIKAN
PENDIDIKAN LALU LINTAS DALAM
PELAJARAN PKN
MANFAAT
Membangun kehidupan sekolah
sebagai lingkungan sadar berlalu
lintas
Membina warga sekolah agar
memiliki kompetensi
kewarganegaraan
Meningkatkan mutu
penyelenggaraan pendidikan
disekolah
RUANG LINGKUP
PENDIDIKAN KESELAMATAN
BERLALU LINTAS
HUKUM
SOSIOLOGI
EKONOMI
PSIKOLOGI
POLITIK
ASPEK HUKUM
a. Mentaati rambu rambu lalu
lintas
b. Mentaati marka jalan
c. Mentaati isyarat pengatur lalu
lintas
d. Melengkapi pengamanan diri
dalam berlalu lintas
SOSIOLOGI

a. Memberi kesempatan penyeberang


jalan
b. Tidak menyalahgunakan fungsi
jalan dan badan jalan
EKONOMI

a. Bersifat hemat dalam perjalanan


b. Efektifitas perjalanan
PSIKOLOGI

a. Rasa aman
b. Rasa nyaman
POLITIK
a. Membuat kebijakan lalu lintas
didasarkan pada kepentingan
umum / bersama
b. Melaksanakan kebijakan lalu
lintas berdasarkan kebenaran
c. Pelaksanaan pengawasan
kebijakan lalu lintas secara adil
MATERI TINGKAT SD
a. Pengertian
* Lalu Lintas
* Rambu-rambu Lalu lintas
* Marka Jalan, APIL
* Pengamanan diri sebagai pemakai jalan
* Tata Cara berlalu lintas dengan benar
b. 12 gerakan pengaturan lalu lintas, isyarat
pengaturan menggunakan peluit dan gerakan
dasar senam lantas
c. Patroli Keamanan Sekolah (PKS)
MATERI TINGKAT SLTP

a. Pengertian lalu lintas


b. * Pengertian rambu-rambu lalin dan marka
jalan
* Arti marka jalan
c. pengamanan diri sebagai pemakai jalan
d. * Tata cara berlalu lintas
* Tips perjalanan
* Manfaat Helm
* Penyebab terjadinya kecelakaan
MATERI TINGKAT SLTA
a. Pengertian tentang lalu lintas
b. Rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan
c. Pengamanan diri sebagai pengguna /
pemakai jalan
d. Tata cara berlalu lintas
e. Surat Ijin Mengemudi (SIM)
f. Kecelakaan lalu lintas
g. Pengeturan lalu lintas dan sanksi hukum
terhadap pelanggaran lalu lintas
MARKA JALAN
GARIS PUTUS-PUTUS DAN GARIS
MENERUS
FUNGSI :

1. Arahkan lalu lintas


2. Peringatan ada marka
didepan
3. Pembatas Lajur/Jalur
jalan
( Lampiran I Tabel 2A No.1a dan 1c s/d 1f KEPMEN NO.61/1993)
( Rambu larangan sesuai dengan :
Lampiran I Tabel 2A No.1a dan 1c s/d 1f KEPMEN NO.61/1993)
GARIS UTUH YANG BERARTI DAERAH DIMANA MARKA ITU DIBUAT
DILARANG UNTUK DILINTASI KENDARAAN,
KECUALI
KENDARAAN PETUGAS ATAU INST BERWENANG

Pemberitahuan awal/akhir pemisah jalan pengarah lalu lintas


Marka serong yang dibatasi dgn rangka garis utuh berarti :
daerah tdk boleh dimasuki kendaraan
Marka serong yg dibatasi dgn garis putus-2digunakan utk menyatakan
kendaraan tdk boleh memasuki daerah tsb sampai mendapat kepastian
selamat
PSL 28 ULAJ PP NO. 42 / 93
BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KENDARAAN / PEJALAN KAKI

LAMP 3 WARNA LAMP 2 WARNA LAMP 1 WARNA

MERAH
MERAH
KUNING MERAH atau
HIJAU HIJAU KUNING

MENGATUR KEND MENGATUR BERKEDIP


PEJL KAKI MEMBERI
PERINGATAN
BAHAYA
Rambu Peringatan

Digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau


tempat
Berbahaya di bagian jln didepannya.

Rambu peringatan ditempatkan sekurang-kurangnya pada jarak 50 meter


atau pd Jarak tertentu sebelum tempat bahaya dgn memperhatikan Lalu
Lintas, cuaca & Keadaan jalan yg disebabkan oleh faktur geografis,
geometris, permukaan jalan, dan Kecepatan rencana jalan.

Rambu peringatan dapat dilengkapi dengan papan tambahan.

Warna dasar rambu peringatan berwarna kuning dgn lambang atau tulisan
Hitam.
Digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan
olehPemakai jalan.

Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin dengan titik


larangan dimulai.

Rambu larangan dpt dilengkapi dgn papan tambahan.

Warna dasar rambu larangan berwarna putih & lambang atau


tulisan berwarna Hitam atau merah.
Digunakan untuk menyatakan perintah yang
wajib dilakukan oleh Pemakai jalan.

Rambu perintah ditempatkan sedekat mungkin


dengan titik kewajiban dimulai.

Rambu perintah dpt dilengkapi dgn papan


tambahan.

Warna dasar biru dgn lambang atau tulisan


berwarna putih serta merah utk garis serong
sebagai batas akhir perintah.
Digunakan untuk menyatakan petunjuk jurusan,
jalan, situasi, kota, tempat pengaturan, fasilitas
dan lain-lain bagi pemakai jalan.

Untuk menyatakan jarak dapat digunakan


papan tambahan atau dicantumkan pada
rambu itu sendiri.
Digunakan utk memuat keterangan yg
diperlukan utk menyatakan hanya berlaku
pd waktu-waktu tertentu, jarak & jenis
kendaraan tertentu ataupun perihal
lainnya.
Papan tambahan menggunakan warna
dasar putih dgn tulisan dan bingkai
berwarna hitam.
Papan tambahan tdk boleh menyatakan
suatu keterangan yg tidak berkaitan dgn
rambunya sendiri.
Adalah rambu Lalu Lintas yang tidak
dipasang secara tetap dan digunakan
dalam keadaan dan kegiatan tertentu.

Untuk kemudahan penggunaan rambu


sementara dapat dibuat dalam bentuk
Portabel atau variabel.
TATA CARA MELEWATI

Pengemudi yg akan
melewati kendaraan lain
harus :
1. Mempunyai pandangan yang bebas & menjaga ruang yg cukup bagi
kend yg dilewatinya;
2. Mengambil lajur/jalur sebelah kanan kend yg dilewatinya;
3. Dalam keadaan tertentu boleh sebelah kiri, bila :
a. Lajur kanan macet
B. Bermaksud belok kiri
MEMPERHATIKAN
KESELAMATAN LL

Dilarang melewati kend yang telah memberi isyarat akan mengambil


lajur/jalur kanan
Menyalip pada jalan 3 lajur Menyalip di simpang Tiga
Menyalip pada jalan
dengan dua lajur
dua arah
DILARANG

Menyalip pada tikungan

Menyalip kalau
pandangan tidak jelas
DILARANG

MENYALIP
DI MEDIAN

MENYALIP
DI TEMPAT
PENYEBERANGAN
ORANG
DILARANG

PERSIMPANGAN

PERSILANGAN
DENGAN KA
DILARANG MENYALIP

TIKUNGAN PERSIMPANGAN MELINTASI MEDIAN

ZEBRA CROSS PERLINTASAN KA PANDANGAN TDK JELAS


PENGEMUDI HARUS MEMPERLAMBAT KENDARAAN,
APABILA AKAN MELEWATI :

1. Kend umum yg sedang menaikkan / menurunkan


penumpang;
2. Kend tdk bermotor yg ditarik hewan, hewan yg
ditunggangi atau digiring

Pengemudi dilarang melewati :


1. Kend lain di persimpangan / persilangan sebidang dg KA
2. Kend yg sedang memberi kesempatan menyeberang
kepada pejalan kaki atau sepeda
TATA CARA MEMBELOK
1. Pengemudi yg akan membelok /
berbalik arah atau berpindah lajur,
harus :
a. Mengamati situasi ll didepan,
samping & belakang;
b. Memberi isyarat dg
lampu/lengan

2. Pengemudi dapat langsung belok kiri


pada setiap persimpangan jalan kecuali
ditentukan lain oleh rambu atau alat
pemberi isyarat lalu lintas (APIL)
B. PERSIMPANGAN DG BUNDARAN, hak utama pada kend yg
telah berada di seputar bundaran;
C. PADA PERSILANGAN SEBIDANG DG JALAN REL (KERETA
API), pengemudi harus :
1. Mendahulukan kereta api
2. Memberikan hak utama kepada kendaraan yg
lebih dahulu melintasi rel
HAK UTAMA PENGGUNAAN JALAN
UTK KELANCARAN LALU LINTAS
A. PEMAKAI JALAN WAJIB MENDAHULUKAN SESUAI URUTAN
PRIORITAS SEBAGAI BERIKUT :
1. Kend Pemadam Kebakaran yg sedang melaksanakan tugas;
2. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
3. Kend utk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas;
4. Kend Kepala Negara/Pemerintah Asing sbg tamu negara;
5. Iring-iringan pengantaran jenazah;
6. Konvoi, pawai atau kend orang cacat;
7. Kend utk keperluan khusus mengangkut barang-barang
khusus
B. PRIORITAS DG PENGAWALAN PETUGAS YG BERWENANG /
DILENGKAPI ISYARAT / TANDA-TANDA LAIN
C. APILL DENGAN ISYARAT BERHENTI TIDAK BERLAKU
MERGING
MEMASUKI
JALAN TOL

DIVERGING
KELUAR
JALAN TOL
PERSIMPANGAN PRIORITAS
PERSIMPANGAN PRIORITAS
PERSIMPANGAN
PRIORITAS
BERHENTI DAN PARKIR
A. SETIAP JALAN DPT DIGUNAKAN SBG TEMPAT BERHENTI /
PARKIR BILA TDK ADA RAMBU, MARKA ATAU TANDA LAIN ATAU
DITEMPAT TERTENTU, SEPERTI :
1. Sekitar tempat penyeberangan pejalan kaki / sepeda;
2. Pada jalur khusus pejalan kaki;
3. Pada tikungan;
4. Diatas jembatan;
5. Dekat persimpangan / perlintasan Kereta api;
6. Didepan pintu keluar masuk pekarangan;
7. Pada tempat yang dapat menutupi rambu, APILL;
8. Dekat keran pemadam kebakaran atau sumber air
sejenis.
B. KEND BERHENTI / PAKIR DALAM KEADAAN DARURAT
WAJIB MEMASANG SEGITIGA PENGAMAN, LAMPU ISYARAT
BAHAYA ATAU ISYARAT LAINNYA
PERINGATAN DENGAN BUNYI

A. ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI (KLAKSON)


DIGUNAKAN APABILA :
1. Diperlukan untuk keselamatan;
2. Melewati kendaraan bermotor lain;
B. ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI (KLAKSON)
DILARANG :
1. Pada tempat tertentu dinyatakan dengan rambu;
2. Bunyi yg dikeluarkan tidak sesuai persyaratan
teknis dan laik jalan kendaraan bermotor;
ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI YG
BERUPA SIRINE HANYA DPT DIGUNAKAN
OLEH :

1. Kend Pemadam Kebakaran yg sedang melaksanakan tugas;


2. Ambulans yg sedang mengangkut orang sakit;
3. Kendaraan jenazah yg sedang mengangkut jenazah;
4. Kendaraan petugas penegak hukum tertentu yg sedang
melaksanakan tugas;
5. Kend petugas pengawalan Kepala Negara / Pemerintah Asing yg
menjadi tamu negara.
PENGGUNAAN LAMPU
A. PENGEMUDI KEND BERMOTOR DI MALAM HARI/ WAKTU
GELAP WAJIB MENYALAKAN LAMPU, YG MELIPUTI :
1. Lampu utama dekat;
2. Lampu posisi depan dan belakang;
3. Lampu tanda nomor kendaraan;
4. Lampu batas bagi kendaraan tertentu;
B. PENGEMUDI KEND BERMOTOR, DILARANG :
Menyalakan/menggunakan lampu-lampu selain yg diwajibkan kecuali
tdk membaha yakan / mengganggu pemakai jalan lain;
Menyalakan lampu jauh waktu berpapasan;
Menyalakan lampu kabut pada waktu cuaca terang;
Menutup lampu penunjuk arah, lampu mundur dan lampu isyarat
peringatan bahaya;
Menyalakan lampu peringatan berwarna biru atau merah;
JARAK ANTAR KENDARAAN

KECEPATAN KECEPATAN KECEPATAN KECEPATAN


40 KPJ 50 KPJ 60 KPJ 70 KPJ
PEJALAN KAKI HARUS :
1. Berjalan pada fasilitas utk pejalan kaki / paling kiri;

2. Paling kiri bila mendorong kereta dorong;

3. Menyeberang ditempat yang ditentukan, bila tdk ada


ditempat yg menjamin keselamatan & kelancaran lalu
lintas;
4. ROMBONGAN PEJALAN KAKI (mis. Gerak jalan)
menggunakan lajur paling kiri

PERILAKU PENGEMUDI TERHADAP


PEJALAN KAKI
PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR WAJIB MENGUTAMAKAN
KESELAMATAN PEJALAN KAKI :
1. Yang berada /berjalan pada bagian jalan utk pejalan
kaki;
2. Yang akan / sedang menyeberang jalan
GANGGUAN UTAMA LALU LINTAS

Anda mungkin juga menyukai