Anda di halaman 1dari 20

MataKuliah:KeperawatanKomuitasII

DosenPengampuh: Ery Wardanengsih,S.Kep.,Ns.,M.M.Kep

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA POPULASI TERLANTAR :


ANAK JALANAN

Disusun Oleh :

KelompokI(Satu)

1.Afifah Afrah Amatullah (210402001)

2.Agustina (210402004)

3. Ahmad Ariyanto (210402003)

4.Astri (210402013)

5.Andi Nur Hidayah (210402020)


6. Mutmainnah (210402028)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITASPUANGRIMAGGALATUNG

TAHUN 2023
KATAPENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
PujisyukurkehadiratAllahSWTkarenaatasberkatdanrahmatNyapenyusu
n masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS PADA POPULASI TERLANTAR : ANAK JALANAN” ini disusun
untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliahKeperawatan
Komunitas II.
Kami menyadaribahwa makalah ini tidaklah sempurna oleh karena itu,
kritik
dansaranyangbersifatmembangunsangatpenyusunharapkandemikesempu
rnaan makalah ini dimasa akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa
khususnya dan masyarakat pada umumnya dan dapat dijadikan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat
dan pembaca.

Sengkang,15 Maret2024

KelompokI

i
DAFTARISI

KATAPENGANTAR i

DAFTARISI ii

BABIPENDAHULUAN 1

1.1 LatarBelakang 1

1.2 RumusanMasalah 2

1.3 TujuanPenulisan 2

BABIITINJAUANPUSTAKA 3

2.1 DefinisiAnakJalanan 3

2.2 Ciri-ciriAnakJalanan 4

2.3 JenisAnakJalanan 5

2.4 FaktorPenyebab 5

2.5 MasalahAnakJalanan 6

BABIIIASUHANKEPERAWATAN 7

3.1 Pengkajian 7

3.2 DiagnosaKeperawatan 10

3.3 IntervensiKeperawatan 11

3.4 ImplementasidanEvaluasi 12

DAFTARPUSTAKA 13

ii
BABIPENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Anak jalanan adalah anak- anak yang menghabiskan sebagian
waktunya untuk bekerja di jalanan kawasan urban. Sedangkan
menurut Departemen Sosial RI, anak jalanan merupakan anak yang
berusia di bawah 18 tahun dan berada di jalan lebih dari 6 jam sehari
dalam 6 hari dalam seminggu.
Anak jalanan ini setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.
Peningkatan ini merupakan salah satu akibat dari krisis moneter pada
tahun 1997 di Indonesia. Akibat dari krisis ini banyak sekali
permasalahan yang muncul baik di bidang perekonomian, sosial, dan
kesehatan.
Dalam keadaan seperti ini, sangatlah besar kemungkinan bagi anak
untuk terjerumus kejalanan. Perekonomian yang kacau akibat krisis
moneter menyebabkan terjadi pemutusan hubungan kerja dimana-
mana. Hingga pada akhirnya anak- anak pun sampai diperkerjakan
oleh orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Mereka
yang seharusnya bermain dan
belajartelahikutmenanggungbebankeluarga.Padaakhirnyamerekamenj
adi penghuni tetap jalanan yang menghabiskan waktunya untuk
bekerja dan menggantungkan hidup di jalanan sehingga mereka
menjadi anak jalanan.
Jumlah anak jalanan terus bertambah setiap tahunnya. Lembaga
PerlindunganAnak mencatat padatahun2003terdapat 20.665anak
jalanandi Jawa Barat dan 4.626 di antaranya berada di kotamadya
Bandung.
Data dari Pusdatin Kementerian Sosial RI tahun 2008 diketahui
populasi
anakjalanandiseluruhnusantara232.000orangdan12.000diantaranyabe
rada diwilayah Jabotabek serta 8000 ada diJakarta. Begitu pula
diSemarang yang merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah jumlah
anak jalanan pun semakin tahun mengalami peningkatan. Dari data
1
pada tahun 2005 terdapat 335 anak.
Pada tahun 2007 didapatkan data sebanyak 416 menurut yayasan
Setara Semarang.Peningkatan ini semakin signifikan tiap tahunnya,
bahkan berdasarkan majalah Gemari edisi 106 tahun 2010,
menyebutkan bahwa jumlah anak jalanan di Semarang mencapai
hampir 2000 anak. (Ernawati, 2012).

2
1.2 RumusanMasalah
1. Jelaskandefinisi,ciri-ciri,jenis,faktorpenyabab,danmasalahyang
dihadapi anak jalanan?
2. Bagaimanaasuhankeperawatanpadapopulasiterlantar :anakjalanan?

1.3 TujuanPenulisan
1. Untukmengetahui definisi,ciri-ciri,jenis,faktor penyebab,danmasalah
yang dihadapi anak jalanan.
2. Untukmengetahuiasuhankeperawatanpadapopulasiterlantar:anak
jalanan.

3
BABIITINJAUANPUSTAKA

2.1 DefinisiAnakJalanan
Anak jalan atau sering disingkat anjal adalah sebuah istilah umum
yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi
dijalanan, namum masih memiliki hubungan dengan keluarganya
(Suyanto, 2010). Menurut Departemen Sosial RI (1999), pengertian
tentang anak jalan adalah anak-
anakdibwahusia18tahunyangkarenaberbagaifaktor,sepertiekonomi,
konflik keluarga hingga faktor budaya yang membuat mereka turun ke
jalan.
UNICEF memberikan batasan tentang anak jalanan, yaitu street
child are those who have abandoned their homes, shcool and
immediate communities
beforetheyaresixteenyearofage,andhavedriftedintoanomadicstreettlife.
Berdasarkan hal tersebut, maka anak jalanan adalah anak-anak
berumur dibawah 16 tahun yang sudah melepas diri dari keluarga,
sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya, larut dalam
kehidupan berpindah-pindah dijalan raya (Soedijar, 1998).
Anak jalananatau gelandanganadalah mereka yang tidak
memilikitempat tinggal tetap, yang secara yuridis tidak berdomisili
secara otentik. Disamping itu mereka merupakan kelompok yang tidak
memiliki pekerjaan tetap dan layak, menurut ukuran masyarakat pada
umumnya dan sebagian besar dari mereka tidak mengenal nilai-nilai
keluhuran (Sudarsono, 2009).
Anakjalanan,anakgelandangan,ataudisebutjugasecaraeufimistisseb
agai anak mandiri, sesungguhnya mereka adalahanak yang tersisih,
mardinal, dan terlalienasi dari perlakuan kasih sayang. Kebanyakan
dalam usia yang relatif dini mereka harus sudah berhadapan dengan
lingkungan kota yang keras, dan bahakan sangat tidak bersahabat. Di
berbagai sudut kota, sering terjadi anak jalanan harus bertahan hidup
dengan cara-cara yang secara sosialkurang atau bahkan tidak dapat

4
diterima masyarakat umum (Soyanto, 2010). Marginal, rentang dan
eksploitatif adalah istilah-istilah untuk menggambarkan kondisi
kehidupan anak jalan. Marginal karena mereka melakukan jenis
pekerjaan
yangtidakjelasjenjangkarirnya,kurangdihargaidanumumnyajugatidak

5
menjanjikanprospekapapundimasadepan. Rentangkarenaresiko
yangharus ditanggung akibat jamkerja yang sangat panjang,darisegi
kesehatan maupun sosial. adapun disebut ekploitatif karena mereka
biasanya memiliki porsi tawar-menawar (bargaining position),
tersuburdinasi, dan cenderung menjadi objek perlakuan yang
sewenang-wenang dari keluarga, ulah preman atau oknum aparat yang
tidak bertanggung jawab (Suyanto, 2010).
2.2 Ciri-ciriAnakJalanan
Anak jalanan pada dasarnya adalah anak-anak marginal
diperkotaan yang mengalami proses dehumanisasi (Mulandar,1996).
Mereka bukan saja harus
bertahanhidupdalamsuasanakehidupankotayangkerasdantidakbersah
abat dan tidak kondusif bagi proses tumbuh kembang anak. Tetapi,
lebih dari itu mereka juga cenderung dikucilkan masyarakat, menjadi
objek pemerasan, sasaran eksploitasi, korban pemerkosaan dan
segala bentuk penindasan lainnya. Hal ini yang membuat anak jalan
memiliki ciri dan karakteristik khusus, yang membedakan anak jalanan
dan masyarakat pada umumnya. Menurut Sadli(Sudarsono,2009).Anak
jalanan memilikicirikhasbaik secara psikologisnya maupun
kreatifitasnya, sebagai berikut :
a. Mudahteringgungperasaanya
b. Mudahputusasadancepatmurung
c. Nekattanpadapatdipengaruhi secaramudah oleh oranglainyangingin
membantunya
d. Tidakberbedadengananak-anakyanglainnyayangselalumengingikan
kasih sayang
e. Tidak mau bertatap muka dalam arti bila mereka diajak berbicara,
mereka tidak mau melihat orang lain secara terbuka
f. Sesuaidengantarafperkembangannyayangmasihanak-anak,mereka
sangatlah labil
g. Mereka memiliki suatu keterampilan, namun keterampilan ini tidak
selalu sesuai bila diukur dengan ukuran normatif masyarakat
umumnya

6
BerdasarkanhasilpenelitianYayasanNandaDianNusantarayangberge
rak
dalam bidang perlindungan anak pada tahun 1996,ada beberapa ciri
secaraumum anak jalanan antara lain :

7
a. Berada ditempat umum(jalanan, pasar, pertokoan,tempat-tempat
hiburan) selama 24 jam
b. Berpendidikan rendah (kebanyakan putus sekolah serta sedikit
sekali yang lulus SD)
c. Berasaldarikeluarga-keluarga tidak mampu (kebanyakan
kaumurban dan beberapa diantaranya tidak jelas keluarganya)
d. Melakukanaktivitasekonomi(melakukanpekerjaanpada sektorinformal).
2.3 JenisAnakJalanan
Sebagai bagian dari pekerja anak (child labour), anak jalanan sendiri
sebenarnya bukanlah kelompok yang homogen. Mereka cukup
beragam, dan
dapatdibedakanatasdasarpekerjaannya,hubungannyadenganorangtua
serta
jeniskelaminnya(Farid,1998).Berdasarkankajianlapangan,secaragarisb
esar anak jalan dibedakan dalam 3 kelompok (Surbakti,1997).
a. Childrenonthestreet,yaknianak-
anakyangmempunyaikegiatanekonomi dijalan, namun masih
mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tua mereka.
b. Childrenofthestreet,yaknianak-
anakyangberpartisipasipenuhdijalanan, baik secara sosial maupun
ekonomi.
c. Children from families of the street, yakni anak-anak yang berasal
dari keluarga yang hidup dijalanan.
2.4 FaktorPenyebab
MenurutMulandar(1996), penyebabdarifenomenaanakbekerjaantaralain
a. Dipaksaorangtua
b. Tekananekonomikeluarga
c. Diculikdanterpaksabekerjaolehorangyanglebihdewasa
d. Asumsidenganbekerjabisadigunakansebagaisaranabermain
e. Pembenaran dari budaya bahwa sejak kecil aak harus bekerja
Sesungguhnyaadabanyakfaktoryangmenyebabkananak-
anakterjerumus
daamkehidupandijalananantaralain:

8
a. Kesulitankeuangan
b. Tekanankemiskinan
c. Ketidakharmonisanrumahtangga

9
d. Hubunganorangtuadananak
Anak yang hidup dengan orang tua yang terbiasa menggunakan
bahasa kekerasan seperti, menampar anak karena keselahan kecil,
melakukan pemukulan sampai dengan tindak penganiayaan. Apabila
semuanya sudah dirasa melampaui toleransi anak itu sendiri, maka
mereka akan cenderung memiliki keluar dari rumah, dan hidup
dijalanan.
2.5 MasalahAnakJalanan
Anak jalanan biasanya melakukan berbaagai pekerjaan disektor
informal, baik yang legal maupun yang ilegal dimata hukum untuk
bertahan hidup ditengah kehidupan kota yang keras. Ada bekerja
sebagai pedagang asongan
dikeretaapidanbuskota,menjajakankoran,menyemirsepatu,mencaribar
ang bekasatau sampah, mengameng diperempatan lampu
merah,tukan lap mobil, dantidak jarangpulaadaanak-anak
jalananyangterlibat pada jenispekerjaan barbau keriminal, mengumpas,
mencuri, bahkan menjadi bagian dari komplotan perampok.
Tantangankehidupanyangmerekahadapipadaumumnyamemangber
beda dengan dengan kehidupan normatif yang ada dimasyarakat.
Dalam banyak kasus, anak jalan sering hidup dan berkembang
dibawah tekanan dan stikma atau cap sebagai penganggu ketertiban.
Perilaku mereka sebenarnya merupakankonsekuensilogis daristikma
sosialdanterasingan mereka, justru perilaku mereka sebenarnya
mencerminkan cara masyarakat memperlakukan mereka, serta
harapan masyarakat terhadap mereka (Suyanto.2010).studihadi
utomo (1998) menemukan bahwa anak-anak jalanan cenderung
rawang terjerumus dalam tindakan salah. Salah satu perilaku
menyimpang yang populer dikalangan anak-anak jalanan adalah
ngelem, secara harfiah berarti menghisap lem. Diperkirakan 65-70%
anak yang seharian hidup dan mencari nafkah dijalanan pernah
menggunakan saat ini.

10
BABIIIASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
A. DataInti
1. RiwayatPerkembanganKomunitas
Pondok Paguyuban Kawasan Tugu Muda terletak di
Semarang, Jawa Tengahdimana terdapat sekelompok anak
jalanan yang menetap disana. Riwayat wilayah tidak didapatkan
karena mereka adalah penduduk baru dan tidak diketahui ada
tidaknya pemekaran wilayah.
2. Demografi
JumlahanakjalanandiPondokPaguyubanadalah6orangdenga
n4 laki-laki(67%)dan2perempuan(33%).Usiarata-
ratakelompokini5-
10tahun.

JENISKELAMI
N

5-10Tahun

0% 20% 40% 60% 80%

3. Nilai,KepercayaandanAgama
Anak jalanan yang berada di Pondok Paguyuban 100%
menganut agama islam.

11
4. StatistikVital
Masalahkesehatanyang seringterjadipadaanak
jalanandiPondok Paguyuban adalah sesak napas (64%) dan
batuk (84%) dan tidak ada kematian dalam 2 tahun terakhir.

MASALAHKESEHATA

Batuk

SesakNapa

0% 20% 40% 60% 80% 100%

B. Data Subsitem
1. LingkunganFisik
a. Inspeksi
1) Terdapatlampu merah
2) Lingkunganmengamendipinggirjalanraya
b. Kondisi
1) Kondisiiklimtropisdansaatinisedangmusimpenghujan
2) Kondisi lingkungantempat mengamentidak sehat karena
ditepi jalan raya besar dan sering terpapar asap kendaraan.
c. SystemReview
Belum pernah ada yang melakukan pendidikan
kesehatan sebelumnya
2. PelayananKesehatandanSosial
Pelayanankesehatannya biasanyamembeliobatdiwarung
3. Ekonomi
a. Pendapatansebagai pengamenrata-ratayaituRp25.000,00–Rp
30.000,00 per hari.
b. Pengeluarandigunakanuntukmakan,jajan,dankebutuhanlainnya

12
4. Keamanan
a. Lingkungan tidak aman, karena dipinggir jalan raya jadi
banyak kendaraan berlalu lalang.
b. Resiko cidera fisik akibat pertengkaran antar sesama anak
jalanan. Mereka mengaku pernah bertengkar dengan sesama
anak jalanan karena saling ejek.
5. PolitikdanPemerintaha
n Tidak ada
6. Komunikasi
a. Tidakmemilikialatkomunikasisepertitelepon
b. Kurangnya perhatiandariorangtua
7. Pendidikan
Tingkat pendidikanSD
8. Rekreasi
Tempatrekreasinyayaitubermain di TuguMudadan bercengkrama
dengan anak lainnya untuk menghilangkan lelah.
C. AnalisaData
Data Masalah
1. StatistikVital Pemeliharaan
Masalah kesehatan yang sering KesehatanTidak
terjadi pada anak jalanan di Pondok Efektif
Paguyuban adalah sesak napas
(64%) dan batuk (84%).
2. LingkunganFisik
b.Kondisi
- Kondisi iklim tropis dan saat ini
sedang musim penghujan
- Kondisi lingkungan tempat
mengamen tidak sehat karena
di tepi jalan raya besar dan
sering terpapar asap kendaraan.

13
c.SistemRiview
Belumpernahadayangmelakukan
pendidikan kesehatan sebelumnya
1. Keamanan RisikoCedera
a. Lingkungan tidak aman, karena
dipinggir jalan raya jadi banyak
kendaraan berlalu lalang.
b. Resikociderafisikakibatpertengkar
an antar sesama anak jalanan.
Mereka mengaku pernah
bertengkar dengan
sesamaanakjalanankarenasaling
ejek.

3.2 Diagnosa Keperawatan


Daftar DiagnosaYangMuncul
1. PemeliharaanKesehatanTidakEfektif
2. RisikoCedera
DiagnosaPrioritas(Skoring)
No Diagnosa A B C D E F G H I J K Total Prioritas
1. Pemeliharaan 5 4 3 3 3 2 4 4 5 4 4 41 1
Kesehatan
TidakEfektif
2. Risiko 3 2 3 3 4 2 3 3 5 4 4 36 2
Cidera
Keterangan:
A:Risikoterjadi E:Kemungkinandiatasi I:Dana
B:Risikokeparahan F:Sesuaidenganprogrampemerintah J:FasilitasKes.
C:Potensialuntukpendkes G:Tempat K:Sumberdaya
D:Minat anakjalanan H:Waktu
Skoringuntukmasing-masingkriteria:
1: Sangat rendah 3:Cukup 5: Sangattinggi
2:Rendah 4 :Tinggi

14
3.3 IntervensiKeperawatan
Diagnosa
Tujuan RencanaTindakan Metode Waktu Tempat
Keperawatan
Pemeliharaan Setelah 1. Sediakanmateridanmedi Ceramah Kamis, 15 Maret Di
2024
KesehatanTida dilakukan pendidikan a pendidikan kesehatan dan Pondok
10:00WIB
k Efektif a. Pengertianganggu demonstrasi Paguyuban
kesehatan an pernafasan
diharapkanpengetahu b. Penyebabganggu
an dari 20% an pernafasan
anak-anak c. Pencegahanganggu
jalanandapatmeningk an pernafasan
at d. Penatalaksanaan
pengetahuannyamenj gangguanpernafas
adi 60%. an
2. Ajarkan perilaku hidup
bersihdansehat

15
3.4 ImplementasidanEvaluasi
No Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi

1. Kamis, 10April2019 1. Menyediakan materi dan Subjektif :


media pendidikan kesehatan Merekamengatakansenangkarenaselamainibelumper
10:00WIB
a. Pengertiangangguanpernafasan nah mendapatkan pendidikan kesehatan
b. Penyebabgangguanpernafasan Objektif:
c. Pencegahangangguanpernafasan Mereka mengerti tentang bahaya pernafasan akan
d. Penatalaksanaangangguanpernafas tetapi tidak bisa menggunakan masker karena
an
keseharian mereka harus bernyanyi.
2. Mengajarkanperilakuhidupbersihdan
Assesment:
sehat
Dariimplementasiyangtelahdilakukanterjadipeningkat
an pengetahuan dari 20 % menjadi 60 %
Planning :
Perlunya diberikan pendidikan kesehatan lanjutan
kepada anak-anak jalanan.

16
DAFTARPUSTAKA

Ardilla,Wandadkk.(2019).AsuhanKeperawatanKomunitasPadaAnakJalana
n. Sekolah Tinggi Kesehatan Karya Husada
Semarang. https://id.scribd.com/document/416406625/Asuhan-
Keperawatan-Komunitas-docx

Onny, Fransinata Anggara. (2016). Pengaruh Expressive Arts Therapy


Terhadap Dimensi Psychological Well Being Pada Anak Jalanan Di
Jaringan XYZ. Universitas Airlangga. http://lin.unair.ac.id

13

Anda mungkin juga menyukai