DISUSUN OLEH
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun untuk
memenuhi tugas seminar angkatan dengan judul : “Asuhan Keperawatan Pada anak jalanan”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan
makalah kami selanjutnya. Akhir kata, Penulis menyampaikan terima kasih dan berharap
semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. PENGERTIAN.....................................................................................................................3
B. TANDA DAN GEJALA.......................................................................................................3
C. ASUHAN KEPERAWATA PADA ANAK JALANAN.....................................................4
D. DIAGNOSA.........................................................................................................................6
E. INTERVENSI KEPERAWATAN.......................................................................................6
Diagnosa 1. Harga Diri Rendah...............................................................................................6
Diagnosa 2: Perilaku kekerasan...............................................................................................7
Diagnosa 3 : Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK...........9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................11
A. KESIMPULAN...................................................................................................................11
B. SARAN...............................................................................................................................11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada tahun 2007 didapatkan data sebanyak 416 menurut yayasan Setara
Semarang.Peningkatan ini semakin signifikan tiap tahunnya, bahkan berdasarkan
majalah Gemari edisi 106 tahun 2010, menyebutkan bahwa jumlah anak jalanan di
Semarang mencapai hampir 2000 anak. (Ernawati, 2012)
1
6. Bagaimana bagaimana mekanisme koping askep pada anak jalanan?
7. Diagnosa dan Pohon Masalah
8. Intervensi keperawatan pada anak jalanan
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Asuhan Keperawatan
pada Narapidana dengan Pelaku Kekerasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah dalam keadaan bugar dan nyaman
seluruh tubuh dan bagian-bagiannya. Bugar dan nyaman adalah relatif, karena bersifat
subjektif sesuai orang yang mendefinisikan dan merasakan.
Anak jalanan atau sering disingkat anjal adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada
anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, namun masih memiliki hubungan
dengan keluarganya. Menurut Departmen Sosial RI (1999), pengertian tentang anak jalanan
adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun yang karena berbagai faktor, seperti ekonomi,
konflik keluarga hingga faktor budaya yang membuat mereka turun ke jalanan.
UNICEF memberikan batasan tentang anak jalanan, yaitu Street Child are those who
have abandoned their homes, school and immediate communities before they are sixteen
years of age, and have drifted into a nomadic streat life. Berdasarkan hal tersebut, maka
anak jalanan adalah anak-anak berumur di bawah 16 tahun yang sudah melepaskan diri dari
keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat terdekantnya, larut dalam kehidupan
berpindah-pindah di jalan raya.
Menurut UU no 23 tentang kesehatan jiwa menyebutkan penyebab munculnya anak
jalanan dan gelandangan psikotik adalah:
Keluarga tidak perduli
Keluarga malu
Keluarga tidak tahu
Obat tidak diberikan
Tersesat ataupun karena Urbanisasi
3
5. Sukar diajak berkomunikasi
6. Pribadi tidak stabil
7. Tidak memiliki kelompok
4
d) Pohon masalah
RISIKO PERILAKU
KEKERASAN/PERILAKU
KEKERASAN
e) Sumber koping
Disonasi kognitif ( gangguan jiwa aktif )
Pencapaian wawasan
Kognitif yang konstan
Bergerak menuju prestasi kerja
f) Mekanisme koping
Regresi( berhubungan dengan masalah dalam proses informasi dan pengeluaran
sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola anxietas)
Proyeksi ( upaya untuk menjelaskan presepsi yang membingungkan dengan
menetapkan tanggung jawab kepada orang lain)
Menarik diri
Pengingkaran
5
D. DIAGNOSA
1. Harga Diri Rendah
2. Resiko perilaku kekerasan/perilaku kekerasan
3. Defisit perawatan diri
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 1. Harga Diri Rendah
Tujuan umum : klien tidak terjadi gangguan interaksi sosial, bisa berhubungan dengan
orang lain dan lingkungan.
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,
Jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang,
Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan
bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,
Utamakan memberi pujian yang realistis
Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan :
Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah
6
4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
Tindakan :
Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
Beri pujian atas keberhasilan klien
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
7. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan :
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
7
Beri kesempatan mengungkapkan perasaan.
Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel / kesal.
Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan sikap
tenang.
3) Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan.
Tindakan :
Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat jengkel/kesal.
Observasi tanda perilaku kekerasan.
Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami klien.
4) Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
Tindakan:
Anjurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
Tanyakan "apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesai?"
5) Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.
Tindakan:
Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan.
Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan.
Tanyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang sehat.
6) Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan.
Tindakan :
Beri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat.
Diskusikan cara lain yang sehat.Secara fisik : tarik nafas dalam jika sedang kesal,
berolah raga, memukul bantal / kasur.
Secara verbal : katakan bahwa anda sedang marah atau kesal / tersinggung
Secara spiritual : berdo'a, sembahyang, memohon kepada Tuhan untuk diberi
kesabaran.
7) Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kekerasan.
Tindakan:
Bantu memilih cara yang paling tepat.
8
Bantu mengidentifikasi manfaat cara yang telah dipilih.
Bantu mensimulasikan cara yang telah dipilih.
Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi.
Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat jengkel / marah.
8) Klien mendapat dukungan dari keluarga.
Tindakan :
Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan keluarga.
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
9) Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program).
Tindakan:
Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek
samping).
Bantu klien mengunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama klien, obat, dosis, cara
dan waktu).
Anjurkan untuk membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
9
2) Melatih pasien berdandan/berhias
2.1 Untuk pasien laki-laki latihan meliputi:
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Bercukur
2.2 Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias
3) Melatih pasien makan secara mandiri
Menjelaskan cara mempersiapkan makan
Menjelaskan cara makan yang tertib
Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
10
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan laporan di atas, anak jalanan adalah anak yang berusias 18 tahun yang
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkahdan atau berkeliaran di jalanan
maupun ditempat tempat umum. Munculnya anak jalanan disebabkan adanya beberapa faktor di
antaranya kesulitan ekonomi,ketidakharmonisan keluarga, suasana lingkungan yang kurang
mendukung, danrayuan kenikmatan kebebasan mengatur hidup sendiri. Permasalahan anak
jalananini dapat ditanggulangi dengan 3 jenis model yaitu family base, institutional base dan
multi-system base. Tindakan penanganan permasalahan anak jalanan ini dapatdilakukan melaui
kerjasama antara pihak pemerintah dan masyarakat.
B. SARAN
Berbagai pihak perlu melaksanakan program integratif yang diarahkan tidak saja bagi anak
jalanan, tetapi juga keluarga dan lingkungan di mana mereka tinggal.Bagi anak jalanan, mereka
perlu dilibatkan dalam program pendidikan khusus yangdapat membuka wawasan mereka
mengenai masa depan. Bagi keluarga, terutama orang tua, perlu diberikan penyuluhan yang
dapat meluruskan persepsi mereka mengenai kedudukan anak di dalam keluarga, lingkungan dan
masyarakat. Disamping itu program pengembangan sentra ekonomi di daerah asal mereka perlu
dikembangkan agar mereka dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan tidak memposisikan kota
sebagai satu- satunya tempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
11