Disusun Oleh:
Donda Hasian Tumpalina Sihite
NIM. 18110241009
Menganalisis data
D. Hasil RRA
a. Hasil Penelitian
Penelitian RRA di Kampung Pemulung Kledokan dilakukan pada hari Senin,
6 Januari 2020 pada pukul 13.00-16.00 WIB. Peneliti berhasil mewawancara 2 orang
ibu pemulung secara mendalam, dan melakukan FGD (Focus Group Discussion)
dengan sekelompok warga Kampung Pemulung. Warga yang berpartisipasi dalam
FGD sejumlah 5 orang.
Berdasarkan wawancara dan FGD diketahui bahwa warga yang bermukim di
Kampung Pemulung sejumlah 18 kepala keluarga. Seluruh warga Kampung
Pemulung sehari-hari bekerja sebagai pemulung, dan mencari barang-barang bekas
yang masih bernilai untuk dijual di sekitar bantaran Selokan Mataram, hingga ke
daerah Pringwulung. Barang-barang bekas yang telah terkumpul kemudian dijual
kepada pengepul barang bekas yang merupakan pemilik ranah permukiman Kampung
Pemulung. Sehari-hari pendapatan para pemulung berkisar Rp 30.000,- hingga Rp
50.000,- jika barang rongsok yang terkumpul jumlahnya normal. Namun, tak jarang
pendapatan mereka kurang dari nominal tersebut.
E. Rekomendasi
Berdasarkan permasalahan yang ada di Kampung Pemulung, peneliti memberikan
rekomendasi sebagai berikut:
1. Pemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat yang pelayanannya bergerak di
lingkaran sosial dapat melakukan penurunan tingkat kemiskinan lewat pemberdayaan
masyarakat. Hal ini dilakukan bukan dengan semata-mata memberikan fasilitas dan
bantuan fisik, namun menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan membuat
angka kemiskinan turun permanen. Kemiskinan bisa dibasmi dengan kebijakan
jangka panjang, sehingga membuat masyarakat Kampung Pemulung tidak makin
terlena dengan guyuran bantuan pemerintah.
Pemberdayaan masyarakat dapat berupa pelatihan-pelatihan keterampilan, seperti
pengolahan barang-barang bekas menjadi produk baru dengan daya jual yang tinggi,
pelatihan memasak, dan keterampilan lainnya. Pemberdayaan ini tidak bertujuan
untuk mencabut para pemulung dari pekerjaan awalnya sebagai pemulung, namun
memberi wadah bagi mereka untuk berusaha secara mandiri mencari pendapatan
tambahan untuk kehidupan yang lebih baik.
2. Mengadvokasi kebutuhan masyarakat Kampung Pemulung untuk mengurus berkas-
berkas administratif dasar seperti KTP dan Akta Lahir bagi anak-anak mereka agar
anak-anak bisa berkesempatan mengenyam pendidikan formal. Advokasi dapat
dilakukan oleh LSM maupun pemerintah daerah setempat.
F. Penutup
Permasalahan sosial ekonomi masyarakat Kampung Pemulung membutuhkan
perhatian dari pemerintah sebagai penyelenggara negara dan kelompok masyarakat
pemerhati isu-isu sosial. Para pemulung berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik,
tanpa harus mencabut mereka dari akar profesi mereka sebagai pengumpul barang-barang
bekas. Pemberdayaan masyarakat adalah hal mendasar yang harus diberikan kepada para
pemulung agar dapat meningkatkan taraf hidup dengan mandiri.
G. Daftar Pustaka
Sumarni. (2012). Sosial Ekonomi Komunitas Pemulung di TPA Lubuk Minturun. Journal
of Economic and Economic Education Vol.1 No.1 (111-119) ISSN: 2302 – 1590
H. Lampiran
a. Pertanyaan Wawancara
No. Pertanyaan
1. Darimanakah sumber penghasilan masyarakat disini ?
2. Apakah penghasilan tersebut sudah mencukupi kebutuhan hidup ?
3. Jika belum apa yang dilakukan dalam mencari sumber penghasilan lain?
4. Apakah warga disini memiliki kartu jaminan sosial?
5. Berapa penghasilan yang paling besar yang di dapat?
6. Apakah pernah ada pikiran untuk beralih profesi ?
7. Adakah pesan untuk pemerintah daerah?
8. Apa kendala yang dihadapi selama bekerja
9. Sejak kapan bapak tinggal didaerah ini?
Berasal dari mana tempat yang bapak tinggali? Apakah punya pribadi? Jika bukan,
10.
apakah bapak ditarik sumbangan atau tidak?
11. Bagaimana interaksi sosial antar pemulung di kampung ini?
12. Apakah pernah terjadi konflik antar pemulung?
13. Apakah ada kultur gotong royong di lingkungan pemulung?
14. Permasalahan sosial apa yang kerap terjadi di kampung pemulung?
15. Bagaimana biasanya warga kampung pemulung menyelesaikan konflik sosial yang ada?
16. Bagaimana interaksi sosial warga kampung pemulung dengan warga di sekitar kampung?
Apakah warga kampung pemulung pernah terlibat konflik dengan waga di sekitar
17.
kampung?
Adakah diskriminasi sosial yang diterima warga kampung pemulung dari warga sekitar
18.
kampung?
Bagaimana cara warga kampung pemulung menyikapi diskriminasi sosial dari warga
19.
sekitar kampung?
Bagaimana cara warga kampung pemulung menjaga keharmonisan hubungan sosial
20.
dengan warga sekitar kampung?
b. Dokumentasi