Mekanika adalah ilmu yang membicarakan masalah kesetimbangan gaya ( mekanika ) yang
bekerja pada suatu struktur. Struktur merupakan gabungan dari komponen-komponen
yang menahan gaya tekan dan atau tarik, mungkin juga momen untuk meneruskan beban-
beban ke tanah dengan aman.
1.1. G A Y A
Gaya atau beban adalah suatu vektor yang merupakan penyebab dari suatu bendabaik
dalam keadaan diam ke bergerak ataupun sebaliknya. Dinamakan sebuah gaya bila ada tiga
unsur, yaitu : besarnya, arahnya dan titik tangkapnya.
Contoh sebuah gaya P dimana :
a adalah titik tangkap gaya P
b adalah tanda panah merupakan arah gaya P
c adalah panjang gaya P yang merupakan besar gaya P
Garis putus putus ( ) adalah garis kerja gaya P
garis kerja gaya P
a c b
Gambar 1.1. Sebuah
gaya P
P4
P3
P1 P2
Gambar 1.2. Beberapa buah gaya dengan arah gaya yang berbeda
P = beban kolom
= beban titik
kolom
P
pondasi
2. Beban Merata ( q )
Beban merata yaitu beban luar yang bekerja merata pada suatu panjang
tertentu ( tidak didukung oleh satu titik tetapi sepanjang muatan
tersebut ).
Beban merata bersatuan kiloNewton/meter panjang ( kN/m ), ton/meter
panjang (t/m) dll.
Misalnya : - berat sendiri balok beton
- berat lantai beton pada suatu bangunan
- berat gelagar memanjang atau melintang pada kunstruksi
jembatan.
q ( ton/m) = konstan
L(m)
q ( ton/m) Q ( ton )
C = titik berat
segitiga
Q = q x L/2
L/3 2L/3 = luas segitiga
L ( meter )
balok
plat lantai
beton
balok lantai
Gambar 1.6. Distribusi beban lantai ke balok sebagai beban merata segitiga dan beban merata
seragam
P1 ( ton )
balok
Beban kopel terjadi pada titik A ( Ma = P1 x h )
P2 = berat sendiri
pagar
A
P1
Ma ( ton. meter )
Gambar 1.8 Beban kopel searah jarum jam terjadi pada titik A ( Ma )
Momen adalah perkalian gaya dengan jarak yang tegak lurus dari garis kerja
gaya tersebut terhadap titik yang ditinjau.
P1
.
P1 = gaya P1
h = jarak tegak lurus antara garis kerja gaya P1 dengan titik A yang ditinjau
= garis kerja gaya P1
maka MA = Momen terhadap titik A searah jarum jam = P1 . h
B. REAKSI
Reaksi adalah gaya halangan yang membuat agar struktur
dalam keadaan setimbang akibat aksi yang bekerja.
Misalnya adalah reaksi suatu perletakan pada abutment di
struktur jembatan. Karena reaksi yang terjadi adalah pada
perletakan ( dukungan ) maka disebut dengan reaksi
perletakan.
M ( aksi )
Reaksi
Gambar 1.9 Aksi dan Reaksi yang bekerja pada Strktur Balok Sederhana
P ( aksi )
I q ( aksi )
H (reaksi)
P
q I
H NI
I MI
LI
V Batang Kaku
Gambar 1.11 Gaya Dalam ( MI, LI dan NI ) yang timbul pada potongan I-I
q P
I
I MI
ML
Gambar 1.13 Momen Lentur ( ML ) yang timbul pada potongan batang elemen struktur
q I
I LI
P
q I
H NI
D. PERJANJIAN TANDA
Perjanjian tanda seperti diperlihatkan pada gambar 1.16 untuk
membedakan elemen struktur yang mengalami gaya tarik, desak
( tekan ) ataupun momen.
elemen struktur
N (+) N ( batang
tarik )
elemen struktur
L L
N (-) N ( batang
tekan )
M M
dari kiri ke kanan dari kanan ke kiri
( a ) Tanda negatif
H,X
P1 P2 q
Ha = Reaksi
A B
P3 Q
Va = Reaksi Vb = Reaksi
N
A
L
M
A
N
A L
Batang kaku
Gambar 1.18 Gaya Dalam ( M, L, N ) yang timbul pada batang kaku di potongan A-A
B. Batang Pendel
batang pendel
A
gaya normal tarik ( N + )
A
A
Gaya normal tarik
A
Gambar 1.19 Gaya Dalam ( Gaya Normal ) yang timbul pada potongan batang pendel
engsel
Batang pendel
engsel engsel
Batang-batang pendel
Kabel / tali
W = berat benda W
Kabel/tali (tertarik)
penopang
W= berat benda
Gambar 1.22 Gaya Dalam ( gaya normal tarik) yang timbul pada potongan kabel
V V
B. S E N D I ( ENGSEL )
Sendi adalah tumpuan yang dapat menahan aksi dalam dua arah
yang saling tegak lurus satu sama lain, atau satu arah sembarang
tetapi tidak bisa menahan momen.
V
Gambar 1.25 Type tumpuan sendi