Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI PADA ANAK DAN ORANG TUA

A. KONSEP KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi
Proses ketika informasi disampaikan pada orang lain melalui
symbol, tanda, atau tingkah laku (Harber, 1987)

2. Komponen Komponen Komunikasi


a. Komunikator c. Komunikan e. Respon
b. Pesan d. Media

3. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi


a. Situasi/suasana
b. Waktu
c. Kejelasan pesan

4. Komunikasi Therapeutik
a. Pengertian Komunikasi Therapeutik
Hubungan interpersonal dimana perawat dan klien memperoleh
pengalaman belajar bersama serta memperbaiki pengalaman
emosional klien yang negatif (Stuart Laraia, 2000).
b. Tujuan Komunikasi terapeutik
Adalah untuk berempati dan mencapai saling perca.
c. Ciri-ciri Komunikasi therapeutic
(1) Empati
(2) Rasa percaya
(3) Validasi
(4) Perhatian
B. KOMUNIKASI PADA ANAK SESUAI TAHAPAN PERKEMBANGAN

1. Masa Bayi
Komunikasi non verbal lebih dominan
Mengungkapkan kebutuhan dengan tingkah laku dan bersuara yang
dapat diinterpretasikan oleh orang-orang disekitar,
Misalnya : menangis----- lapar , sakit
Pembatasan gerak, kesepian, diusap, berbicara halus,
gendongan, pangku, dekat ibu.
Bayi < 6 bulan
Mengerakan tangan, kaki , menendang
Rangsangan untuk mendapat perhatian, tepuk tubuhnya.

2. Masa Balita
Berpusat pada dirinya dan ibunya
Takut tehadap ketidaktahuan
- Beritahu apa yang akan terjadi pada dirinya, bagaimana
merasakannya.
- Beri kesempatan yang akan menyentuh dirinya.
Belum fasih berbicara
- gunakan kata-kata simple, singkat, gunakan istilah yang
dikenalnya
- beri pujian --------- meningkatkan kemampuan dalam
berkomunikasi.
- posisi tubuh yang jongkok, duduk dikursi kecil dan berlutut-------
pandangan mata kita sejajar dengannya.

3. Masa usia Sekolah


a. Anak usia 5 sampai 8 tahun
Hanya percaya apa yang dilihat dan diketahui tanpa perlu
penjelsan yang lebih mendalam
Tertarik pada semua aspek fungsional dari semua prosedur ,
obyek dan aktivitas.
- Mengapa??? - bagaimana????
- untuk apa prosedur tersebut dilakukan.

Sangat memperhatikan keutuhan tubuhnya


- sangat peka terhadap hal yang mengangcam dan
menyakitkan tubuhnya
b. Anak usia 8 sampai 12 tahun
o Sudah mampu berpikir konkrit
o Agar komunikasi lebih mudah, berikan contoh missal : suntik
pada boneka

4. Masa Remaja
o Mempunyai pola pikir dan tingkah laku Peralihan anak --------
dewasa
o Bila stress : diskusi masalah dengan teman sebaya, orang dewasa
diluar keluarga, terbuka terhadap perawat.
o Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya
- beri support penuh perhatian - jangan melakukan
interupsi
- ekspresi wajah tidak menunjukan heran - jaga kerahasiaan
- hindari pernyataan yang menimbulkan rasa malu
- anak dan orang tua diikutsertakan, ----- perawat penting untuk
mengklasifikasikan masalah.
C. TEKNIK BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK
1. Melalui orang ketiga
Khusus menghadapi anak usia bayi dan toddler.
Cara berbicara terlebih dahulu dengan orang tuanya.
Mengomentari mainan, memuji dan mengomentari pakaian yang
sedang dikenakannya------- rasa percaya anak pada perawat.

2. Bercerita
Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti anak
Menggunakan teknik yang menarik
Perlihatkan gambar

3. Biblioterapi
Buku atau majalah membentuk anak mengekspresikan perasaan
dan melakukan aktivitas sesuai dengan cerita dalam buku.

4. Menyebutkan keinginan
Perawat meminta anak untuk menyebutkan keinginannya,
menunjukan perasaaan dan pikirannya, ------ masalah actual dan
potensial terungkap

5. Ranting scale
Khusus anak sekolah,
Digunakan untuk mengkaji kondisi seperti perasaan sedih, nyeri
dan cemas
Nilai tingkat nyeri --------- gambar ekspresi wajah anak 1 5.

6. Pro dan Kontra


Mengajukan satu situasi, anak menyimak
Mintalah anak untuk menuliskan hal yang positif dan negatif

7. Menulis
Bagi anak yang tidak dapat mengungkapkan secara verbal.

8. Menggambar
Merupakan proyeksi kepribadian secara spontan.

9. Bermain
Sangat efektif
Dapat diketahui perkembangan : fisik, intelektual, social.
Dapat menjalin hubungan interpersonal dengan teman dan petugas.
Misalnya pada bayi ------ ciluk ba
Pada toddler----- boneka tangan
Yang lebih besar ----- main ular tangga dll

D. KOMUNIKASI PADA ORANG TUA

1. Mendorong orang tua untuk berbicara


Orang tua yang cenderung diam dan kurang ekspresif
mengungkapkan permasalahan.
Mengetahui perkembangan status kesehatan anak dan factor-faktor
yang mempengaruhinya kehidupan anak.
Gunakan teknik pertanyaan terbuka

2. Memfokuskan pembicaraan
Memberi kesempatan orang tua mengekspresikan perasaan dg
bebas.
3. Mendengar aktif
Sikap paling baik mendengarkannya dengan seksama sambil
menyimak apa yang diutarakan.

4. Empati
Perawat mencoba mengerti apa yang dirasakan orang tua --------
memberi rasa aman.

5. Diam
Memberi waktu untuk diam, orang tua dapat memikirkan apa yang
akan dikatakan. Memberi kesempatan menjawab

6. Menyakinkan kembali
Menyakinkan bahwa orang tua sudah berperan baik

7. Merumuskan masalah bersama


Perawat dan orang tua sepakat terhadap masalah yang muncul.

8. Pemecahan masalah
Perawat sebagai fasilitator

9. Antisipasi kemungkinan yang akan terjadi


Mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadisehingga orang tua
tahu dan siap bila masalah muncul.

10. Menghindari hambatan komunikasi


Terlalu banyak memberi saran Cepat mengambil kesimpulan
Mengubah pokok pembicaraan Menyahut sebelum selesai bicara
Pertanyaan tertutup
PENERAPAN DISIPLIN PADA ANAK

A. PENGERTIAN DISIPLIN
Menurut Elizabet Hurlock (1990), hukuman .
Anak melanggar peraturan dan perintah orang tua, guru atau orang
dewasa yang berwenang mengatur kehidupan bermasyarakat tempat
anak itu tinggal.

B. TUJUAN DISIPLIN
Mengajarkan anak bagaimana berprilaku sesuai standar tumkem anak.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN ANAK


AKAN DISIPLIN
1. Tidak semua anak memiliki kebutuhan disiplin yang sama.
2. Kebutuhan akan disiplin bervariasi dalam rentang waktu sehari dan
tergantung pada usia perkembangan.
3. pola kegiatan yang dilakukan anak.
4. Disiplin lebih sering dibutuhkan dalam keluarga besar dari pada
keluarga kecil.

D. PERANAN KLG DLM MEMBENTUK KEDISIPLINAN ANAK


I. Usia 0 1 tahun
1. Usia < 6 bln
Melindungi bayi dan memenuhi segala kebutuhannya
Memberi perhatian penuh pada kebutuhan dasar, terbentuk rasa
percaya diri bayi.
Menunjukan rasa cinta, kasih saying dan rasa aman melalui
komunikasi verbal dan non verbal.
Menciptakan suasana yang nyaman
Pemberian ASI dan PASI yang benar
Memberi makanan tambahan
Membantu anak memasukan makanan ke mulut
Melatih anak untuk berusaha meraih mainan yang diinginkan anak
--------- menunjukan rasa percaya diri.

2. Usia 6 bln 12 bln


Mengenalkan dengan anggota keluarga dan lingkungan sekitar.
Melatih bayi untuk belajar merangkak, berdiri, berjalan dan
berpegangan
Cara mengeluarkan benda dari tempatnya dan mengembalikan ke
tempatnya semula bertujuan untuk melatih kedisiplinananak untuk
tidak sembarangan dalam bertindak.
Melatih untuk bertepuk tangan, mencoret-coret, menyusun mainan
balok.
Membuat pola tidur yang teratur bagi anak mengajarkan anak
untuk memiliki pola hidup yang tertib dan teratur.
Perhatian orang tua ditekankan pada sat bayi membuat perilaku
yang baik daripada menangis menanamkan konsep pola positif.

II. Usia 1 3 tahun


a. Peran orang tua ditekankan pengajaran anak tentang aturan yang ada
dilingkungan keluarga maupun social yang sifatnya sederhana.
b. Pelatihan disiplin yang konkrit dapat dimulai pada fase ini melalui
permainan, pola kegiatan sehari-hari misalnya :
Menunjukan cara mengambil dan mengembalikan bola ke
tempatnya
Mengajar melepas dan memakai pakaian sendiri
Mengerti perintah perintah yang sederhana sehingga terbiasa
dengan adanya peraturan atau larangan dilingkungannya.
Mengajarkan pola dan cara makan yang baik.
Menunjukan sikap yang adil kepada setiap anak-anaknya sesuai
dengan kebutuhannya.
Anak, ayah dan ibu tidak saling bertentangan dalammenerapkan
disiplin pada anak.

III. Usia 3 6 tahun


a. Anak mulai mengenal lingkungan luar rumah mendapat teman sebay,
mulai mengenal lingkungan sekolah.
b. Peran orang tua untuk mengarahkan anak pada integrasi peran social
dan tanggung jawab social.
c. Perlu ditanamkan hal-hal sebagai berikut:
1. Menekankan pentingnya batas-natas, tata cara serta peraturan yang
ada pada lingkungan social, misalnya :
Belajar memandikan dan mengeringkan tubuhnya sendiri.
Tidur dan makan sesuai dengan waktunya
Bermain sesuai dengan tempat dan waktu.
2. Orang tua melatih anak mengintegrasikan peran-peran social dan
tanggung jawab social dengan cara :
Latihan mengenal sopan satun
Belajar mengkoreksi kesalahan orang lain
Belajar mengenal dan mematuhi peraturan
Belajar berkomunikasi dan berinteraksi dengan temannya.
3. Anak mulai diperkenalkan dan diajarkan mengenai tata cara
keagamaan

IV. Usia 6 12 tahun


a. Penerapan disiplin pada fase ini tergantung pada sifat anak, jenis
kelamin, penerapan disiplin laki-laki berbeda dengan wanita
b. Konsep diri anak sudah terbentuk.
c. Orang tua dan lingkungan social hanya dapat mengatasi perilaku
negatif anak yang timbul dengan memberikan pengarahanyang
tepat tapi tidak membuatpola dasar anak berubah.
d. Penerapan disiplin pad anak dalam fase ini adalah:
1. Bimbingan mengenai keagamaan sudah mulai ditanamkan
dengan porsi yang lebih mendalam.
2. orang tua harus mengetahui kegiatan anak sehari-hari seperti
jadwal sekolah, bila terjadi penyimpangan jadwal, orang tua
wajib memperingatkan/menanyakan alas an menyangkut
disiplin waktu.
3. orang tua mengajarkan koordinasi/konsultasi dengan sekolah
atau guru mengenai keadaan anaka tersebut.
4. orang tua wajibmemperingatkan/memperhatikan anak mengenai
kenersihan diri.

V. Usia 12 18 tahun
a. Masa tahapan akhir dari masa kanak-kanak.
b. Perubahan psikis seksualitas dan emosionalitas yang
mempengaruhi tingkah laku remaja.
c. Peran keluarga kurang dominan, peran teman dan lingkungan
social akan lebih mendominasi perkembangan remaja.
d. Peran keluarga dalam fase ini adalah:
1. Keluarga memenuhi kebutuhan akan keakraban dan
kehangatan dalam lingkungan rumah, sehingga kontak orang
tua dan remaja tidak terputus
2. orang tua menjadi patner diskusi bagi permasalahan-
permasalahan yang didapat remaja dari lingkungan sekitar.
3. pendidikan agama mutlak harus ditanamkan pada diri anak,
agar tidak terjadi pelanggaran prilaku.
4. memberi kesempatan untuk menentukan bakatdan prestasi
yang dimiliki.
5. Sikap otoritas dari orang tua harus ditinggalkan, kecuali hal
yang bersifat prinsip sekali.
6. Memberikan penjelasan yang tepat mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan seks.
A. Tujuan Penilaian yang diberikan
Mengidentifikasi keterlambatan perkembangan atau
kekuatan/kemajuan relatif anak.
Tujuan mengidentifikasi keterlambatan perkembangan
- langkah 1 : perhatikan sector dilakukan paling
sedikit tiga uji coba yang paling dekat disebelah kiri
garis usia serta tiap uji coba yang ditembus garis
usia.
- Langkah 2 : Bila anak tidak mampu untuk
melakukan salah satu uji coba pada langkah 1
(gagal, menolak, tidak ada kesempatan (NO)lakukan
uji coba tambahan kesebelah kiri pada sector yang
sama sampai anak dapat melewati 3 uji coba.
Tujuan mengidentifikasi anak yang relatif lebih
(advence)
- Langkah 1 : pada tiap sector dilakukan paling
sedikit 3 uji coba yang paling dekat di sebelah kiri
garis usia serta tiap uji coba yang ditembus garis
usia.
- Langkah 2 : Lanjutkan melakukan uji coba ke
kanan dari tiap uji coba yang lewat dalam 1 sector
hingga tercapai 3 gagal.
- Setiap uji coba dilakukan 3 kali secara baik
sebelum ditentukan gagal
B. Skor penilaian
1. P : Pass/Lewat : anak dapat melakukan uji coba dengan
baik atau ibu, pengasuh anak memberi laporan
( tapat/dapat dipercaya) bahwa anak dapat
melakukannya.
2. F : Fail (gagal) anak tidak dapat melakukan uji coba
dengan baik atau ibu, pengasuh anak memberi laporan
( tapat/dapat dipercaya) bahwa anak tidak dapat
melakukannya dengan baik.
3. NO : No Opportunity ( tidak ada kesempatan) anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba
karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada
uji coba dengan tanda R.
4. R : Refusal (menolak) anak menolak untuk melakukan
uji coba ( penolakan dapat dikurangi dengan
mengatakankepada anak apa yang harus dilakukan).
5. Penilaian lulus apabila seorang anak dapat melakukan
ketrampilan sebelah kiri dan memotong garis usia.
Ditulis P pada kolom uji coba.
6. Penilaian caution/peringatan apabila anak gagal atau
menolak uji coba dimana garis umur terletak pada 75
dan 90 skornya, maka ditulis C (tulis C disebelah kanan)
7. Penilaian delay/gagal apabila anak gagal atau menolak
uji coba lengkap disebelah kirigaris umur, kerena anak
menolak atau gagal uji coba dimana 90% anak-anak
pada umur lebih dini. Keterlambatan ditandai dengan
memberi warna pada tepi akhir kotak panjang dan
dituliskan tanda F.
8. Penilaian no opportunity , tidak ada kesempatan uji coba
yang dilaporkan orang tua bahwa anak tidak ada
kesempatan untuk melakukan atau mencoba di skor
sebagai N.O untuk no opportunity.
C. Interpretasi Denver
1. Normal
Bila tidak ada keterlambatan/delays dan ada paling
banyak satu caution (Tidak ada F dan dan hanya satu
C)
Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
2. Suspek
Bila didapatkan satu atau lebih delays dan atau lebih
caution (>1 F dan Hanya satu C)
Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk
menghilangkan factor sesaat seperti rasa takut,
keadaan sakit atau kelelahan.
3. Tidak dapat di uji
Bila tidak ada skormenolak pada satu uji coba disebelah
kiri garis usia (> 1 R) atau skor menolakpada lebih dari
satu uji coba yang ditembus garis usia pada daerah 75-90.
Uji ulang dalam 1-2 minggu

Anda mungkin juga menyukai

  • Trend Dan Isue Dalam Komunikasi Keperawatan
    Trend Dan Isue Dalam Komunikasi Keperawatan
    Dokumen17 halaman
    Trend Dan Isue Dalam Komunikasi Keperawatan
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Askep Komunitas Bab1
    Askep Komunitas Bab1
    Dokumen5 halaman
    Askep Komunitas Bab1
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Kasus 2
    Kasus 2
    Dokumen1 halaman
    Kasus 2
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • IIII
    IIII
    Dokumen1 halaman
    IIII
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • BAB II Kep Komunitas Fix
    BAB II Kep Komunitas Fix
    Dokumen22 halaman
    BAB II Kep Komunitas Fix
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • BAB II Kep Komunitas Fix
    BAB II Kep Komunitas Fix
    Dokumen22 halaman
    BAB II Kep Komunitas Fix
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Askep Komunitas Bab1
    Askep Komunitas Bab1
    Dokumen5 halaman
    Askep Komunitas Bab1
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Uuuu
    Uuuu
    Dokumen8 halaman
    Uuuu
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Egi Maolana Ramdani
    Egi Maolana Ramdani
    Dokumen18 halaman
    Egi Maolana Ramdani
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Oooo
    Oooo
    Dokumen33 halaman
    Oooo
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Peran Sebagai Kepala Ruangan
    Peran Sebagai Kepala Ruangan
    Dokumen6 halaman
    Peran Sebagai Kepala Ruangan
    Shan Kedua
    Belum ada peringkat
  • TIC Asfiksia
    TIC Asfiksia
    Dokumen36 halaman
    TIC Asfiksia
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • PP Model-Model Komunikasi
    PP Model-Model Komunikasi
    Dokumen15 halaman
    PP Model-Model Komunikasi
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Konsep Komunikasi
    Konsep Komunikasi
    Dokumen15 halaman
    Konsep Komunikasi
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Keluarga Resti
    Keluarga Resti
    Dokumen5 halaman
    Keluarga Resti
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • QQQQQQWWWWCCCC
    QQQQQQWWWWCCCC
    Dokumen21 halaman
    QQQQQQWWWWCCCC
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • KKKK
    KKKK
    Dokumen53 halaman
    KKKK
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • UAS Psiko 2015
    UAS Psiko 2015
    Dokumen1 halaman
    UAS Psiko 2015
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • KKKK
    KKKK
    Dokumen53 halaman
    KKKK
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • OOOO
    OOOO
    Dokumen4 halaman
    OOOO
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Pa Udin
    Bab IV Pa Udin
    Dokumen6 halaman
    Bab IV Pa Udin
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Arumrukmasari
    Belum ada peringkat
  • PPPPPPPPPPPP
    PPPPPPPPPPPP
    Dokumen3 halaman
    PPPPPPPPPPPP
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Borang 3A
    Borang 3A
    Dokumen33 halaman
    Borang 3A
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • HHHHH
    HHHHH
    Dokumen8 halaman
    HHHHH
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Ooooo
    Ooooo
    Dokumen73 halaman
    Ooooo
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • IIII
    IIII
    Dokumen4 halaman
    IIII
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • UUUU
    UUUU
    Dokumen12 halaman
    UUUU
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat
  • Eeeeee
    Eeeeee
    Dokumen4 halaman
    Eeeeee
    Iceu Amira
    Belum ada peringkat