Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menurut Darmono keamanan nasional adalah Kebutuhan dasar untuk melindungi dan
menjaga kepentingan nasional suatu bangsa yang menegara dengan menggunakan kekuatan
ekonomi, politik dan militer untuk menghadapi berbagai ancaman baik yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri. Keamanan nasional juga dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk
memelihara dan mempertahankan eksistensi negara melalui kekuatan ekonomi, militer dan
politik serta pengembangan diplomasi (2010: 9). Konsep tersebut menekankan kepada ke-
mampuan pemerintah dalam melindungi integritas teritorial negara dari ancaman yang datang
dari luar dan dari dalam negara tersebut.

Berdasarkan hal diatas, Satuan Polisi Pamong Praja atau yang biasa dikenal dengan
Satpol PP adalah perangkat pemerintah daerah dalam memelihara ketentraman dan ketertiban
umum serta menegakkan peraturan derah, yang bertugas menjaga keamanan masyarakat dan
ketertiban umum.

Menurut Ermaya Suradinata ketentraman dan ketertiban adalah suatu keadaan agar
pemerintah dan rakyat dapat melakukan kegiatan secara aman, tertib dan teratur.
Ketentraman dan ketertiban ini dapat terganggu oleh berbagai sebab dan keadaan diantaranya
oleh pelanggaran hukum yang berlaku, bencana alam maupun bencana yang ditimbulkan oleh
manusia atau organisasi lainnya, dan faktor dari bidang ekonomi dan keuangan.

Berdasarkan hal diatas, ketentraman masyarakat saat ini sangat terganggu oleh
kenakalan remaja, karena remaja saat ini identik dengan perbuatan anarkis dan tidak
senonoh. Salah satu kenakalan remaja yang saat ini menjadi bahan pembicaraan masyarakat
adalah balapan liar sepeda motor.

1
Ditinjau dari hukum Lalu Lintas Indonesia, balapan liar itu mengganggu kelancaran,
meresahkan, dan membahayakan baik pelaku maupun penggunan jalan lainnya. Oleh karena
itu apabila terdapat sekelompok orang yang melakukan balapan liar, secara langsung mereka
telah melanggar UU NO. 22 th. 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan
ancamana hukuman 1 tahun dan denda sebesar Rp. 3.000.000,00.

Sesuai dengan hal diatas, balapan liar dapat menimbulkan gangguan bagi masyarakat
sekitar yang disebakan oleh suara bising motor yang berkecepatan tinggi. Kegiatan ini juga
menimbulkan polusi udara yang berasal dari knalpot yang tidak memenuhi standar. Selain itu
balapan dapat menimbulkan kerusuhan seperti tawuran, karena tingkat emosional yang tinggi
yang tidak dapat dikendalikan. Maka dari itu pihak Kepolisian dan Satpol PP bertindak tegas
untuk memberantas pembalap liar. Arti dari memberantas menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah membasmi atau memusnahkan, maksudnya adalah memusnahkan sesuatu
yang dianggap tidak penting yang membawa dampak negatif bagi khalayak ramai.

Berdasarkan hal diatas, untuk mengantisipasi keresahan masyarakat yang dilakukan


oleh anak-anak yang tidak bertanggung jawab atau pembalap liar atas ketertiban lalu lintas,
upaya yang dilakukan aparat Kepolisian dan Satpol PP untuk memberantas yaitu dengan
menutup jalan menggunakan kayu atau bambu, memasang polisi tidur dan melakukan patroli
malam. Peran orang tua juga sangat dibutuhkan untuk mendidik anaknya agar tidak
terjerumus dalam dunia balap liar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penulisan karya tulis ini terdapat beberapa
permasalahan tentang keresahan masyarakat yang ditimbulkan oleh pembalap liar, berkaitan
hal tersebut maka dapat dirumusan:

- Bagaimana peran pengamanan Satpol PP dalam memberantas pembalap liar?

2
C. Tujuan Pembahasan

Penulisan karya ilmiah kami ini memiliki tujuan-tujuan yang kami harapkan dapat membantu
atau bermanfaat bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari. Karya ilmiah ini mengunakan
dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1) Tujuan Umum :
Secara umum karya ilmiah ini kami tulis dengan tujuan untuk memberikan gambaran
atau deskripsi tentang peran pengamanan Satpol PP dalam memberantas pembalap
liar

2) Tujuan Khusus :
Secara khusus, penulisan karya ilmiah ini bertujuan:
1. Menjelaskan pengertian dari balapan liar;
2. Menjelaskan penyebab dari balapan liar;
3. Menjelaskan akibat balapan liar;
4. Menjelaskan peran pengamanan satpol pp dalam mengatasi balapan liar.

D. Metode Penulisan

Dalam membentuk karya ilmiah ini, kita menggunakan metode penulisan yang menguraikan
secara cermat untuk memberikan informasi yang lengkap kepada para pembaca, karena
metode penulisan dirasa penting untuk dicantumkan dalam setiap penulisan. Metode
penulisan dapat menginformasikan bagaimana gambaran proses penulisan. Oleh karena itu,
penulisan karya ilmiah ini menggunakan beberapa metode, diantaranya : Metode Literatur,
Metode Surfing, dan Metode Deskripsi, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Metode Literatur, merupakan metode yang menggunakan buku-buku yang berkaitan


dengan judul untuk dijadikan pertimbangan dan pedoman dalam karya tulis ini.
2) Metode Surfing, merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
bahan yang diperlukan melalui internet
3) Metode Deskripsi, metode yang dilakukan dengan cara menjelaskan

3
BAB II
PERAN SATPOL PP TERHADAP PEMBALAP LIAR

A. Pengertian Satpol PP

Polisi Pamong Praja adalah Aparatur Pemerintah Daerah yang bertugas membantu
Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum,
menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah.
Satuan Polisi Pamong Praja adalah perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara
dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah.

1. Tugas Pokok

Menegakkan Perda, Peraturan Bupati, SK Bupati dan Menyelenggarakan ketertiban


umum dan ketenteraman masyarakat serta Perlindungan Masyarakat.

2. Fungsi

1) Penyusunan program dan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum,


penegakan peraturan daerah dan peraturan/keputusan bupati
2) Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum didaerah
3) Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum
didaerah
4) Pelaksanaan kebijakan penegakan peraturan daerah dan peraturan/keputusan bupati
5) Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiba umum serta penegakan peraturan daerah dan peraturan/keputusan bupati
dengan aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan atau aparatur
lainnya
6) Pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan menaati peraturan daerah dan
peraturan/keputusan bupati.

4
B. Wewenang Satpol PP

1) Melakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap warga masyarakat, aparatur,


atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan
kepala daerah
2) Menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang mengganggu
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
3) Fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan masyarakat
4) Melakukan tindakan penyelidikan terhadap warga masyarakat, aparatur, atau badan
hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas Perda dan/atau peraturan kepala
daerah; dan melakukan tindakan administratif.

C. Pengertian balap liar

Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil,
yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak digelar
dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada tengah
malam sampai menjelang pagi saat suasana jalan raya sudah mulai lenggang.
Balapan liar sepeda motor atau jingkrak kuda mulai dilakukan remaja rata-rata sejak usia
10 tahun sampai dengan 17 tahun. Hal ini berarti, mereka mulai melakukan kenakalan ketika
masih dalam masa anak-anak. Adapun jalan yang mereka gunakan untuk berbalapan liar
adalah jalan-jalan yang sekiranya lurus dan tidak bergelombang.
Deru mesin motor setiap Sabtu malam sudah menjadi langganan dibeberapa ruas jalan
ibukota. Bisingnya membuat pening kepala warga yang hendak beristirahat. Biasanya motor-
motor dengan suara knalpot kencang ini sudah beraksi sejak pukul 20.00 WIB. Jalan raya
yang mulai lengang dijadikan ajang nge-track. Sekitar dua puluhan orang yang kebanyakan
remaja sudah menguasai jalan. Pembalap liar tak mau tahu. Jalan raya yang juga digunakan
oleh pengguna jalan lain seolah menjadi sirkuit kelas dunia bagi mereka.
Faktor keamanan bukan lagi jadi prioritas. Mereka meninggalkan perlengkapan
pelindung badan seperti helm dan jaket. Bagi sang joki, yang terpenting adalah bisa beraksi
bebas memacu motor. Gairah memacu motor bahkan tetap tak terbendung saat Ramadan
datang. Trek-trekan liar bukannya mereda justru semakin menjadi. Bagi sebagian joki yang
haus tantangan, waktu sahur dimanfaatkan untuk beraksi di jalan.

5
Trek-trekan pun tak jarang harus membuat para pembalap liar kucing-kucingan dengan
polisi yang berjaga untuk membubarkan aksi nekat mereka. Saat patroli tiba pembalap-
pembalap jalanan langsung kocar-kacir. Tak semuanya bisa kabur mengandalkan kecepatan,
dan ada saja yang dicokok.
Jenis motor yang biasa di gunakan adalah motor yang mudah untuk dimodifikasi dan
yang memiliki kecepatan tingggi. Tak jarang pula ditemukan bengkel yang biasa
memodifikasi motor standard menjadi motor balap liar. Motor korekan, begitu biasanya
sebutan motor-motor balap modifikasi ini. Beberapa komponen mesin dimodifikasi atau
bahkan diganti dengan komponen lain. Dan bukan sembarangan suku cadang yang dipasang.
Spare part dengan harga yang melangit juga menjadi pilihan untuk menyulap kondisi motor
menjadi yang paling disegani.
Bengkel motor ternyata tidak sekadar menjadi tempat memodifikasi. Di arena balap liar,
dua motor yang bertarung kerap berasal dari bengkel yang berbeda. Persaingan bukan lagi
antar joki. Melainkan gengsi antar bengkel.
Meskipun namanya balapan liar, alias tak resmi, mereka tidak asal bertemu di jalanan.
Dibutuhkan pihak ketiga yang disebut calo atau perantara. Jika spesifikasi mesin dan
perangkat motor sudah dimodifikasi dan layak untuk diadu, sang calo mengajak motor dari
bengkel lain untuk tarung di lintasan balap liar.
Balap liar seperti makanan tak bergaram jika tak melibatkan taruhan. Besarnya taruhan
tidak main-main. Untuk motor yang dianggap sudah memiliki reputasi, harga taruhannya pun
bisa mencapai puluhan juta rupiah. Begitu motor-motor yang beradu cepat menyentuh garis
finish, penonton pun bergemuruh. Senyum kemenangan bukan hanya didapat dari pembalap
tapi juga penonton. Jutaan rupiah pun didapat dari taruhan pinggiran, sebutan untuk taruhan
antar penonton balapan liar.
Jumlah uang tak sedikit yang dipertaruhkan menyebabkan sering terjadi perselisihan
pendapat tentang siapa yang menang dan terkadang berujung ricuh. Selain persoalan judi
yang melanggar hukum kebut-kebutan tak resmi ini juga ikut menyumbang angka
kecelakaan.

6
D. Jenis-jenis Pelanggaran Lalu Lintas

1. Menerobos Lampu Merah


2. Melawan Arus Lalu-Lintas Saat Macet
3. Masuk Ke Jalur Busway
4. Masuk Ke Jalur 3 in 1 Kurang Dari 3 Orang
5. Tidak Menyalakan Lampu Depan
6. Tidak Memakai Sabuk Pengaman
7. Tidak Memakai Helm SNI
8. Berputar-Balik Tidak Pada Tempatnya
9. Tidak Bawa SIM & STNK
10. SIM, STNK & Pajak Kedaluwarsa
11. Ngebut atau Kebut-Kebutan di Jalan Raya
12. Menggunakan Lampu Depan Yang Membutakan Mata
13. Pengendara Tidak Memiliki SIM di Jalan-Jalan Lingkungan
14. Pelajar di Bawah Umur Membawa Kendaraan Bermotor
15. Pengendara Yang Sering Zig-Zag / Nyalip Serampangan
16. Kendaraan Yang Mengeluarkan Asap Tebal Beracun
17. Kendaraan Umum Yang Ugal-Ugalan di Jalan
18. Berkendara Sambil Menggunakan Handphone
19. Kendaraan Umum yang Melebihi Kapasitas
20. Kendaraan yang Parkir Menghalangi Jalan

7
BAB III

PEMBERANTASAN BALAP LIAR

A. Faktor Penyebab Balap Liar

Faktor-faktor pendorong terjadinya balap liar meliputi :

1. Faktor Intern

1) Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada sistem psikosomatis dalam
individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya
dengan lingkungannya

2) Faktor Kondisi Fisik


Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis
kelamin

3) Faktor status dan peranannya di masyarakat


Seorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku
(keluar dari penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau
sebutan eks narapidanan yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan
sehingga anak tersebut kembali melakukan penyimpangan hukum.

8
2. Faktor Ekstern

1) Ketiadaan fasilitas sirkuit untuk balapan


Ketiadaan fasilitas sirkuit untuk balapan membuat pencinta otomotif ini memilih
jalan raya umum sebagai gantinya, jikapun tersedia, biasanya harus melalui proses
yang panjang

2) Gengsi dan Nama besar


Balap liar juga merupakan ajang adu gengsi dan pertaruhan nama besar

3) Uang taruhan
Kemudian uang taruhan juga menjadi faktor yang membuat balap liar menjadi
suatu hobi

4) Kesenangan dan memacu adrenalin


Bagi pelaku pebalap liar mengemukakan mereka mendapatkan kesenangan dari
sensasi balap liar, ada rasa yang luar biasa yang tak dapat digambarkan ketika usai
balapan, ujar mereka

5) Keluarga dan lingkungan


Kurangnya perhatian orang tua, terjadi masalah dalam keluarga, atau ketika terlalu
berlebihannya perhatian orang tua kepada anak, dan sebagainya, juga dapat
menjadi faktor pendorang anak melakukan aktivitas aktivitas negative seperti balap
liar. Selain itu pengaruh atau ajakan teman juga dapat menjadi faktor

9
B. Dampak Penyebab Balap Liar

Balap liar mempunyai dampak positif maupun dampak negatif, contoh :

1. Dampak Positif

1) Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan


itu buruk baginya
2) Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya
3) Dapat meningkatkan tingkat konsentrasi
4) Berhubungan dengan orang secara tolong-menolong dan saling Membantu antar
sesama
5) Menerima kekecewaan untuk dipakainya sehingga sebagai pelajaran untuk
dikemudian hari
6) Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif
7) Timbulnya rasa ingin tahu yang sangat besar
8) Dapat meningkatkan Rasa pertemanan antar sesama pembalap

2. Dampak Negatif

1) Penyalahgunaan narkoba
Berawal dari kumpul-kumpul antar geng motor dan saling merokok merupakan
awal dari peredaran Narkoba yg bisa merusak moral anak muda atau remaja.

2) Perilaku menyimpang
Perilaku atau kebiasaan anak muda atau remaja yang telah terjerumus ke dalam
dunia balap liar biasanya cenderung menyimpang dan berbeda dengan perilaku
anak muda atau remaja yang biasanya.

3) Free sex
Tidak jarang di lihat wanita yang berada di grumbulan atau geng motor yang
mayoritasnya merupakan laki-laki. Di saat waktu yang luang atau menunggu
musuh biasanya kegiatan sex bebas itu dapat saja terjadi, apa lagi tempat jadi arena
balap liar di dominasi kegelapan atau remang-remang.

10
4) Tindakan Kriminal
Dunia balap liar membutuhkan sedikit dana , untuk membenarkan motor, membeli
peralatan-peralatan balap , dan juga uang untuk taruhan dalam balap. Namun tidak
sedikit anak muda atau remaja yang kurang memiliki dana untuk masuk ke dalam
dunia balap liar memilih jalan mencuri untuk mendapatkan uang dengan cepat
tanpa kerja dahulu.

5) Sarana perjudian
Bukan balap liar kalau tidak memakai taruhan utuk bertanding, variasi taruhan
pada balap liar juga bervariasi mulai dari uang 1jt sampai 10 jt , bahkan bisa saja
taruhan yang di taruhkan adalah sepeda motor yang di pergunakaan saat bertarung.

6) Ancaman Mati
Standart keamanan dlam dunia balap liar sangatlah minim atau beda jauh dengan
saran pengamanan di balap resmi atau dragrace , di dunia balap liar biasanya joki
tidak menggunakan alat keamanan sama sekali. Tidak jarang sering joki mati di
tempat karena sebuah kecelakaan atau tabrakan antar pembalap.

3. Upaya Satpol PP Dalam Memberantas Balap Liar

Berbagai upaya dapat dilakukan Satpol PP untuk mencegah atau memberantas remaja agar
tidak masuk ke dalam dunia balap liar, seperti halnya :

1) Membangun polisi tidur, agar pembalap liar tidak menggunakan jalan tersebut
untuk dijadikan arena balap
2) Memberlakukan sistem buka tutup. Jalan tersebut akan dibuka pada siang hari dan
akan ditutup malam hari untuk mencegah pembalap liar beraksi
3) Melakukan patroli malam. Kegiatan ini dilakukan untuk merazia para pembalap
liar yang nekat
4) Memberi sanksi yang tegas, agar para pembalap liar merasa jera.

11
Selain itu, upaya untuk memberantas pembalap liar juga dapat dilakukan dari berbagai
lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

1. Lingkungan Keluarga

Upaya pencegahan anak muda atau remaja di rumah memerlukan dukungan dari semua
anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Orang tua memegang peran
utama dalam membentuk perwatakan dan membina sikap anak-anaknya. Hal ini
dikarenakan orang tua merupakan figur utama anak yang dijadikan panutan dan
tuntunan, sehingga sudah sepantasnya jika orang tua harus mampu memberi teladan
bagi anak-anaknya. Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan penyimpangan
sosial di lingkungan keluarga, orang tua dapat melakukan beberapa hal, seperti berikut
ini :
1) Menciptakan suasana harmonis, perhatian, dan penuh rasa kekeluargaan
2) Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, dan ketaatan beribadah
3) Mengembangkan komunikasi dan hubungan yang akrab dengan anak
4) Selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan menghargai pendapat anak,
sekaligus mampu memberikan bimbingan atau solusi jika anak mendapat kesulitan
5) Memberikan teguran atau bahkan hukuman jika anak bersalah dan bersedia
memberikan pujian atau bahkan hadiah jika anak berbuat baik atau memperoleh
prestasi.

2. Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pergaulan anak muda atau remaja yang cukup
kompleks. Di dalam hal ini, kedudukan pendidik di lingkungan sekolah memegang
peran utama dalam mengarahkan anak untuk tidak melakukan berbagai penyimpangan
sosial. Berbagai hal yang dapat dilakukan guru selaku pendidik dalam upaya mencegah
perilaku penyimpangan sosial anak didiknya, antara lain, berikut ini :
1) Mengembangkan hubungan yang erat dengan setiap anak didiknya agar dapat
tercipta komunikasi timbal balik yang seimbang
2) Menanamkan nilai-nilai disiplin, budi pekerti, moral, dan spiritual sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing
3) Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, dan saling percaya

12
4) Memberi kebebasan dan mendukung siswa untuk mengembangkan potensi diri,
sejauh potensi tersebut bersifat positif
5) Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu bertindak sebagai konseling untuk
membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan, baik yang dihadapinya di
sekolah atau yang dihadapinya di rumah

3. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan pergaulan dalam masyarakat sangat mampu memengaruhi pola pikir


seseorang. Dalam hal ini, perlu tercipta lingkungan pergaulan yang sehat dan nyaman
sehingga dapat dijadikan tempat ideal untuk membentuk karakter anak yang baik.
Adapun hal-hal yang dapat dikembangkan dalam masyarakat agar upaya pencegahan
perilaku penyimpangan sosial dapat tercapai, antara lain, berikut ini :
1) Mengembangkan kerukunan antarwarga masyarakat. Sikap ini akan mampu
meningkatkan rasa kepedulian, gotong royong, dan kekompakan antarsesama
warga masyarakat. Jika dalam suatu masyarakat tercipta kekompakan, maka
perilaku penyimpangan dapat diminimalisasikan
2) Membudayakan perilaku disiplin bagi warga masyarakat, misalnya disiplin dalam
menghormati keputusan-keputusan bersama, seperti tamu bermalam harap lapor
RT, penetapan jam belajar anak, menjaga kebersihan lingkungan, dan sebagainya
3) Mengembangkan berbagai kegiatan warga yang bersifat positif, seperti
perkumpulan PKK, Karang Taruna, pengajian, atau berbagai kegiatan lain yang
mengarah kepada peningkatan kemampuan masyarakat yang lebih maju dan
dinamis. Jika beberapa upaya tersebut dapat diterapkan dalam suatu lingkungan
masyarakat, maka kelompok pelaku penyimpangan sosial akan merasa risih dan
jengah, sehingga mereka akan merasa malu jika melakukan tindakan
penyimpangan sosial di lingkungan tempat tinggalnya

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dan analisa kami dalam karya tulis kami ini, kami dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun
mobil, yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak
digelar dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Biasanya kegiatan ini
dilakukan pada tengah malam sampai menjelang pagi saat suasana jalan raya sudah
mulai lenggang.
2. Faktor penyebab dari balap liar berasal dari keluarga, teman, dan lingkungan.
3. Akibat yang ditimbulkan dari balap liar adalah penyalahgunaan narkoba, perilaku
menyimpang, free sex, tindakan kriminal, sarana perjudian, dll.
4. Peran Satpol PP dalam mengatasi balap liar dengan membangun polisi tidur, memberi
sanksi yang tegas bagi pelaku balap liar, melakukan patroli malam, memberlakukan
sistem buka tutup jalan.

B. Saran

Dengan adanya karya ilmiah ini, saya berharap dapat memberikan informasi mengenai
Peran Pengamanan Satpol PP Dalam Memberantas Pembalap Liar kepada para pembaca
khususnya bagi para remaja di luar sana. Saya juga berharap, karya ilmiah ini dapat
mengubah perilaku buruk para remaja dalam bergaul. Sehingga dapat mencegah terjadinya
kenakalan pada remaja.

14
C. Lampiran

15
16
D. Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Sepeda_motor

http://harianandalas.com/Berita-Utama/Sekali-Beraksi-Geng-Motor-Dibayar-Rp3-Juta

http://331shabririzalr.blogspot.com/2012/11/makalah-bali.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Polisi_Pamong_Praja

17

Anda mungkin juga menyukai