Anda di halaman 1dari 8

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

RISET DAN TEORI AKUNTANSI

OLEH:

Kelompok 5

I Gusti Agung Made Wira Pratiyaksa (1781611006)

Ni Nyoman Opi Widiari (1781611019)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
RISET DAN TEORI AKUNTANSI

A. METODE SAINTIFIK DAN RISET AKUNTANSI

Keberadaan teori sangat bermanfaat dalam kehidupan, sebab teori dapat menjelaskan
hubungan ataupun memprediksi fenomena. Teori mengandung sekumpulan dasar pikiran
yang biasa disebut asumsi atau dalil. Dasar pikiran ini harus jelas atau dibangun sehingga
dapat diuji dengan kesimpulan statistik dimana dalam kasus biasa disebut hipotesis. Pada
akhirnya, sebuah teori akan mengandung sekelompok konklusi atau kesimpulan yang berasal
dari premis. Kesimpulan dapat ditentukan baik secara deduksi maupun induksi.

Dua Tipe Penalaran Logis

Penalaran Deduktif Penalaran Induktif


Bergerak dari hal umum ke khusus Bergerak dari hal khusus ke umum
Aksioma-aksioma yang formalisasikan Memeriksa data sampel untuk menarik
mungkin digunakan untuk menurunkan simpulan tentang populasi
berbagai autran akuntansi
Limited used to-date More frequently used to-date

Riset Akuntansi Positif

Pada awalnya, penelitian induktif mengabaikan mengapa akuntansi alternatif tertentu


dipilih. Riset akuntansi positif memfokuskan pada pemahaman mengapa akuntansi alternatif
dipilih, mendeskripsikan what is, tidak berkata apa yang seharusnya

Teori Normatif dan Deskriptif

Selain diklasifikasikan menjadi deduktif dan induktif, teori dapat diklassifikasikan


normatif dan deskriptif. Teori Normatif (preskriptif) menjelaskan bagaimana suatu hal
seharusnya (how they are should be), dan bukan bagaimana mereka sebenarnya (how they
are), sistem Deduktif pada umumnya normatif. Teori Deskriptif menceritakan bagaimana
suatu hal (tell us how things are), dan bukan bagaimana seharusnya mereka (not how they
should be), sistem Induktif pada umumnya deskriptif.

1
Dalam model yang berbeda riset induktif dalam akuntansi dapat membantu
menerangkan hubungan dan fenomena yang sedang berlangsung pada lingkungan bisnis.
Riset ini pada gilirannya bermanfaat dalam proses pengambilan kebijakan dimana metode
deduktif membantu memutuskan aturan yang telah ditentukan. Karenanya menjadi jelas
bahwa metode induktif dan deduktif dapat digunakan bersama dan bukan metode yang saling
eksklusif meskipun tidak mungkin menjaga riset induktif agar menjadi bebas nilai (value-
free).

B. AKUNTANSI: SENI ATAU SAINS?

Selama ini, literatur-literatur akuntansi mengembangkan suatu debat berkepanjangan


menyangkut pertanyaan mengenai apakah akuntansi merupakan sebuah ilmu (sains). Mereka
yang berpendapat bahwa akuntansi adalah seni atau keahlian menyarankan agar keahlian
akuntansi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pedagang yang baik harus diajarkan dan
memerlukan adanya pendekatan legalistik terhadap akuntansi. Para pendukung akuntansi
adalah ilmu yang sebaliknya menyarankan agar mengajarkan model pengukuran akuntansi
untuk dapat memberikan pandangan yang lebih konseptual kepada para mahasiswa akuntansi
mengenai apa yang hendak dilakukan oleh akuntansi akrual konvensional dalam memenuhi
sasaran umum guna melayani kebutuhan para penggunanya dan untuk menumbuhkan
pemikiran-pemikiran kritis di bidang akunatansi dan perubahan-perubahan dinamis yang
terjadi di dalamnya. Bagaimana akuntansi itu diajarkan, apakah sebagai keahlian ataupun
sebagai ilmu, akan mempengaruhi cara pandang terhadap bidang studi ini dan kesiapan dari
para siswa yang memilih untuk mengambil akuntansi sebagai jurusan utamanya hingga nanti
pada akhirnya ia akan turut bergabung dalam profesi akuntansi.

Teori baik dalam segi normatif maupun positif dan ilmu akuntansi yang ditempatkan
di awal dan tidak hanya di belakang kurikulum akan dapat membantu para siswa dalam
memahami akuntansi secara lebih baik untuk lebih siap terhadap perubahan-perubahan dalam
praktik, hingga sampai kepada pengambilan kebijakan yang llebih baik. Argument yang
disebutkan terakhir tadi sangat sesuai dengan pandangan yang dikenal luas saat ini bahwa
akuntansi adalah suatu ilmu sosial yang lengkap. Argumentasi ini dijabarkan dengan sangat
tepat oleh Mautz sebagai berikut:

Akuntansi berhubungan dengan perusahaan, yang tentunya merupakan kelompok


sosial; akuntansi berkepentingan dalam transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
ekonomi lainnya yang memiliki konsekuensi dan mempunyai dampak atas hubungan

2
sosial; akuntansi menghasilkan pengetahuan yang berguna dan berarti bagi orang-
orang yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang memiliki implikasi sosial;
akuntansi pada hakikatnya bersifat mental. Menurut dasar pedoman-pedoman yang
ada, akuntansi adalah suatu ilmu sosial.

Pandangan terhadap akuntansi sebagai suatu ilmu sosial telah meresap ke dalam
atmosfer lingkungan akademik dan riset mengenai akuntansi, menimbulkan terjadinya
perpecahan dalam bidang profesi ini. Terdapat cukup banyak bukti yang menunjukkan telah
terjadi perpecahan di antara komunitas praktisi dan akademisi akuntansi, yang khususnya
dikarakteristikkan oleh kurangnya minat dan perhatian yang sama. Hal ini dibuktikan oleh
respons yang diberikan terhadap survey AICPA atas para anggota institusi di bidang
pendidikan berikut ini:

1. Masalah terpenting yang dihadapi oleh CPA dalam bidang pendidikan adalah adanya
kenyataan bahwa bidang akademi telah terpisah terlalu jauh dari profesi akuntansi.
2. Riset akuntansi yang saat ini kebanyakan dijalankan tidak relevan sama sekali dengan
akuntansi di dunia nyata.
3. Para pengajar seringkali kurang berinteraksi dengan para praktisi.

Sterling (1975 and 1979) menegaskan bahwa istilah seni sangat tergantung pada
interpretasi personal praktisi. Sedangkan sains tergantung pada prosedur-prosedur
pengukuran khusus yang ketat. Sterling yakin bahwa bahwa akuntansi jauh lebih dekat
kepada seni daripada ilmu jika melihat bagaimana akuntan mendefinisikan masalah.
Misalnya dalam kasus depresiasi, sebuah kesepakatan adanya ruang gerak yang luas tersedia
dalam pengukuran kita dalam menyeleksi metode penyusutan dan memutuskan jumlah tahun
masa manfaat dan nilai sisa. Hasilnya, objektivitas menjadi sangat rendah. Pendekatan ilmiah
berjuang keras untuk mengadakan prosedur pengukuran sebagai kelengkapan yang bermakna
secara ekonomi. Sebagaimana replacement cost atau NRV dari aset atau elemen lain yang
diukur.

Namun demikian, akuntansi sebagian besar berkaitan dengan unsur manusia, yang
kurang terkendali daripada fenomena fisik yang diukur dalam ilmu alam (sains). Karenanya,
kita bisa memperkirakan akuntansi, bersama dengan ekonomi dan ilmu-ilmu sosial lainnya,
adalah kurang akurat dalam pengukuran dan prediksi dibandingkan dengan ilmu alam.

3
C. ARAH RISET AKUNTANSI

Pendekatan yang didiskusikan di bawah ini mewakili orientasi tertentu atau arahan
riset akuntansi. Pendekatan-pendekatan ini mewakili perubahan yang signifikan melampaui
riset normatif murni pada generasi yang lalu.

Pendekatan Model-Keputusan (The Decision-Model Approach)

Model ini menyatakan informasi apa yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Dari sudut pandang ini laporan keuangan didasarkan pada entry value, exit value dan
discounted cash flows yang memenuhi syarat berkemungkinan bermanfaat. Pendekatan ini
tidak menyatakan informasi yang diinginkan pengguna melainkan lebih berkonsentrasi pada
informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tertentu. Orientasinya adalah
normatif dan deduktif. Premis yang mendasari riset ini adalah pembuat keputusan yang perlu
diingatkan bagaimana menggunakan informasi jika mereka tidak familiar dengan informasi
tersebut.

Riset Pasar Modal (Capital Market Research)

Sebuah jumlah yang signifikan dari riset empirik/induktif memperlihatkan harga


saham perusahaan publik bereaksi dengan cepat dan dalam keadaan tidak bias terhadap
informasi baru. Karenanya harga pasar diasumsikan dapat merefleksikan secara utuh semua
informasi yang tersedia untuk publik. Proposisi ini secara prinsip dari disiplin keuangan
diketahui sebagai efficient market hypothesis atau hipotesis pasar efisien. Ketika informasi
secara cepat direfleksikan dalam harga sekuritas, maka ada permintaan untuk meningkatkan
pengungkapan akuntansi.

Riset Keperilakuan (Behavioral Research)

Perhatian utama dari riset ini adalah bagaimana pengguna informasi akuntansi
membuat keputusan dan informasi apa yang mereka perlukan. Pendekatannya adalah
deskriptif, sedangkan pendekatan decision model adalah normatif. Kebanyakan penelitian ini
menggunakan subyek situasi percobaan yang terkendalikan dengan seksama. Banyak studi
telah memperlihatkan ketidaksesuaian antara model keputusan normatif dengan proses
keputusan aktual dari pengguna (users). Riset lain menemukan adanya tendensi untuk

4
menggunakan laporan keuangan yang dipublikasikan untuk tujuan pengambilan keputusan
manajerial.

Teori Agensi (Agency Theory sering disebut Contracting Theory)

Teori keagenan atau teori kontrak adalah sebuah topik penting dalam riset akuntansi
saat ini. Teori keagenan bisa merupakan deduktif dan induktif dan merupakan contoh yang
istimewa dari riset perilaku walaupun akar teori keagenan pada keuangan dan ekonomi lebih
dari psikologi dan sosiologi. Asumsi yang mendasari adalah reaksi individu pada saat terjadi
konflik antara kepentingannya dengan kepentingan perusahaan. Asumsi lain yang penting
dari teori adalah titik persimpangan antara banyak tipe kontrak di antara manajemen, pemilik,
kreditur dan pemerintah. Hasilnya teori keagenan memperhatikan variasi cost dari hubungan
pemantauan dan pelaksanaan di antara kelompok yang beragam.

Pada teori ini, individu bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik bagi mereka,
perusahaan merupakan titik pertemuan (intersection) berbagai tipe hubungan kontraktual
antara manajemen, pemilik, kreditur, dan pemerintah. Berkaitan dengan biaya pengawasan
dan penguatan hubungan antara berbagai kelompok riset informasi ekonomi, memfokuskan
pada biaya untuk menghasilkan informasi akuntansi.

Informasi Ekonomi

Akuntan menjadi meningkat kesadarannya terhadap cost dan benefit dalam


menghasilkan informasi akuntansi. Riset informasi ekonomi biasanya dasarnya adalah
analitis/deduktif. Informasi ekonomi mutakhir termasuk asumsi teori keagenan dan analisa
situasi dalam analisanya. Hal ini karena pembagian resiko antara prinsip dan agen adalah
koneksi dekat dengan isu apakah keduanya memiliki informasi yang penuh atau apakah akan
terjadi informasi yang timpang pada saat salah satu terpisah (biasanya agen) memiliki
informasi yang lebih banyak dari yang lain. Tujuan dari analisa teori informasi adalah
menentukan bagaimana rancangan kontrak dioptimalkan untuk menegosiasikan insentif dan
pembagian resiko. Riset juga memperlihatkan pentingnya fungsi pelayanan akuntansi
(menilai kinerja manajemen relatif penting untuk menentukan insentif dan reward
manajemen).

5
Riset Critical Accounting

Critical Accounting adalah cabang teori akuntansi yang memandang akuntansi


memiliki peran sebagai poros dalam memutuskan konflik antara perusahaan dan konstituen
sosial seperti buruh, konsumen dan masyarakat umum. Hal ini secara langsung diperhatikan
secara aktif dalam peran sosial akuntan. Critical Accounting merupakan perpaduan gabungan
dua area dari akuntansi yang dikembangkan sejak 1960-an yaitu: akuntansi kepentingan
publik dan akuntansi sosial. Akuntansi kepentingan publik melakukan pekerjaaan bebas dari
pajak dan nasehat keuangan pada individu, kelompok dan usaha kecil yang tidak mampu
membayar jasa tersebut. Akuntansi sosial menyinggung usaha menjelaskan pengukuran untuk
mengambil dari perusahaan beban eksternal, seperti polusi yang menimbulkan kerusakan
pada masyarakat. Riset Critical Accounting meyakini bahwa akuntansi harus lebih
ditekankan untuk mencoba menyelesaikan masalah-masalah sosial yang terjadi di
masyarakat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006. Teori Akuntansi, Buku 1 Edisi Kelima. Jakarta: Salemba
Empat.

Saeni, Asrini Ali. 2013. Teori dan Penelitian Akuntansi.


http://www.slideshare.net/asrini0607/teori-akuntansi-dan-penelitian-akuntansi. Akses
Tanggal: 21 Februari 2014.

Wolk, Harry. I., Michael G, Tearney., James. L. Dodd, 2001. Accounting Theory : A
Conceptual and Institutional Approach, Fifth Edition. South Western Collage Publishing,
Cincinnati, Ohio.

Anda mungkin juga menyukai