Anda di halaman 1dari 29

1.

PENDAHULUAN

1.2 DASAR-DASAR PENGUKURAN


1. PENDAHULUAN

1.2.1 KEHANDALAN (RELIABILITY) PENGUKURAN


SEMUA PENGUKURAN TIDAK TERLEPAS DARI
KESALAHAN
SUATU PENGUKURAN DITERIMA APABILA
KESALAHAN YG TERJADI LEBIH KECIL DARIPADA
KESALAHAN YG DIIZINKAN
KETELITIAN YANG DIIZINKAN TERGANTUNG
KEPADA JENIS DAN TUJUAN PENGUKURAN
JIKA SUATU KESALAHAN DPT DITERIMA, MAKA
KESALAHAN TERSEBUT HARUS DIRATAKAN
(DIKOREKSIKAN) KPD HASIL PENGUKURAN.
1. PENDAHULUAN

JENIS KESALAHAN
KESALAHAN SISTIMATIS, JENIS INI BIASANYA DARI
KETELITIAN ALAT, KALAU MASIH DPT DITERIMA
MAKA DIRATAKAN. UNTUK MENGANTISIPASI ALAT
DIKALIBRASI REGULER.
KESALAHAN TAK TERDUGA (RANDOM ERRORS),
BIASANYA DARI ALAM. KALAU MASIH DPT
DITERIMA, DIRATAKAN KEDALAM HASIL
PENGUKURAN.
DALAM PRAKTEK KESALAHAN SISTIMATIS DAN
RANDOM TERGABUNG TAK BISA DIPISAHKAN,
SEHINGGA CARA MENGANTISIPASINYA ADALAH
DGN MENETAPKAN SUATU KESALAHAN MAXIMUM
(DIIZINKAN) YANG TIDAK BOLEH DILAMPAUI.
1. PENDAHULUAN

SUMBER KESALAHAN

PERALATAN
ALAM
SI PENGUKUR SENDIRI
1. PENDAHULUAN

1.2.2 TITIK-TITIK UKUR

PADA PRINSIPNYA, PENGUKURAN DI LAPANGAN


DILAKUKAN DENGAN MENGUKUR DAN
MENGHUBUNGKAN TITIK-TITIK.
TITIK2 TERSEBUT ADA YANG BERSIFAT TETAP,
DISEBUT TITIK TETAP, DAN ADA YANG BERSIFAT
SEMENTARA, TERGANTUNG PADA
KEPENTINGAN DAN HIRARKINYA DALAM SUATU
RANGKAIAN PENGUKURAN YANG BESAR.
TITIK TETAP TERBUAT DARI BETON ATAU BESI
ATAU TANDA2 TETAP YANG ADA DI ALAM. TITIK
SEMENTARA BIASANYA TERBUAT DARI KAYU
1. PENDAHULUAN

HIRARKI TITIK2 UKUR


1. TITIK TRIANGULASI: PRIMER, SEKUNDER,
TERTIER. TITIK2 INI BERFUNGSI SEBAGAI TITIK2
KONTROL ATAU TITIK IKAT BAGI PENGUKU-
RAN2 YANG LEBIH RENDAH. TITIK TRIANGULASI
PRIMER ADALAH TITIK PENGUKURAN GEODESI
TINGGI YANG BERFUNGSI SEBAGAI PEDOMAN
UNTUK PENGUKURAN2 DI SUATU NEGARA.
TITIK SEKUNDER DAN TERTIER DITURUNKAN
DARI TITIK PRIMER UNTUK KEPERLUAN
PENGIKATAN DAN KONTROL BAGI PENGUKU-
RAN2 TEKNIS YANG LEBIH RENDAH. TITIK2
TRIANGULASI UMUMNYA ADALAH TTK TETAP.
1. PENDAHULUAN

2. TITIK POLYGON, DAPAT BERSIFAT TETAP ATAU


SEMENTARA. TITIK2 INI BIASANYA ADALAH
TITIK2 UTAMA DAN KONTROL DALAM SUATU
PEKERJAAN TEKNIS SEPERTI PEMBANGUNAN
JALAN, JALUR IRIGASI, PENUTUP WILAYAH
IRIGASI.
3. TITIK DETAIL, TITIK2 INI UMUMNYA BERSIFAT
SEMENTARA TERBUAT DARI PATOK KAYU.
UMUMNYA SEBAGAI TITIK PENGUKURAN
UNTUK MENDAPATKAN DATA PENGUKURAN.
TETAPI DAPAT JUGA TERBUAT DARI BETON
SUPAYA TAHAN CUKUP LAMA SAMPAI
PEMBANGUNAN KONSTRUKSI.
1. PENDAHULUAN

TITIK2 TRIANGULASI
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN

1.2.3 SATUAN DAN SKALA

SATUAN PANJANG

SATUAN PANJANG ADALAH METER,


SEDANG PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN
SAMPAI MILIMETER.
CONTOH: JARAK 125,235 M
TINGGI +11,231 M
1. PENDAHULUAN

SATUAN LUAS
SATUAN LUAS ADALAH METER KUADRAT (M2).
1 a (ARE) = 10 M X 10 M = 100 M2
1 ha (HEKTARE) = 100 M X 100 M = 10.000 M2
1 km2 = 106 M2
1. PENDAHULUAN

SATUAN SUDUT
- SEKSAGESIMAL
SATU LINGKARAN = 360 DERAJAT = 3600.
10 = 60 MENIT = 60
1 = 60 SEKON = 60
SATU LINGKARAN = EMPAT KWADRANT

- CENTISSIMAL
SATU LINGKARAN = 400 GRADE = 400g
1g = 100 CENTIGRADE = 100C
1C = 100 CENTI-CENTIGRADE = 100CC
1. PENDAHULUAN

- RADIAL
SATU LINGKARAN = 2 rad
JADI PANJANG BUSUR DARI 1 rad =
= 2R / 2 = R (JARI-JARI LINGKARAN)

SKALA
SKALA = (JARAK DI ATAS PETA) /( JARAK DI
ATAS BUMI).
MISALNYA 1 CM PETA = 1 KM DI BUMI, MAKA
SKALA= 1CM/1KM = 1:100.000
1. PENDAHULUAN

SKALA GARIS

SKALA BESAR = 1 : 10.000


SKALA KECIL = 1 : 100.000
1. PENDAHULUAN

1.2.4 JENIS PEKERJAAN UKUR TANAH


PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN UKUR TANAH
DILAKUKAN DALAM SISTIM KOORDINAT
TOPOCENTRIC UTM KARTESIS (X, Y, Z).

UNTUK ITU PEKERJAAN DILAKUKAN TERPISAH:


1. MENYIPAT DATAR (WATERPASS), UNTUK TINGGI Z.
2. MENYIPAT RUANG (TRAVERSING), UNTUK
KOORDINAT X,Y.
1. PENDAHULUAN

1.2.5 TAHAPAN PEKERJAAN

PEKERJAAN DIBAGI ATAS DUA TAHAP:


1. PENGUKURAN LAPANGAN
2. PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN DI
KANTOR.
2. PENGUKURAN2 SEDERHANA

2. PENGUKURAN-PENGUKURAN
SEDERHANA
2. PENGUKURAN2 SEDERHANA

2.1 MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN


2. PENGUKURAN2 SEDERHANA
2. PENGUKURAN2 SEDERHANA

2.2 PENGUKURAN JARAK SEDERHANA

DALAM PENGUKURAN JARAK, HAL


TERPENTING YANG HARUS SELALU DIINGAT
ADALAH BAHWA JARAK YANG TERGAMBAR DI
ATAS PETA ADALAH DATAR, JADI APABILA DI
LAPANGAN YANG DIUKUR ADALAH JARAK
MIRING MAKA JARAK ITU HARUS
DIPROYEKSIKAN DATAR DI ATAS PETA.
2. PENGUKURAN2 SEDERHANA
2. PENGUKURAN2 SEDERHANA
2. PENGUKURAN2 SEDERHANA

2.3 MENYIPAT DATAR SEDERHANA

A. DENGAN MISTAR YANG DILENGKAPI NIVO (MISALNYA WATERPASS


TUKANG BATU)
B. DENGAN SELANG AIR
2. PENGUKURAN2 SEDERHANA

2.4 MENGUKUR SUDUT SEDERHANA

DENGAN PRISMA SUDUT


2. PENGUKURAN2 SEDERHANA

DENGAN RANTAI UKUR

- TETAPKAN DUA TITIK DI LAPANGAN DAN


UKURLAH JARAK ANTARANYA. GARIS INI
MERUPAKAN BASELINE.
- TITIK-TITIK LAIN DITENTUKAN DENGAN
MENGUKUR SEKURANG-KURANGNYA DUA
UNSUR TERHADAP BASELINE:
+ DUA BUAH JARAK
+ DUA BUAH SUDUT
+ SATU JARAK DAN SATU SUDUT
- DENGAN CARA YANG SAMA TITIK2 LAIN
DIUKUR SECARA BERANTAI TANPA PUTUS.
2. PENGUKURAN2 SEDERHANA
2. PENGUKURAN2 SEDERHANA

LECTURE MOVIE
PEMASANGAN PATOK DAN
PENGUKURAN JARAK

Anda mungkin juga menyukai