Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rusriyanto

NIM : 022314255

STRATEGI MANAJEMEN PEMASARAN PRODUK RINSO

Sejarah Perusahaan
Rinso merupakan merek deterjen pertama yang ada di Indonesia. Akan tetapi, sebenarnya ini
adalah merek yang paling lazim digunakan di Amerika Serikat, Inggris dan Australia sejak
tahun 1918. Pada tahun 1970 setelah menyadari potensi pasar yang besar di Indonesia,
perusahaan Unilever memposisikan Indonesia sebagai pangkalan Rinso. Hal ini terbukti
merupakan langkah yang cerdas karena produk Rinso memang merupakan pemimpin di pasar
deterjen Indonesia. Selain itu, PT. Unilever merupakan perusahan terbuka. Produk Rinso di
produksi di pabrik PT. Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Bekasi.

Mengenal perilaku konsumen adalah salah satu faktor penting dalam mengambil
keputusan untuk mengeluarkan suatu produk. Perusahaan PT. Unilever Indonesia
memiliki kesadaran untuk mengenal perilaku konsumennya, sehingga mereka dapat
mengetahui bagaimana cara untuk memuaskan konsumen, oleh karena itu untuk
memenangkan persaingan saat ini yang semakin ketat perusahaan PT. Unilever
masing-masing mempunyai strategi pemasaran yaitu :

Product : Targetting konsumen produk Rinso yakni seluruh ibu di Indonesia yang
mempunyai daya beli yang mementingkan kualitas dan jaminan keamanan. Strategi
pemasaran yang dilakukan adalah dengan pendesainan produk yang memenuhi
kepuasan konsumen (customer satisfaction). Pada saat awal melaksanakan Launching
Product, Rinso mempromosikan produknya dengan pesan bahwa Rinso memberikan
proses pencucian yang efektif dan lebih mudah serta memberikan pengalaman
mencuci terbaik agar orang dapat mengeluarkan semua potensi mereka tanpa takut
kotor. Selain itu strategi pemasaran yang dilakukan oleh produk deterjen Rinso adalah
memperkuat Brand Image yang inovatif membuat terobosan baru bahwa deterjen
tidak selalu berbentuk bubuk. Oleh karena itu Rinso membuat produk pengembangan
yang inovatif sebagai life cycle product dengan menghadirkan produk Rinso cair
dalam persaingan bisnis deterjen di pasar Indonesia. Meski demikian, Rinso cair
belum bisa merubah perilaku konsumen secara penuh yang selama ini sudah
mendarah daging menggunakan deterjen bubuk, karena tidak ada alasan yang kuat
bagi konsumen untuk berpindah dari bentuk bubuk ke deterjen cair. Meski demikian,
konsumen memberikan persepsi bahwa Rinso salah satu produk yang sangat
inovatif dalam bidang deterjen di Indonesia. Segmentasi pemasaran yang menjadi
target dari produk Rinso adalah menengah keatas. Sedangkan Possitioning Rinso
adalah Deterjen pertama dan terkemuka di Indonesia dengan berbagai macam varian
dan kemasan. Taglinenya, Rinso anti noda membersihkan paling bersih. PT Unilever
menggunakan strategi Individual branding dimana Rinso digunakan sebagai Brand
deterjen. Serta dalam pengembangan produk, Rinso menggunakan sistem line
extension, yakni mengembangkan item produk dengan kategori yang sama dengan
menggunakan merek yang sama seperti wangi, bentuk, warna, dan kemasan.
Price : Strategi penetapan harga pada Rinso yaitu cost-based pricing, yaitu harga yang
ditetapkan berdasarkan biaya yang digunakan untuk membuat produk. Perusahaan
menentukan harga atau Price yang berbeda-beda untuk setiap produk Rinso, sesuai
dengan jenisnya. Harga produk Rinso pada umunya relatif lebih mahal (Premium
Price) dibandingkan dengan harga deterjen lainnya, karena kualitas produk yang tetap
terjaga.
Place : PT. Unilever Indonesia dengan produk Rinsonya menggunakan saluran
distribusi dengan menggunakan distributor, dimana hal ini dilakukan karena :
konsumen pemakai tersebar diseluruh Indonesia, maka penggunaan saluran distribusi
sangat membantu di dalam menjangkau para konsumen yang tersebar di wilayah yang
sangat luas. Distributor PT. Unilever terdiri dari berbagai pasar modern dan pasar
tradisional. Pasar modern terdiri hypermarket, supermarket, dan minimarket.
Sedangkan pasar tradisional terdiri dari agen-agen di pasar tradisional, kios dan
warung di sekitar pemukiman warga.

Anda mungkin juga menyukai