PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Anak usia dini adalah kelompok individu yang berusia 0-6 tahun (di Indonesia
berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Adapun berdasarkan para pakar pendidikan anak, yaitu kelompok individu yang berusia 9-8
tahun.
Remaja adalah masa peralihan diri anak menuju dewasa. Pada masa ini terjadi berbagai
macam perubahan yang cukup bermakna, baik secara fisik, biologis, mental dan emosional
serta sosial. Semua ini dapat mempengaruhi kehidupan pribadi, lingkungan sekitar, keluarga
dan pendidikan bahkan asyarakat. Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi perubahan
tersebut dapat menimbulkan masalah dan perilaku menyimpang seperti kenakalan remaja.
Menurut Suyono (2007) penduduk lansia adalah penduduk usia lanjut yang tumbuh
dengan kecepatan paling tinggi. UU RI No. 13 tahun 1998 mendefinisikan lansia merupakan
seseoang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.
Setiap kelompok usia memiliki konsep dan aplikasi edukasi yang berbeda-beda baik pada
kelompok anak, kelompok remaja maupun kelompok lansia. Materi yang diberikan pun
berbeda menurut kebutuhan pada usia tertentu
1.3 PETUNJUK
1. Pelajari materi bab I dengan tekun dan disiplin!
2. Penyajian setiap bab meliputi: judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk, kerangka
isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan
latihan, rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban.
3. Dalam uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi tuntunan pembaca
dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian.
4. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin!
5. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan
anda.
6. Ikuti turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
7. Selamat belajar, semoga sukses!
BAB II
MATERI
I. POKOK BAHASAN
Anak usia dini adalah kelompok individu yang berusia 0-6 tahun (di Indonesia
berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional). Adapun berdasarkan para pakar pendidikan anak, yaitu kelompok individu
yang berusia 9-8 tahun. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), intelegensi (daya
pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap
dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Berdasarkan keunikan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, anak usia dini
terbagi dalam tiga tahapan, yaitu :
1. Masa bayi baru lahir sampai 12 bulan
2. Masa toddler (batita) usia 1-3 tahun
3. Masa prasekolah usia 3-6 tahun
4. Masa kelas awal SD 6-8 tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan
dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa
dan komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukan pribadi yang utuh.
Menurut Direktorat PAUD (2000), fungsi lainnya yang perlu diperhatikan dalam
pendidikan anak usia dini, yaitu sebagai berikut :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang pendidikan anak usia dini
2. Penyiapan bahan perumusan standar
3. Kriteria, pedoman, dan prosedur di bidang pendidikan anak usia dini
4. Pemberiaan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendidikan anak usia dini
5. Pelaksanaan pemberdayaan peran serta masyarakat di bidang pendidikan anak usia
dini
6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan
Dari beberapa fungsi yang telah dipaparkan, dapat terlihat bahwa fungsi
pendidikan anak usia dini adalah memberikan stimulus kultural kepada anak.
Pendidikan pada usia dini sebenarnya merupakan ekspresi dari stimulasi kultural
tersebut. Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini dapat ditelaah beberapa fungsi
program stimulasi edukasi, yaitu:
1. Fungsi Adaptasi, berperan dalam membantu anak melakukan penyesuaian diri
dengan berbagai kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dalam
dirinya sendiri.
2. Fungsi Sosialisasi, berperan dalam membantu anak agar memiliki keterampilan-
keterampilan sosial yang berguna dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari di
mana ana berada.
3. Fungsi Pengembangan, berkaitan dengan pengembangan berbagai potensi yang
dimiliki anak. Setiap unsur potensi yang dimiliki anak membutuhkan suatu situasi
atau lingkungan yang dapat menumbuhkankembangkan potensi tersebut kearah
perkembangan yang optimal sehingga menjadi potensi yang bermanfaat bagi anak
itu sendiri maupun lingkungannya.
4. Fungsi Bermain, berkaitan dengan pemberian kesempatan pada anak untuk
bermain, karena pada hakikat nya bermain itu sendiri merupakan hak anak
sepanjang rentang kehidupannya. Melalui kegiatan bermain anak akan
mengeksplorasi dunianya serta membangun pengetahuannya sendiri.
5. Fungsi Ekonomik, pendidikan yang terencana pada anak merupakan investasi
jangka panjang yang dapat menguntungkan pada setiap rentang perkembangan
selanjutnya.
1
1. Tipe Arif Bijaksana, yaitu lansia yang memiliki banyak pengalaman, dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah,
rendah hati, sederhana, dermawan, dan dapat menjadi panutan.
2. Tipe Mandiri, yaitu lansia yang mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan
yang baru, selektif dalam mencari pekerjaan, dan dapat dengan mudah bergaul
dengan orang lain.
3. Tipe Tidak Puas, yaitu lansia yang menentang proses penuaan sehingga menjadi
pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik, dan banyak
menuntut.
4. Tipe Pasrah, yaitu lansia yang menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti
kegiatan agama, dan melakukan pekerjaan apa saja.
5. Tipe Bingung, yaitu lansia yang merasa kaget terhadap perubahan yang terjadi pada
dirinya, mengasingkan diri, kehilangan kepribadian, minder, menyesal, pasif, dan
acuh tak acuh.
Tugas perkembangan pada usia lanjut menurut Tamher (2009), yaitu sebagai berikut :
1. Penyesuaian terhadap penurunan kekuatan dan kesehatan fisik.
2. Penyesuian terhadap pension dan penurunan penghasilan.
3. Penyesuaian terhadap kematian pasangan atau orang terdekat, membangun suatu
pekumpulan dengan sekelompok seusia, mengambil prakarsa dan beradaptasi
terhadap peran sosial dengan cara yang fleksibel, serta membuat pengaturan hidup
atau kegiatan fisik yang menyenangkan
Pemberian materi pada lansia berdasarkan rantang usia yaitu sebagai berikut:
1) Usia 40-45 tahun
a. Mengetahui pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala.
b. Melakukan latihan kesegaran jasmani.
c. Melakukan diet dengan menu yang seimbang.
d. Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat.
e. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Usia 46-64 tahun
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala.
b. Perawatan gizi / diet menu seimbang.
c. Kegiatan olahraga / kesegaran jasmani.
d. Perlunya berbagai alat bantu untuk tetap berdaya guna.
e. Pengembangan hubungan sosial di masyarakat.
f. Peningkatan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3) Usia >64 tahun
a. Pembinaan diri sendiri dalam hal pemenuhan kebutuhan pribadi, aktivitas
di dalam rumah maupun di luar rumah.
b. Pemakaian alat bantu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada
pada mereka.
c. Pemeriksaan kesehatan secara berkala.
d. Perawatan fisioterapi di rumah sakit terdekat.
e. Latihan kesegaran jasmani.
f. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Aktifitas yang dapat menyalurkan potensi remaja. Manakah kegiatan remaja yang
menunjang remaja tersebut jika ingin menjadi perawat dan mempunyai potensi rasa
peduli terhadap orang lain tinggi
a. Pramuka
b. PMR
c. Bahasa Inggris
d. Tari
e. Organisasi Bakti social
6. Mereka yang berusia 40-45 tahun (menjelang usia lanjut/masa virilitas) memerlukan
informasi pengetahuan sebagai berikut;
a. Mengetahui pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala.
b. Meningkatkan kreativitas dimasyarakat
c. Meningkatkan rasa kepedulian antar keluarga
d. Meningkatkan pengetahuan mengenai berbagai penyakit bedah
e. Meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya lingkungan yang ada di
pegunungan dan daerah pantai
7. Program pemeliharaan kesehatan pada lanjut usia bertujuan untuk kesejahteran dan
kemandirian meraka, salah satu kegiatan yang mendukung program pemeliharan
kesehatan pada lanjut usia adalah
a. Olahraga secara teratur
b. Olahraga 15 menit sekali
c. Diet
d. Vegitarian
e. Meningkatkan konsumsi kalsium
8. Menurut Siti Maryam (2009) tugas perkembangan pada lansia, yaitu sebagai berikut :
kecuali!
a. Mempersiapan diri untuk kondisi yang semakin sehat dan fit
b. Mempersiapakan diri untuk pensiun
c. Membentuk hubungan yang baik dengan orang seusianya
d. Mempersiapkan kehidupan baru
e. Melakukan penyesuaikan terhadap kehidupan sosial/ masyarakat secara santai
9. Fungsi alat-alat tertentu pada lanjut usia sangat berbeda, misalnya proses enzim, fungsi
pencernaan, ginjal dan lain-lain, sehingga mengunakan obat juga sangat berbeda
dibandingkan orang muda. Maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu:
kecuali!
a. Efek dari obat yang diberikan.
b. Selalu memakai dosis terendah namun efektif.
c. Usahakan mencegah penyakit
d. Berikan obat jangka pendek
e. Berikan dosis minim
10. Secara umum, tindakan-tindakan pencegahan praktis yang kiranya dapat dijalankan oleh
lansia adalah sebagai berikut: kecuali!
a. Hindari berat badan yang telalu berat (obesitas atau overweight).
b. Kurangi makanan dan pilihan makanan yang sesuai.
c. Olahraga yang ringan dan teratur harus dilakukan.
d. Menghindari timbulnya kecelakaan-kecelakaan.
e. Tindakan-tindakan mengisi kehidupan yang keras
11. Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan
anak usia dini (PAUD) adalah
a. suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani
b. suatu upaya pengajaran yang ditujukan kepada anak sejak dalam kandungan
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
c. suatu upaya pengajaran yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia 12 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
d. suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak ldalam kandungan
sampai dengan usia 12 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
e. suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia 12 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
12. Secara khusus kegiatan pendidikan anak usia dini memiliki tujuan, yaitu sebagai berikut :
a. Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan
dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan
belajar
b. Anak mampu melakukan komunikasi yang terarah
c. Anak mampu mengenal lingkungan alam
d. Anak memiliki kepekan terhadap teman sebaya dan lingkungan sekitar
e. Anak mampu menghargai satu sama lain dengan cara membrikan sapaan
13. Beberapa fungsi pendidikan bagi anak usia dini yaitu sebagai berikut : kecuali!
a. Untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak melebihi
dari proses pertumbuhan dan perkembangannya
b. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar
c. Mengembangkan sosialisasi anak
d. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak
e. Memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa bermainnya
14. Menurut Direktorat PAUD (2000), fungsi lainnya yang perlu diperhatikan dalam
pendidikan anak usia dini, yaitu sebagai berikut : kecuali!
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang pendidikan anak usia dini
b. Penyiapan bahan perumusan standar
c. Kriteria, pedoman, dan prosedur di bidang pendidikan anak usia dini
d. Pemberiaan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendidikan anak usia dini
e. Pemberian pendampingan pada anak usia dini yang belum mampu untuk
mengikuti perkembangan yang seharusnya
15. Catron dan Allen (1999:23-26) menyebutkan bahwa terdapat 6 aspek perkembangan
konsep dan aplikasi edukasi anak usia dini, yaitu sebagai berikut salah satunya yaitu
a. Ketegangan
b. Ketrampilan
c. Potensi yang dimiliki anak
d. Kesadaran Personal
e. Kepedulian terhadap orang lain
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Anak usia dini adalah kelompok individu yang berusia 0-6 tahun (di Indonesia
berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Remaja adalah masa peralihan diri anak menuju dewasa. Menurut Suyono (2007) penduduk
lansia adalah penduduk usia lanjut yang tumbuh dengan kecepatan paling tinggi. Setiap
kelompok usia memiliki konsep dan aplikasi edukasi yang berbeda-beda baik pada
kelompok anak, kelompok remaja maupun kelompok lansia. Materi yang diberikan pun
berbeda menurut kebutuhan pada usia tertentu
3.2 SARAN
Mahasiswa harus mempelajari konsep dan aplikasi edukasi pada berbagai kelompok
usia, agar mahasiswa tidak salah dalam pemberian edukasi pada setiap kelompok usia.
Mahasiswa juga diharapkan membaca dan mendalami konsep dan aplikasi edukasi pada
kelompok anak, remaja maupun lansia dari sumber lain selain makalah ini agar dapat lebih
mendalami dan menambah wawasan mengenai konsep dan aplikasi edukasi pada kelompok
usia tertentu.
1. RANGKUMAN
Anak usia dini adalah kelompok individu yang berusia 0-6 tahun (di Indonesia
berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Remaja adalah masa peralihan diri anak menuju dewasa. Menurut Suyono (2007) penduduk
lansia adalah penduduk usia lanjut yang tumbuh dengan kecepatan paling tinggi. Setiap
kelompok usia memiliki konsep dan aplikasi edukasi yang berbeda-beda baik pada
kelompok anak, kelompok remaja maupun kelompok lansia. Materi yang diberikan pun
berbeda menurut kebutuhan pada usia tertentu
3. Dibawah ini merupakan salah satu metode pembelajar yang efektif diberikan bagi remaja.
Kecuali !
a. Model debat
b. Metode pemecahan masalah
c. Problem solfinges
d. Metode diskusi kelompok
e. Tanya jawab
4. Aktifitas yang dapat menyalurkan potensi remaja. Manakah kegiatan remaja yang
menunjang remaja tersebut jika ingin menjadi perawat dan mempunyai potensi rasa
peduli terhadap orang lain tinggi
a. Pramuka
b. PMR
c. Bahasa Inggris
d. Tari
e. Organisasi Bakti social
5. Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan pendidikan bagi remaja yang
menyembabkan terjadinya problematika dalam pendidikan remaja salah satunya
lingkungan yang terlalu bising karena dekat dengan jalan raya, adalah faktor
a. Faktor social
b. Faktor ekonomi
c. Faktor organisasi luar
d. Faktor tetangga
e. Faktor lingkungan
6. Mereka yang berusia 40-45 tahun (menjelang usia lanjut/masa virilitas) memerlukan
informasi pengetahuan sebagai berikut;
a. Mengetahui pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala.
b. Meningkatkan kreativitas dimasyarakat
c. Meningkatkan rasa kepedulian antar keluarga
d. Meningkatkan pengetahuan mengenai berbagai penyakit bedah
e. Meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya lingkungan yang ada di pegunungan
dan daerah pantai
7. Program pemeliharaan kesehatan pada lanjut usia bertujuan untuk kesejahteran dan
kemandirian meraka, salah satu kegiatan yang mendukung program pemeliharan
kesehatan pada lanjut usia adalah
a. Olahraga secara teratur
b. Olahraga 15 menit sekali
c. Diet
d. Vegitarian
e. Meningkatkan konsumsi kalsium
8. Menurut Siti Maryam (2009) tugas perkembangan pada lansia, yaitu sebagai berikut :
kecuali!
a. Mempersiapan diri untuk kondisi yang semakin sehat dan fit
b. Mempersiapakan diri untuk pensiun
c. Membentuk hubungan yang baik dengan orang seusianya
d. Mempersiapkan kehidupan baru
e. Melakukan penyesuaikan terhadap kehidupan sosial/ masyarakat secara santai
9. Fungsi alat-alat tertentu pada lanjut usia sangat berbeda, misalnya proses enzim, fungsi
pencernaan, ginjal dan lain-lain, sehingga mengunakan obat juga sangat berbeda
dibandingkan orang muda. Maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu:
kecuali!
a. Efek dari obat yang diberikan.
b. Selalu memakai dosis terendah namun efektif.
c. Usahakan mencegah penyakit
d. Berikan obat jangka pendek
e. Berikan dosis minim
10. Secara umum, tindakan-tindakan pencegahan praktis yang kiranya dapat dijalankan oleh
lansia adalah sebagai berikut: kecuali!
a. Hindari berat badan yang telalu berat (obesitas atau overweight).
b. Kurangi makanan dan pilihan makanan yang sesuai.
c. Olahraga yang ringan dan teratur harus dilakukan.
d. Menghindari timbulnya kecelakaan-kecelakaan.
e. Tindakan-tindakan mengisi kehidupan yang keras
11. Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan
anak usia dini (PAUD) adalah
a. Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani
b. Suatu upaya pengajaran yang ditujukan kepada anak sejak dalam kandungan sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
c. Suatu upaya pengajaran yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
12 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
d. suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak ldalam kandungan sampai
dengan usia 12 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
e. Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
12 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
12. Secara khusus kegiatan pendidikan anak usia dini memiliki tujuan, yaitu sebagai berikut :
a. Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat
berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan belajar
b. Anak mampu melakukan komunikasi yang terarah
c. Anak mampu mengenal lingkungan alam
d. Anak memiliki kepekan terhadap teman sebaya dan lingkungan sekitar
e. Anak mampu menghargai satu sama lain dengan cara membrikan sapaan
13. Beberapa fungsi pendidikan bagi anak usia dini yaitu sebagai berikut : kecuali!
a. Untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak melebihi dari
proses pertumbuhan dan perkembangannya
b. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar
c. Mengembangkan sosialisasi anak
d. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak
e. Memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa bermainnya
14. Menurut Direktorat PAUD (2000), fungsi lainnya yang perlu diperhatikan dalam
pendidikan anak usia dini, yaitu sebagai berikut : kecuali!
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang pendidikan anak usia dini
b. Penyiapan bahan perumusan standar
c. Kriteria, pedoman, dan prosedur di bidang pendidikan anak usia dini
d. Pemberiaan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendidikan anak usia dini
e. Pemberian pendampingan pada anak usia dini yang belum mampu untuk
mengikuti perkembangan yang seharusnya
15. Catron dan Allen (1999:23-26) menyebutkan bahwa terdapat 6 aspek perkembangan
konsep dan aplikasi edukasi anak usia dini, yaitu sebagai berikut salah satunya yaitu
a. Ketegangan
b. Ketrampilan
c. Potensi yang dimiliki anak
d. Kesadaran Personal
e. Kepedulian terhadap orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M dan M Asrori, 2004. Psikologi remaja. Jakarta : Bumi Aksara
Daradjat, Zakiah. 1995, Remaja Harapan dan Tantangan, Jakarta: RUHAMA.
Departemen Kesehatan RI (1990), Perawatan Kesehatan Masyarakat, Seri A : Petunjuk
Pelaksanaan Kelompok Di Puskesmas,Ditjen Binkesmas,Jakarta.
Departemen Kesehatan RI (1993), Perawatan Kesehatan Masyarakat II , Petunjuk Pembinaan
Kelompok Sosial/Khusus, Jakarta
Kartono, K. 2003. Kenakalan remaja. Jakarta : PT Radja Grafindo Persada.
Masitoh dkk. (2005) Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: 2005.
Patmonodewo, Soemiarti. (2003) Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Siti Aisyah dkk. (2007) Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Sujiono, Yuliani Nurani. (2009) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
Sunarto. H & Hartono Agung. B. 1999, Perkembangan Peserta Didik Jakarta : Rineka Cipta.