Anda di halaman 1dari 3

Penyempurnaan Tolak Air Kain Poliester dengan Resin Berbasis Silikon

Dalam jurnal karya (Davis, El-Shafei, & Hauser, 2011) Proses penyempurnaan tolak air
dapat dicapai dengan menggunakan fluorokarbon. Zat tolak air fluorokarbon ini memiliki
daya tahan tolak air yang sangat tinggi hanya dengan menggunakan konsentrasi zat kurang
dari 1% owf namun, zat penyempurnaan water repellent golongan fluorokarbon merupakan
zat penyempurnaan yang tidak ramah lingkungan. Sehingga penggunaan fluorokarbon
dihindari.

dalam jurnal (Callies & Quere, 2005) zat penyempurnaan tolak air bersifat hidrofobik
namun memiliki ukuran mikropartikel. Silikon merupakan salah satu zat untuk
penyempurnaan tolak air, pada buku (Moilliet, 1963) silikon memiliki kemampuan untuk
berikatan dengan substrat karena adanya siloxane sehingga daya tahannya cukup baik. Ikatan
yang terjadi antara silikon dengan substra diantaranya:

1. Ikatan hidrogen anatara permukaan hidroksil dengan oksigen siloksan


2. Reaksi kimia antara Si-H pada siloksan dengan gugus hidroksil yang terdapat pada
serat
3. Kondensasi permukaan hidroksil dengan hidroksil siloksan
4. adsorpsi ke substrat melalui oksigen siloksan polar

Resin berbasis silikon yang akan digunakan pada serat poliester akan menghasilkan
hasil yang optimal apabila penambahannya 2% dari berat bahan yang digunakan . Proses
penyempurnaan tolak air menggunakan metode coating dengan menggunakan
hexamethyldisiloxane (HMDSO) dengan struktur molekul ditunjukkan pada gambar
dibawah ini.

Gambar- struktur hexamethyldisiloxane


sumber: (Ji, Hong, Lee, Kim, & Kim, 2008)

Gambar dibawah ini menunjukkan reaksi mekanisme fragmentasi dari HMDSO


Gambar- mekanisme fragmentasi senyawa HMDSO
sumber: (Ji, Hong, Lee, Kim, & Kim, 2008)

Evaluasi Water Repellent

Untuk mengukur repellency air lapisan plasma, uji dilakukan menurut American Association of
Textile Chemist and Colorists (AATCC). Spray test AATCC menggunakan sejumlah kecil air yang
ditempatkan empat inci dari permukan atas kain. Kain diatur pada sudut 45 terhadap air. Kemudian
air tersebut dikeluarkan untuk memberi umpan gravitasi melalui nosel penyebar standardizer. Durasi
paparan adalah sekitar 30 s pada sudut dengan kemiringan 45 pada kain. Rating visual untuk hasil
yang paling bagus berdasarkan skala 100 poin, diberikan pada kain. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan pola pembasuhan dengan grafik standar. (Ji, Hong, Lee, Kim, & Kim, 2008)
Bibliography
Callies, M., & Quere, D. (2005). On water repellency. Soft Matter, 55.

Davis, R., El-Shafei, A., & Hauser, P. (2011). Use of atmospheric pressure plasma to confer durable
water repellent functionality. ELSEVIER, 4791.

Ji, Y.-Y., Hong, Y.-C., Lee, S.-H., Kim, S.-D., & Kim, S.-S. (2008). Formation of super-hydrophobic and
water-repellency surface with. elsevier, 5664.

Moilliet, J. (1963). waterproofing and water-repellency . Amsterdam, london, new york: elsevier
publishing company .

Anda mungkin juga menyukai